"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Selasa, 12 April 2016

ARUS LAUT

   Arus laut adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain, baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan air laut dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :
  1. Arus karena angin. Arus ini disebabkan oleh tiupan angin. Sebagai contoh, adanya angin musim (Monsun) dapat menyebabkan arus angin muson di mana waktu terjadinya berlangsung selama enam bulan. Arus ini pernah dimanfaatkan oleh nenek moyang kita sewaktu berlayar untuk berdagang. Letak dan bentuk pantai juga menentukan arah arus ini.
  2. Arus karena gravitasi bulan ( Pasang dan surut ). Pasang adalah gerakan yang berganti-ganti antara naik dan turunnya air laut. Gerakan ini terjadi dua kali dalam sehari sebagai akibat gaya tarik bulan dan matahari. Menurut posisi bulan, pasang semacam ini dibedakan menjadi dua macam yaitu :
  • Pasang purnama (Spring tide) adalah peristiwa pasang naik dan pasang surut terbesar. Pasang ini terjadi pada saat bulan berkonjyngsi, yaitu kedudukan bulan, bumi, dan matahari berada di satu garis lurus. Akibatnya, gaya tarik bulan dan matahari berkumpul dan bergabung untuk menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang terjadi dua kali yaitu saat bulan purnama dan bulan baru.
  • Pasang perbani (Neap tide) adalah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah. Pada pasang perbani, posisi bulan -bumi-matahari membentuk sudut 90o. Jadi bumi merupakan titik sudutnya. Oleh karena gaya tarik bulan dan matahari tidak menuju ke satu posisi, permukaan air laut yang mengalami pasang tidak begitu tinggi.
Berdasarkan suhunya arus laut dibedakan atas :
  1. Arus panas. Arus ini berasal dari daerah lintang rendah menuju lintang tinggi (Kutub). Arus panas adalah arus yang suhunya lebih panas daripada daerah yang dilaluinya. Keuntungan dari arus panas ini adalah dapat mencairkan es-es yang di laut yang dilaluinya. Contoh arus panas di dunia antara lain Arus Oyasiwo di Jepang, Arus teluk di sekitar Florida dan Arus Atlantik utara dan Arus Norwegia. 
  2. Arus dingin. Secara fisik arus dingin adalah arus laut yang berawal dari lintang tinggi (dari Kutub) menuju lintang rendah di Khatulistiwa. Arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin daripada suhu air yang didatangi. Contoh arus dingin antara lain Arus Kurosyiwo, Arus Peru, Arus Anadyr dan arus Labrador. Keuntungan dari adanya arus panas dan arus dingin adalah banyaknya ikan yang berkumpul di tempat pertemuan arus panas dan arus dingin. Hal ini disebabkan ikan suka hidup di tempat yang hangat. Oleh karena itu daerah yang menjadi tempat pertemuan arus ini kaya akan ikan contohnya adalah perairan Jepang tempat bertemunya arus Panas Kurosyiwo dan arus dingin Oyasyiwo.ar
    Gelombang laut atau ombak adalah gerakan air laut yang paling umum dan mudah diamati. Gelombang berasal d ari tengah lautan menuju pantai. Gelombang sebenarnya merupakan gerakan naik dan turunnya air laut yang disebabkan kekuatan angin ataupun gempa tektonik di dasar laut. Gesekan angin membentuk gerakan sirkulasi sehingga permukaan air menjadi naik dan turun.
   Menurut penyebabnya, ada beberapa jenis gelombang laut diantaranya :
  1. Gelombang laut karena angin. Gelombang laut ini terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan sehingga arah gelombang sesuai dengan arah angin.
  2. Gelombang laut karena menabrak pantai. Gelombang laut ini terjadi karena ketika sampai ke pantai, gelombang akan terhempas dan akhirnya pecah. Air yang pecah itu akan menjadi arus balik dan membentuk gelombang. Oleh karena itu, arah gelombang akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.
  3. Gelombang laut karena gempa bumi. Gelombang yang terbentuk akibat gempa di dasar laut ini terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Contoh : Gempa Tektonik Desember 2004 di sebelah barat Aceh dan Sumatera Utara yang mengakibatkan gelombang Tsunami dengan korban jiwa mencapai lebih dari 200.000 jiwa.  
Beberapa istilah gelombang laut diantaranya :
  • Panjang gelombang adalah jarak antara puncak gelombang yang satu dan puncak gelombang yang lain.
  • Tinggi gelombang adalah jarak antara puncak gelombang dan lembah gelombang. Umumnya, tinggi gelombang semakin mendekati pantai semakin meruncing dan akhirnya pecah menjadi ombak.




Kamis, 07 April 2016

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN

   Proses pembentukan muka bumi secara Endogen umumnya bersifat Konstruktif atau membangun. Proses ini ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Adapun Tenaga Endogen pembentuk muka bumi ini terdiri atas :
  1. Tektonisme yaitu proses pembentukan muka bumi yang berkaitan dengan pergerakan dari dalam bumi dan proses radioaktif di dalam magma. Tektonisme ini umumnya merupakan kekuatan yang bekerja di dalam lapisan bumi yang dapat menimbulkan patahan, lipatan, maupun pergeseran secara vertikal atau horizontal. Peristiwa tektonisme ini dapat terjadi akibat adanya aliran energi panas yang berasal dari inti bumi di lapisan mantel yang disebut aliran konveksi. Aliran Konveksi ini menyebabkan pergerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi, saling mendekat maupun saling menjauh. Akibatnya, bentuk lapisan kulit bumi dapat berubah menjadi bentuk lipatan, patahan atau gunung api. Tektonisme dibedakan menjadi 2 macam gerak yaitu : 
  • Gerak Epirogenetik adalah gerak yang berlangsung secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.
  • Gerak Orogenetik adalah gerak yang berlangsung secara cepat. Gerak ini dapat membentuk deretan pegunungan lipatan maupun patahan.  
  1. Vulkanisme adalah proses pembentukan muka bumi yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau gunung api, misalnya gejala naiknya magma ke permukaan bumi melalui kepundan disebut lava dan prosesnya disebut erupsi. Namun demikian, magma tidak selalu mampu keluar mencapai permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh karena magma terhambat batuan yang solid (kuat) sehingga magma tidak mampu menembus lapisan bumi. Keluarnya magma dari dalam gunung api turut disertai material padat, cair dan gas. Kekuatan letusan gunung api dipengaruhi oleh tenaga yang terdapat di lubang kepundan. Letusan gunung api yang kuat umumnya dikenal sebagai letusan Ekplosif, sedangkan letusan yang lemah disebut letusan Efusif.
  2. Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi akibat adanya gejolak atau aksi di dalam bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat tegak lurus di atas hiposentrum disebut Episentrum. Getaran gempa bumi dapat mempengaruhi lapisan kulit bumi, sehingga dapat menyebabkan perubahan bentuk. Sebagai contoh pebukitan yang berubah bentuk menjadi dataran akibat gempa bumi berkekuatan besar. Menurut faktor penyebabnya, gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
  • Gempa bumi runtuhan (Gempa Terban), merupakan gempa yang terjadi akibat runtuhnya dinding/atap gua atau dinding terowongan.
  • Gempa bumi vulkanik, merupakan gempa yang terjadi akibat kegiatan gunung api (Vulkanisme). Gempa bumi ini berlangsung sebelum, selama dan sesudah terjadinya letusan gunung api.
  • Gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi akibat kegiatan tektonik, seperti patahan, retakan, pergeseran, dan longsor yang meliputi daerah yang sangat luas.
Bentuk muka bumi akibat tenaga Endogen 
   Pergerakan kerak bumi akibat tenaga endogen dapat mempengaruhi relief dan bentuk muka bumi, misalnya membentuk daerah lipatan, patahan, maupun rangkaian gunung api.
  1. Muka bumi berbentuk lipatan. Lipatan adalah bentuk permukaan bumi yang bergelombang dan arahnya mendatar. Daerah lipatan yang tinggi atau puncak lipatan disebut antiklin, sedangkan daerah lipatan yang rendah atau lembah lipatan disebut Sinklin, Tekanan lebih lanjut pada lapisan kulit bumi atau pada daerah lipatan yang telah ada dapat mengakibatkan berbagai bentuk lipatan yang lebih rumit, seperti lipatan miring, lipatan rebah, lipatan menggantung, lipatan isoklin, atau lipatan rebah berpindah menjadi sesar sungkup.
  2. Muka bumi berbentuk patahan. Patahan terjadi karena retaknya atau patahnya suatu bentangan, misalnya retakan miring. Patahan dapat juga terjadi karena pengurangan isi lapisan dalam kerak bumi, misalnya akibat letusan gunung api sehingga s atu bagian kulit bumi merosot, atau proses tekanan dari dalam bumi. Pada umumnya, patahan terjadi di daerah batuan yang solid dan keras seperti batuan beku dan metamorfosa. Bentuk paahan bermacam-macam antara lain Slenk (Terban/Graben) adalah bentuk patahan yang mengalami penurunan ke bawah dan terletak di antara dua bagian yang tinggi, masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang-bidang patahan. Horst adalah bentuk patahan yang mengalami pengangkatan dan terletak di antara dua bagian yang rendah, masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang patahan.
  3. Gunung api adalah tonjolan di permukaan bumi sebagai akibat keluarnya magma dari dalam bumi melalui kepundan. Proses terbentuknya gunung api dapat disebabkan oleh tekanan kuat magma yang tertahan di dalam bumi serta mampu mendorong dan menembus lapisan bumi sehingga akhirnya keluar ke permukaan bumi melalui kepundan. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya disertai dengan letusan. Kekuatan letusan gunung api berpengaruh terhadap bentuk gunung api. Berdasarkan bentuknya gunung api dibedakan atas 3 macam yaitu :
  • Gunung api strato/kerucut, memiliki puncak yang runcing atau lancip seperti kerucut, berlereng curam, dan memiliki daya letusan yang cukup tinggi.
  • Gunung api perisai berpuncak lebar dan berlereng landai, memiliki frekuensi letusan yang cukup, akan tetapi lebih sering tenang.
  • Gunung api Maar memiliki puncak dengan lubang kepundan yang lebar, berbentuk corong, dan berlereng sedang. Gunung ini terbentuk akibat letusan yang sangat dahsyat. Saat meletus, sebagian puncaknya akan terlempar dan menyisakan lubang berbentuk corong yang besar.
Patahan
Lipatan






Selasa, 05 April 2016

BENTUK MUKA BUMI DI DASAR LAUTAN

   Bentuk permukaan dasar laut serupa dengan permukaan daratan, yaitu tidaklah rata. Sama dengan di daratan lautan juga mempunyai relief yang beraneka ragam. Relief dasar laut adalah perbedaan vertikal antara bagian yang tinggi dan bagian yang rendah pada permukaan bumi di bagian dasar laut. Bentuk-bentuk muka bumi di dasar laut antara lain :
  1. Paparan benua atau Continental Shelf yaitu dasar pantai yang melandai ke arah laut dengan kedalaman antara 16-550 dibawah permukaan laut atau rata-rata dibawah 200 mdpl. Paparan benua disebut juga dangkalan, selasar atau Shelf. Contoh : Dangkalan sunda dan dangkalan sahul.
  2. Lereng benua, yaitu daerah yang lebih jauh dari paparan benua dengan kedalaman antara 130 - 4.000 meter.
  3. Lubuk laut (Basin) adalah dasar laut yang dalamnya sampai ribuan meter, biasanya berbentuk cekungan seperti kubangan yang sangat luas. Contoh Lubuk laut sulawsi dengan kedalman 6.220 m dan lubuk laut Aru dengan kedalaman 3.680 m.
  4. Palung Laut (Trog), yaitu dasar laut yang dalamnya mencapai ribuan meter, lembahnya memanjang dan tepinya sangat curam. Misalnya Selat Makasar, Laut Flores dan Laut Banda
  5. Punggung laut, yaitu pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukan laut, sehingga merupakan deretan Kepulauan, misalnya Kepulauan Sangir Talaud, Kepulauan Mentawai, dan kepulauan Watubela di Maluku.
  6. Gunung Laut adalah gunung yang dasarnya berada di dalam laut. Adapula gunung laut yang puncaknya tinggi menjulang melewati permukaan laut. Misalnya Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, dan gunung Api di Pulau Banda.
  7. Ambang laut yaitu dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lainnya.Cotoh : Laut Sulawesi.
  8. Pesisir adalah bagian daratan yang tergenang ketika air laut pasang dan kering ketika air laut surut
  9. Pantai, bagian daratan yang berbatasan dengan laut tempat pertemuan antara daratan dan laut
  10. Pulau karang (Atol) adalah Pulau-pulau yang sebagian atau seluruhnya terdiri atas karang sedangkan bagian tepinya berbentuk cincin.
  11. Guyot adalah bukit di dasar laut yang menjulang sendiri dengan bagian puncaknya rata.


Senin, 04 April 2016

TENAGA EKSOGEN PEMBENTUK MUKA BUMI

   Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang membentuk permukaan bumi dan bersifat destruktif atau merusak. Bentuk muka bumi yang kita lihat sekarang adalah hasil proses gabungan antara tenaga endogen yang bersifat kontruktif dan kemudian dibentuk lagi oleh tenaga Eksogen yang bersifat merusak. Kita dapat menyaksikan adanya meander atau sungai yang berkelok-kelok, endapan pasir di muara sungai yang membentuk delta, gletser di pegunungan tinggi yang telah mengikis dan mengendapkan materi-materi pelapukan ke tampat yang lbih rendah. Semua kekuatan tersebut berasal dari luar bumi dapat berupa air yang mengalir, es yang mencair, angin, ombak dan bahan-bahan organik. Tenaga Eksogen meliputi proses pelapukan, proses pengikisan atau erosi dan proses pengendapan atau sedimentasi. Semua proses itulah yang akan merombak dan merusak muka bumi.
A. PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bongkahan kecil atau bahkan menjadi butiran halus. Air, perubahan suhu, dan organisme memiliki peranan penting dalam menghancurkan dan melapukkan batuan di permukaan bumi. Ada 2 tipe bahan batuan di permukaan bumi yaitu :
  • Batuan induk (Bedrock) adalah batuan padat dan keras yang belum mengalami pelapukan.
  • Regolit adalah batuan yang telah hancur menjadi butiran sampai partikel tanah liat melalui proses pelapukan. Regolit dapat berupa tanah yang menutupi lapisan batuan induk.
Pelapukan terbagi menjadi 3 macam yaitu
  1.  Pelapukan fisik atau pelapukan mekanik yaitu proses penghancuran batuan menjadi butiran yang lebih halus tanpa mengubah komposisi kimia batuan. Pelapukan Fisik hanya mengubah ukuran batuan saja dan dapat disebabkan faktor perubahan suhu, tekanan batuan dan Es yang mencair/gletseir.
  2. Pelapukan Kimiawi adalah proses hancurnya batuan yang disertai dengan perubahan komposisi kimia batuan. Air dan pemanasan matahari turut membantu hancurnya batuan secara kimia. Pada daerah tropis pelapukan kimia terjadi lebih cepat, sedangkan di daerah iklim sedang dan daerah kutub lebih lambat dan lebih lambat lagi pelapukan yang terjadi di daerah gurun. Proses pelapukan kimia terdiri atas :
  • Hidrasi yaitu proses bercampurnya air dengan mineral dalam batuan sehingga terbentuk zat-zat baru seperti mineral tanah liat. Mineral batuan yang telah berubah menjadi mineral tanah yang baru akan cepat lapuk oleh air dan sinar matahari. Gipsum dan mineral garam adalah mineral yang cepat hancur oleh air. Di daerah lembah, mineral batuan ini akan lebih cepat terpisah dengan lapisan batuan induknya.
  • Oksidasi adalah bercampurnya mineral batuan dan air dengan oksigen yang mengakibatkan mineral batuan menjadi terpisah dengan lapisan batuan induknya.
  • Karbonasi adalah bercampurnya mineral batuan dan air dengan karbondioksida sehingga dapat memisahkan mineral batuan dari lapisan batuan induknya. Mineral batuan tersebut pada akhirnya akan membentuk partikel tanah liat.
Beberapa gejala alam pada daerah kapur akibat pelapukan kimiawi antara lain :
  • Stalaktit adalah air kapur yang berada pada atap gua menetes membentuk batuan gamping yang menggantng melalui proses kimiawi.
  • Stalagmit adalah tetesan air kapur yang jatuh pada lantai bawah gua membentuk batuan gamping yang mencuat keatas melalui proses kimiawi
  • Karren adalah celah-celah tak beraturan pada daerah kapur yang tergerus air hujan yang mengandung zat asam arang dan perpotongan antar celahnya.
  • Ponor adalah lubang-lubang yang relatif dalam yang terbentuk akibat air hujan yang jatuh ketanah membentuk aliran air tanah dalam.
  • Dolin merupakan lubang yang berbentuk corong. Dolin yang terbentuk akibat peristiwa pelarutan disebut dolin korosi, sedangkan dolin yang terjadi akibat runtuhnya atap gua disebut dolin terban.
  • Uvala adalah lubang-lubang dolin yang menjadi satu
  • Polje adalah deretan uvala atau dolin besar. 
3. Pelapukan Organik atau pelapukan Biologi
    Pelapukan organik adalah proses hancurnya batuan akibat faktor organisme, seperti hewan, tumbuhan dan manusia. Akar tanaman yang menerobos celah batuan dapat mempercepat batuan menjadi hancur. Demikian pula dengan lumut dan jamur yang tumbuh pada batuan. Retakan batuan yang dibentuk oleh hewan seperti Kelinci atau cacing tanah juga turut membantu proses pelapukan. Selain tumbuhan dan hewan, manusia juga berperan penting dalam merombak muka bumi. Berbagai kegiatan seperti pertanian, perkebunan, pembukaan lahan dan penggalian bahan tambang merupakan contoh kegiatan yang dapat mempercepat terjadinya pelapukan organik.
 B. PROSES EROSI
   Erosi atau pengikisan adalah terbawanya material-material batuan oleh tenaga air yang mengalir, angin, ombak, dan gletseir sehingga dapat mengubah bentuk muka bumi. Materi-materi yang dibawa oleh tenaga-tenaga tersebut dapat berupa pecahan atau serpihan batuan yang telah lapuk. Materi-materi tersebut diangkut dan dipindahkan ke tempat lain melalui proses pengikisan. 
  1. Pengikisan oleh air mengalir yang disebabkan faktor banyaknya air yang mengalir, kemiringan lereng yang menentukan derasnya aliran air, beban muatan sungai juga mempengaruhi besarnya erosi, jenis dan struktur batuan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar lembah sungai. Bentuk muka bumi dari hasil pengikisan air yang mengalir adalah air terjun, Jeram, Meander dan Peneplain.
  2. Pengikisan oleh ombak atau Abrasi dipengaruhi bentuk-bentuk pantai dan daratan dekat pantai tersebut. Bahan atau materi yang mengikis dinding pantai berupa batuan-batuan kerikil dan pasir yang diangkut oleh pecahan ombak. Bentuk muka bumi dari hasil pengikisan ombak antara lain Teluk dan alah endapan yang selalu nampak di permukaan air sungaitanjung, Gua-gua laut, dan pantai curam/Clifft.
  3. Pengikisan oleh angin atau Deflasi disebabkan angin yang bertiup memindahkan bahan-bahan lepas dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya pasir yang terangkut angin di Gurun Sahara berasal dari gurun tak bervegetasi dari gurun serir. Selain di gurun, pengikisan oleh angin juga terjadi di daerah kering atau semi arid yang permukaannya gundul akibat tindakan manusia. Hasil pengikisan oleh angin antara lain batu jamur, numulit dan batu angin.
  4. Pengikisan oleh gletseir atau Erosi Glasial disebabkan oleh batuan yang terkikis di dasar gletser dan membentuk bongkahan-bongkahan es yang disebut Roche moutonnee. Hasil pengikisan gletseir antara lain Danau Gletseir, Morine, hanging valley, sirk atau kikisan es pada tebing dan Fyord yaitu pantai curam yang tertutupi oleh es.
C. PENGENDAPAN
    Proses pengendapan atau sedimentasi merupakan proses berhentinya bahan atau materi yang berpindah. Hasil pelapukan akan diangkut oleh air, angin atau gletseir yang kemudian berhenti di suatu tempat. Di tempat inilah terjadi pengendapan dan terjadi apabila daya angkut air, angin, atau gletseir sudah mulai berkurang. Proses pengendapan dapat terjadi secara serentak atau bertahap di beberapa tempat. Pengendapan terdiri atas :
1. Pengendapan air sungai, pada daerah hilir sungai pengendapan berlangsung secara terus menerus dan menghasilkan batuan sedimen seperti breksi, konglomerat dan serpih. Pengendapan air sungai menghasilkan daerah-daerah endapan seperti :
  • Beting adalah endapan yang selalu nampak di permukaan air sungai sebagai hasil daya angkut air sungai yang tiba-tiba surut dan membentuk pola seperti bulan sabit.
  • Tanggul sungai yang terbentuk karena air sungai meluap melampaui bagian tepinya. Material air sungai yang diangkut akan diendapkan disekitar tepi sungai.
  • Sungai mati (Ox-bow lake) yaitu sungai tak berair yang terbentuk akibat aliran sungai lama yang berkelok-kelok dan kemudian meninggalkan bentuk O atau lingkaran.
  • Delta adalah daratan berbentuk pulau di daerah muara sungai yang terbentuk akibat pengendan secara terus menerus.
2. Pengendapan oleh angin , angin yang mengngkut pasir pada saat tertentu kecepatannya berkurang, kemudian daya angkutnya menurun sehingga muatannya di endapkan. Pengendapan oleh angin menghasilkan :
  • Bukit pasir yang terbentuk di daerah gurun
  • Bukit pasir yang terbentuk di daerah bervegetasi di daerah pesisir
  • Endapan Loss yaitu tutupan tanah tebal yang berasal dari pengendapan materi oleh angin dan terbentuk dalam ribuan tahun.
3. Pengendapan oleh ombak. Hasil pengendapan ombak antara lain :
  • Tanggul pantai yang terletak di pantai yang landai.
  • Endapan pasir atau lumpur
  • Beting atau endapan pasir dan kerikil yang sejajar dengan muara sungai atau didepan teluk
  • Laguna adalah perairan tenang dan dangkal yang terbentuk di dalam teluk yang dikelilingi oleh beting.
  • Tombolo adalah endapan pasir atau kerikil yang menghubungkan dua daratan yang salah satunya berupa pulau.
4. Pengendapan oleh gletseir. Hasil pengendapannya adalah :
  • Eratik yaitu batu besar yang telah dibawa dan dipindahkan jauh oleh gleseir dari tempat asalnya.
  • Drumlin adalah bukit-bukit kecil dan berbentuk bulat di daerah dataran tinggi.
  • Esker adalah endapan gletseir yang berupa pematang panjang sempit dan berkelak-kelok.
  • Kame merupakan hasil pengendapan gleseir yang berlapis-lapis dan endapan ini berbentuk kerikil dan pasir.
     

ZONA LAUT MENURUT LETAK DAN KEDALAMANNYA

    Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang berupa massa air asin dalam jumlah banyak dan menggenang pada tempat yang luas.Laut yang sangat luas disebut samudera. Hampir dua pertiga luas indonesia berupa lautan. Indonesia terletak pada jalur pegunungan, secara tidak langsung jalur pegunungan tersebut mempengaruhi juga kondidi perairan Indonesia. Oleh karenanya, kondisi perairan Indonesia sangatlah komplek. Keadaan laut di Indonesia dibedakan atas 3 macam yaitu :
A. Berdasarkan terjadinya, laut dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Laut Transgresi, adalah laut dangkal yang terjadi karena meningkatnya volume air laut sehingga daratan tergenang air. Meningkatnya volume air di permukaan bumi terjadi karena adanya es yang mencair di daerah kutub. Contoh laut Transgresi di Indonesia adalah laut Jawa, Selat Karimata dan Laut Arafura.
  2. Laut Ingresi, adalah laut dalam yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut. Dengan menurunnya dasar laut, maka dasar laut akan semakin dalam dan volume airnya menjadi banyak. Contoh laut Ingresi di Indonesia adalah Laut Banda, Laut Sawu, Laut Flores, Selat Makassar dan Laut Sulawesi.
  3. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit karena adanya penurunan permukaan air laut pada zaman es.
Proses terjadinya laut transgresi, Ingresi dan Regresi berkaitan erat dengan peristiwa zaman es pada masa yang lampau. Namun demikian, pencairan es di daerah kutub dapat saja terjadi sewaktu-waktu karena pemanasan global dan rusaknya lapisan Ozon di Atmosfer.
B. Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Laut Tepi, adalah laut yang terletak di tepi benua yang seolah-olah terpisahkan oleh deretan pulau. Contohnya adalah Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan Philipina dan Kepulauan Indonesia. Laut Arab di selatan Jazirah Arab, Laut Jepang disebelah Barat kepulauan Jepang dan Teluk Labrador di Kanada.
  2. Laut Pertengahan adalah laut yang terletak antara benua-benua. Contohnya adalah Laut Tengah/Mediterania yang terletak antara benua Afrika-Asia-Eropa, Laut Bering antara benua Asia dan Amerika, Laut Es Utara antara Asia dan Eropa.
  3. Laut Pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau dikelilingi oleh daratan. Contohnya adalah laut Kaspia antara Asia-Eropa, Laut Hitam antara Asia-Eropa dan Laut Baltik di Eropa Utara.
C. Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi 4 macam/zona yaitu :
  1. Zona Litoral (Wilayah pasang) wilayah ini merupakan bagian dari laut yang dasarnya kering pada air surut. Pada wilayah ini terdapat beberapa jenis hewan bukan Ikan seperti Kepiting, Kerang , koral dan lain-lain.
  2. Zona Neritik (Wilayah laut dangkal) kedalamannya tidak lebih dari 150 meter. Sinar matahari masih dapat tembus ke dasar laut. Pada umumnya, wilayah ini banyak terdapat ikan dan ganggang laut, sehingga sangat menguntungkan bagi para nelayan yang mencari sumber nabati di wilayah yang kaya ikan ini. Wilayah laut dangkal di Indonesia terdapat pada landas kontinen Sunda (Sunda Plat) seperti laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, Kepulauan Riau dan landas kontinen Sahul (Sahul Plat) seperti Laut Arafuru, Raja Ampat dan teluk Cendrawasih.
  3. Zona Bathyal (Wilayah laut dalam) kedalamannya berkisar antara 150 s/d 1.800 meter. Sinar matahari sudah tidak lagi dapat menembus ke dasar laut. oleh sebab itu, tumbuh-tumbuhan jumlahnya sangat terbatas dibandingkan wilayah laut dangkal. Akan tetapi wilayah ini masih banyak terdapat beberapa jenis binatang. Contoh laut Maluku, Selat Makassar dan Laut Sawu.
  4. Zona Abysal (Wilayah laut sangat dalam) kedalamannya lebih dari 1.800 meter. Tekanan air untuk setiap 1 cm2 berkisar seperempat ton. Suhunya sangat rendah, yaitu sudah sampai pada titik beku air. Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah Fauna sangat terbatas. Contoh : Laut Banda dan Palung Jawa.
 Laut berdasarkan zona kedalamannya
 Laut berdasarkan terjadi dan kedalamannya
 Laut berdasarkan letaknya
 Samudera yang ada di permukaan Bumi

Sabtu, 02 April 2016

LAGU MEMORY BERLATAR ALAM


TERBENAMLAH MATAHARI
Vocal : Tony Koeswoyo (1976)

Terbenamlah matahari
Di Ujung waktu yang sunyi
Terbenamlah matahari
Di Ufuk Barat kembali

Bintang di langit tinggi
Berkedip menerangi
Serangga malam bernyanyi
Kurindam harapan nanti

Terbenamlah matahari
Di ujung waktu yang sunyi
Terbenamlah matahari
Membawa janji dan mimpi

Bintang di langit tinggi
Berkedip menerangi
Serangga malam bernyanyi
Kurindam harapan nanti

Lagu ini menginspirasi saya 
belajar bermain gitar
Dengan berlatar alam gunung Salak
Saat Matahari mulai terbenam
Tahun 1984

Jumat, 01 April 2016

UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

   Ilmu yang mempelajari cuaca dan menjelaskan bagaimana cuaca itu dapat berbeda di suatu tempat dengan tempat lainnya adalah meteorologi . Sedangkan ilmu yang mepelajari iklim dan menjelaskan bagaimana iklim itu dapat berbeda di suatu tempat dengan tempat lainnya adalah Klimatologi. Perbedaan antara iklim dan cuaca terletak pada unsur tempat dan waktu.
   Cuaca dan Iklim memiliki unsur-unsur yang sama, yaitu :
  1. Temperatur (Suhu udara) memiliki satuan derajat panas yang umumnya digunakan di Indonesia adalah derajat Celcius (oC), sedangkan di beberapa negara lain dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (oF) atau Reamur (oR). Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara di permukaan bumi antara lain :
  • jumlah radiasi yang diterima
  • pengaruh daratan atau lautan
  • ada atau tidaknya awan pada waktu penyinaran
  • Jenis tanah atau jenis benda yang disinari.
  • Lamanya penyinaran di siang hari
  • Pengaruh sudut pandang sinar matahari. Sinar yang tegak lurus akan membuat suhu di permukaan bumi terasa lebih panas.
  • Tipe tanah tertentu. Tanah-tanah gelap cenderung memiliki indeks suhu yang yang lebih tinggi.
  • Pengaruh jenis penutup tanah. Tanah yang tertutup vegetasi akan bersuhu udara lebih rendah.
  • Pengaruh panas yang disimpan dalam atmosfer.
  • Pengaruh angin, misalnya angin yang membawa panas dari sumbernya secara horizontal
  • Pengaruh ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat semakin rendah suhu udaranya.  

  • 2. Kelembaban udara adalah banyak atau sedikitnya kandungan uap air yang ada di udara. Kelembaban udara terdiri dari dua jenis yaitu :
  • Kelembaban absolut/mutlak, ialah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh udara dan dinyatakan dengan sejumlah gram uap air tiap 1 m3 udara. Contoh : Pada suhu udara -10o C, 1 m3 udara mengandung 2,4 gram uap air.
  • Kelembaban relatif/nisbi adalah perbandingan jumlah uap air yang ada di dalam udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh udara pada suhu yang sama. Contoh : Pada suhu 26o C, 1m3 maksimum dapat memuat 25 gram uap air tetapi pada saat diukur ternyata hanya terdapat 20 gram uap air. Dengan demikian, kelembaban relatifnya adalah sebesar 20/25 x 100% = 80 %.
  1. Tekanan Udara, udara mempunyai bobot yang menekan bumi atau disebut dengan tekanan udara. Pada ketinggian 0 meter di atas permukaan laut, tekanan udara mencapai 1.034 Kg/cm2. Tekanan udara diukur dalam satuan milibar (mb) atau sentimeter air raksa (cmHg). Semakin tinggi, tekanan udara akan smakin berkurang. Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut barometer. Tekanan atmosfer normal pada tinggi muka laut adalah 760 mmHg atau 1.013 milibar. Isobar adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat bertekanan udara yang sama. Perbedaan suhu udara menyebabkan perbedaan tekanan udara.
  2. Awan merupakan kumpulan titik air atau kristal es di dalam udara akibat proses kondensasi/sublimasi dari uap air yang demikian banyak dan melayang di udara. Berdasarkan bentuknya, awan dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu :
  • Awan Sirus adalah awan yang berbentuk halus seperti bulu atau serat. Di awan ini sering terdapat kristal es namun tidak menyebabkan hujan.
  • Awan Stratus adalah awan yang tipis, tersebar luas serta berbentuk rata dan berlapis-lapis di atas tanah.
  • Awan Kumulus adalah awan yang berbentuk mengelompok, bulat dan bergumpal.
    Awan yang tidak bisa menyebabkan hujan disebut alto, sedangkan awan yang dapat memberikan hujan dinamakan awan nimbus.Siro diberikan untuk awan tinggi, yaitu 6.096 meter . Alto diberikan untuk awan pertengahan, yaitu di ketinggian 1.829 - 6.096 meter serta Nimbro di awal dan Nimbus di akhir, yaitu awan yang menghasilkan hujan. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki kewanan yang sama dinamakan Isomeph. Berdasarkan letak ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
  • Awan Tinggi, terdapat pada ketinggian 8 Km atau lebih dari permukaan laut. Awan ini terdiri dari partikel-partikel es. Awan yang termasuk ke dalam awan tinggi antara lain awan Sirus, Sirostratus, dan Sirokumulus.
  • Awan pertengahan, terdapat di ketinggian 3 km ke atas tetapi kurang dari 6 Km yang diukur dari permukaan laut. Awan ini antara lain terdiri dari awan altostratus dan altokumulus.
  • Awan rendah, terdapat di ketinggian kurang dari 1,6 Km dari permukaan laut. Awan ini terdiri dari awan Stratokumulus, Stratus, dan Nimbostratus.
  • Awan yang berkembang vertikal, terdapat di ketinggian 1-20 km dari permukaan laut. Awan ini antara lain terdiri dari awan Kumulus dan Kumulonimbus.  
Beberapa istilah penting tentang temperatur atau suhu udara.
  • Suhu harian adalah suhu rata-rata dalam sehari. Suhu tertinggi terjadi pada pukul 14.00 -15.00, sedangkan suhu terendah terjadi pada pukul 04.00 dini hari.
  • Amplitudo harian adalah selisih temperatur tertinggi dan terendah dalam sehari. Amplitudo di laut lebih kecil daripada amplitudo di darat.
  • Suhu tahunan adalah suhu rata-rata dalam setahun.
  • Amplitudo tahunan adalah suhu tertinggi dan terendah dalam setahun. Amplitudo tahunan di Indonesia cukup kecil, yaitu rata-rata +- 1oC, karena lamanya waktu siang dan malam hari hampir sama.
  • Isoterm adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang temperaturnya sama.
  • Gradien geothermis adalah perbedaan temperatur di daerah tropis setiap kenaikan 100 meter menyebabkan suhu udara turun sebesar 0,65oC atau turun sebesar 6,5oC tiap kenaikan 1.000 meter.

 Awan Alto Komulus
 Awan Komulus
 Awan Kumulonimbus
 Awan Nimbostratus
 Awan Sirrus
Awan Stratus