"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Rabu, 28 September 2016

REPTILIA : HEWAN MELATA BERDARAH DINGIN

    Reptilia adalah salah satu kelas dari filum Chordata yang kulit tubuhnya tertutup oleh sisik. Empat ordo reptilia yang masih bertahan hidup adalah ordo Chelonia atau Testudines (Kura-kura dan Penyu), Rhynchocephalia (Tuatara), Squamata (Kadal dan Ular) dan Crocodilia (Buaya, Aligator, dan Gavial). Adapun kelompok reptilia seperti dinosaurus, Pterodaktila, dan plakodon telah mengalami kepunahan.
    Reptilia diperkirakan hidup sejak 280 juta tahun lalu. Pada periode Triasik (sekitar 50 juta tahun yang lalu), hewan ini mendominasi kehidupan di daratan sampai periode Mesozoik (65-225 juta tahun lalu). Saat ini penyebaran Reptilia mencakup hampir semua wilayah di dunia, kecuali di daerah kutub.
Hewan Ektotermik
    Seperti Amfibi, reptilia termasuk hewan ektotermik atau hewan berdarah dingin. Hewan ini tidak dapat memproduksi panas tubuh sendiri sehingga temperatur tubuhnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Untuk bertahan hidup reptilia harus menghindari daerah yang temperatur udaranya terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sebagian besar reptilia beraktivitas pada siang hari, namun yang hidup di daerah beriklim panas beraktivitas pada malam hari. Pada daerah sub tropis, reptilia sering melakukan hibernasi (istirahat atau tidur musim dingin) di dalam sarangnya.
Kulit Reptilia
    Salah satu ciri khas reptilia adalah kulitnya yang bersisik. Kulit tersebut berfungsi untuk melindungi tubuh reptilia dari kekeringan sekaligus berperan dalam pertahanan diri dan perkawinan. Epidermis atau bagian terluar dari kulit terbuat dari bahan tanduk yang disebut keratin. Adapun dermis (lapisan dibawah epidermis) tersusun dari jaringan saraf, pembuluh darah dan melanofor (pigmen warna). Selain itu Reptilia memiliki dua buah paru-paru di bagian kanan tubuhnya. Jantung reptilia umumnya berbilik tiga, kecuali jantung buaya yang berbilik empat.
 Penyu
 Buaya
 Tuatara
Ular
Organ Jacobson
    Ketajaman indra penglihatan reptilia sering digunakan untuk mencari makan dan menghindari predator. Beberapa anggota kadal seperti bunglon dapat menggerakkan kedua matanya ke arah yang berbeda secara bersamaan. Mata kadal dan ular umumnya dilengkapi dengan spektakel (sisik transparan) yang berfungsi untuk melembabkan dan melindungi mata dari debu. Indra penciuman dan perasa pada reptilia didukung oleh organ Jacobson, yaitu organ yang berperan untuk mndeeksi perubahan kimia di dalam mulut. Organ yang terletak di atap mulut tersebut dimanfaatkan untuk menentukan lokasi mangsa, mencari pasangan, dan mengetahui kondisi lingkungan. Oleh sebab itu, komodo dan ular sering menjulurkan lidahnya ke luar untuk mendeteksi lokasi dan jejak bau mangsa.

Hemepenes
    Pada umumnya reptilia memiliki kebiasaan tertentu ketika kawin, misalnya perubahan warna kulit pada bunglon dan pengeluaran zat kimia feromon pada ular. Proses fertilisasi reptilia berlangsung secara internal di dalam tubuh induk betina. Penyu dan buaya jantan memiliki satu penis (alat kopulasi), sedangkan kadal dan ular jantan memiliki dua penis yang disebut hemepenes. Meskipun beberapa jenis kadal dan ular melahirkan anak, tetapi sebagian besar reptilia menghasilkan telur yang bercangkang. Kelompok hewan ini biasanya menyimpan telur-telurnya di dalam sarang yang terbuat dari tumpukan tanah, pasir atau dedaunan.

Tuatara
    Tuatara adalah nama umum ordo Rhynchocephalia yang memiliki bentuk tubuh mirip dengan kadal. Anggota ordo ini banyak mengalami kepunahan sehingga ordo Rhynchocephalia hanya terdiri dari satu suku (Sphenodontidae) dan dua spesies (Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri). Reptilia purba ini hanya dapat ditemukan di wilayah Selandia Baru.

Sumber : Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar dan Pustaka Alam : Reptilia 

Senin, 26 September 2016

KOMET : BINTANG BEREKOR DI TATA SURYA

    Komet atau bintang berekor adalah benda langit kecil yang bergerak mengitari matahari dalam orbit elips. Komet terdiri dari inti (nukleus) serta lapisan seperti awan kabut yang menyelimuti inti (koma) dan sering memanjang membentuk ekor karena pengaruh angin matahari. Ketika sebuah komet mendekati matahari, sebagian inti di permukaannya akan menguap menjadi gas karena pengaruh panas matahari dan membentuk koma serta ekor komet.
    Para astronom percaya bahwa komet terbentuk bersamaan dengan terbentuknya planet-planet tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Planet terbentuk dari kumpulan gas, es, bebatuan, dan debu. Sebagian besar es dan debu menjadi bagian dariplanet luar seperti Yupiter, Saturnus dan Uranus. Adapun es dan debu yang tersisa menjadi komet. Komet akan kehilangan sebagian es dan debunya pada saat mendekati matahari, bahkan ada beberapa komet yang kehilangan seluruh kandungan esnya. Komet ini kemudian pecah menjadi awan debu atau berubah menjadi obyek mirip Asteroid. Beberapa partikel debu juga masuk kedalam atmosfer bumi. Karena adanya gesekan dengan lapisan atmosfer, komet akan tampak bersinar seperti meteor atau bintang jatuh.
Animasi Komet
Inti Komet
    Inti komet tersusun atas berbagai jenis partikel debu dan bebatuan yang membeku. Sekitar 80% massa komet adalah es dan sisanya terdiri atas karbon monoksida, karbondioksida, metana dan amonia. Adapun Koma terdiri atas gas yang merupakan hasil penguapan bagian luar inti komet ketika komet mendekati matahari.

Orbit Komet
    Komet memiliki orbit ellips dengan waktu edar mengelilingi matahari yang bermacam-macam dari beberapa tahun hingga puluhan ribu tahun. Lintasan orbit sebagian besar komet sangat luas dan panjang sehingga terkadang berbentuk parabola , tetapi para astronom yakin bahwa orbit komet sebenarnya juga berbentuk ellips, dan jangka waktunya mengelilingi matahari dapat mencapai 40.000 tahun bahkan lebih. Komet Hyakutake yang pernah terlihat dari bumi pada tahun 1996 contohnya, diperkirakan memerlukan waktu 10.000 tahun untuk mengelilingi matahari. Para astronom mengklasifikasikan komet menjadi komet periode pendek dan komet periode panjang. Komet periode pendek, mengelilingi matahari kurang dari 200 tahun, sedangkan komet periode panjang mengelilingi matahari lebih dari 200 tahun. Lintasan orbit komet terkadang bersentuhan dengan lintasan orbit planet. Sebagai akibatnya, ada kemungkinan bahwa komet terkadang bertabrakan dengan planet atau satelitnya. Pada tahun 1994 di bulan Juli misalnya, komet Shoemaker Levy 9 bertabrakan dengan planet Yupiter. Sejumlah komet dengan waktu orbit yang berbeda dan berada dalam lintasan orbit yang hampir sama disebut kelompok komet.

Komet Halley
    Komet Halley adalah salah satu komet paling terang yang mengorbit matahari dan dapat dilihat dari bumi setiap 76 tahun sekali. Nama komet ini berasal dari nama astronom Inggris Edmond Halley, yang melakukan pengamatan mengenai pergerakan komet. Halley mengamati bahwa beberapa komet tertentu terlihat pada tahun 1531 dan 1607 identik dengan komet yang pernah diamati pada tahun 1682. Ia menyimpulkan bahwa semua pengamatan itu mengarah pada satu komet yang bergerak dalam orbit tertentu mengelilingi matahari. Halley memprediksikan bahwa komet tersebut akan muncul kembali pada tahun 1758 dan ternyata komet tersebut memang terlihat pada tahun itu. Komet Halley pertama kali terlihat oleh para astronom cina pada tahun 240 SM. Jarak terdekat antara komet Halley dan matahari terjadi pada 9 Februari 1986. Bumi melintasi orbit komet Halley setiap bulan Mei dan Oktober. Partikel debu yang tertinggal oleh komet akan masuk ke atmosfer bumi, terbakar dan menghasilkan hujan Meteor.
 Komet Halley dari jarak terdekat
Pergerakan Komet
Komet Halley dilihat menggunakan teropong

LEMBAH : NGARAI CURAM DI PERMUKAAN BUMI

    Lembah adalah relief bumi yang berbentuk celah besar dipermukaan bumi. Lembah membentang melalui dataran, perbukitan dan pegunungan. Lembah yang dalam dengan dinding atau tebing curam yang terbentuk oleh aliran sungai disebut ngarai (Canyon). Salah satu ngarai terkenal di dunia adalah Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat sedangkan lembah bawah laut di dasar samudera Atlantik Ngarai Hudson.
   Dasar lembah biasanya merupakan lahan subur dan baik untuk dijadikan lahan pertanian. Dasar lembah disebut lantai lembah. Kebanyakan dasar lembah berbentuk miring ke bagian hilirnya. Bagian dasar lembah di sepanjang bantaran sungai disebut dataran banjir. Lembah di daratan terbentuk oleh aliran air sungai dan erosi lereng.

Jenis lembah
    Berbagai jenis lembah dinamai berdasarkan bentuknya. Lembah yang ketinggiannya melebihi lembah utama disebut lembah gantung. Lembah gantung terbentuk karena erosi air sungai di lembah utama. Air sungai yang mengalir melalui lembah gantung jatuh menjadi air terjun,ketika air sungai memasuki lembah utama.
    Lembah di sepanjang daerah pantai yang digenangi air laut disebut lembah tenggelam. Teluk Chesapeake dan teluk Delaware di Amerika Serikat merupakan contoh bentuk lembah tenggelam. Selain itu, dikenalpula lembah gletser, yaitu lembah yang semakin lebar oleh kegiatan gletseir. Lembah gletseir ditemui pada ketinggian daerah pegunungan. Bentuknya menyerupai huruf U.
Lembah yang terisi air menjadi Danau alam
Basin
    Basin adalah relief bumi yang berbentuk cekungan besar, biasanya dibentuk oleh aliran sungai dan anak sungai. Sungai Missisiphi di Amerika Serikat membentuk sebuah basin yang meliputi sekitar 2/5 dari wilayah Amerika Serikat tidak termasuk Alaska dan Hawai. Basin besar lainnya adalah lembah Kongo di Afrika, lembah Amazone di Amerika Selatan dan lembah Yangtse di Asia.
    Terkadang ada basin tertutup karena aliran sungainya tidak memiliki alur keluar menuju laut. Air basin tertutup dapat berkurang melalui penguapan dan penyerapan ke dalam tanah. Bagian terendah biasanya berbentuk himpunan air atau danau, atau kalau di gurun berbentuk playa atau dasar danau kering. Beberapa basin tertutup di kawasan gurun memiliki danau berair asin, misalnya Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat.

Ngarai Sianok
    Di kaki rangkaian Bukit barisan di Sumatera Barat terdapat alur lembah yaitu lembah Anai dan Ngarai Sianok. Nama ngarai Sianok berasal dari sebuah legenda tentang ular raksasa yang mengamuk akibat diracuni oleh seorang pemuda cerdik. Ular tersebut mati dan terkubur di lembah. Lembah itu kemudian menjadi sepi karena orang takut menghampirinya sehingga lembah itu disebut " Ngarai Sianok " yang berarti lembah yang sepi. Ngarai ini terletak di kaki gunung Singgalang dan terbentang sepanjang 13 Km dengan tebing-tebing curam. Di tepinya terdapat gua bekas kubu pertahanan Jepang yang merupakan obyek wisata di Provinsi Sumatera Barat.
 Ngarai Sianok, Sumatera Barat
Grand Canyon, Amerika Serikat

Minggu, 25 September 2016

RAWA : LAHAN BASAH DI MUKA BUMI

    Rawa adalah lahan yang digenangi oleh air secara alamiah dan terus menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat. Biasanya rawa terdapat di daerah lembah, pantai dan dekat sungai yang mengalir lambat. Rawa banyak ditumbuhi tumbuhan air yang pendek dari dalam air.
    Rawa terdiri dari berbagai jenis antara lain rawa gambut, rawa air tawar dan rawa air payau. Ketiga jenis rawa ini memilikikarakteristik flora dan fauna yang berbeda berdasarkan keadaan fisik rawanya. Kolom rawa menjadi habitat ikan, katak dan binatang melata misalnya Buaya, Ular dan Kura-kura. Binatang lainnya yang hidup di rawa adalah beberapa jenis burung dan serangga. Di tanah rawa yang lembabtumbuh pohon, semak, dan tanaman menjalar.
Animasi Rawa
Rawa Gambut
    Rawa gambut hanya terdapat di daerah yang beriklim basah. Rawa yang mengandung gambut atau tanah lunak dan basah yang terdiri atas lumut dan bahan tanaman lain yang membusuk, biasanya memiliki keasaman yang tinggi dan kandungan oksigen yang rendah. Rawa jenis ini umumnya tidak banyak faunanya. Rawa gambut terdapat di daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Rawa Air Tawar
    Rawa air tawar airnya selalu berganti secara terus menerus berdasarkan curah hujan. Biasanya rawa air tawar mengalami banjir dalam setahun, yaitu pada musim hujan. Rawa air tawar terdapat diPesisir Timur Pulau Sumatera, Pesisir Barat pulau Kalimantan dan selatan Papua.

Rawa Air Payau
    Jumlah air di rawa air payau tergantung pada pasang surut air laut. Salah satu contoh rawa air payau adalah rawa mangrove atau bakau, karena banyak ditumbuhi pohon mangrove dan bakau. Rawa mangrove terletak di sepanjang pantai tropis dan sub tropis, tempat berbagai jenis fauna misalnya Burung Undan,Siput dan Kepiting.

Konservasi dan Reklamasi Rawa
    Konservasi rawa adalah pengelolaan rawa sebagai sumber air yang didasarkan pada pertimbangan teknis, sosial ekonomis, dan lingkungan. Konservasi bertujuan menjamin dan memelihara kelestarian rawa serta meningkatkan fungsi dan pemanfaatannya. Selain konservasi dilakukan pula reklamasi rawa.yaitu upaya peningkatan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat dengan cara menguruk rawa. Salah satu manfaat reklamasi rawa adalah untuk memperluas tanah pertanian. Akan tetapi reklamasi juga bisa berdampak buruk bagi rawa karena mengganggu habitat flora dan fauna rawa.

Flora Fauna Rawa
    Flora dan Fauna yang hidup di rawa sangat beraneka ragam, meliputiKatak, Burung, Ikan dan tumbuhan. Spesies kayu bernilai komersial sperti kayu ramin, tumbuh di hutan rawa gambut Kalimantan, Sumatera dan Papua. Adapun habitat rawa air tawar kaya akan tumbuhan epifit, rotan dan palma. Rumpun sagu tumbuh subur di rawa hutan Papua. Diperkirakan terdapat 6-8 juta hektar rawa sagu di pulau Papua.

Paya
    Paya adalah rawa yang di dominasi oleh rumput. Paya merupakan tempat berbiak bagi banyak serangga yang larvanya hidup di air, seperti Capung dan Nyamuk. Katak dan Bangkong juga berkembang biak di daerah Paya ini.

 Rawa Hutan Gambut
Rawa Air Payau   
Rawa Air Tawar

SABANA : PADANG RUMPUT DI DAERAH TROPIS

    Sabana (Savana) adalah padang rumput tropis yang didominasi oleh rumput dengan kelompok pohon dan tumbuhan perdu (semak dan pohon kecil) yang tumbuh terpencar. Sabana tampak subur pada musim hujan, namun gersang pada musim kemarau yang kering. Sabana biasanya ditemukan di wilayah yang memiliki sedikit curah hujan. Wilayah ini terdapat di daerah kering tropika dan sub tropika, misalnya di Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Di Indonesia sabana terdapat di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara.
Kawanan Kuda Liar di Padang Sabana

Bioma Sabana
    Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua yaitu sabana murni dan sabana campuran. Sabana murni tersusun atas satu jenis tumbuhan saja. Adapun sabana campuran tersusun atas berbagai jenis tumbuhan.
    Pada sabana kering, rumput tumbuh tidak terlalu tinggi, pohon tumbuh menyebar, dan pertumbuhan tanaman berjalan lambat. Di daerah sabana yang lebih lembab, rumput tumbuh lebih tinggi dan pohon tumbuh lebih berlimpah. Adapun di sabana basah rumput dapat tumbuh mencapai 3 meter dan jenis tumbuhannya lebih banyak.

Flora Sabana
    Biasanya sabana ditumbuhi oleh rerumputan dan tanaman perdu yang tumbuh di antara rerumputan itu. Di Sabana tumbuh pula jenis tanaman besar seperti pohon Akasia, Baobab dan Palem. Akan tetapi pertumbuhan pohon dibatasi oleh musim kering. Kemungkinan tumbuhan itu dapat bertahan hingga lima bulan. Ketika musim kering tiba rumput berhenti tumbuh dan menjadi coklat, sedangkan pohon melepaskan daunnya. Hanya tumbuhan tertentu saja yang dapat terus bertahan hidup, misalnya palem dan kaktus. Selama musim kering sering terjadi kebakaran yang menyebabkan musnahnya pohon. Namun hal ini tidak terjadi pada rumput karena rumput memiliki sistem akar besar. Ketika musim hujan tiba tunas rumput segar tumbuh dipermukaan tanah. Pertumbuhan rumput itu lebih cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tumbuhan lainnya.

Fauna Sabana
    Padang rumbut sabana dihuni oleh hewan herbivora seperti Kijang, Banteng, Jerapah, Antelop dan Zebra. Sabana merupakan habitat hewan-hewan tersebut dan juga hewan pemangsa seperti Ceethah, Dubuk, Singa dan Macan. Selain itu sabana juga dihuni oleh binatang pengerat, binatang melata seperti Ular, kelompok Burung dan berbagai jenis serangga. Di Pulau Jawa Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo memiliki padang sabana yang menjadi habitat hewan herbivora dan Carnivora seperti Macan Tutul, Kijang, Rusa, banteng, Ayag dan Kerbau liar.
 Sabana di Taman Nasional Baluran
Kawanan Banteng, Rusa, Kijang dan Kerbau liar di sabana Taman Nasional Alas Purwo
 Kawanan Kuda liar di Sabana Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur
Kawanan Antilop, di Sabana Afrika

TROPIKA : BENTANG ALAM DI SEKITAR GARIS KHATULISTIWA

    Tropika adalah kawasan di bumi, baik di darat maupun laut, yang terletak sekitar 2.570 km di utara dan selatan khatulistiwa. Kawasan ini dibatasi oleh dua garis imajiner, yaitu Tropika Cancer dan Tropica Capricorn. Tropika Cancer terletak pada 23o27' LU, sedangkan Tropica Capricorn pada 23o27"LS. Kawasan ini senantiasa mendapat sinar matahari secara langsung, sehingga bersuhu hangat hingga panas sepanjang tahun.
    Di tropika suhu tidak banyak berubah karena jumlah sinar matahari hanya sedikit berbeda darimusim ke musim. Di daerah khatulistiwa matahari bersinar 12 jam per hari. Dipinggir tropika, sinar matahari bervariasi dari sekitar 13,5 jam pada musimpanas.

Musim Hujan dan Kemarau
    Sebagian besar kawasan tropika memilikimusim hujan dan kemarau yang tetap. Kawasan yang dekat dengan khatulistiwa memiliki banyak curah hujan pada segala musim dan ditumbuhi hutan hujan tropis. Adapun kawasan yang berada di sebelah utara dan selatan khatulistiwa, musim hujan terjadi setahun sekali dan dua kali musim kemarau yang singkat. Kawasan ini ditumbuhi hutan dengan pohon yang daunnya gugur selama musim kemarau. Daerah yang lebih jauh dari khatulistiwa memiliki satu musim kemarau yang panjang setiap tahun. Kawasan ini ditumbuhi sabana yaitu padang rumput dengan pepohonan dan semak.
Hutan Hujan Tropis
    Di kawasan tropika, hutan hujan tropis hanya menutupi sekitar 6-7% permukaan bumi. Akan tetapi hutan ini dapat menghidupi lebih dari separuh spesies flora dan fauna di bumi. Manusiapun memperoleh manfaat dari hutan hujan tropis seperti sumber kayu, makanan dan obat-obatan. Hutan hujan tropis juga dapat mengatur iklim bumi dan membersihkan udara dengan cara menyerap gas karbondioksida dan mengeluarkan oksigen. Disamping itu hutan hujan tropis juga menjadi tempat tinggal jutaan orang, seperti suku Indian di Amerika Selatan, Dayak di Kalimantan, dan orang Pygmi di afrika Tengah. Mereka hidup dari berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan dan bertani.

Konsevasi Hutan Tropika
    Organisasi Konservasi hutan tropika, seperti World Wildlife Fund (WWF), Consevation International, dan Nature Consevancy, bekerjasama dengan pemerintah di seluruh negara di dunia untuk menyelamatkan hutan tropis. Kerjasama tersebut antara lain dengan menetapkan kawasan hutan lindung, mengatur hutan secara bijaksana, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat hutan.
 Hutan Tropis basah
 Hutan hujan Tropis Amazone
Hutan hujan Tropis Indonesia

PANTAI : BENTANG ALAM BATAS DARATAN DAN LAUT

    Pantai adalah perbatasan daratan dengan laut. Bentuk pantai bermacam-macam, tergantung pada kondisi daratan setempat. Pantai dapat mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut, sungai, pelelehan gletser, angin serta gerakan-gerakan permukaan atau kulit bumi. Pembentukan pantai juga dapat dipengaruhi oleh perubahan permukaan air laut.
    Secara umum, ada tiga jenis pantai,yaitu pantai berbatu, pantai berpasir dan pantai berlumpur. Pantai berbatu merupakan pantai yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas batuan. Pantai ini memiliki berbagai mahluk hidup paling banyak dan kisaran pasang surutnya paling besar. Pantai berpasir umumnya sering dijadikan tempat pariwisata karena wilayahnya indah. Di pantai ini terdapat hewan air, seperti ketam-ketaman yang biasanya menguburkan diri ke dalam pasir atau lubang. Pantai seperti ini terdapat di Sumatera dan Sulawesi Utara. Selain itu, pantai berpasir juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman kelapa. Adapun pantai berlumpur sebagian besar wilayahnya merupakan daerah berlumpur dan tergenang saat air pasang. Bentuk pantai ini tidak menarik sehingga tidak dijadikan sebagai obyek wisata. Pantai berlumpur sebagian besar tersebar mulai dari pantai Utara Jawa, Timur Sumatera, Kalimantan dan Selatan Papua. Pantai ini biasanya dimanfaatkan untuk areal tambak budidaya ikan atau udang. Adapun di Jawa Timur, pantai berlumpur digunakan untuk penambangan garam.
Pantai yang curam
Pantai Dataran Rendah
    Selain ketiga jenis pantai, ada beberapa jenis pantai lain seperti pantai curam dan bertanah kapur yang banyak terdapat di Selatan Jawa dan digunakan untuk pembudidayaan tanaman jati. Adapula pantai Dataran rendah yang kering. Biasanya pantai ini dikembangkan untuk perkebunan seperti Tebu, Karet serta Kopi dan juga penanaman Padi. Adapula pantai curam dan berteluk. Biasanya pantai ini digunakan untuk pelabuhan alam, seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat.

Pesisir
    Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Pesisir terbagi menjadi dua, yaitu pesisir bagian daratan dan pesisir bagian lautan. Pesisir bagian daratan baik bagian yang kering maupun yang terendam air adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut, misalnya pasang surut dan angin laut. Adapun pesisir bagian lautan adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat,misalnya sedimentasi dan aliran air sungai.
    Batas fisik wilayah pesisir sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi setempat. Di pantai yang landai dengan sungai besar, misalnya batas fisik ke arah laut dapat berada jauh dari garis pantai. Wilayah pesisir merupakan tempat percampuran pengaruh darat, laut dan udara. Sebagai daerah peralihan antara darat dan laut wilayah pesisir ditandai oleh adanya perubahan sifat ekologi yang tajam. Dalam satu areal yang sangat sempit , kita dapat menjumpai kondisi ekologi yang berlainan. Dilihat dari fungsinya, wilayah pesisir merupakan zona penyangga (buffer zone). Banyakjenis binatang yang menggunakan wilayah pesisir sebagai tempat bertelur, membesarkan anaknya dan mencari makan.
 Pantai berpasir Senube, Bali
 Pantai berlumpur
 Pantai Kuta, Bali
Pantai Curam

TUNDRA : BENTANG ALAM DI DAERAH KUTUB

    Tundra merupakan daratan tak berpohon di kawasan kutub (tundra Arktik) atau pegunungan tinggi (tundra Alpen) yang ditandai dengan daratan tandus dan berbatu, atau dengan tumbuhan seperti lumut, rerumputan, dan semak belukar. Kata Tundra berasal dari bahasa Finlandia, Tunturia yang berarti daratan tanpa pepohonan.
    Tundra memiliki tujuh karakteristik yaitu temperatur yang sangat rendah, keanekaragaman biotik yang rendah, struktur tumbuh-tumbuhan yang sederhana, pengeringan yang terbatas, musim pertumbuhan dan reproduksi yang singkat, nutrisi dan energi yang berasal dari pembusukan organik, dan pertumbuhan populasi yang cepat. Berdasarkan letaknya tundra dapat dibedakan menjadi dua yaitu tundra Kutub Utara (Arktik) dan tundra Alpen (Pegunungan Alpen).

Tundra Arktik
    Tundra Arktik berada di sekitar lingkaran Kutub Utara. Tundra juga terdapat di belahan bumi bagian Selatan namun dengan wilayah yang lebih sempit, yaitu hanya terdapat pada beberapa kepulauan di lingkaran Kutub Antartika. Pada musim dingin, tundra Arktik sangat dingin dengan temperatur -34oC. Pada musim panas rata-rata temperaturnya dapat mencapai 3-12oC sehingga daratan ini dapat melangsungkan kehidupannya. Masa pertumbuhan di tundra Arktik berkisar antara 50-60 hari. Curah hujan sangat berbeda-beda, tergantung lokasinya. Meskipun air di permukaan tanah mencair, ada lapisan tanah di bawah permukaan tanah yang selalu dalam keadaan beku (permafrost) yang terdiri atas kerikil dan material lainnya.
Elk Di Tundra Arktik
Flora Fauna Tundra Arktik
    Tundra kutub dapat dikatakan tanpa kehidupan selama musim dingin yang panjang dan gelap. Aktivitas hidup tumbuh-tumbuhan terhenti, sedangkan hewan dapat bertahan hidup dengan menyembunyikan diri dalam lubang di bawah lapisan es dan salju., atau berpindah ke daerah yang beriklim lebih baik. Selama musim panas yang pendek tumbuh-tumbuhan dan hewan tundra menjadi sangat produktif karena rangsangan siang hari yang panjang dan suhu yang hangat. Jenis tumbuhan yang dapat hidup di tundra Arktik mencapai 1.700 spesies, meliputi lumut kerak (bentuk simbiosis antara jamur dan alga), rumput dan teki-tekian kutub, serta beberapa perdu kecil. Musim berbunga ditandai dengan berkembangnya bunga beraneka warna yang mencapai 400 variasi spesies.
    Komunitas fauna di tundra Arktik terdiri dari beberapa jenis Burung, mamalia  dan serangga terbang. Jenis herbivora yang ditemukan disini adalah rusa kutub, Karibu, Sapi kesturi, Kelinci salju,dan Tikus salju kecil. Burung-burungnya meliputi jenis ayam-ayaman,pipit, burung hantu salju, Rajawali, dan Elang. Banyak juga burung air migran seperti Itik, angsa, dan burung pantai datang ke tundra selama musim panas untuk bertelur dan kembali lagi ketika musim dingin tiba. Jenis serangga pada umumnya adalah Lalat, Nyamuk dan Lalat hitam. Adapun Karnivoranya antara lain Rubah kutub dan Serigala.

Tundra Alpen
    Tundra Alpen terletak disepanjang puncak pegunungan Alpen yang tidak dapat ditumbuhi dengan pepohonan. Musim pertumbuhan di tundra Alpen berkisar 180 hari, dengan temperatur pada malam hari di bawah 0oC. Tundra Alpen berbeda dengan tundra Arktik karena wilayah ini masih memiliki aliran sungai. Adapun Flora dan fauna yang hidup di tundra Alpen tidak berbeda dengan yang ada di tundra Arktik.
 Daerah Tundra di Kutub Utara
 Daerah Tundra di Pegunungan Alpen

Sabtu, 24 September 2016

MATAHARI : BINTANG PUSAT TATA SURYA KITA

    Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi berupa massa gasraksasa yang bernyala dan panas. Tarikan gravitasinya yang kuat menahan bumi dan planet-planet lainnya tetap pada orbit tata surya. Cahaya dan panas matahari mempengaruhi segala obyek di Tata surya dan memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Para astronom memperkirakan bahwa matahari sudah berusia 4,6 miliar tahun dan akan tetap bersinar sekitar 7 miliyar tahun lagi. 
    Matahari merupakan obyek terbesar di Tata surya kita. Diameternya berukuran 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Komposisi matahari terdiri dari 75% hidrogen, dan 25% unsur-unsur lain seperti helium , karbon, nitrogen, dan oksigen. Dalam intinya yang padat dan panas , gravitasi memampatkan atom-atom hidrogen, sehingga terjadi reaksi nuklir yang membentuk helium dan melepaskan energi berupa panas dan cahaya yang dahsyat. Energi ini dilepaskan dari permukaan matahari sebagai radiasi dan memancar keluar dalam bentuk gelombang elektromagnetik, seperti gelombang panas, gelombang cahaya dan gelombang radio. Suhu di permukaan matahari mencapai 5.500oC, sementara di pusatnya mencapai 15 jutaoC.
Lidah Api di Permukaan Matahari
Jarak Matahari
    Jarak rata-rata matahari dari bumi mencapai 150 juta km. Cahaya dari matahari baru sampai ke bumi sekitar 8 menit. Meskipun demikian , matahari jauh lebih dekat ke bumi, daripada bintang manapun. Sebagai perbandingan bintang terdekat dari Matahari, Proxima Centauri, berjarak 4,3 tahun cahaya dari Tata surya kita. Artinya, cahaya dari Proxima Ceutauri baru mencapai matahari dalam waktu 4,3 tahun.

Bagian Matahari
    Matahari terdiri atas beberapa bagian. Bagian dalam matahari disebut inti matahari, dengan ketebalan mencapai 175.000 km dari titik pusat matahari. Kemudian permukaan matahari yang berpijar putih dan panas disebut Fotosfer (bulatan cahaya). Ketebalannya sekitar 400 Km. Adapun lapisan gas hidrogen yang berpijar merah disebut kromosfer (bulatan warna). Letaknya di atas fotosfer. Ketebalannya hanya beberapa kilometer. Pada lapisan ini, lidah api dan gas hidrogen berpijar yang disebut prominensea (bagian yang menonjol) sering menyembur keluar dan panjangnya dapat mencapai 60.000 km. Di sekeliling matahari terbentang jutaan kilometer lapisan gas tipis berwarna putih mutiara yang disebut korona. Dari korona ini tiapdetik tersembur jutaan ton aliran partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut angin matahari. Angin matahari ini berupa partikel listrik yang menyebar ke segala penjuru angkasa. Kawasan yang dikenai angin matahari disebut heliosfer yang terpancar keluar dari matahari sekitar 150 kali jarak bumi-matahari. Batas terhentinya angin matahari yakni di pinggir luar tata surya kita disebut heliopause. Angin matahari dapat menimbulkan aurora, yaitu cahaya berwarna di atas kawasan kutub bumi, dan badai magnetik yang menyebabkan gangguan listrik dan penerimaan radio.

Sumber Kehidupan
    Di bumi takkan ada mahluk hidup tanpa energi matahari dalam bentuk panas dan cahaya. Matahari memberikan energi sangat besar setiap hari. Samudera dan laut menyimpan energi ini dan menjaga suhu bumi tetappada kehangatan yang memungkinkan berbagai mahluk hidup untuk hidup. Akan tetapi cahaya matahari juga dapat berbahaya bagi manusia. Kulit manusia sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari. Meskipun begitu atmosfer bumi dapat menghambat sebagian sinar ultraviolet yang merugikan itu. Terbakar sinar matahari juga merupakan resiko yang dapat menimbulkan kanker kulit. Selain itu, sinar matahari juga berbahaya bagi mata manusia. Karena itu, jangan pernah menatap matahari secara langsung, bahkan dengan kacamata atau ketika terjadi gerhana.

Masa depan matahari
    Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan hidrogen dan helium bercampur debu yang mengerut karena gravitasinya sendiri. Pengerutan ini memanaskan awan hingga terjadi reaksi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sejak itu matahari mulai bersinar secara teratur. Akan tetapi, matahari tidak akan bersinar selamanya karena pada akhirnya bahan bakarnya akan habis. Reaksi fusi nuklir yang menyalakan matahari tergantung pada unsur hidrogen, namun hidrogen di pusat matahari juga akan habis. Reaksi nuklir mengubah sekitar 37% dari hidrogen di pusat matahari menjadi helium.
    Para astronom memperkirakan bahwa matahari akan padam sekitar 7 miliar tahun lagi.  Dalam jangka waktu 3 miliar tahun lagi, matahari akan cukup panas untuk mendidihkan air samudera bumi. Dalam waktu 4 miliyartahun kemudian, matahari akan menghabiskan hidrogen dan mengembang menjadi sebuah bintang raksasa hingga menelan planet Merkurius. Matahari pada saat itu akan lebih cemerlang sekitar 2.000 kali dari yang sekarang sehingga dapat melelehkan batuan bumi. Pada saat itu planet-planet di luar Tata surya kita akan menjadi lebih hangat.
 Matahari
 Struktur Matahari
Bagian-bagian dari Matahari

BUMI : PLANET BIRU SATU-SATUNYA YANG DIHUNI KEHIDUPAN

    Bumi adalah salah satu dari Delapan planet dalam sistem Tata surya kita yang terletak pada urutan ketiga dari matahari. Meskipun hanya berupa bagian yang sangat kecil dari alam semesta, namun Bumi menjadi rumah bagi semua mahluk hidup. Bahkan menurut pengamatan sejauh ini, bumi merupakan satu-satunya planet di alam semesta yang dihuni oleh mahluk hidup.
    Diantara delapan planet yang terdapat pada Tata surya, bumi termsuk planet terbesar ke lima. Diameter bumi mencapai 13.000 km. Seperti planet-planet yang lain, bumi mengelilingi matahari dalam orbitnya. Jarak rata-rata bumi dari matahari sekitar 150 juta km. Orbit bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, tetapi agak oval. Jarak terdekat antara bumi dan matahari terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 147,3 juta km, sedangkan yang paling jauh terjadi pada bulan Juli, yaitu sekitar 152,1 juta km. Bumi memerlukan waktu 365,25 hari untuk menyelesaikan satu kali revolusi putaran mengelilingi matahari. Adapun untuk berotasi berputar pada porosnya, bumi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
Bumi dari Satelit
Susunan Bumi
    Bumi tersusun atas beberapa lapisan. Lapisan teratas pada permukaan bumi disebut kerak bumi. Ketebalan kerak bumi berbeda-beda. Di bawah benua ketebalannya mencapai sekitar 70 km. Adapun dibawah lautan ketebalan kerak bumi hanya sekitar 6 km. Sekitar 3/4 bagian dari kerak bumimengandung silika, yaitu campuran antara unsur selikon dan oksigen. Temperatur di bagian bawah kerak bumimencapai 1.000oC.
    Di bawah kerak bumi terdapat lapisan yang disebut mantel bumi. Mantel bumi merupakan lapisan batuan yang tebalnya sekitar 2.900 km. Di bawah mantel bumi terdapat inti bumi. Inti bumi terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar yang tersusun atas besi cair memiliki ketebalan sekitar 2.000 km. Temperaturnya mencapai 2.200oC. Lapisan inti dalam yang terletak dipusat bumi berupa sebuah bola yang berdiameter 2.740 km. Bagian ini tersusun atas unsur besi dan nikel padat. Temperatur inti dalam mencapai 4.500oC.
    Selain itu bumi juga diselimuti oleh lapisan udara yang disebut atmosfer. Lapisan udara setebal 2.000 km ini mengandung sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen dan sisanya berupa argon dan sejumlah kecil gas lainnya. Lapisan atmosfer berfungsi untuk menjaga bumi agar tidak terlalu dingin sekaligus melindungi mahluk hidup di bumi terhadap radiasi sinar ultraviolet dari matahari.

Rumah bagi mahluk hidup
   Menurut pengamatan para ahli astronomi sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet di alam semesta yang menjadi tempat berlangsungnya proses kehidupan. Hal ini disebabkan karena bumi memiliki oksigen dan air, dua komponen penting yang menunjang kehidupan. Tumbuhan, hewan, dan organisme yang lain dapat hidup di permukaan bumi., karena bumi memiliki jarak tertentu dari sinar matahari sebagai sumber energi. Apabila bumi berada terlalu dekat dengan matahari, maka bumi akan menjadi terlalu panas untuk ditinggali. Adapun jika terlalu jauh dari matahari, maka bumi akan menjadi terlalu dingin. Selain itu mahluk hidup juga memerlukan air yang banyak tersedia terdapat di Bumi. Sekitar 70% air di bumi dapat ditemukan di laut, sungai dan danau.
 Planet Bumi
 Struktur lapisan Bumi
Bagian inti Bumi

SATURNUS : PLANET KE ENAM DARI MATAHARI

    Saturnus adalah planet keenam dari matahari dan merupakan planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter. Diameter Saturnus mencapai 119.300 km atau sekitar 10 kali diameter bumi. Saturnus memiliki cincin yang dapat dilihat melalui teleskop. Jarak rata-rata Saturnus dari matahari adalah 1.476 juta km atau sekitar 9,5 kali jarak bumi ke matahari. Saturnus mengitari matahari sekali dalam 29,5 tahun dan berotasi sangat cepat, sekali dalam 10 jam 39 menit.
    Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Saturnus merupakan bola gas raksasa dan tidak memiliki permukaan yang padat kecuali pada intinya. Inti Saturnus terdiri dari batu-batuan dengan suhu mendekati 15.000oC. Inti tersebut dikelilingi oleh amoniak, metana, dan uap air. Setelah inti terdapat lapisan hidrogen dan helium dalam bentuk gas yang kemudian menyatu dengan lapisan atmosfer. Lapisan awan tebal mengelilingi Saturnus dengan suhu -176oC.
Animasi Rotasi Planet Saturnus

Permukaan Saturnus
   Seperti Yupiter, pada permukaan Saturnus terlihat adanya sabuk-sabuk dengan berbagai macam warna. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan suhu dan ketinggian lapisan atmosfer. Data dan gambar Saturnus pertama kali didapat dari pesawat ruang angkasa yang dikirim Amerika Serikat, yaitu Pioneer 11. Pada 1979, Amerika Serikat kembali meluncurkan Voyager 1 dan Voyager 2 ke Saturnus untuk meneliti keberadaan tujuh cincin dan sateit Saturnus.

Cincin Saturnus
    Cincin Saturnus terletak di bidang ekuatornya. Cincin ini pertama kali ditemukan pada tahun 1610 oleh Galilei Galileo melalui pengamatan dengan menggunakan teleskopnya. Astronom Belanda, Christian Huygens, pada tahun 1655 kemudian menjelaskan bahwa cincin-cincin tersebut tidak menempel pada planet seperti yang dijelaskan oleh Galilei sebelumnya. Cincin Saturnus dinamai sesuai dengan waktu ditemukannya, diurutkan dari yang terjauh dengan planet yaitu D,C,B, A, F, G dan E. Melalui teleskop, cincin A dan B sangat mudah dilihat, sedangkan cincin D dan E hanya dapat dilihat pada kondisi tertentu. Cincin-cincin tersebut bukan merupakan lempengan padat, melainkan terdiri atas pecahan-pecahan es dan batuan yang masing-masing beredar mengitari Saturnus. Ketebalan cincin Saturnus bervariasi, antara 200 hingga 3.000 m. Adapun jarak tiap cincinnya sebesar 3.200 km atau lebih.

Titan
    Selain cincin, Saturnus juga memiliki sedikitnya 18 satelit. Satelit terbesarnya adalah Titan, dengan diameter mencapai 5.150 km, lebih besar daripada Merkurius dan Pluto. Titan memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri atas nitrogen. Penelitian mengenai Titan dilakukan pada tahun 2004 dengan mengirim pesawat ruang angkasa Cassini/Huygens. Selain Titan, ada lima satelit dalam yang berukuran besar, yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione dan Rhea. Sebagian besar permukaan satelit-satelit tersebut berbentuk kawah yang diakibatkan oleh tabrakan-tabrakan meteor. Sepertiga permukaan Mimas bahkan ditutupi oleh kawah besar. Saturnus juga memiliki beberapa satelit luar, seperti Lapetus, dan Hyperion. Adapun satelit terjauh Saturnus adalah Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan orbit satelit lainnya.
 Planet Saturnus
Planet Saturnus dan beberapa satelitnya

MERKURIUS : PLANET TERDEKAT DENGAN MATAHARI

    Merkurius adalah planet yang terletak paling dekat dengan matahari. Jarak rata-rata planet ini dari matahari adalah sekitar 58 juta km atau 0,39 kali jarak rata-rata bumi dari matahari. Merkurius mengelilingi matahari sekali dalam 88 hari dan berotasi cukup lambat. sekali dalam 58,7 hari atau dua pertiga dari periode revolusinya. Diameter planet ini berukuran sekitar 4.878 km atau dua perlima dari diameter bumi. Karena berukuran cukup kecil dan berjarak sangat dekat dengan matahri, Merkurius agak sulit dilihat dari bumi tanpa menggunakan teleskop. Merkurius hanya dapat diamati sesaat di langit barat sesudah matahari terbenam atau di langit timur sebelum matahari terbit.

Permukaan Merkurius
    Permukaan Merkurius mirip dengan permukaan bulan, terdiri atas dataran yang rata dan luas, jurang yang cukup curam, dan kawah-kawah seperti di bulan. yang terbentuk akibat adanya meteorit atau komet kecil yang menabrak planet tersebut. Merkurius kering dan sangat panas hampit tidak berudara. Sinar matahari yang memancar ke planet ini tujuh kali lebih kuat daripada ke bumi. Merkurius juga tidak memiliki cukup gas di lapisan atmosfernya untuk mengurangi jumlah panas dari sinar matahari. Karena itu, suhu di permukaan Merkurius sangat bervaiasi, bisa mencapai 430oC pada siang hari dan -170oC pada malam hari.
Rotasi Merkurius
Selubung Merkurius
    Merkurius diselubungi oleh lapisan gas yang terdiri dari helium, oksigen, dan sodium dalam jumlah yang sangat sedikit. Tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di bumi tidak akan bisa bertahan di Merkurius karena kurangnya oksigen di planet ini dan temperatur yang sangat tinggi. Para ahli meragukan adanya bentuk kehidupan di Merkurius.

Mariner 10
    Pesawat ruang angkasa milik Amerika Serikat Mariner 10,merupakan pesawat ruang angkasa pertama dan satu-satunya hingga kini yang pernah mencapai Merkurius. Pesawat tanpa awak ini dua kali mendekati Merkurius dan terbang hingga mencapai jarak 740 Km dari Merkurius pada tahun 1974 dan kembali mendekati planet ini pada tahun 1975. Selama penerbangan tersebut, Mariner 10 berhasil mengambil gambar permukaan Merkurius yang tampak seperti bulan. Mariner 10 juga berhasil mendektesi adanya medan magnet di planet ini. Merkurius merupakan satu-satunya planet selain bumi, yang memiliki medan magnet. Akan tetapi medan magnet di Merkurius tidak sebesar di bumi, dan hanya mencapai 1% kekuatan medan magnet di bumi. Walaupun demikian adanya medan magnet di Merkurius merupakan penemuan di luar dugaan mengingat planet ini berotasiamat lambat.
    Di masa mendatang, penyelidikan mengenai Merkurius masih akan terus dilanjutkan dan diharapkan ada pesawat ruang angkas yang dapat memasuki orbit Merkurius atau bahkan dapat mendarat di planet ini. Namun usaha untuk mengekplorasi planet ini diperkirakan tidak akan mudah mengingat temperatur permukaan Merkurius yang sangat ekstrem.
 Perbandingan struktur dalam Planet Merkurius dengan Bumi
Planet Merkurius

MARS, PLANET KE EMPAT DARI MATAHARI

    Mars adalah planet ke empat dari Matahari dalam Tata surya. Nama Mars berasal dari nama dewa perang bangsa Romawi. Mars mengelilingi matahari dengan jarak rata-rata 228 juta Km atau 1,52 kali jarak rata-rata bumi ke matahari. Mars merupakan planet kecil dengan diameter berukuran hampir setengah diameter bumi. Mars memerlukan waktu 687 hari untuk mengelilingi matahari. Adapun untuk berotasi Mars memerlukan waktu 24 jam 37 menit, hampir sama dengan Bumi.
    Permukaan Mars yang sangat gersang dan berbatu antara lain terdiri atas lembah, pegunungan dan kawah. Mars memiliki gunung terbesar dan tertinggi di Tata surya yaitu Olympus Mons dengan tinggi 27 km dan diameter 600 km. Tiga gunung besar lainnya adalah Arsia, Mons, Ascraeus Mons dan Pevonins Mons. Mars lebih dingin dibandingkan bumi. Temperatur rata-rata diplanet ini adalah -60oC. Dia atas permukaan Mars terdapat atmosfer yang mengandung 95% karbondioksida, 3% Nitrogen, dan 2% sisanya argon dengan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Gravitasi Mars lebih ringan daripada di Bumi, yaitu sekitar 38% dari gravitasi bumi.
Animasi Rotasi Planet Mars
Phobos dan Daimos
    Mars memiliki dua satelit yaitu Phobos dan Daimos. Astronom Amerika, Asaph Hall menemukan kedua satelit tersebut pertama kali pada tahun 1877 dan memberi nama mereka Phobos dan Daimos, anak dewa perang Mars dalam Mitologi Romawi. Bentuk kedua satelit ini tidak beraturan. Diameter terpanjang Phobos sekitar 27 Km, sedangkan Deimos lebih kecil lagi,kira-kira 15 Km. Kedua satelit tersebut memiliki banyak kawah yang terbentuk karena meteorid yang menabrak mereka. Phobos dan Deimos mungkin telah berada di orbit Mars bersamaan dengan terbentuknya planet Mars. Kemungkinan lain adalah keduanya berasal dari asteroid di dekat Mars. Gravitasi Mars keudian menarik mereka sehingga keduanya mengorbit mengelilingi Mars.

Misi ke Mars
    Penyelidikan lebih detail mengenai Mars telah dimulai oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet sejak 1960-an. NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa Mariner 3 dan Mariner 4 pada tahun 1964. Pada tahun 1969 Mariner 6 dan Mariner 7 mengambil gambar yang lebih detail mengenai permukaan Mars serta meneliti gravitasi dan atmosfer planet itu. Setelah itu diluncurkan Mariner 9 pada tahun 1971 yang merupakan pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit Mars. Tahun 1975 NASA meluncurkan Viking 1 dan Viking 2 yang bertujuan untuk memetakan Mars serta mempelajari geologi dan meteorologi planet itu. Penyelidikan Mars dimulai lagi dengan peluncuran Mars Global Surveyor (MGS) pada tahun 1996 untuk mempelajari komposisi dan topografi permukaan Mars serta kondisi cuaca di planet itu. Misi lainnya adalah Mars Odyssey yang mengorbit Mars pada Oktober 2001 dan memulai misinya memetakan Mars pada awal 2002. Uni Soviet juga telah melakukan penelitian mengenai planet Mars dengan mengirimkan misi Mars pada tahun 1973 dan 1988. Selain itu Jepang juga meluncurkan Nozomi pda Juli 1998 dan mencapai Mars pada tahun 2003.

Mirip Bumi
    Mars merupakan planet yang paling mirip dengan bumi, karena itu banyak ilmuwan yang memperkirakan adanya bentuk kehidupan disana seperti halnya di bumi. Namun sebagian ilmuwan kini tidak percaya akan adanya kehidupan di Mars, karena kondisi di Mars sangat tidak bersahabat untuk bentuk kehidpan seperti di bumi. Walaupun demikian, penelitian di Mars terus diadakan, sehingga meskipun belum ada bukti adanya bentuk kehidupan di Mars, kita mengetahui bahwa Mars merupakan salah satu dari sedikit tempat di Tata surya yang memiliki kondisi paling memungkinkan bagi adanya kehidupan.
 Perbadingan  struktur Planet Mars dan Bumi
 Planet Mars
Permukaan Planet Mars