Sabtu, 21 Oktober 2017

JENIS-JENIS SUNGAI DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN


    Sungai merupakan sumber air yang panjang mengalir di atas pulau atau daratan yang bersumber pada satu mata air dan pada akhirnya bermuara di laut . Jumlah sungai di daratan khususnya di Indonesia ini ada banyak sekali. Masing- masing sungai  mempunyai sumber dan muaranya masing- masing. Lalu, penasaran bukan bagaimana  bisa terbentuk di daratan? Ternyata, bisa terbentuknya sebuah sungai ini karena melalui proses tertentu. Dan air yang mengisi sungai ini bisa berasal dari berbagai sumber. Awalnya, saluran yang dilewati air (karena air mempunyai sifat mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah) ini mempunyai ukuran yang relatif sempit. Kemudian karena melalui sebuah proses alamiah, aliran ini kemudian mengikis daerah- daerah yang dilaluinya. Akibat dari adanya kikisan ini maka saluran yang terbentuk semakin lama akan semakin lebar dan juga panjang , sehingga terbentuklah sebuah sungai.

Jenis-Jenis Sungai
  1. Berdasarkan Sumber Airnya
Salah satu penggolongan jenis sungai adalah berdasarkan sumber air sungai itu sendiri. Air yang mengaliri sungai dapat berasal dari berbagai sumber. Lalu, apa sajakah sumber air yang mengaliri sungai ini? Berikut ini adalah berbagai jenis sungai berdasarkan sumber airnya:

  • Sungai Hujan
Jenis sungai yang pertama adalah sungai hujan . Dari namanya saja sudah dapat diketahui bahwa sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Air yang berasal dari air hujan ini dapat turun baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sungai yang sumber airnya secara langsung berasal dari air hujan , maka apabila curah hujan yang jatuh langsung mengalir ke permukaan bumi dan kemudian akan masuk ke dalam aliran sungai. Sedangkan sungai hujan yang airnya secara tidak langsung berasal dari air hujan, apabila ada hujan turun maka akan lebih dulu mengalami peresapan ke dalam tanah  atau infiltrasi dan pada tempat- tempat yang lebih rendah. Kemudian air hujan yang tadi meresap ke dalam tanah akan kembali muncul sebagai mata air dan kemudian membentuk suatu aliran sungai. Pada umumnya, jenis sungai hujan ini merupakan sungai yang mendominasi sungai- sungai yang ada di Indonesia ini, kecuali beberapa sungai yang terdapat di papua yang beberapa diantaranya merupakan sungai campuran.

  • Sungai Gletser


Jenis sungai kedua setelah sungai hujan adalah sungai gletser. Yang dimaksud dengan gletser sendiri adalah salju yang mencair. Gletser adalah lapisan es  yang bergerak secara perlahan- lahan melalui lembah menuruni  pegunungan– pegunungan karena memiliki gaya berat. Karena sungai glestser berasal dari salju yang mencair, maka sungai gletser ini biasanya terdapat di daerah yang mempunyai iklim dingin , yakni daerah yang ada di sekitar kutub- kutub bumi.

  • Sungai Campuran

Jenis sungai yang ketiga adalah sungai campuran. Sungai campuran merupakan sungai yang asal muasal airnya adalah dari campuran air hujan dan juga gletser. Di daerah garis lintang yang sedang, beberapa pegunungan yang tinggi pada umumnya tertutupi oleh salju. Di puncak gunung tersebut banyak glester yang meleleh kemudian menuruni lereng melalui lembah- lembah dari gunung tersebut. Gletser dari gunung ini dapat mencair karena berbagai macam faktor seperti karena adanya perubahan suhu dan dapat terjadi sewaktu- waktu dan mengisi lembah- lembah lereng tersebut. Di wilah lereng pegunungan tersebut juga memiliki daerah presipitasi atau peresapan yang tinggi maka air hujan  di daerah tersebut juga masuk ke dalam palung- palung sungai . Sungai yang mana airnya berasal dari gletser yang telah mencair dan juga dari air hujan disebut dengan sungai campuran. Ada beberapa contoh sungai campuran yang terdapat di Indonesia, seperti sungai Digul dan Membramo yang berada di provinsi Papua. Kedua sungai campuran tersebut mempunyai hulu di sekitar puncak gunung Jayawijaya dimana puncak gunung ini diselimuti oleh salju yang abadi.

  1. Berdasarkan Debit Airnya
Penggolongan sungai juga dilihat berdasarkan debit air dari sungai tersebut. Sungai yang digolongkan berdasarkan debit airnya dapat dibagi menjadi tiga jenis sungai. Penjelasan dari masing- masing sungai adalah sebagai berikut:

  • Sungai Permanen
 Sungai berdasarkan debit airnya, yang pertama adalah sungai permanen. Sungai permanen merupakan sungai yang mana debit airnya bersifat tetap sepanjang tahun. Bahkan seperti tidak ada perubahan yang berarti pada besar kecilnya debit air pada pada musim penghujan maupun musim kemarau . Di Indonesia terdapat beberapa jenis sungai permanen, diantaranya adalah Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Musi dan sungai Memberamo.
  •  Sungai Periodik

Sungai periodik merupakan penggolongan sungai menurut debit air nya. Yang dimaksud dengan sungai periodik adalah sungai yang memiliki debit air melimpah pada musim penghujan dan kecil ketika musim kemarau. Sehingga kita tahu bahwa sungai periodik ini merupakan sungai yang keadaannya menurut alur musim. Sungai jenis periodik ini banyak terdapat di pulau Jawa. Hal ini karena daerah aliran sungai atau DAS di pulau Jawa sudah banyak berubah menjadi daerah daerah pertanian. Sebagai contoh adalah sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai paling besar di Jawa Tengah , dan juga Kali Brantas di daerah Jawa Timur.

  • Sungai Episodik 
Selain ada sungai permanen, sungai berdasarkan debit air juga disebut dengan sungai episodik. Sungai episodik ini seperti ini mirip sekali dengan sungai Periodik. Yang membedakan hanya tingkat keadaan airnya. Sungai Episodik merupakan sungai yang mempunyai debit air yang besar ketika musim penghujan dan akan kering ketika musim kemarau tiba. Sungai episodik ini banyak terdapat di daerah- daerah yang memiliki musim kemarau sangat panjang dibandingkan dengan musim penghujannya. Sebagai contoh sungai episodik ini adalah sungai Kalada yang berada di pulau Sumbawa.
Itulah tiga jenis sungai berdasar pada jumlah atau debit air yang mengalirinya. Ketiga jenis sungai tersebut mempunyai ciri nya masing- masing. Jenis- jenis sungai tersebut berada di wilayah yang berbeda- beda.

  1. Jenis Sungai Berdasar pada Pola Alirannya
Selanjutnya sungai berdasarkan pola aliran airnya. Sebuah sungai mempunyai bentuk yang memanjang. Karena bentuknya yang memanjang, maka sungai tersebut mempunyai air yang mengalir. Nah, pola aliran yang dimiliki sungai ini bisa bermacam- macam. Beberapa jenis sungai berdasarkan pola alirannya adalah sebagai berikut:

  • Pola Aliran Radial atau Menjari
Yang pertama jenis sungai berdasarkan pola alirannya adalah sungai yang mempunyai pola aliran yang menjari. Jenis sungai yang mempunyai pola aliran menjari ini karena bentuk aliran sungainya seperti jari. Pola aliran sungai yang menjari ini dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni sentrifugal dan juga sentripetal.

  • Pola Aliran Denditrik
Selanjutnya adalah jenis sungai yang memiliki pola aliran Denditrik. Pola aliran sungai denditrik ini maksudnya adalah pola aliran sungai yang tidak teratur. Sungai yang memiliki pola aliran denditrik ini biasanya terdapat di daerah daratan ataupun daerah pantai.

  • Pola Aliran Trelis
Selanjutnya adalah sungai yang memiliki pola aliran trelis. Jenis sungai ini adalah sungai yang memiliki pola aliran yang menyerupai sirip. Biasanya, sungai yang memiliki pola aliran trelis ini terdapat di daerah pegunungan lipatan.
  • Pola Aliran Rectanguler
Selanjutnya adalah jenis pola aliran sungai rectanguler. Pola aliran sungai jenis ini dapat ditebak melalui namanya. Pola aliran sungai jenis ini saling membentuk sudut siku- siku yang terjadi pada daerah patahan atau pada batuan  yang memiliki tingkat kekerasannya yang berbeda- beda.
  • Pola Aliran Anular
Pola aliran anular adalah jenis pola aliran sungai yang pada mulanya merupakan aliran radial sentrifugal, kemudian muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen dan juga sungai resekuen. Pola aliran sungai yang anular biasanya terdapat di daerah dome stadium dewasa.
Nah itulah beberapa jenis sungai berdasarkan pola aliran sungai yang dimilikinya. Jenis- jenis sungai tersebut memiliki pola aliran yag berbeda- beda dan masing- masing memiliki ciri khasnya tersendiri.
  1. Jenis Sungai berdasarkan Arah Alirannya
Sungai memiliki aliran unik. Mengapa disebut unik? Ya, karena aliran sungai ini tidaklah sama semua. Sungai memiliki pola aliran yang berbeda- beda, demikian pula dengan arah aliran sungainya juga berbeda- beda. Beberapa jenis sungai berdasarkan arah aliran sungainya adalah sebagai berikut:

  • Sungai Konsekuen
Jenis sungai berdasarkan arah alirannya yang pertama adalah sungai konsekuen. Sungai mempunyai sifat aliran dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Maka dari itu, keberadaan sungai seringkali berkaitan dengan lereng beserta kemiringannya. Nah, yang dimaksud dengan sungai konsekuen adalah sungai yang mana arah alirannya mengikuti arah kemiringan lerengnya. Jadi arah aliran sungai konsekuen ini searah dengan kemiringan lerengnya.

  • Sungai subsekuen
Selanjutnya adalah sungai subsekuen. Tidak seperti sungai konsekuen, yang dimaksud dengan sungai subsekuen adalah sungai yang memiliki arah aliran tegak lurus dengan sungai konsekuen. Jadi sungai subsekuen ini apabila ditemukan dengan sungai konsekuen maka arahnya akan tegak lurus, dan pada akhirnya akan membentuk satu aliran sungai yang lebih deras apabila kedua jenis sungai ini bertemu.

  • Sungai resekuen
Selanjutnya adalah sungai resekuen. Sungai resekuen merupakan sungai yang memiliki arah aliran yang sejajar dengan sungai konsekuen. Jadi, dapat dikatakan bahwa sungai resekuen ini merupakan sungai yang berkebalikan dengan sungai subsekuen.

  • Sungai obsekuen
Selanjutnya adalah sungai obsekuen. Sungai obsekuen ini merupakan sungai yang sangat bertolak belakang. Hal ini karena arah aliran air yang dimiliki oleh sungai obsekuen adalah berlawanan dengan sungai konsekuen.
  • Sungai insekuen
Jenis sungai yang berikutnya adalah sungai insekuen. Jika sungai- sungai di atas dijelaskan dengan berpatokan dengan sungai konsekuen, maka tidak dengan sungai insekuen ini. sungai insekuen merupakan sungai yang arah aliran airnya tidak mengikuti perlapisan batuan . Maka hal ini menyebabkan arah aliran sungai ini tidaklah menentu.
  • Sungai anteseden
Sungai anteseden adalah jenis sungai yang selanjutnya berdasarkan arah alirannya. Yang dimaksud dengan sungai anteseden adalah sungai yang mempunyai kekuatan erosi sungai ke dalam yang mampu mengimbangi pengangkatan daerah- daerah yang dilalui oleh sungai tersebut.
  • Sungai reverse
Yang terakhir adalah sungai reverse. Sungai reverse merupakan sungai yang mempunyai kekuatan erosi ke dalam yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah- daerah yang dilaluinya. Karena tidak mampu melaluinya, maka arah aliran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih redah.
Nah, itulah beberapa jenis sungai yang dilihat dari arah aliran sungai tersebut. Meskipun secara sekilas sama, namun ternyata sungai ini berbeda- beda arah alirannya. 

  1. Jenis Sungai berdasarkan Struktur Geologinya
Yang terakhir dari pembagian jenis sungai adalah berdasar kategori struktur geologinya. Jenis sungai berdasarkan struktur geologinya ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni sungai anteseden dan sungai superposed. Penjelasan dari masing- masing sungai tersebut adalah sebagai berikut:
  • Sungai Anteseden
Sungai anteseden merupakan jenis sungai yang tetap mempertahankan arah alirannya meskipun terdapat struktur batuan atau struktur geologi yang melintang. Hal ini dapat terjadi karena kekuatan arusnya sangat kuat sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
  • Sungai Superposed
Selain sungai anteseden, berdasarkan struktur geologinya, sungai juga terdiri atas sungai superposed. Sungai Superposed merupakan sungai yang melintang, struktur dan juga prosesnya diiringi oleh lapisan batuan yang menutupi sungai tersebut.
Nah, itulah beberapa jenis sungai berdasar pada struktur geologi yang dimiliki oleh sungai tersebut. Beragam sungai menurut beberapa kategori tersebut dapat kita temukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Manfaat Sungai bagi kehidupan

Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki Bumi. Sebagai planet yang memiliki banyak sumber air, kehadiran sungai ini menjadi salah satu penopang kehidupan makhluk hidup di Bumi. Bukan hanya karena sungai menjadi tempat penampungan bagi air, lebih khusus lagi adalah air tawar yang mana menjadi salah satu jenis air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air tawar memiliki manfaat yang lebih. Kenapa? Karena manusia akan lebih tahan terhadap air tawar daripada hidup dengan jutaan kubik air asin yang ada di samudera. Maka dari itulah air yang mengalir di sungai ini menjadi salah satu sumber kehidupan yang ada di Bumi.

Selain karena memuat air tawar yang ramah dengan manusia, keberadaan sungai yang malang melintang di daratan ini mempunyai banyak sekali manfaat bagi kehidupan makhluk yang ada di Bumi. Apabila kita menyebutkan manfaat sungai, maka seperti tidak ada habisnya, karena keberadaan air sungai ini menjadi salah satu penopang kehidupan makhluk hidup. Namun untuk mengetahui lebih jelas dan lebih rinci dari manfaat sungai tersebut, akan dipaparkan sebagai berikut:

  1. Sebagai penampung air
Salah satu manfaat yang dimiliki oleh sungai adalah sebagai tempat penampungan air. Mengapa menampung air manjadi sebuah manfaat? Ya, tentu saja hal ini merupakan sebuah manfaat. Karena air yang ditampung di sungai ini akan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan manusia. Bahkan bukan hanya manusia saja, namun juga makhluk hidup lainnya seperti tanaman dan juga binatang. Air yang tertampung di dalam sungai akan menjadikan tanah lembab sehingga akan membuat tanaman menyerap air lebih banyak. Akibatnya tanaman menjadi lebih subur . Binatang pun juga akan mendapatkan cadangan air minum yang lebih banyak. Selain itu, air yang tertampung ini akan dapat menjadi tempat tinggal beberapa binatang air, seperti ikan, udang, kepiting dan lain sebagainya.

  1. Mengalirkan air ke hilir
Sugai memiliki bentuk panjang yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sungai yang bentuknya panjang ini mempunyai pangkal dan juga ujung. Pangkal sungai adalah sumber air itu sendiri, sementara ujungnya adalah muara. Sungai- sungai akan bermuara di lautan, dimana di pertemuan sungai dengan laut ini akan kita jumpai pertemuan antara air tawar dengan air asin. Seperti yang kita tahu bahwa air mempunyai sifat mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dan tempat tinggi di sungai ini kita sebut sebagai hulu, sementara untuk tempat yang lebih rendahnya kita sebut sebagai hilir. Nah, tubuh sungai yang memanjang ini akan mengalirkan air dari hulu menuju ke hilir. Hal ini akan membawa dampak yang begitu baik. Apa dampak itu? Dampak yang baik itu adalah kemerataan air di berbagai daerah. Sungai yang mempunyai tubuh memanjang tentu saja akan melalui banyak daerah, sehingga banyak penduduk akan mendapatkan manfaat dari air tersebut.
      3.Sebagai pembangkit listrik

Hal yang paling penting dalam kehidupan manusia bisa dikatakan adalah listrik. Listrik mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik daripada tanpa listrik. Kehidupan manusia menjadi lebih mudah karena bantuan berbagai macam alat yang memudahkan kehidupan manusia. Alat- alat tersebut beroperasi dengan adanya listrik. Nah, untuk menciptakan atau membangkitkan listrik itu sendiri dapat digunakan berbagai macam cara atau sumber yang kita kenal sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik ini jenisnya ada bermacam- macam. Ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan lain sebagainya. Nah, salah satu yang paling umum yang kita jumpai adalah pembangkit listrik tenaga air. Air untuk membangkitkan listrik ini bisa kita dapat dari aliran air sungai.

  1. Sumber mencari nafkah
Siapa yang menyangka bahwa sungai ternyata juga merupakan tempat untuk mencari nafkah? Lalu, siapa sajakah orang- orang yang mencari nafkah di sungai? Mereka adalah para nelayan ikan sungai maupun pemburu berbagai binatang air tawar yang sering kita temukan di sungai. Beberapa ikan air tawar dan binatang- binatang seperti udang air tawar, kepiting air tawar, keong, kerang dan lain sebagainya dapat kita jual sehingga menjadi sumber penghasilan.
      5.Sebagai tempat rekreasi

Sungai juga memiliki panorama yang indah. Beberapa jenis sungai dengan keindahan panoramanya menjadi salah satu tempat yang menarik untuk berekreasi. Terlebih lingkungan sungai yang hijau dan juga asri akan dengan mudah menghibur hati serta menjernihkan pikiran yang penat. Di tepian sungai orang yang memiliki hobi memancing bisa menyalurkan kegemarannya sambil berekreasi dan menikmati suasana yang alami.
       
      6. Sebagai sarana olahraga air
Sungai juga memiliki fungsi sebagai sarana olahraga air, baik itu olahraga yang masuk katagori ekstrem seperti Rafting atau arung jeram terutama pada sungai yang memiliki arus deras misalnya sungai Citarik, Sukabumi atau sungai alas di Aceh, maupun olahraga air bersifat kelompok seperti kayak, kano atau dayung. Bahkan mereka yang berjiwa petualang akan mencoba menyisir sungai dengan berenang maupun berakit menyusuri tantangan alam liar di sungai selain untuk menguji adrenelin juga menkmati keindahan alam
     7. Untuk Memenuhi kebutuhan air sehari-hari 
 
Salah satu manfaat dari sungai bahkan yang dikatakan paling penting adalah airnya yang dapat digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari- hari. Meskipun jaman sekarang kita jumpai telah ada perusahaan air minum atau sumur- sumur pribadi yang dimiliki masyarakat, namun keberadaan sungai tetapklah sangat mereka butuhkan. Terlebih ketika musim kemarau tiba. bahkan di wilayah pedesaan, sungai juga dijadikan sebagai tempat untuk membersihkan badan (mandi), mencuci pakaian, hingga memandikan binatang ternak.
      8. Menghasilkan bahan bangunan dan bahan tambang
Sungai juga menghasilkan bahan bangunan yang berasal dari pasir sungai hasil endapan dan kikisan batuan, maupun batu kali, serpih, breksi, kerikil dan batu sedimen lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu juga di beberapa bagian aliran sungai yang hulunya berasal dari mata air di gunung berapi sering ditemukan bahan tambang dan mineral seperti serpihan emas, perak, maupun batu gamping
      9. Untuk mencegah terjadinya banjir
Sungai juga memiliki fungsi keamanan. Apakah fungsi keamanan yang dimiliki sungai? Ialah untuk mencegah terjadinya banjir. Hujan deras yang mengguyur lama ini membawa debit air yang sangat banyak, sehingga sangat berbahaya dan beresiko menimbulkan banjir. Namun sungai akan mengalirkan air tersebut ke laut, sehingga resiko banjir dapat diminimalkan.
Nah, itulah beberapa penjelasan yang bisa kita dapatkan mengenai manfaat dari sungai.Mudah-mudahan dengan mengetahui jenis-jenis dan manfaat sungai bagi kehidupan manusia makin menambah rasa syukur kita dan keimanan kita akan kebesaran ciptaan Allah SWT.

Sumber Referensi : Ilmu Geografi.Com

Kamis, 19 Oktober 2017

JENIS-JENIS DANAU DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN

   Sebagai salah satu tempat yang menampung banyak air, danau tidak hanya terdiri dari satu macam jenis saja. Danau ini ada beberapa macam. Macam- macam danau ini dilihat dari beberapa kategori. Artikel dalam postingan kali ini akan membahas mengenai macam- macam danau beserta dengan penjelasannya. Danau terdiri atas beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Danau Vulkanik
Jenis danau yang pertama dilihat dari proses terbentuknya adalah danau vulkanik. Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi sebagai dampak letusan gunung berapi. Ketika gunung berapi meletus, kemudian terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di Indonesia. Contoh danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

2. Danau Tektonik
Jenis danau yang kedua dilihat dari proses terbentuknya adalah danau tektonik. Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini ditimbulkan akibat adanya gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di permukaan kulit Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau lainnya), sehingga cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau tektonik ini juga merupakan danau yang banyak ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik ini antara lain Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau Sentani dan Danau Tondano.

 3. Danau Bendungan 
Jenis danau yang ketiga dilihat dari proses terbentuknya adalah danau bendungan. Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan terbentuk karena buatan manusia, meskipun ada pula yang terbentuk karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses alam. Danau yang terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang kemudian akan menyumbat aliran sungai. Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya danau. Jenis danau bendungan yang bersifat alami contohnya adalah Danau Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan memebndung aliran air sungai bisasa dikenal dengan istilah waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

4. Danau Karst 
Jenis danau yang keempat dilihat dari proses terbentuknya adalah danau karts. Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi di daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari proses pelarutan terhadap batu kapur yang dilakukan oleh air hujan. Proses pelarutan kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau. Danau karst ini dibedakan menjadi beberapa macam lagi menurut ukurannya. Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut dengan lokva atau dolina. Lokva yang terdiri dari beberapa buah ini dapat berkembnag atau menjadi satu membentuk danau karst yang baru yang lebih besar dan bentuknya menyerupai piring yang disebut dengan Uvala. Danau karst ini banyak kita jumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya adalah di Kabupaten Gunung Kidul, Provins Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Danau Tekto-Vulkanik 
Jenis danau yang selanjutnya menurut proses terjadinya adalah danau vulkanik- tektonik. Danau vulkanik – tektonik ini merupakan danau yang terbentuk karena perpaduan tenaga vulkanik dan juga tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

6. Danau Glasial
 
Jenis danau selanjutnya adalah danau glasial. Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk sebuah cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar kawasan iklim kutub.  Danau glasial ini tidak dapat kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada. Contoh dari danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.
7. Danau Oxbaow Lake (Sungai Mati) 
Jenis danau selanjutnya adalah danau sungai mati. Danau sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang terputus yang diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah (mendering). Danau ini biasanya terbentuk di bagian hilir sungai. Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia. Contoh dari danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau Kalimantan.

8. Danau Cirques
 
Jenis danau yang selanjutnya adalah danau Cirques. Danau cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau Cirques ini merupakan danau yang banyak dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi, yang mana sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.


9. Danau Laguna atau Haff 
Jenis danau yang selanjutnya adalah danau laguna atau danau haff. Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai di daerah sekitar ekosistem pantai, sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air laut . Danau laguna ini merupakan danau yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan berarti danau jenis ini tidak ada namun masih dapat kita jumpai di Indonesia. Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat kecil.
Itulah beberapa macam danau berdasarkan proses pembentukannya. Danau- danau yang telah disebutkan di atas merupakan danau yang dapat kita temukan di wilayah Indonesia, namun sebagian lagi merupakan danau yang tidak dapat kita temukan di wilayah Indonesia.

Manfaat Danau Bagi Kehidupan


Beberapa manfaat danau ini antara lain sebagai berikut:
  1. Memenuhi kebutuhan air sehari hari
Manfaat dari danau yang pertama adalah memenuhi kebutuhan air sehari- hari. Manusia, biantang dan juga tumbuhan pastilah mempunyai kebutuhan terhadap air yang besar setiap harinya, maka danau ini membantu menyediakan kebutuhan air yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari ini. Air yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari ini bisa jadi untuk minum, membersihkan diri atau badan, serta membersihkan pakaian dan lain sebagainya.

Air yang digunakan pun adalah air yang tawar . Untuk membantu mengatasi problematika kebutuhan air tawar maka danau air tawar ini menyediakan air tawar yang bisa digunakan secara langsung oleh makhluk hidup. Namun, bukan hanya air tawar saja yang disuguhkan, jenis danau juga menyediakan macam air lainnya seperti danau air asin. Namun keberadaan danau yang paling umum kita ketahui dan kita temui adalah danau air tawar.
  1. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Fungsi danau yang selanjutnya adalah menjadi penyumbang pembangkit listrik. Danau bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Kekuatan air yang dimiliki oleh danau ini energinya bisa dirubah menjadi salah satu jenis pembangkit listrik. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi manusia sebagai pengguna listrik. Sehingga danau akan menunjang terbentuknya aliran listrik yang nantinya manfaat dari listrik tersebut akan kembali dirasakan oleh manusia.
Dengan adanya listrik maka kehidupan manusia akan lebih modern dan juga lebih mudah dan terarah. Listrik juga bisa dengan mudah membantu kehidupan manusia sehari- hari dalam berbagai bidang. Dan listrik bisa dihasilkan oleh beberapa macam jenis pembangkit listrik, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan lain sebagainya.
  1. Sebagai sarana atau sumber irigasi
Fungsi danau yang selanjutnya adalah sebagai sumber irigasi . Irigasi yang dimaksudkan adalah pengairan untuk mengairi area pertanian. Danau sebagai tempat yang menampung banyak air tawar akan sangat membantu untuk mengairi area pertanian. Dengan demikian pertanaian akan mendapatkan cukup air untuk memenuhi atau mengairi tanaman- tanaman yang ada di area tersebut.

Oleh karena itu pula tanaman- tanaman pertanian kita bisa menjadi lebih subur . Irigasi biasanya mengambil dari manfaat sungai . Namun jika ada danau di sekitar area pertanian tersebut maka air juga bisa didapatkan dari danau tersebut tanpa harus melalui sungai yang berada di sekitarnya.
  1. Membantu proses produksi barang
Danau juga bisa dimanfaatkan untuk membantu proses produksi barang. Hal ini biasa terjadi di pabrik- pabrik besar yang dalam kegiatan produksinya membutuhkan supply air yang banyak. Biasanya pabrik- pabrik besar demikian ini akan memanfaatkan air danau untuk memenuhi kebutuhannya. Air danau  yang banyak tersebut akan bisa melancarkan proses produksi sebuah pabrik.
Contoh pabrik- pabrik yang biasanya membutuhkan air yang banyak adalah pabrik pengolah makanan, fiber, dan juga biochemical. Selain pabrik, usaha- usaha kecil masyarakat pun juga membutuhkan peranan air. Oleh karena itulah danau juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan proses produksi barang yang akan mereka buat. Hal ini tentu saja akan melancarkan proses produksi dan secara tidak langsung, danau menjadi pendorong kemajuan ekonomi masyarakat.
  1. Sebagai salah satu sarana rekreasi atau wisata
Fungsi yang selanjutnya dari danau adalah danau sebagai salah satu tempat rekreasi. Hal ini sudah bukan menjadi hal baru lagi. Banyak danau- danau yang dibuka sebagai tempat wisata yang umumnya dikunjungi wisatawan. Hal ini karena pemandangan indah yang ditawarkan di sekitar danau. Danau memang biasanya dikelilingi oleh lingkungan  yang masih rindang atau memiliki banyak pohon. Hal ini tentu saja akan memberikan pemandangan yang sangat indah sehingga sangat sayang jika dilewatkan. Selain menikmati pemandangan, kita juga dapat menikmati berbagai wahana air yang telah disiapkan.

Beberapa danau yag telah dibuka untuk tempat rekreasi telah mempersiapkan atau menyediakan berbagai wahana air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan, seperti perahu dayung, motor boat,  dan lain sebagainya. Selain wahana permainan air, ada juga danau yang menyediakan fasilitas bagi para pemancing. Hal ini tentu saja akan menarik perhatian dari kalangan pemancing khususnya untuk selalu rajin mengunjungi danau untuk menyalurkan hobinya. Danau ini juga merupakan wisata alam yang asri dan murah untuk semua kalangan. Danau cocok dijadikan tempat wisata baik sendiri, bersama keluarga, teman atau lainnya.
  1. Sebagai tempat memelihara ikan air tawar
Fungsi danau yang selanjutnya adalah sebagai tempat untuk budidaya ikan air tawar. Sebenarnya danau juga ada yang berisikan air asin, namun itu sangat jarang. Danau pada umumnya berisi air tawar dan berada di tengah- tengah daratan. Dengan adanya cekungan besar di tengah daratan ini maka kita akan mudah untuk memelihara atau membudidayakan ikan air tawar di danau tersebut. Namun dalam membudidayakan ikan air tawar nantinya harus disediakan makanan yang cukup bagi ikan- ikan tersebut. Biasanya makanan yang akan disediakan adalah makanan dari alam yang bisa berupa tumbuh- tumbuhan yang hidup di air tawar, seperti halnya enceng gondok dan lain sebagainya.
  1. Untuk pengembangan nilai budaya
Danau juga dapat digunakan untuk pengembangan nilai budaya lokal. Biasanya hal yang seperti ini masih bersifat tradisional. Sebagai contoh, danau bisa dijadikan tempat untuk upacara adat seperti larung sesajen ataupun sebagai tempat acara- acara adat lainnya. Kegiatan seperti  ini selain melestarikan nilai budaya, juga dapat merekatkan persaudaraan dan juga kerukunan antar masyarakat, sehingga masyarakat lokal pun akan semakin kuat hubungan persaudaraannya antara satu dengan yang lainnya.
  1. Sebagai sarana edukasi dan juga penelitian ilmiah
Danau juga bisa dijadikan tempat untuk belajar/ edukasi  dan juga penelitian ilmiah. Ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan objek penelitian di danau. Tidak hanya air danau saja namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya juga  bisa digunakan sebagai objek penelitian. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai manusia. Karena kita akan dapat mengetahui apa saja yang terkandung di dalam danau beserta manfaatnya.
  1. Membantu proses penyuburan tanah
Keberadaan danau di tengah- tengah daratan akan mempu membentuk kesuburan pada tanah . Hal ini karena danau mengandung air yang dapat meresap ke dalam tanah- tanah yang ada di sekitarnya. Tanah yang ada di sekitar danau ini otomatis akan basah dan akan menjadi lebih subur daripada ketika kondisi sedang kering.
Oleh karena itulah kita mendapati bahwa tanaman- tanaman yang ada di sekitar danau ini tampak subur dan juga hijau. Hal ini tentu saja akan membawa keuntungan bagi manusia. Manusia bisa memanfaatkan tanah yang ada di sekitar danau untuk ditanami tanaman tertentu. Selain itu pohon- pohon yang ada di sekitar danau juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat bersantai pada siang hari. Kerimbunan daunnya akan bisa dimanfaatkan untuk berteduh sehingga menjadi tempat yang sangat nyaman.
  1. Sebagai wadah resapan air tanah sehingga dapat mengendalikan banjir dan juga erosi
Danau di daratan airnya selain di dapatkan dari mata air dari dalam tanah, juga didapatkan dari air hujan  yang turun di kawasan tersebut. Sebagian danau justru mengandalkan air hanya dari air hujan yang turun saja. Hal ini akan menjadikan danau sebagai tempat peresapan air tanah dan juga penampungan air hujan.
Dengan demikian danau ini akan membantu mencegah terjadinya banjir  apabila hujan yang turun cukup deras. Sehingga hal ini akan melindungi Bumi dari resiko terkena banjir. Selain banjir, danau juga akan menjauhkan tanah terkena erosi tanah karena sebagian besar hujan yang turun lebat akan menimbulkan terjadinya erosi tanah.
  1. Sebagai sarana olahraga
Danau juga mempunyau manfaat lain, yakni dipergunakan sebagai sarana olahraga. Banyak sekali olahraga air yang kita ketahui dan sering dilakukan oleh orang- orang, seperti jet ski, dayung, paralayang, dan lain sebagainya. Jika olahraga membutuhkan tempat atau sarana air yang cukup besar, maka danau bisa menjadi tempat untuk melakukan olahraga tersebut. Danau dengan ukuran yang cukup luas bisa digunakan sebagai tempat berolahraga secara umum karena bisa menampung orang yang olahraga dalam jumlah banyak. Selain itu danau juga bisa digunakan sebagai arena pertandingan olahraga air karena bisa menampung banyak peserta lomba.

Itulah beberapa manfaat yang dapt kita peroleh dari adanya danau ini. danau yang ada di sekitar kita atau berada di wilayah daratan tertentu pastilah mempunyai banyak manfaat, bahkan lebih dari yang telah disebutkan. Manfaat dari danau terkadang kita sadari ataupun tidak. Meskipun terkadang kita tidak menyadari kebermanfaatan dari danau ini, namun kita sebagai manusia wajib menjaga dan memelihara danau agar tetap lestari  sehingga tetap bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga makhluk hidup yang ada di sekitarnya.


Sumber Referensi : Ilmu Geografi.Com

DANAU : EKOSISTEM PERAIRAN DARAT YANG MEMPESONA


Pengertian Ekosistem Danau
    Sesuai dengan nama yang dimilikinya, ekosistem danau merupakan ekosistem yang cakupan wilayahnya berupa danau dan sekitarnya. Ekosistem sendiri merupakan interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan danau merupakan ceruk atau sekungan yang terdapat pada permukaan Bumi dan terisi oleh air. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem danau ini merupakan hubungan dari beberapa populasi yang hidup di suatu ceruk atau cekungan terisi air di permukaan Bumi, dan saling mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya (hubungan berupa timbal balik). Ekosistem danau ini termasuk ke dalam ekosistem air tawar, meskipun secara umum  air di danau bisa juga terisi air asin. Ekosistem danau ini tidak hanya meliputi di air saja, namun juga daratan yang ada di sekitar danau tersebut.

Ciri-Ciri Ekosistem Danau 
     Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa di Bumi ini kita dapat menemukan beberapa macam eksosistem. Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan juga ekosistem perairan. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam. Ekosistem air terdiri dari beberapa macam, dan salah satu jenis dari ekosistem air adalah ekosistem air tawar. Ekosistem danau masuk ke dalam kategori ekosistem air tawar. Ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem danau ini antara lain adalah:
  1. Terdapat variasi suhu yang tidak mencolok
Ekosistem danau ini mempunyai suatu ciri yakni mempunyai variasi suhu yang tidak mencolok. Ciri ini memang rata- rata dimiliki oleh ekosistem air tawar yang lain pula. Variasi suhu mempunyai arti bahwa suhu antara siang dan malam tidak terlalu mencolok perbedaannya. Terlebih di wilayah cekungan air. Biasanya cahaya matahari yang masuk tidak dapat menembus terlalu dalam, namun hanya beberapa meter saja. Sehingga hal ini tidak akan menimbulkan perbedaan jauh antara suhu siang dan suhu pada malam hari.
  1. Memiliki penetrasi cahaya yang kurang
Masih berkaitan dengan ciri yang pertama, yakni tentang cahaya matahari yang menyinari wilayah danau. Ekosistem danau ini merupakan ekosistem yang mempunyai penetrasi cahaya yang kurang. Hal ini karena sinar matahari hanya mampu menembus permukaan danau hingga beberapa meter saja, maka dari itulah wilayah air di danau memiliki penetrasi cahaya yang kurang.
  1. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Karena letaknya di lingkungan daratan dan cakupan wilayahnya pun tidak luas, maka ekosistem danau ini sangat dipengaruhi cuaca dan juga iklim . Memang air di danau ini biasanya tidak pernah habis, namun ketika musim penghujan tiba, air danau juga bisa bertambah banyak. Selain itu, tingkat kesuburan di daratan sekitar danau ini juga tergantung pada cuaca maupun iklim. Di negara yang memiliki empat musim, mungkin saja air danau akan membeku menjadi es pada bagian permukaannya karena dipengaruhi oleh dinginnya udara di sana.
  1. Jenis tumbuhan didominasi oleh ganggang dan tumbuhan biji
Biasanya ekosistem danau ini mempunyai flora yang khas, yakni berupa ganggang dan tumbuhan biji. Selain itu, tumbuhan yang ada di danau ini merupakan tumbuhan yang sudah beradaptasi dengan lingkungan air tawar. Beberapa ciri dari tumbuhan yang yang hidup di air tawar antara lain:
  • Bersel Satu
  • Memiliki dinding yang kuat
  • Air masuk ke dalam sel hingga maksimal dan kemudian akan berhenti sendiri
  • Tumbuhan tingkat tinggi memiliki jangkar yang berupa akar sulur
  • Tumbuhan rendah, memiliki tekanan osmosis yang sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
  1. Dihuni oleh hampir semua filum hewan
Ekosistem danau ini merupakan ekosistem air tawar dan biasanya dihuni oleh semua filum hewan. Ada salah satu hewan yang menghuni ekosistem air tawar (termasuk juga ekosistem danau) yaitu Nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Kemudian hewan tingkat tinggi yang berada di eksositem danau ini misalnya adalah ikan.
Itulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh ekosistem danau ini. beberapa ciri yang disebutkan di atas juga dimiliki oleh ekosistem air tawar pada umumnya.

Komponen Ekosistem Danau
Seperti dengan jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem danau juga mempunyai  komponen- komponen yang menyusun ekosistem danau tersebut. Komponen yang ada di ekosistem danau ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam ekosistem danau:
  • Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem danau ini jumlahnya banyak sekali, diantaranya adalah ikan, udang, alga, ganggang, enceng gondok, fitoplankton dan zooplankton, serta binatang air tawar dan tumbuhan air tawar lainnya.
  • Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen- komponen yang lainnya yang terdapat di ekosistem tersebut. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem danau ini antara lain adalah suhu, air , cahaya matahari, angin, batu , tanah, dan tingkat keasaman atau pH.       

Jenis-Jenis Ekosistem Danau
     Danau merupakan sebuah bentukan alam yang berupa cekungan dan terisi air, berisi di wilayah daratan dan dikeleilingi oleh daratan. Air yang ada di danau ini tidak melulu merupakan air tawar, namun ada pula air asin. Asal- muasal danau satu dengan danau yang lainnya pun juga tidak sama. Maka dari itulah danau ini dibedakan menjadai beberapa macam. Karena macam danau yang berbeda- beda, maka kita juga bisa mengatakan bahwa ada beberapa macam ekosistem danau ini. Berikut merupakan macam- macam ekosistem danau berdasarkan karakteristiknya masing- masing. 
1. Berdasarkan jenis airnya
Berdasarkan jenis airnya danau dibedakan menjadi beberapa macam yakni:
  • Danau air tawar, adalah danau yang berisikan dengan air tawar. Danau jenis ini biasanya memiliki suatu ciri khas, yakni mempunyai pelepasan yang berupa sungai . Contoh danau air tawar ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
  • Danau air asin, adalah danau yang diisi oleh air yang rasanya asin. Berbeda dengan danau air tawar yang memiliki pelepasan berupa sungai, danau air asin ini justru tidak memiliki pelepasan berupa aliran air. Hal ini karena biasanya danau air asin adalah tujuan akhir dari sungai- sungai tersebut. Satu- satunya pelepasan yang dimiliki oleh danau ini hanyalah penguapan. Contoh danau air asin ini adalah danau Sentani di Papua.
  • Danau air asam. Jenis danau berdasarkan airnya yang ketiga adalah danau air asam. Seperti kedua danau sebelumnya, danau air asam ini adalah danau yang memiliki air tingkat keasaman tinggi. Air yang mengisi danau ini merupakan air yang berasal dari belerang. Danau air asam ini biasanya adalah kawah gunung berapi yang berisi oleh air hujan dan airnya berwarna hijau kekuning- kuningan. Contoh danau air asam ini adalah danau Tangkuban Perahu di Jawa Barat.                                
2. Berdasarkan kapasitas airnya
Berdasarkan kapasitas airnya, danau dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini:
  • Danau permanen, yakni merupakan danau yang mana kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim. Sehingga volume air yang ada di danau tersebut tidak bergantung pada musim.
  • Danau temporer, yakni merupakan danau yang mana kapasitas airnya dipengaruhi oleh musim. Kapasitas air yang mengisi danau ini bersifat fluktuaktif, yakni meluap pada saat musim penghujan tiba dan surut ketika musim kemarau tiba.
3. Berdasarkan produksi materi organiknya
Berdasarkan produksi materi organiknya, danau dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini:
a. Danau Oligotropik –  yaitu danau yang kekurangan makanan karena fitoplankton yang ada di danau tersebut, yaitu daerah limnetik tidak atau kurang produktif.
Danau oligotropik ini mempunyai ciri- ciri yaitu :
  1. Memiliki air yang jernih
  2. Dihuni oleh sedikit makhluk hidup
  3. Terdapat oksigen sepanjang tahun di dasar danau tersebut    

b. Danau Eutrofik – yaitu wujud lawa dari dari danau oligotropik. Danau eutrofik ini merupakan sebuah danau yang dangkal dan kaya dengan makanan karena fitoplankton di daerah limnetik pada danau ini sangatlah produktif.
Sama seperti danau oligotropik, danau eutrofik ini juga mempunyai ciri- ciri khusus, yaitu:
  1. Memiliki air yang keruh
  2. Terdapat berbagai macam organisme
  3. Oksigen di danau ini hanya terdapat di daerah profundal saja.
  4. Berdasarkan proses terbentunya, danau dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
c. Danau tektonik – Danau tektonik adalah danau yang terbentuk oleh tenaga endogen yang bersumber dari gerakan- gerakan tektonik, seperti cekungan- cekungan akibat patahan dan juga lipatan.
Contoh dari danau tektonik ini adalah Danau Tempe, Danau Tondano, dan juga Danau Towuti yang berada di Sulawesi.
  • Danau vulkanik. Jenis danau selanjutnya dari proses terbentuknya adalah danau vulkanik. Sesuai dengan namanya, danau ini merupakan danau bekas gunung berapi . Air yang ada di danau ini berasal dari air hujan yang turun dan kemudian tertampung dalam lubang kepundan atau kaldera. Contoh dari danau vulkanik antara lain Danau Kawah Gunung Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
  • Danau Vulkano – Tektonik. Jenis danau ketiga berdasarkan proses terbentuknya adalah danau vulkano – tektonik. Danau jenis ini merupakan danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan juga proses tektonik. Patahan atau depresi yang terjadi pada bagian permukaan Bumi pasca letusan. Dapur magma yang saat itu telah kosong menjadi tidak stabil, sehingga hal ini menyebabkan pemerosotan atau patah. Kemudian cekungan akibat patahan tersebut diisi oleh air. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba yang berada di Sumatera Utara.
Itulah beberapa macam danau jika dilihat dari karakteristiknya yang berbeda- beda. Untuk mengetahui lebih lengkap dan jelas lagi mengenai danau ini bisa dibaca macam- macam danau.

Pembagian Daerah pada Danau
Seperti halnya sumber air yang lainnya, danau ini juga mempunyai pembagian daerah yang berbeda- beda. Daerah- daerah yang ada di danau dibedakan menurut tingkat kedalamannya. Pembagian daerah- daerah yang ada didanau ini adalah sebagai berikut:
  1. Daerah Litoral
Daerah pertama yang akan kita temui ada di danau adalah daerah litoral. Daerah litoral ini merupakan daerah yang dangkal. Di daerah ini dapat kita temui cahaya matahari yang menembus dengan optimal. Daerah litoral ini mempunyai ciri- ciri, yakni sebagai berikut:
  • Merupakan daerah yang dangkal
  • Cahaya matahari dapat menyinari secara optimal
  • Mempunyai air yang hangat
  • Apabila terdapat tumbuhan air, maka tumbuhannya adalah tumbuhan yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
  • Hewan yang berada di daerah ini biasanya adalah ganggang yang melekat, siput, remis, crustacea, ikan, serangga, amfibi, reptil air, reptil semi air (seperti kura- kura, itik, angsa, ular), dan mamalia.
  1. Daerah Limnetik
Daerah selanjutnya adalah limnetik. Daerah limnetik ini merupakan daerah yang terletak jauh dari tepi danau. Daerah ini masih bisa ditembus oleh cahaya matahari. Sebagaimana daerah litoral, daerah limnetik ini juga  mempunyai ciri- ciri khusus. Ciri- ciri dari daerah limnetik ini antara lain adalah:
  • Berada jauh dari tepi danau
  • Dihuni oleh berbagai macam fitoplankton, ganggang, dan cyanobaktery
  • Masih bisa disinari oleh cahaya matahari
Di daerah limnetik ini ganggang dan juga fitoplankton melakukan fotosintesis dan berkembang biak. Perkembangbiakan dengan kecepatan tinggi terjadi ketika musim panas dan juga musim semi. Di daerah limnetik ini pula terjadi peristiwa memakan dan dimakan. Fitoplankton dimangsa oleh zooplankton dan udang- udangan kecil. Zooplankton dan udang- udangan kecil dimangsa oleh ikan- ikan kecil, lalu ikan- ikan kecil dimangsa oleh ikan- ikan besar. Dan ikan- ikan besar dimangsa oleh ular, kura- kura, dan juga burung- burung pemakan ikan.
  1. Daerah Profundal
Daerah danau yang selanjutnya adalah daerah profundal. Daerah profundal ini merupakan bagian dari perairan ekosistem danau yang terletak di bagian dalam dan tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Ciri-ciri daerah profundal ini antara lain:
  • Terletak di perairan bagian dalam
  • Tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari
  • Dihuni oleh cacing dan mikroba
Di daerah ini, cacing dan juga mikroba menggunakan oksigen yang ada di air untuk  melakukan interaksi. Interaksi ini dilakukan dengan melalui respirasi seluler mendekomposisi detritus yang dibawa dari daerah limnetik.
  1. Daerah Bentik
Daerah selanjutnya adalah daerah bentik. Daerah bentik merupakan dasar dari danau yang merupakan tempat bentos dan juga organisme yang telah mati terdekomposisi. Daerah bentik ini juga mempunyai ciri- ciri tertentu. ciri- ciri dari daerah bentik ini antara lain adalah:
  • Terdapat di bagian dasar danau
  • Merupakan tempat bentos berada
  • Tempat organisme mati terdekomposisi
  • Tidak dapat ditembus cahaya matahari.
Itulah beberapa bagian- bagian dari danau atau daerah- daerah yang dimiliki oleh danau. Daerah- daerah tersebut pastilah ada di setiap danau. Hal ini karena pembagian daerah- daerah tersebut berdasar pada kedalaman dan juga letaknya.
 
Manfaat Ekosistem Danau
    Ekosistem danau ini terdiri atas berbagai macam tumbuhan dan juga hewan- hewan. Oleh karena itulah ekosistem danau ini mempunyai manfaat yang sangat banyak, bukan hanya bagi makhluk hidup namun juga bagi lingkungan dan juga Bumi. Beberapa fungsi atau manfaat yang dapat diperoleh dari ekosistem danau ini antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang berbagai bahan genetik.
  2. Merupakan tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora maupun fauna yang bersifat penting – Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya danau ini merupakan tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna. Selain sebgaai tempat hidup, tentu saja disitu juga terjadi peristiwa interaksi hingga siklus hidup flora dan faunan tertentu.
  3. Merupakan sumber air bersih yang serbaguna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di lingkungan sekitarnya – Air yang ada di danau merupakan air yang bersih. Apabila danau tersebut merupakan jenis danau air tawar, maka air danau tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan. Diantaranya adalah kepentingan rumah tangga, industri, maupun pertanian (untuk mengairi lahan persawahan atau ladang).
  4. Merupakan tempat menampung air bersih – Danau juga sangat  berfungsi sebagai tempat menampung air bersih, baik itu air hujan, aliran permukaan, sungai- sungai maupun air bawah tanah. Hal ini akan sangat berguna sebagai tempat menampung cadangan air, sehingga air ini dapat digunakan ketika musim kemarau tiba.
  5. Memelihara iklim mikro – Iklim mikro ini merupakan iklim yang mencakup wilayah sempit, yakni yang ada di daerah sekitar saja. Keberadaan danau ini dapat memperbaiki iklim mikro di sekitar daerah danau tersebut karena dapat mempengaruhi kelembaban dan juga curah hujan.
  6. Sebagai sumber listrik – Air danau juga bisa dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air.
  7. Sarana rekreasi keluarga Danau juga berfungsi sebagai tempat reskreasi keluarga yang indah. Di danau ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan, seperti memancing, berkeliling danau meggunakan perahu, maupun sekedar menikmati pemandangan alam yang ada di sekitarnya. Danau juga bisa berfungsi untuk rilexsasi dan refresing untuk menikmati suasana hati yang tenang dengan suguhan pemandangan alam yang indah di sekitarnya.
  8. Sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup – Ekosistem danau, di tempat inilah berbagai macam tumbuhan dan juga hewan, siklus hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai. Karena di danau inilah berbagai macam binatang dan tumbuhan tersebut dapat lestari dan menjadi kekayaan alam.
  9. Sebagai sarana edukasi. – Ekosistem danau juga mempunyai fungsi sebagai sarana edukasi atau pendidikan tentang ketergantungan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Danau bisa dijadikan sebagi objek penelitian tentang seberapa besar pengaruh danau terdahap binatang dan tumbuhan yang hidup disekitarnya, maupun tentang apa saja yang terkandung dalam danau tersebut.     
Itulah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari ekosistem danau. Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat- manfaat lainnya dari ekosistem danau ini baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

Sumber Referensi :  Ilmu Geografi.Com


Selasa, 17 Oktober 2017

PELANGI : GEJALA OPTIK YANG INDAH

    Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Pembentukan Pelangi Menurut Para Ilmuwan
    Pada abad ke-17, ilmuwan Inggris Isaac Newton, (1642 -1727) menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya adalah perpaduan cahaya berbagai warna. Dia bersinar sedikit sinar matahari melalui prisma segitiga kaca (balok kaca) di ruangan gelap.
    Bentuk prisma membuat sinar membelok dan kemudian dibagi menjadi pita lebar cahaya. Dalam band ini, Newton melihat tujuh warna yang disebut spektrum. Warna-warna ini adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (sebutan hanya “mejikuhibiniu”).
    Semua cahaya bergerak dalam gelombang. Panjang gelombang adalah yang menentukan warna cahaya. Kadang-kadang, pelangi kedua dimmer dapat terlihat di atas pelangi utama karena cahaya telah tercermin atau dibiaskan lebih dari sekali dalam tetes hujan. Warna pelangi terbalik, merah dan ungu di bagian luar. Warnanya tidak seterang pelangi primer karena setiap kali cahaya tercermin, ada sedikit cahaya hilang.
   
Pada tahun 1852, ilmuwan Jerman Ernst Von Brucke, menyatakan bahwa warna langit biru yang disebabkan oleh partikel di atmosfer terpencar sinar matahari ketika memasuki atmosfer. Kemudian, dua fisikawan Inggris Lord Rayleigh (1842-1919) dan John Tyndall (1820-1893) memiliki penjelasan lain.Rayleigh berpendapat bahwa bagian biru dari sinar matahari disebarkan oleh debu dan uap air, tapi dia salah. Air molekul sendiri yang menyebarkan cahaya. Namun demikian kita masih menyebut jenis Sebarkan ini  Tyndall efek, atau penyebaran Rayleigh, sesuai dengan kedua nama ilmuwan.
    Pelangi dan efek cahaya lainnya di langit disebabkan oleh cahaya dibiaskan dan terdistorsi dari partikel. Ketika matahari terbenam, langit berubah merah karena sinar matahari yang melewati atmosfer lebih tebal daripada ketika matahari tinggi di langit pada siang hari. Cahaya biru tersebar jalan cahaya, dan kita melihat panjang gelombang merah.
    Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
     Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta violet di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
    Proses dasar terjadinya pelangi adalah pembiasan. dibelokkan cahaya atau lebih tepatnya, perubahan arah ketika bepergian dari satu medium ke lainnya. hal ini terjadi karena cahaya bergerak pada kecepatan yang berbeda di media yang berbeda.
   Proses pelangi untuk mengerti mengapa cahaya berubah, bayangkan Anda mendorong keranjang belanja di tempat parkir. Parkir adalah salah satu “media” untuk keranjang belanja Anda. jika Anda memberikan gaya (energi) adalah konstan, kecepatan keranjang belanja tergantung pada medium melalui mana permukaan dalam hal ini, area parkir permukaan beraspal. apa yang terjadi ketika Anda mendorong keranjang belanja dari tempat parkir ke daerah berumput.
   Rumput adalah “media” yang berbeda ke keranjang belanja. jika Anda mendorong langsung keranjang diatas rumput, maka keranjang akan memperlambat kecepatan. rumput Media lebih banyak perlawanan, sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memindahkan keranjang belanja.
    Tetapi ketika Anda mendorong gerobak ke daerah rumput di sudut, itu terjadi untuk menjadi berbeda. jika roda menyentuh rumput benar pada kali pertama, roda kanan akan memperlambat saat roda kiri masih di trotoar. karena roda kiri bergerak satu menit lebih cepat dari roda kanan, keranjang belanja akan berbelok ke kanan ketika bergerak ke rumput. juga di sebaliknya, jika Anda bergerak di sudut dari daerah berumput yang mengarah ke area beraspal, satu roda akan bergerak lebih cepat sebelum roda yang lain dan arah keranjang akan berubah.
     Sama, seberkas cahaya berubah ketika memasuki prisma kaca. ini adalah penyederhanaan, tetapi kita dapat memprediksi seperti ini: satu gelombang cahaya melambat, sehingga sinar berubah arah pada batas antara udara dan kaca (terang benar-benar tercermin pada permukaan prisma, tetapi kebanyakan dapat melewati sebuah prisma). maka balok akan mengubah arah lagi ketika keluar prisma, karena salah satu swangsit gelombang cahaya bergerak lebih cepat.
   Disamping tikungan cahaya keseluruhan, prisma memisahkan cahaya putih menjadi warna komponennya. warna cahaya yang berbeda memiliki frekuensi yang berbeda, yang menyebabkan mereka untuk menyebarkan pada kecepatan yang berbeda ketika mereka bergerak melalui media.
warna yang bergerak lebih lambat dalam gelas akan berubah lebih tajam ketika berjalan melalui dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatan yang lebih besar. warna yang bergerak lebih cepat di kaca tidak akan banyak untuk memperlambat, sehingga akan tikungan kurang tajam. dengan cara ini, warna yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensi ketika mereka melewati kaca. jika tikungan lampu kaca dua kali, seperti dalam prisma, Anda dapat melihat warna dipisahkan lebih mudah. ini disebut dispersi.
     Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. 

    Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya.         Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tetapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus. 

    Melihat pelangi menjadi hal yang menyenangkan. Pelangi adalah gejala optik dan meterologi yang berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Tapi sayang, kita tidak bisa melihat pelangi setiap waktu. Lalu muncullah pertanyaan, mengapa pelangi jarang terlihat?
   Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya melalui suatu medium tertentu pula. Proses terurainya warna terjadi ketika cahaya Matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. 

    Sebuah pelangi muncul tidak bergantung pada jenis atau lebatnya curah hujan yang turun, tetapi lebih kepada penutup awan yang menerima sinar Matahari. Jika sinar Matahari bersinar di atas hujan, air hujan mereflesikan cahaya dan membiaskan bermacam-macam warna. Tapi jika tidak, maka jangan harap akan muncul pelangi. Itulah sebabnya kenapa pelangi jarang terlihat dan tidak muncul setiap kali sehabis hujan.
   Pelangi biasanya terbentuk hanya beberapa ratus kaki dari pengamatnya, sehingga curah hujan dan munculnya sinar matahari jaraknya tidak terlalu jauh. Jika curah hujan tidak mengisi udara di wilayah yang cukup besar, hanya sebagian pelangi yang akan terbentuk.

    Pelangi terbesar terlihat ketika Matahari berdekatan dengan cakrawala. Dan waktu terbaik untuk melihat pelangi adalah ketika sore hari, sambil memandang ke arah timur. Selain itu, karena pelangi jarang terlihat kita bisa membuat pelangi buatan sendiri, dengan cara menyemprotkan air ke udara sementara Matahari bersinar begitu cerahnya.

Jenis-Jenis Pelangi
Sebagaiman dapat dirasakan bahwa pelangi merupakan suatu objek pemandangan yang sungguh luar biasa. Dengan warnanya yang tidak menyilaukan mata yang sungguh disukai manusia.
Berdasarkan riset yang dilakukan ada 7 jenis pelangi diantaranya:
1. Pelangi Kabut
Pelangi kabut adalah pelangi yang terjadi karena kabut namun prinsipnya sama seperti pelangi hujan. Perbedaannya hanya pada mediumnya saja yakni butiran awan.
Warna pelangi kabut cenderung berwana merah lembut (soft red) di sisi luarnya dan di sisi dalamnya berwana biru. Akan tetapi warna pelangi kabut lama kelamaan akan redup seiring besarnya lengkungan di masing-masing warna.
Pelangi kabut bisa ditemukan di daerah perairan yang disebabkan oleh udara dan air dingin. Namun tempat ini bersifat umum. Artinya asalkan di daerah tersebut memiliki kabut yang tipis maka cenderung membentuk kabut pelangi.
2.Pelangi ganda
Pelangi ganda adalah pelangi yang terjadi karena proses pembiasan yang berklai-kali pada butiran hujan sehingga menghasilkakn bentuk warna pelangi yang berulang.
Dengan adanya pelangi ganda ini maka hasil dari pelangi akan tidak berurut. Misalnya saja untuk pelangi yang pertama dimulai dari ungu hingga merah.
Maka urutan pelangi kedua dimulai dari merah hingga ungu. Dan begitu seterusnya hingga nantinya urutan warna pelangi kembali ke pelangi pertama.

Kekurangan dari pelangi ganda ini adalah mudahnya memudar yang disebabkan butiran air yang mudah meluas sehingga dengan begitu banyak cahaya yang lolos dan tidak terbiaskan secara sempurna.
Sehingga berpengaruh pada pelangi utama yang akan menjadi lebih kecil daripada pelangi kedua maupun ketiga
3. Pelangi Sirkular
Pelangi sirkular juga sering disebut dengan pelangi lingkaran. Karena pelangi ini membentuk lingkaran penuh di langit dan udara. Namun manusia hanya dapat melihat pelangi ini sebagian lengkungannya saja.
Hal ini didasari oleh posisi manusia saat memandang pelangi berada di atas dataran rendah sehingga dengan begitu manusia tidak bisa melihat pembiasan cahaya yang berada di bagian setengah lingkaran lainnya.
Pada posisi setengah ini tidak terdapat butiran air yang membantu proses terjadinya pelangi. Akan tetapi pelangi sirkular ini hanya dapat dilihat pada posisi terntentu.
Yaitu pada dataran tinggi seperti halnya bukit, gunung atau lereng dan gedung-gedung tinggi. Sewaktu butiran yang berada di udara cukup maka akan dibiaskan secara sempurna sehingga membentuk satu lingkaran penuh.
Uniknya pelangi sirkular dapat memberikan berbagai variasi warna baik warna kembar, ganda ataupun extra warna. Dan umumnya pelangi ini muncul beringinan dengan pelangi kabut.
4. Pelangi Kembar
Pelangi kembar terjadi karna pembiasan butiran hujan yang jatuh ke bumi tidak sama ukurannya dan perbedaan ukuran ini bisa disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada iklim tertentu.
Adapun butiran hujan yang besar akan menjadi rata apabila diberi tekanan udara yang besar juga. Nah, apabila hujan yang turun ke bumi dengan ukuran yang berbeda maka akan membentuk pelangi kembar.
Pelangi kembar merupakan pelangi yang sangat langka hanya terjadi pada daerah terentu saja. Namun perlu diketahui pelangi kembar berbeda dengan pelangi ganda.
Kalau pelangi ganda tercipta dari adanya pembiasan beberapa pelangi yang sejajar. Sedangkan pelangi kembar tercipta dari pembiasan yang tidak sejajar. Akan tetapi urutan warna pada pelangi kembar tetap sama.

Dan terkadang kedua pelangi kembar ini saling bertemu dan menciptakan suatu bentuk irisan dengan warna yang lebih cerah dan intens.
5. Pelangi Satu Warna

Pelangi satu warna disebut karena pelangi ini hanya terjadi pada sore hari saja dengan satu warna yakni merah. Adapun proses terjadinya pelangi satu warna adalah saat hujan turun yang kemudian diiringi dengan munculnya sinar matahari sehingga membentuk gelombang cahaya yang lebih pendek.
Gelombang cahaya yang pendek ini akan membentuk spektrum warna yang saling menghilangkan. Pemecahan spektrum warna ini disebabkan oleh hujan sehingga menghasilkan satu warna saja yakni merah. Dan ini merupakan fenomena yang langka terjadi.
6. Pelangi Ekstra Warna
Pelangi ekstra warna adalah pelangi yang terdiri dari berbagai variasi warna dan keindahan yang terjadi karena beberapa proses pembiasan.  Pembiasan cahaya ini berada pada jalur butir air yang berbeda.
Pelangi ini akan sangat mudah dilihat apabila dibantu dengan penyemprotan air dengan sedikit angin. Kemudian angin ini akan mengarahkan arah butiran air yang akan menghasilkan warna pelangi.
Disebut pelangi ekstra warna karena ada tambahan warna yaitu hijau ataupun nilai yang berada pada sisi dalam pelangi utama. Nama lain dari pelangi ekstra warna adalah pelangi bertumbuh yang terdiri dari beberapa warna.
Warna ekstra selalu berada pada sisi luar pelangi dan lebih sering lagi berada di dalam lengkungan. Umumnya warna pelangi yang sering muncul yaitu ungu, hijau dan nila.
7. Pelangi Bulan
Pelangi bulan yakni pelangi yang terjadi karena bantuan dari sinar bulan. Namun proses pembiasannya sama dengan cahaya matahari akan tetapi cahaya akan lebih redup karena pencahayaannya hanya mengandalkan cahaya bulan.
Warna pelangi bulan sama seperti pelangi biasa namun mata manusia tidak cukup sensitif untuk menangkap spektrum warna dari pelangi dan hanya warna putih saja yang bisa dilihat dari kejauhan.
Proses terbentuknya pelangi bulan juga termasuk lama karena kurangnya cahaya pada proses pembiasan. Uniknya dari pelangi bulan adalah warna yang dihasilkannya yakni putih saja.
Inilah ketujuh jenis pelangi yang terjadi di alam semesta yang sudah sepantasnya semakin menambah kesyukuran dan keimanan kita terhadap Sang Pencipta.

Sumber Referensi : Dosen Pendidikan.Com, Berkah Khair.Com,Wikipedia, National Geografic