"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Jumat, 06 Januari 2017

EDELWEISS : BUNGA ABADI DI PUNCAK GUNUNG

   
    Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka. 
 Bunga Edelweiss
    Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus , sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Edelweis Di Gunung Merbabu
     Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Bunga Edelwiss di Gunung Semeru (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)
     Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Bunga Edelwiss di Gunung Papandayan
    Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).
Bunga edelweis adalah sebuah bunga yang menjadi dekat dengan para pendaki gunung, saking dekatnya sampai banyak pendaki nakal yang mendekatkannya ke dalam tas carriernya.

Bunga Edelwiss di Lembah Suryakencana , Gunung Gede
15 Fakta tentang Bunga Edelweis

   Ada banyak fakta bunga edelweis yang kurang diketahui oleh para pendaki. Para pendaki pada umumnya hanya tahu bahwa bunga edelweis adalah bunga abadi, serta lambang mitos akan keabadian cinta.

1. Bunga edelweis menjadi terancam karena julukan bunga abadi yang disandang dirinya secara sepihak

2. Julukan bunga abadi diberikan karena adanya hormon yang bisa mencegah kerontokan bunga

3. Pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia pada tahun 2003

4. Menurut sejarah, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama     Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede. kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.

5. Ada lagu tentang bunga edelweis, yang pernah dinyanyikan pada film The Sound of Music pada tahun 1965. 

6. Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut.

7. Pohon edelweis biasanya berbunga saat musim hujan telah berakhir, sehingga pancaran matahari datang secara intensif. Biasanya bulan april hingga september.

8. Pada pendakian Gunung Leuser dari Kedah, Kabupaten Gayo Lues, bunga edelweis baru dijumpai setelah perjalanan 2 hari, pada ketinggian sekitar 2891 mdpl, setelah itu tidak ditemui lagi bahkan sampai ke Puncak Leuser yang memakan waktu 5-7 hari setelah tempat penemuan bunga edelweis tersebut.

9. Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga edelweis di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut. Sekarang sepertinya sudah mulai jarang pos pendakian yang memberlakukan kembali hal tersebut.

10. Bunga Edelweis versi luar negeri dan versi indonesia berbeda, jika di luar negeri bunga abadi adalah bunga Leontopodium Alpinum yang disebut sebagai edelweis. Sedangkan edelweis Indonesia adalah Anaphalis Javanica.

11. Bunga edelweis dijadikan bunga nasional negara austria, bunga edelweis yang dimaksud adalah bunga Leontopodium Alpinum.

12. Pada wisata derah tinggi, seperti di dieng, bunga edelweis yang diperjual belikan adalah hasil budidaya petani edelweis. Warna yang beraneka ragam selain warna putih kecoklatan adalah hasil pewarnaan buatan. Bunga hasil budidaya akan telihat lebih gemuk dan subur daripada edelweis di alam bebas.

13. Bunga edelweis yang dijual pada tempat wisata tersebut, ketika kita simpan pada suhu ruangan akan mengembang ketika musim hujan dan akan sedikit menyusut ketika musim kemarau.

14. Pohon edelweis tumbuh rata-rata hanya setinggi 1-4 meter untuk gunung-gunung di jawa

15. Di tengah ancaman kepunahan bunga edelweis, lambat laun mitos tentang bunga ini adalah bukti cinta sejati mulai luntur. Namun masih ada beberapa pendaki yang gagap dalam menanggapi mitos ini.
Bunga Edelweis di Lembah Mandalawangi, Gunung Pangrango
Jadi masihkah Anda tega untuk memetik bunga edelweis sebagai lambang gombalan dari Anda untuk orang yang sepertinya Anda cintai? Juga masihkah Anda mau menerima tanda gombalannya dengan mengancam keberadaan bunga edelweis di alam bebas?

Salam lestari

Sumber : Wikipidea dan http://phinemo.com/fakta-bunga-edelweis/

GORILA : KERA BESAR DARI AFRIKA

   Gorila adalah hewan yang pastinya tidak asing bagi manusia. Ya, hewan primata ini memiliki penampilan yang mudah dikenali berkat tubuhnya yang besar dan berwarna gelap. Walaupun penampilannya terkesan garang dan mengerikan, gorila bukanlah hewan yang perlu ditakuti oleh manusia karena hewan ini hanya memakan tumbuhan. Gorila juga memiliki sifat pemalu dan cenderung menghindari konflik dengan makhluk di luar spesiesnya, kecuali kalau diganggu lebih dulu.
Gorila Dataran Rendah dari Kongo, Afrika
    Ada 2 spesies yang sudah teridentifikasi manusia dan semuanya berada di Benua Afrika. Kedua spesies tersebut adalah gorila barat (western gorilla; Gorilla gorilla / Troglodytes gorilla) yang habitat aslinya ada di Afrika Tengah bagian barat, serta gorila timur (eastern gorilla; Gorilla beringei) yang habitat aslinya ada di pelosok Afrika Tengah bagian timur. Dalam tangga klasifikasi ilmiah, semua spesies gorila termasuk dalam genus Gorilla. Nama "gorilla" sendiri berasal dari bahasa Yunani "gorillai" yang berarti "suku wanita berambut" untuk menggambarkan penampilan gorila yang memang berambut lebat.
Keluarga Gorila, Ayah,Ibu dan Anaknya
    Hewan ini bisa berdiri dengan memakai kedua kakinya. Namun sebagai akibat dari tubuhnya yang besar dan berat, gorila lebih sering berjalan dengan memakai lengan dan kakinya sekaligus di mana bagian lengan yang digunakan oleh gorila untuk menapak tanah adalah bagian luar kepalan tangannya. Gorila juga bisa memanjat pohon dengan memakai telapak tangan dan kakinya yang berjari panjang. Dan seperti halnya manusia, masing-masing mereka memiliki sidik jari yang polanya berbeda satu sama lain.
Mengasuh anak yang tertidur di pelukan 
   Seluruh tubuh gorila diselubungi oleh rambut lebat berwarna hitam / biru gelap, kecuali di bagian wajah, telapak tangan, telapak kaki, dada, dan perutnya yang kebetulan juga berwarna hitam. Ketika gorila memasuki usia 14 tahun, rambut di bagian punggungnya berubah warna menjadi putih sehingga hewan ini kerap dikenal pula dengan sebutan "punggung perak" (silverback). Spesies gorila barat rambutnya cenderung lebih pendek & berwarna lebih kecoklatan dibandingkan dengan spesies gorila timur.
Gorila adalah Herbivora pemakan tumbuhan
    Makanan utama mereka adalah tumbuhan dengan tipe makanan yang berbeda antar spesies. Jika makanan utama gorila barat adalah buah-buahan, maka makanan utama gorila timur adalah dedaunan. Gorila menghabiskan 30% waktu hariannya untuk makan, 30% untuk berjalan-jalan, & 40% untuk beristirahat. Sebagai akibat dari ukurannya yang besar, gorila tidak memiliki banyak musuh alamiah. Namun gorila yang masih kecil rentan diserang oleh hewan pemangsa semisal macan tutul.
Gorila Hidup secara berkelompok

MENYUKAI HIDUP BERKELOMPOK

   Gorila adalah hewan sosial yang hidup membentuk kelompok kecil. Ada 2 macam kelompok yang dibentuk oleh gorila : kelompok berisi 1 gorila jantan dan beberapa gorila betina beserta anak-anaknya, serta kelompok yang seluruh anggotanya adalah gorila jantan yang belum kawin. Jumlah anggota dalam 1 kelompok gorila bisa mencapai 15 ekor. Jika gorila jantan yang menjadi pemimpin kelompok beranggotakan gorila betina dan anakan mati, maka gorila jantan yang lebih muda akan menggantikan posisinya. Alternatifnya, betina beserta anak-anaknya akan berkelana mencari kelompok baru.
Marah, bila terganggu
   Gorila tidak memiliki musim kawin yang spesifik dan bisa melakukan perkawinan kapan saja. Seperti halnya manusia, gorila betina juga mengalami menstruasi yang siklusnya terjadi setiap 28 hari sekali. Jika gorila betina sudah melakukan perkawinan dengan pejantan, gorila betina akan memasuki periode kehamilan selama 9 bulan. Jumlah bayi yang dikeluarkan gorila betina sekali melahirkan adalah 1 ekor. Betina lalu menyusui dan mengasuh bayinya hingga usia 4 tahun.

Berpelukan mesra seperti manusia
   Gorila muda memasuki usia kematangan seksual pada usia 10 tahun. Di alam liar, usia rata-rata gorila mencapai 40 tahun. Sementara dalam penangkaran, usia maksimal gorila bisa lebih panjang lagi alias mencapai 54 tahun. Gorila jantan berukuran lebih besar daripada gorila betina. Jika gorila jantan bisa tumbuh hingga setinggi 175 m dan seberat 180 kg, maka gorila betina hanya memiliki tinggi maksimal 125 cm dan bobot maksimal 90 kg - menjadikan gorila sebagai hewan primata terbesar di dunia yang masih hidup

Hidup berkelompok
Klasifikasi gorila sebagai berikut : 

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Primates
Keluarga: Hominidae
Genus: Gorilla
Nama ilmiah: Troglodytes Gorilla
Jenis: Mamalia, Herbivora
Ukuran: 1.4-1.7m
Berat: 100-200kg
Kecepatan lari: 40 km/jam
Rentang hidup: 35-50 tahun
Gaya hidup: Berkelompok (Troop)
Status konservasi: Terancam
Warna: Hitam, Abu-abu
Jenis Kulit: Rambut
Makanan Favorit: Daun, buah, bunga
Habitat: Hutan hujan tropis dan hutan lebat Afrika
Predator: Manusia, macan tutul, buaya
Ciri Khusus: kepala besar dan lengan panjang
Habitat Gorila hanya ada di benua Afrika

Sumber : https://www.galena.co.id

AXOLOTL : SALAMANDER EKSOTIS DARI MEKSIKO

   
      Axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah tipe salamander yang bisa menghabiskan masa hidupnya dalam bentuk larva. Binatang eksotis nan unik ini kadang disebut juga sebagai “Mexican Walking Fish” sebab ia terlihat seperti ikan yang memiliki tangan dan kaki. Akan tetapi, sebenarnya Axolotl bukanlah sejenis ikan, melainkan sejenis salamander langka yang terdapat di Mexico City. Panjang Axolotl bisa mencapai 30 cm, tetapi rata-rata ukurannya hanya 15 cm. Warna tubuh mereka rata-rata hitam atau coklat kepirangan dan banyak juga yang albino dengan warna yang lucu misalnya merah muda. Hewan ini memiliki insang yang berada diluar tubuhnya. Insang ini tampak berada disamping kepalanya sehingga sepintas tampak seperti tanduk. Orang-orang Timur sering menimbulkan fantasi yang dikaitkan pada suatu legenda mengenai ular naga sehingga tidak jarang mereka disebut juga sebagai ikan naga.
 Axolotl di dasar sungai
     Axolotl termasuk kadal yang memiliki umur panjang, Axolotl dapat hidup hingga 10 - 15 tahun dan dapat berkembang sampai 60cm, bahkan pernah tertangkap 1 ekor Axolotl raksasa di pedalaman mexico yang berukuran hingga 1,4 meter, penemuan itu benar-benar mengejutkan, tetapi setelah di teliti oleh pihak ahli itu hanyalah keadaan abnormal yang jarang terjadi (gigantisme) Axolotl selalu hidup dalam air dan suka memakan ikan kecil, cacing, dan larva. Hewan ini terkadang muncul di permukaan air, tetapi ada juga yang menjelang dewasa dan bertambah besar tidak pernah timbul di permukaan air dan hanya tinggal di dasar danau selama hidupnya.
Axolotl bukan ikan namun salamander genus Amfibi
     Salamander jenis ini adalah salamander yang digolongkan di dalam Salamander jenis berbahaya, karena dapat menyemburkan racun asin dari mulutnya, namun jika kelenjarnya di buang dengan benar maka hewan ini dapat di jadikan peliharaan yang lucu. Nama Axolotl di ambil dari bahasa Aztec yang berarti anjing air. Axolotl masih bersepupu dekat dengan tiger salamander. Uniknya, hewan ini bermetamorfosis hanya bila dalam keadaan terpaksa, terpaksa dalam hal ini adalah jika tempat mereka hidup sumber airnya mengering, maka Axolotl dapat bermetarmorfosis ke bentuk darat dan jika sudah ada air kembali maka Axolotl dapat kembali ke wujud air. 

Axolotl berenang di dalam air
   Bentuk darat dari axolotl mirip dengan bentuk larvanya, dengan perbedaan insang yang menghilang, ekor yang lebih kompres dan mata yang nampak menonjol. Kehadiran hormon tertenu diketahui dapat memicu axolotl bermetamrofosis kedalam bentuk reptil darat. Selain itu penambahan sejumlah kecil iodine kedalam air juga bisa memicu hal yang sama. Dia dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh, taring, kulit, organ, dan bagian dari otak dan tulang belakangnya yang terluka. Beberapa binatang lain mempunyai kemampuan untuk beregenerasi, tetapi hanya salamander meksiko yang dapat menumbuhkan kembali begitu banyak bagian tubuh yang berbeda di sepanjang hidup mereka. 
Hidup di dua habitat air dan darat
    Axolotl dapat ditemukan di Danau Xochimilco and Danau Chalco di Meksiko. Belakangan, populasi mereka terancam akibat pembangunan yg dilakukan pada danau itu untuk mencegah banjir musiman, sehingga jumlah air di danau menyusut & habitatnya terganggu. Masuknya ikan2 dari daerah lain yg diperkenalkan manusia jg menyebabkan populasinya menyusut. Jumlah axolotl di alam tidak diketahui. Namun jumlah populasi diperkirakan menurun dari sekitar 1.500 per mil persegi pada 1998 menjadi hanya 25 per mil persegi tahun ini, berdasarkan penelitian ilmuwan Zambrano menggunakan perangkat jala. Usaha panjang International Union for Conservation of Nature memasukkan axolotl dalam Red List tahunannya sebagai yang terancam punah. Mereka mengatakan binatang ini bisa hilang dalam lima tahun. 

Sumber:www.unsri.ac.id 

MUSANG : KARNIVORA BERBAU KHAS

   
     Musang adalah jenis mamalia yang berperawakan mirip kucing kecil dan bermoncong panjang mirip anjing. Hewan yang termasuk suku Viverridae ini bertubuh dan berekor panjang. Warna tubuhnya bervariasi dengan garis-garis atau belang-belang. Hewan ini biasanya hidup di ranting pepohonan, lubang bawah tanah, pegunungan, perkebunan, maupun hutan. 

 Musang Melayu
    Di habitat aslinya, di daerah tropis, musang aktif pada malam hari. Hewan yang biasanya membunuh mangsa dengan menggigit dasar tengkoraknya ini berkembang biak dengan cara beranak. Pasangan kawin musang dapat dikenali dengan bau yang dikeluarkan oleh kelenjar analnya. Satu jantan musang dapat mengawini lebih dari tiga ekor musang betina setiap musim kawinnya. Satu betina dapat melahirkan 1-6 anak musang dengan masa kehamilan 2 bulan. Musang yang baru lahir sudah berbulu, namun matanya masih terpejam. Anak musang diasuh dan disusui induk betina selama setahun.
Musang air
Spesies Musang
    Ada beberapa spesies musang, antara lain musang air (Cynogale bennetti). Tubuhnya berwarna cokelat tua dengan bulu abu-abu samar dan bagian dalam pucat. Bibirnya lebar serta berwarna putih, dan misainya (kumis) sangat panjang. Musang yang bertelinga kecil ini makan katak, ikan air tawar, dan udang. Musang air terdapat di Vietnam, Thailand, Malaysia, serta Indonesia (Pulau Sumatera dan Kalimantan).
Binturung
    Binturung (Arctictis binturung) spesies musang lainnya, berukuran tubuh paling besar. Warna tubuhnya hitam dengan bulu keputih-putihan atau kemarah-merahan. Rambutnya kasar dan panjang. Ekornya panjang dan berbulu lebat, terutama di dekat pangkalnya. Ekornya dapat digunakan untuk memegang dahan-dahan pohon dan menjaga keseimbangan tubuhnya ketika ia bergerak perlahan di pepohonan. Makanannya meliputi buah-buahan dan binatang kecil. Binturung dapat dijumpai di Asia Tenggara.
Musang Belang
    Spesies musang belang (Diplogale derbyanus) memiliki tubuh yang berwarna abu-abu dengan belang cokelat tua atau hitam melintang di punggung dan wajahnya. Musang belang berjalan dan makan di atas tanah, tetapi tidur di dalam liang bawah tanah atau pepohonan. Makanannya meliputi cacing tanah, serangga, dan binatang kecil. Musang belang terdapat di hutan Myanmar, Thaland, Malaysia dan Indonesia di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Musang Luwak
    Spesies musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) memiliki tubuh yang berwarna hijau atau cokelat di bagian atas tubuhnya, sedangkan tubuh bagian bawah lebih pucat. Betina dewasa mempunyai tiga pasang mammae (kelenjar susu). Mereka tidur pada siang hari di pepohonan atau gedung di dekat permukiman manusia. Makanannya adalah buah-buahan, dedaunan, arthoproda, cacing tanah dan moluska. Musang luwak terdapat di Sri Langka, India, Filipina dan Indonesia (kecuali Papua).
Musang akar Sumatera
    Adapun musang akar (Arctogalidia trivirgata) yang bulunya berwarna hijau sampai keabu-abuan dan mempunyai bintik berwarna gelap dari leher sampai pangkal ekor ini jarang turun ke permukaan tanah. Musang yang sangat gesit ini makan buah-buahan dan binatang kecil. Musang akar terdapat di India bagian barat laut, Indonesia, Asia Tenggara dan Cina bagian selatan.
Musang Sulawesi
    Musang yang cukup langka adalah musang sulawesi. Musang ini memiliki nama ilmiah (Macrogalidia musschenbroekii) yang merupakan sejenis musang langka yang terdapat di sulawesi indonesia. Musang jenis ini memiliki bulu tipis yang pendek dan berwarna cokelat muda. Pada bagian tubuh bawahnya memiliki warna kuning kemerahan hingga putih. Untuk di bagian dada musang ini juga berwarna kemerahan.
Musang bulan
   Musang Bulan juga memiliki sebutan lain yaitu musang Galing dan musang Bertopeng. Dalam bahasa inggris di sebut Little Civert. Nama latinnya adalah Paguma Larvata. Musang Bulan memiliki panjang tubuh 50-80 cm dan panjang telinga 4-6 cm. Berat badannya 3-5 kg. Musang Bulan dapat melahirkan sebanyak 1-4 ekor dan dapat hidup sampai 22 tahun. Musang Bulan memiliki 2 variasi warna bulu yaitu orange berampur coklat dan hitam. Musang Bulan memiliki motif putih di kepalanya yang menyerupai topeng. Topeng tersebut terdapat garis putih yang menonjol dan membentang dari hidung hingga kening dan sisi-sisi sebelahnya berwarna hitam yang memanjang ke bagian jauh dari pipi dan dahi sampai melewati telinga dan bagian belakang leher lalu berhenti tepat di bawah tulang belikat. Matanya di keliling oleh warna putih samar atau putus-putus. Sekitar bibir sampai tenggorokan berwarna putih. Umumnya, musang bulan ini berwarna gelap. Selera makan musang bulan tak jauh beda dengan musang luwak. Akan tetapi musang bulan juga lebih menyukai madu.
Musang Rase
    Musang Rase atau dengan sebutan bahasa inggrisnya adalah Small Indian Civet dan nama latinnya adalah Viverricula Malaccensis memiliki panjang tubuh 55-65 cm dan berat tubuhnya adalah 2-5 kg. Musang Rase dapat melahirkan 1-5 ekor dan dapat hidup hidup sampai 10 tahun. Musang Rase memiliki warna pada tubuh bagian atasnya berwarna coklat kelabu atau coklay kekuningan di sertai garis hitam memanjang pada punggungnya dan bagian bawah. Lalu terdapat deretan bintik hitam memanjang sekitaran tubuhnya. Memiliki warna bulu belang-belang hitam pada bagian badan dan ekornya. Makanannya sama dengan musang lainnya tapi yang paling di sukai adalah tikus, serangga dan telur unggas. Musang Rase akan mencari mangsanya dengan cara menggali lubang tikus di tanah.

Garangan Jawa
Garangan
    Garangan merupakan kelompok hewan yang berkerabat dekat dengan musang. Pakan utama hewan ini berupa ular, kadal, burung, mamalia kecil, dan serangga. Di Indonesia terdapat garangan Jawa yang berwarna bulu cokelatGarangan mesir (Herpestes ichneumon) merupakan spesies terbesar yang panjang tubuhnya mencapai 60 cm dengan panjang ekor 46 cm. Kelompok hewan ini hidup di habitat hutan, sabana dan gurun. Garangan melehirkan 2-4 ekor anak setelah mengalami masa hamil selama 60 hari.

PELIKAN : BURUNG AIR BERPARUH BESAR

   
     Pelikan atau burung undan adalah kelompok burung air dari suku Pelecanidae yang memiliki sayap lebar, paruh dan leher panjang, serta kantong leher lebar. Anggota ordo Pelicaniformes ini umumnya tersebar di daerah tropika dan subtropika, terutama di pantai, danau dan sungai. Di beberapa negara Amerika Utara dan Eropa, pelikan terancam punah akibat perburuan dan penggunaan bahan kimia pertanian.
 Pelikan Putih Timur
      Tubuh pelikan berukuran besar dengan panjang m3ncapai 180 cm, bobot mencapai 15 kg, dan rentangan sayap sekitar 3 m. Bulu burung ini biasanya berwarna terang dengan kombinasi putih, abu-abu dan cokelat. Kepala bagian belakang memiliki bulu yang berbentuk seperti jambul. Paruh pelikan yang panjang dilengkapi dengan kantong yang sangat lentur. Kantong ini akan mekar bila pelikan mencelupkan paruhnya ke dalam air untuk mencari ikan. Burung ini memiliki empat jari kaki yang beselaput renang. 
Pelikan Abu-abu

Telur Pelikan
    Meskipun pelikan merupakan perenang yang andal, namun hewan ini berjalan di darat dengan lambat. Hal tersebut disebabkan oleh badannya yang besar dan kakinya yang pendek. Pakan utama pelikan adalah ikan. Hewan ini mencari ikan secara sendirian atau berkelompok.

Kelompok Pelikan Putih Amerika
    Masa kawin pelikan biasanya berlangsung secara singkat. Pelikan betina menghasilkan 2-3 telur yang berbentuk lonjong dan berwarna putih. Telur pelikan dierami secara berkelompok, baik oleh pelikan jantan maupun betina secara bergantian. Pelikan putih timur (Pelecanus onocrotallus) mengerami telur dalam sebuah kelompok yang anggotanya mencapai 40.000 pasang. Masa pengeraman berlangsung selama 35-37 hari. Pelikan muda mulai belajar terbang pada umur 60-70 hari. Setelah mampu terbang dan menangkap ikan, pelikan muda akan memisahkan diri dari kelompoknya.
Formasi terbang burung membentuk huruf V
Formasi Terbang
    Pada dasarnya, pelikan merupakan hewan yang bermigrasi (berpindah tempat), terutama pada musim dingin. Hewan ini menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk mencari makanan. Migrasi tidak hanya dilakukan oleh pelikan yang hidup di daerah subtropika karena pelikan yang hidup di daerah tropika juga melakukannya. Ketika bermigrasi, kelompok pelikan akan membentuk formasi terbang seperti huruf V setelah mencapai ketinggian tertentu.

Pelikan Cokelat Amerika
Pelikan Cokelat Amerika
    Di Eropa, populasi pelikan putih timur (Pelecanus onocrotalus) terus berkurang karena diburu oleh manusia. Selama kurun waktu 1940-1970, penggunaan berbagai pestisida pertanian seperti DDT (dikloro difenil trikloroatana), menyebabkan populasi pelikan cokelat amerika (Pelacanus occidentalis) menurun secara tajam. Oleh sebab itu beberapa negara di Amerika, seperti Amerika Serikat dan Brazil, melindungi dan menetapkan Pelikan cokelat amerika sebagai spesies yang terancam punah (endegered species).

Pelikan Keriting
Genus Pelecanus
    Suku Pelecanidea hanya terdiri dari 1 genus (marga) saja, yaitu Pelecanus. Saat ini, genus tersebut terdiri dari tujuh spesies yaitu pelikan putih amerika (Pelecanus erythorhynchos), pelikan putih timur (Pelecanus onocratalus), pelikan keriting (Pelecanus crispus), pelikan kacamata australia (Pelecanus conspicillatus), pelikan punggung merah afrika  (Pelecanus rufrescens), pelikan cokelat amerika (Pelecanus occidentalis) dan pelikan abu-abu asia atau pelikan paruh bercak (Pelecanus philiippensis).

MERPATI : BURUNG LAMBANG KESETIAAN

 
 Merpati Putih, Lambang Kesetiaan
 Merpati yang disebut juga burung dara merupakan nama sekelompok burung dari suku merpati-merpatian (Columbidae) dan bangsa Columbiformes. Burung ini terdapat hampir di seluruh belahan dunia, kecuali darah kutub dan beberapa kepulauan samudera. Merpati juga adalah salah satu burung yang suka hidp dekat dengan manusia. 

 Sepasang burung Perkutut, spesies merpati
    Ukuran tubuh, sayap, dan ekor merpati bervariasi. Bulunya berwarna khas, yakni abu-abu, cokelat atau merah muda dengan bercak-bercak kontras berwarna lebih terang. Merpati bertubuh gempal, berkepala kecil, dan berleher pendek.Paruhnya berbentuk khas dengan tonjolan pada pangkal paruh sebelah atas  (sora). Pada umumnya kaki merpati berwarna kemerah-merahan. Di bawah matanya terdapat pelupuk mata ketiga berupa selaput bening yang berfungsi membantu merpati menutup matanya atau untuk berkedip.

Reproduksi
    Merpati hidup berkelompok atau berpasangan di pepohonan. Pakan merpati berupa buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, putik tanaman, daun-daunan, cacing atau ulat. Pakan yang sudah dimakan disimpan di temboloknya. Merpati memiliki lambung pengunyah yang kuat dan besar. Dengan bantuan kerikil kecil, makanan digiling menjadi lumat. Dalam kehidupannya, seekor merpati yang berusia 6-9 bulan mulai mencari pasangan.

Anakan Merpati
    Merpati adalah burung yang setia kepada pasangannya. Untuk menarik sang betina, sang jantan akan mengeluarkan suara khas. Selain itu, burung jantan sering melakukan peragaan terbang dengan cara terbang tinggi berputar-putar kemudian menukik ke tempat asalnya dengan sayap dan ekor yang terentang. Merpati betina hanya dapat bertelur 1-2 butir yang diletakkan di sarang yang terbuat dari ranting-ranting. Telur dierami selama 2,5 minggu oleh betina dan jantan secara bergantian.
    Anak merpati yang baru lahir hanya terbalut beberapa helai bulu tipis yang kemudian tumbuh dengan cepat. Secara bersama-sama, induk jantan dan betina membesarkan anaknya.

Burung Merpati, setia pada pasangannya
Spesies
    Ada 4 subsuku dalam lingkup suku merpati, yaitu Columbinae yang merupakan subsuku merpati biasa dan berbagai merpati dari Amerika Selatan, antara lain merpati kuau (Otidiphaps nobiliis) di Papua, puyuh (Geotrygon) di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, serta perkutut (Geopelia striata) di Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, dan Australia. Subsuku lain adalah Treroninae yang mencakup burung dara hutan pemakan buah-buahan dan subsuku Gourinae (burung dara mahkota) yang hanya mencakup tiga spesies dari marga Goura di Papua.

Burung Dara
   Selain itu, merpati dari subsuku Diduncilinae (burung dara berparuh gigi) yang hampir punah, berasal dari Samoa dan membuat sarangnya di atas permukaan tanah. Dari semua spesies merpati-merpatian, yang terkecil adalah perkutut, sedangkan yang terbesar adalah mambruk. Beberapa spesies merpati hidup sebagai burung piaran manusia, antara lain merpati yang berasal dari keturunan burung dara karang-eropa (Columba livia) yang habitat aslinya di Eropa Barat, Afrika Utara dan Asia Barat.

Burung Perkutut
Kemampuan Merpati
    Keindahan terbang merpati membuat banyak orang melatih burung ini untuk dipamerkan. Selain itu suara merdu beberapa spesies merpati seperti perkutut (tekukur), dapat dijadikan hiburan. Karena itu, kedua kemampuan tersebut sering diperlombakan. Kemampuan lain merpati bagi manusia tampak pada Perang Dunia II, ketika merpati berperan sebagai pengantar surat dalam membantu jalannya komunikasi di wilayah peperangan. Surat diikatkan pada seekor merpati jantan, dengan mengumpankan merpati betina pasangannya di tempat tujuan, si jantan akan mencari hingga menemukannya. Surat akan sampai ke tujuan sekaligus jantan bertemu dengan betina  sang kekasih pasangan setianya.
Mambruk atau Dara Mahkota dari Papua
Belajar Dari Merpati
  1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan? Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.
  2. Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah lain? Jawabannya adalah “tidak”!
  3. Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci? Jawabannya, “tidak”!
  4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya, “tidak”!
  5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam.
Burung Merpati tak pernah ingkar janji, terbang kembali kepada pasangannya
Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling mengerti, berbagi, dan menghargai! Setuju..?

PALA : TANAMAN REMPAH-REMPAH ASLI INDONESIA

    Pala adalah kelompok tumbuhan dikotil dari marga Mtristica yang berbiji keras dan arilnya digunakan sebagai rempah-rempah. Anggota suku Myristicaceae ini merupakan tumbuhan tropis asli Indonesia yang berasal dari Maluku. Pada saat ini, pala juga telah dibudidayakan sebagai bahan baku industri kosmetik di wilayah Asia Selatan, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
    Pala tumbuh secara optimal di darah berketinggian sekitar 500-700 m di atas permukaan laut, bertemperatur udara 20-30oC, dan bercurah hujan sekitar 2.000-3.000 mm pertahun. Tumbuhan ini juga memerlukan tekstur tanah liat berpasir dengan pH 5,5-6,5. 

Buah Pala
Myristica Fragans
    Jenis-jenis pala yang sudah dibudidayakan meliputi Myristiica fragans, Myristica argentea, Myristica fattua, Myristica specioga, Myristica sucedona dan Myristica malabarica. Sentra perkebunan pala di Indonesia terdapat di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Papua dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Aril
    Pohon pala dapat mencapai ketinggian 20 m. Daunnya berbentuk lonjong dengan bagian ujung yang menyempit. Permukaan bawah daun berwarna biru kehijau-hijauan, sedangkan permukaan atasnya berwarna hijau tua. Bunga pala berwarna kuning, bertangkai kecil, dan tersusun dalam bentuk malai (tandan bunga). Bunga ini biasanya tumbuh pada ketiak daun. Buah pala berbentuk bulat telur dan berwarna kuning dengan daging buah yang tebal. Bijinya berkulit keras, berwarna cokelat dan berselaput biji. Selaput biji yang berdaging dan berwarna merah ini disebut juga dengan istilah aril atau fuli.
Tanaman dan buah Pala
Trimiristin
    Perbanyakan tanaman pala dilakukan baik secara generatif (biji) maupun secara vegetatif (cangkok, enten, okulasi, dan setek). Pada umumnya tanaman ini mulai berbuah ketika berumur 70 tahun. Buah pala dapat dipanen sesudah 6-7 bulan sejak berbunga. Pala dapat menghasilkan jumlah produksi tertinggi ketika sudah berumur 25 tahun. Kandungan kimia yang terdapat pada biji dan aril pala meliputi air, karbohidrat, protein, minyak campuran, minyak asiri (pinen, kampen, dan dipenten), lemak pala atau trimiristin, vitamin A,B, dan C, resin dan mineral.

Buah Pala untuk Pengobatan
Minyak Pala
    Kulit batang, daun, bunga, aril, dan biji pala dapat menghasilkan minyak asiri atau minyak pala yang diperoleh melalui proses penyulingan. Proses tersebut dapat menghasilkan 7-16% minyak pala yang berwarna kuning muda atau hampir tidak berwarna dan beraroma khas. Minyak ini seringkali digunakan dalam industri pengolahan makanan dan minuman, kosmetik, maupun farmasi.
    Selain minyak pala, tanaman pala dapat diolah menjadi berbagai produk. Daging buah pala dapat diproses menjadi beberapa jenis makanan seperti manisan, asinan, selai, dodol dan sirop. Aril yang telah dikeringkan dijual sebagai bumbu masakan.

Sirup Buah Pala
Tanaman Obat
    Biji pala dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pencernaan seperti mual-mual, dan kurang nafsu makan, menyembuhkan luka pada ginjal, serta mengobati gangguan pada saluran kencing. Meskipun demikian, pemakaian biji pala dalam dosis yang tinggi dapat juga menimbulkan efek rangsangan yang kuat pada sistem saraf, yang disusul dengan depresi dan tanda keracunan seperti sakit kepala, kejang-kejang dan halusinasi.