Senin, 10 Mei 2010

KIWI : BURUNG MINI DARI SELANDIA BARU

    Kiwi (marga Apteryx) adalah nama jenis burung yang termasuk dalam bangsa Apterygiformes yang hanya terdapat di Selandia Baru. Bentuknya lebih mirip dengan landak daripada burung. Tubuhnya berukuran kecil, bulat seperti bola, berbulu kasar, berkaki pendek, tidak berekor dan tidak bersayap, sehingga termasuk dalam kelompok burung yang tidak dapat terbang.
Anak Burung Kiwi
    Kiwi merupakan hewan yang aktif di malam hari. Kiwi hidup di semak belukar dan hutan pegunungan dengan makan buah-buahan, cacing, dan serangga tanah. Untuk mencari makan kiwi menggunakan indera penciuman yang terletak di ujung paruhnya, tidak menggunakan penglihatannya. Paruh kiwi ramping dan memanjang sampai sepanjang 10-20 cm. Pada saat mencari makan, lubang hidung di ujung paruhnya digunakan untuk membaui makananya di dalam tanah. Hal itu menyebabkan kiwi terlihat sering mengetuk-ngetukan ujung paruhnya ke tanah. Selain penciumannya yang tajam, kiwi juga mengandalkan pendengarannya yang sensitif untuk mengetahui kedatangan musuh.
 
 Burung Kiwi
Pelari Cepat
    Di habitanya kiwi tidak hidup berkelompok untuk menghindari perhatian musuh. Meskipun kakinya pendek dengan empat jari berkuku tajam namun kiwi mampu berlari dengan kecepatan 30 km/jam. Kuku tajam di ujung jarinya merupakan senjata untuk menghalau serangan musuh. Pemangsa utama burung kiwi adalah musang dan serigala.

 Burung Kiwi dan telurnya
Reproduksi
    Kiwi bereproduksi setelah berusia 5-6 tahun. Kiwi betina biasanya berwarna cokelat dan bertubuh lebih besar daripada kiwi jantan yang berwarna lebih gelap. Kiwi jantan mengeluarkan suara lebih keras dan bernada tinggi dibandingkan dengan kiwi betina. Pada saat musim kawin, kiwi jantan mendekati betinanya sambil berputar-putar. Betina yang dikawininya akan bertelur 1-2 butir. Telur tersebut diletakkan di sarangnya yang terbuat dari semak dan ranting kering, kemudian kiwi jantan mengeraminya selama 65-85 hari. telur burung kiwi bercangkang putih dan berbobot sampai 500 gram. Itu sebabnya kiwi hanya bertelur sedikit saja. Anak kiwi yang baru menetas berbulu cokelat muda dan tipis. Anak kiwi tersebut diasuh oleh induk jantan dan betina secara bersama-sama.

Anak burung kiwi
Sun Spesies Kiwi
    Ada tiga sub spesie burung kiwi yang menghuni habitatnya di Selandia Baru, yaitu kiwi abu-abu kerdil (Apteryx owenii) yang tingginya bisa mencapai 25 cm dan bobot 1,2 kg, kiwi cokelat (Apteryx australis) tinggi mencapai 35 cm dan bobot 2,5 kg serta kiwi abu-abu besar (Apteryx haastii) yang tingginya mencapai 45 cm dan bobot sekitar 3 kg. Ketiga spesies kiwi tersebut merupakan spesies burung yang terancam punah. Kerusakan habitat dan perubahan fungsi hutan menjadi area pertanian merupakan ancaman serius bagi keberadaan burung kiwi di habitatnya. Upaya penangkaran telah dilakukan untuk melindunginya dari kepunahan, bahkan Selandia Baru menetapkan kiwi sebagai satwa nasional yang dilindungi.

Kiwi Abu-abu besar

Kamis, 06 Mei 2010

SENG : UNSUR LOGAM TRANSISI BERWARNA PUTIH KEBIRUAN

    Seng adalah unsur logam transisi berwarna putih kebiruan dan mengkilat dengan lambang kimia Zn. Pada sistem periodik, seng terletak pada golongan IIB periode 4. Nomor atom seng adalah 30 dan massa atom relatifnya 65,39 gr/mol. Seng memiliki titik lebur pada suhu 419,58oC dan titik didih pada suhu 907oC.
    Seng pertama kali ditemukan oleh Andreas Sigismund Marggraf (1709-1782), ahli kimia Jerman, pada tahun 1746. Seng memiliki nama asli Zink yang dalam bahasa Jerman berarti timah, karena memiliki sifat yang sama dengan timah. Pada suhu kamar, seng bersifat keras dan getas, namun akan melunak jika dipanaskan pada suhu 100oC. Seng tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni di alam bebas. Unsur ini selalu bersenyawa dengan belerang (sulfur) dalam mineral yang disebut spalerit atau bijih seng. Mineral-minerallainnya yang mengandung unsur seng adalah kalamin, franklinit, smithsonit, willemit dan zinksit.

Seng : Gelena

Sifat Seng
    Seng merupakan unsur yang sangat reaktif dibandingkan dengan logam lain, seperti tembaga, air raksa, dan emas. Seng akan membentuk senyawa karbonat biasa jika bereaksi dengan gas karbon dioksida, oksigen, ataupun air yang dapat melindungi logam agar tidak berkarat. Logam ini juga mudah bereaksi dengan asam untuk membuat gas hidrogen. Ion seng (Zn2+) tidak berwarna dan di dalam air terhidrolisa menjadi seng hidroksida dan ion H+.

Proses Pembuatan
    Seng lebih banyak dibuat di pasaran dibandingkan di dalam laboratorium. Pada umumnya seng dibuat dari bijihnya yang mengandung senyawa sulfida. Senyawa ini dipanggang untuk menghasilkan senyawa seng oksida (ZnO). Senyawa ini kemudian direduksi dengan menggunakan karbon untuk menghasilkan logam murninya.
    Selain itu, seng juga dapat diperoleh dari proses elektrolisa. Bijih seng dilarutkan ke dalam asam sulfat untuk menghasilkan larutan seng sulfat (ZnSO4). Kadmium sebagai pengotor bijih besi dihilangkan dengan penambahan abu seng sehingga menghasilkan endapankadmium sulfat. Senyawa seng sulfat kemudian di elektrolisis dengan menggunakan aluminium sebagai katode dan logam campuran timbal dan perak sebagai anode untuk menghasilkan logam murninya.
 Berbagai bentuk mineral Seng

Pemanfaatan Seng
    Seng banyak dimanfaatkan dalam industri. Seng dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk dengan menggunakan metode pengerjaan logam yang konvensional. Logam-logam lain seperti besi, atau baja dapat digalvanisasi dengan seng untuk menghindari proses karat dan dipakai sebagai atap atau pelapis tangki. Seng juga digunakan untuk bahan baterai.
    Senyawa seng dengan sulfur (ZnS) dimanfaatkan pada layar televisi karena dapat berfluoresensi (berfungsi mengubah berkas elektron menjadi cahaya tampak). Selain itu, seng juga dapat dikombinasikan dengan logam-logam lain untuk membentuk campuran-campuran lain. Kuningan, misalnya merupakan campuran antara tembaga dan seng : Perunggu merupakan campuran antara tembaga, timah serta sedikit seng dan perak nikel merupakan campuran antara tembaga, nikel dan seng

Pemanfaatan Seng untuk atap rumah

Selasa, 04 Mei 2010

BURUNG UNTA : UNGGAS TERBESAR DI DUNIA

    Burung Unta (Struthio camelus) adalah spesies burung terbesar dari suku Struthionidae yang masih hidup hingga saat ini. Anggota bangsa Struthioniformes ini termasuk burung yang tidak bisa terbang (Ratites). Berbeda dengan jenis burung yang lain, burung unta hanya memiliki dua jari pada masing-masing kakinya.
    Habitat asli burung unta adalah sabana terbuka dan daerah semi gurun pasir, terutama di Afrika, dan Asia Barat Daya. Hewan ini menetap sepanjang tahun di daerah sabana maupun berpindah-pindah tempat di daerah semi gurun pasir. Burung unta terdiri dari enam subspesies, yaitu burung unta arab (S.camelus syriacus) yang punah sejak tahun 1941, burung unta afrika (S.camelus australis), burung unta afrika utara (S.Camelus camelus), burung unta Mauritania (S.camelus spatzi), burung unta masai (S.camelus massaicus), dan burung unta somalia (S.camelus molybdophanes).
Burung unta di sabana Afrika

Ciri Fisik
    Bobot burung unta mencapai 136 kg dengan tinggi sekitar 260 m dan panjang sekitar 180 cm. Sayapnya tidak berfungsi untuk terbang di udara. Burung unta ditopang oleh sepasang kaki yang memiliki dua jari kaki berkuku besar dan berselaput sehingga hewan ini dapat berputar, membelok, dan berlari dengan kecepatan sekitar 60-80 km/jam. Individu betina biasanya berwarna abu-abu, sedangkan individu jantan berwarna hitam. Suaranya yang keras berfungsi sebagai tanda bahaya ketika predator mengancam. Pada habitat aslinya, burung unta hidup bersama Antelop (sejenis rusa) dan Zebra. Predator atau pemangsanya berupa singa, citah dan macan tutul.
Induk burung unta bersama anak-anaknya

Hewan Poligami
    Burung unta termasuk hewan poligami. Satu individu jantan biasanya berpasangan dengan 3-5 betina. Burung unta mulai berkembang biak pada umur tiga tahun. Menjelang masa kawin, individu betina akan menarik perhatian jantan dengan cara berjalan sambil mengepakkan sayapnya. Individu betina kemudian menekuk kaki dan sayapnya, sementera lehernya menjulur di atas tanah. Telur-telur yang dihasilkan akan diletakkan di atas pasir yang dilubangi dengan kedalaman 30 cm. Induk jantan dan betina selanjutnya mengerami telur secara bergantian selama 42 - 48 hari.
Keluarga burung unta yang berpoligami

Telur Terbesar
    Telur burung unta termasuk telur terbesar di dunia. Bobotnya dapat mencapai sekitar 1,5 kg atau lebih berat sekitar 30 kali dari telur ayam. Panjang telur burung unta mencapai 20 cm, sedangkan ketebalan cangkangnya sekitar 1 cm.
Telur Burung unta

Pakan Burung Unta
    Burung unta merupakan jenis burung omnivora. Selain tumbuh-tumbuhan, pakan hewan ini juga berupa kadal dan serangga. Burung unta mencari pakan dengan cara menurunkan leher dan paruhnya di atas tanah. Untuk membantu proses pencernaan, burung unta menelan sejumlah kerikil dan pasir. Selain itu, hewan ini juga tahan untuk hidup tanpa air dalam jangka waktu lama.
Budidaya Burung unta

Budidaya Burung Unta
    Saat ini, burung unta dibudidayakan di beberapa tempat di Afrika, Amerika Utara, Eropa dan Asia. Bulu burung unta biasanya dijadikan sebagai hiasan pada topi wanita. Telurnya dikonsumsi sebagai bahan makanan sumber protein. Adapun kulit burung unta diolah menjadi bahan kulit berkualitas tinggi.
Peternakan Burung unta di Australia