Teknik Navigasi Darat adalah salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh seorang pendaki gunung atau pegiat alam bebas pada umumnya itu kalau anda tak ingin hanya disebut sebagai follower saja dalam sebuah tim pendakian. Sebenarnya ada banyak keahlian yang harus anda kuasai dalam mendaki gunung atau melakukan aktifitas di alam bebas seperti keahlian survival, managemen pendakian, logistik, komunikasi, navigasi dan lain sebagainya. Di postingan kali ini Admin Blog akan membahas tentang salah satu keahlian tersebut yaitu navigasi darat.
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN NAVIGASI DARAT
Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari tentang kemampuan menentukan posisi dan arah perjalanan. Jadi dalam sebuah pendakian teknik navigasi sudah mulai diterapkan mulai dari menentukan titik awal perjalanan, titik akhir atau tujuan perjalanan dan arah perjalanan itu sendiri. Navigasi darat juga sangat berguna untuk kegiatan SAR atau keperluan olahraga seperti orientaring. Oleh sebab itu keberadaan seorang pendaki dengan keahlian navigasi punya peranan yang sangat krusial dalam tim.
B. PERALATAN DALAM NAVIGASI DARAT
Secara lebih sederhana teknik navigasi darat hanya membahas dua masalah utama yaitu menentukan posisi dan menentukan arah, menentukan posisi menggunakan peta dan arah menggunakan kompas. Oleh kerena itu menguasai kedua peralatan tersebut adalah hal utama sebelum mempelajari lebih dalam tentang navigasi darat. Selain kedua peralatan tersebut diperlukan juga beberapa peralatan pendukung lainnya untuk mempermudah proses bernavigasi seperti:
- busur derajat
- kurva meter
- protaktor (rumer)
- penggaris
- pensil
- penghapus
- altimeter
- gps.
1. PETA
Dari beberapa jenis peta yang ada, khusus untuk kebutuhan navigasi darat peta yang digunakan adalah jenis peta topografi atau peta kontur yaitu peta yang menggambarkan bentuk bumi menjadi garis – garis kontur, dengan setiap garis kontur mewakili satu ketinggian. Ada dua jenis peta topografi yang sering digunakan untuk navigasi yaitu :
1. AMS (Army Map Service)
2. Map of the Earth Digital Indonesia (diterbitkan oleh BIG)
Peta yang diterbitkan oleh BIG (Body Geospatial Information) punya informasi yang lebih detail dan lebih umum digunakan untuk bernavigasi. Adapun ciri – ciri peta topografi tersebut adalah :
Peta terdiri dari bagian bingkai peta dan bagian isi peta kedua bagian
tersebut berisi informasi yang saling berhubungan tentang peta tersebut.
A. PADA BAGIAN BINGKAI PETA TERDAPAT :
A. PADA BAGIAN BINGKAI PETA TERDAPAT :
JUDUL PETA
Menunjukan lokasi yang ditunjukan oleh peta, biasanya untuk peta keluaran BIG ada dibagian kanan dan peta AMS ada dibagian atas.
NOMOR PETA
Terdapat di bagian kanan atas peta, fungsinya adalah sebagai nomor
registrasi dari badan pembuat peta dan juga sebagai petunjuk bila anda
memerlukan peta daerah lain yang anda butuhkan. Biasanya dibagian bawah
terdapat juga nomor – nomor peta yang ada disekeliling peta tersebut.
SKALA PETA
Pada peta topografi terdapat dua macam penulisan skala yaitu skala angka
dan skala garis. Skala peta sendiri adalah perbandingan jarak pada peta
dan jarak sebenarnya dilapangan.
Skala Angka
1 : 1.500.000 artinya setiap 1 cm jarak di peta sama dengan 1.500.000 cm jarak sebenarnya.
Skala Garis
Skala garis diatas menunjukan bahwa setiap 1 cm sama dengan 15 km jarak
yang sebenarnya, jadi jarak pada peta 2 cm berarti jarak sebenarnya dari
titik A ke titik B adalah 30 km.
Legenda peta merupakan symbol – symbol yang dipakai dalam peta yaitu :
- Merah merupakan symbol untuk jalan
- Biru symbol untuk air bisa sungai atau danau
- Hitam symbol untuk bangunan dan
- Hijau symbol untuk hutan atau belantara
TAHUN PEMBUATAN PETA
Menunjukan tahun pembuatan peta, semakin baru tahun pembuatan peta
semakin uptodate data yang terdapat dalam peta tersebut terutama untuk
medan yang sudah mengalami perubahan seperti terkena bencana tanah
longsor atau gunung api yang baru meletus.
ARAH UTARA PETA
Terdapat di bagian bawah peta biasanya terdiri dari tiga garis arah utara yaitu :
- Garis utara sebenarnya (US) yaitu utara bumi.
- Garis utara grid (UG) yaitu utara garis – garis di peta.
- Garis utara magnetic (UM) yaitu utara yang ditunjukan oleh jarum kompas.
B. PADA BAGIAN ISI PETA TERDAPAT :
GARIS KONTUR
Garis kontur merupakan garis hayal untuk menunjukan ketinggian yang sama
dalam satu tempat. Garis kontur memiliki beberapa sifat yaitu :
- Merupakan petunjuk ketinggian tertentu, pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya.
- Daerah landai memiliki jarak garis yang lebih lebar sementara daerah curam memiliki garis yang lebih rapat.
- Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatannya berubah – ubah.
- Punggungan gunung dipeta ditunjukan sebagai rangkaian kontur berbentuk’U’ melengkung menjauhi puncak dan lembah berujung tajam dan menjorok ke puncak ditunjukan sebagai rangkaian kontur berbentuk ‘V’.
- Garis kontur tak pernah saling berpotongan
KOORDINAT PETA
Koordinat peta adalah kedudukan suatu titik pada peta yang ditentukan
dengan menggunakan system sumbu yaitu garis yang berpotongan tegak
lurus. Ada dua system koordinat yaitu :
- Koordinat geografis, sumbu yang digunakan adalah garis bujur dan garis lintang yang sejajar dengan katulistiwa yang dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik, misalnya 03º 22' LS 114º 40' BT
- Koordinat Grid (UTM), yaitu suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Garis vertical diberi nomor urut dari selatan ke utara dan garis horizontal diberi nomor dari barat ke timur. Sisi koordinat mengenai penomoran 4,6, dan 8 dimana penomoran 4 angka dipakai untuk daerah yang lebih luas sementara penomoran 8 anggka untuk daerah yang lebih sempit.
2. KOMPAS
Kompas adalah alat utama dalam navigasi selain peta yang berfungsi
sebagai penunjuk arah, sebelum mempelajari navigasi terlebih dahulu anda
harus khatam soal kompas. Tetapi perlu di ingat arah utara yang
ditunjukan oleh kompas adalah arah utara magnetic jadi bukan arah utara
sebenarnya.
Dari beberapa jenis kompas yang paling sering digunakan untuk navigasi adalah :
KOMPAS BIDIK
Kompas bidik berfungsi untuk membidik besar derajat pada sebuah medan
atau bentang alam sebenarnya untuk di proyeksikan dipeta. Kelebihan
kompas ini adalah besar sudut bidikan bisa langsung terbaca melalui
prisma dan dapat langsung diketahui azimuth dan back azimunthnya.
BAGIAN - BAGIAN DARI KOMPAS BIDIK
Keterangan :
- Dial yaitu permukaan tempat angka dan huruf. Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0° 360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
- Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° bagian ini dapat di putar.
- Visir yaitu lubang dengan kawat halus pembidik sasaran.
- Kaca pembesar yaitu untuk melihat derajat kompas.
- Jarum penunjuk yaitu jarum yang selalu menunjuk utara magnet
- Alat penggantung yaitu tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik.
CARA MENGGUNAKAN KOMPAS BIDIK
- Buka kompas dan tutupnya tegak lurus ke atas.
- Tutupkan prisma di atas kaca kompas.
- Tarik cincin ibu jari jauh ke bawah.
- Masukkan ibu jari dalam cincin dan letakkan jari telunjuk menekan kotak kompas.
- Bawalah prisma ke depan mata.
- Arahkan kompas pada medan yang dicari, sudut kompasnya dengan melihat celah melalui bidikan pada prisma, garis rambut berada pada satu garis dengan sasaran bidik.
- Baca melalui prisma nilai skala mendatar yang ditunjukkan plot yang ada dalam kompas (ini merupakan sudut kompas).
Kompas orienteering adalah kompas yang digunakan dalam orientasi atau
perhitungan dan pembacaan peta secara langsung. Kompas ini memiliki
wadah transparan yang memudahkan membaca peta yang diletakkan
dibawahnya.
Setelah mengetahui teori dasar tentang peta dan kompas maka pembahasan
selanjutnya adalah navigasi darat menggunakan kedua peralatan tersebut,
adapun keahlian dasar umum yang harus dikuasi adalah sebagai berikut :
C. NAVIGASI DARAT
ORIENTASI PETA DENGAN BANTUAN KOMPAS
Orientasi peta adalah cara mengarahkan peta pada posisi yang benar yaitu menunjukkan arah utara, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas antara keadaan di peta dengan medan sebenarnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
Adapun fungsi mengetahui azimuth dan back azimuth ini adalah untuk memudahkan anda melakukan ploting peta atau penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan. Selain itu dipakai juga dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus - man to man).
Prinsipnya adalah membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Resection adalah menentukan posisi kita pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda alam.
Langkah-langkah dalam melakukan resection adalah :
C. NAVIGASI DARAT
ORIENTASI PETA DENGAN BANTUAN KOMPAS
Orientasi peta adalah cara mengarahkan peta pada posisi yang benar yaitu menunjukkan arah utara, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas antara keadaan di peta dengan medan sebenarnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
- Buka lembaran peta dan letakkan peta pada tempat yang datar
- Letakkan kompas orientering di atas peta tersebut dan sejajarkan arah utara kompas dengan utara peta
- pelajari dan amati keadaan medan dengan gambaran di peta secara seksama. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan. Ingat tanda-tanda medan itu, baik itu bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta.
AZIMUTH
Azimuth atau sudut kompas adalah sudut yang terbentuk karena
penyimpangan dari arah utara peta, besarnya azimuth dinyatakan dengan
derajat (°) dan sudut dihitung sesuai arah jarum jam.
BACK AZIMUTH
Back Azimuth adalah sudut balik dari satu arah, back azimuth bertujuan
untuk melakukan pengecekan apakah perjalanan yang dilakukan berada dalam
satu garis lurus atau tidak. Dimana nilai sudutnya diperoleh jika :
- Arah kurang dari 180° maka back azimuthnya adalah (arah + 180° = back azimuth)
- Arah lebih dari 180° maka back azimuthnya adalah (arah - 180° = back azimuth)
Adapun fungsi mengetahui azimuth dan back azimuth ini adalah untuk memudahkan anda melakukan ploting peta atau penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan. Selain itu dipakai juga dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus - man to man).
Prinsipnya adalah membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Plot titik awal dan titik akhir perjalanan di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Lalu hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
- Lihat tanda alam pada titik awal perjalanan dan perhatikan tanda alam lain pada lintasan yang dilalui.
- Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan anda, lalu tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
- Pergi ke tanda alam di ujung lintasan dan bidik lagi ke titik pertama tadi, hal ini untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
- Sering juga tidak ada tanda alam yang bisa dijadikan sasarn. Dalam hal ini dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
Resection adalah menentukan posisi kita pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda alam.
Langkah-langkah dalam melakukan resection adalah :
- Lakukan orientasi medan.
- Temukan tanda alam yang mudah terlihat dan temukan di peta, minimal dua tanda alam.
- Bidik tanda-tanda alam tersebut dan ingat pada waktu membidik posisi anda tidak boleh berubah.
- Lalu pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya dari tanda alam tersebut.Titik perpotongan garis yang ditarik dari sudut pelurus tersebut adalah posisi kita.
INTERSECTION
Kalau resection menentukan posisi anda dipeta maka Intersection adalah
menentukan posisi benda lain di peta dengan menggunakan dua atau lebih
tanda alam. Sebelum melakukan intersection sebaiknya anda melakukan
resection terlebih dahulu karena untuk melakukan intersection anda lebih
dahulu harus yakin dengan posisi anda di peta.
- Lakukan orientasi medan kemudian dilanjutkan dengan melakukan resection.
- Bidik obyek yang ingin anda masukkan ke peta.
- Pindahkan sudut bidikan yang di dapat ke peta.
- Lalu bergerak ke posisi lain dan lakukan resection, lalu lakukan langkah b dan c.
- Titik perpotongan garis dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Sebenarnya ada banyak lagi materi yang harus dipahami dan dikuasai dalam
mempelajari teknik navigasi darat ini, belum lagi persoalan dilapangan
yang sering sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Navigasi bukan
ilmu teoritis tetapi adalah ilmu yang sangat aplikatif jadi terus
belajar dengan yang sudah mahir dan berpengalaman akan sangat membantu
anda untuk cepat menguasai keahlian yang satu ini.
Sumber Referensi : Nadoutdoorlife.Blogspot.Com
Sumber Referensi : Nadoutdoorlife.Blogspot.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.