MAGETAN, Indonesia — Tim Search and
Rescue (SAR) gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh pendaki yang
tewas dalam musibah kebakaran di Gunung Lawu, Senin, 19 Oktober.
"Laporan petugas hingga Senin dini hari
evakuasi terus dilakukan. Setelah itu berhenti karena gelap dan pagi
harinya dilanjutkan lagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung
Lewis, Senin.
Para korban ditemukan berada di antara
pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu dengan ketinggian sekitar 1.500
hingga 2.500 meter dari permukaan air laut.
"Saat ditemukan petugas, kondisi para
korban sangat mengenaskan. Mereka sudah terpanggang dengan posisi
tergeletak di sejumlah titik," kata Agung.
Selain mengevakuasi korban tewas, petugas
juga mengevakuasi dua korban kritis. Mereka lalu langsung dibawa ke
RSUD dr Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perwatan medis lebih lanjut.
Empat dari korban tewas telah berhasil
teridentifikasi, sedangkan sisanya masih proses identifikasi oleh
petugas RSUD dr Sayidiman Magetan. Mereka adalah Rita Septi Nurika (21)
warga Paron, Ngawi; Nanang Setia (16) warga Beran, Ngawi; Marwan warga
Beran, Ngawi; dan Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta.
Selain tujuh pendaki tewas, kebakaran
hutan di lereng Gunung Lawu juga menyebabkan sejumlah pendaki lainnya
kritis akibat luka bakar di atas 50 persen. Pendaki yang dalam keadaan
kritis adalah, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi, dan Novi Dwi
(14) warga Beran, Ngawi.
Setelah dirawat di RSUD dr Sayidiman,
korban luka Eko dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun, sedangkan Novi Dwi
dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Tim SAR gabungan dari BPBD Magetan, Kodim
0804/Magetan, Polres Magetan, dan relawan Anak Gunung Lawu terus
melakukan penyisiran untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya
pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng gunung yang berada di
perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut.
Sementara, sejak dua pekan terakhir,
kebakaran kembali melanda hutan di lereng Gunung Lawu. Kebakaran
tersebut merupakan kebakaran yang ke dua kalinya selama musim kemarau
setelah kebakaran hutan melanda lereng setempat pada Agustus 2015 lalu.
Pendaki tidak tercatat
"Berdasarkan data yang ada, para pendaki
korban tewas dan luka tersebut tidak tercatat di buku pendaftaran pos
Cemoro Sewu," ujar Agung.
Kepastian itu diperoleh menyusul
penutupan jalur pendakian Gunung Lawu melalui pos Cemoro Sewu yang telah
dilakukan sejak 16 Oktober 2015.
"Para pendaki korban tewas dan luka
akibat kebakaran hutan di lereng Lawu tersebut dipastikan tidak
berangkat melalui jalur pendakian Cemoro Sewu. Hal itu karena jalur
pendakian Cemoro Sewu telah ditutup per tanggal 16 Oktober," kata Agung.
Penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan oleh petugas karena di sekitar jalur tersebut terjadi bencana kebakaran hutan yang dapat mengancam keselamatan pendaki.
Penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan oleh petugas karena di sekitar jalur tersebut terjadi bencana kebakaran hutan yang dapat mengancam keselamatan pendaki.
Diperkirakan, para pendaki tersebut naik
Gunung Lawu melalui sejumlah jalur lain yang ada. Di antaranya jalur
Cemoro Kandang di Karanganyar, Jawa Tengah, jalur Candi Ceto, ataupun
jalur Jogorogo.
Laporan dari Antara/Rappler
Ini Foto dan Pesan Terakhir Rita, Pendaki Cantik yang Tewas di Gunung Lawu
20 Oct 2015 15:07:38 WIB
Sebelum dirinya berangkat ke Gunung Lawu, rupanya Rita sempat mengirim pesan dan mengunggah foto terakhirnya.
Wanita berusia 21 tahun tersebut tak pernah menyangka kalau
perjalanannya ke Gunung Lawu bersama saudaranya akan menjadi akhir dari
hidupnya. Sebelum dirinya berangkat ke Gunung Lawu, rupanya Rita sempat
mengirim pesan dan mengunggah foto terakhirnya.
Dalam salah satu foto yang diunggah di media sosialnya, Rita tampak
berpose dengan latar belakang pantai yang indah. Selain itu, ada pula
screen capture BBM Rita pada temannya yang minta diberi tulisan
penyemangat saat berada di puncak gunung.
Sesaat sebelum mendaki, wanita asal Ngawi ini juga sempat berpamitan
pada temannya yang ternyata menjadi BBM terakhir Rita. Keluarga dan
teman-temannya tentunya merasa sangat kehilangan sosok Rita, terlebih ia
baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-21 pada bulan lalu.
Sementara itu, kebakaran di petak 73 KPH Gunung Lawu pada Minggu (18/10)
diduga terjadi bukan hanya disebabkan faktor alam. Namun, karena adanya
perapian atau api unggun yang tidak dimatikan oleh pendaki. (wk/kr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.