Senin, 19 Oktober 2015

7 PENDAKI TEWAS DI GUNUNG LAWU


GUNUNG LAWU. Pemandangan matahari terbit dan Gunung Lawu terlihat dari Gunung Merapi. Foto oleh Olivier Laban-Mattei/AFP
GUNUNG LAWU. Pemandangan matahari terbit dan Gunung Lawu terlihat dari Gunung Merapi. Foto oleh Olivier Laban-Mattei/AFP
MAGETAN, Indonesia — Tim Search and Rescue (SAR) gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh pendaki yang tewas dalam musibah kebakaran di Gunung Lawu, Senin, 19 Oktober.
"Laporan petugas hingga Senin dini hari evakuasi terus dilakukan. Setelah itu berhenti karena gelap dan pagi harinya dilanjutkan lagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis, Senin.
Para korban ditemukan berada di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu dengan ketinggian sekitar 1.500 hingga 2.500 meter dari permukaan air laut.
"Saat ditemukan petugas, kondisi para korban sangat mengenaskan. Mereka sudah terpanggang dengan posisi tergeletak di sejumlah titik," kata Agung.
Selain mengevakuasi korban tewas, petugas juga mengevakuasi dua korban kritis. Mereka lalu langsung dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perwatan medis lebih lanjut.
Empat dari korban tewas telah berhasil teridentifikasi, sedangkan sisanya masih proses identifikasi oleh petugas RSUD dr Sayidiman Magetan. Mereka adalah Rita Septi Nurika (21) warga Paron, Ngawi; Nanang Setia (16) warga Beran, Ngawi; Marwan warga Beran, Ngawi; dan Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta.
Selain tujuh pendaki tewas, kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu juga menyebabkan sejumlah pendaki lainnya kritis akibat luka bakar di atas 50 persen. Pendaki yang dalam keadaan kritis adalah, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi.
Setelah dirawat di RSUD dr Sayidiman, korban luka Eko dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun, sedangkan Novi Dwi dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Tim SAR gabungan dari BPBD Magetan, Kodim 0804/Magetan, Polres Magetan, dan relawan Anak Gunung Lawu terus melakukan penyisiran untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng gunung yang berada di perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut.
Sementara, sejak dua pekan terakhir, kebakaran kembali melanda hutan di lereng Gunung Lawu. Kebakaran tersebut merupakan kebakaran yang ke dua kalinya selama musim kemarau setelah kebakaran hutan melanda lereng setempat pada Agustus 2015 lalu.
Pendaki tidak tercatat
"Berdasarkan data yang ada, para pendaki korban tewas dan luka tersebut tidak tercatat di buku pendaftaran pos Cemoro Sewu," ujar Agung.
Kepastian itu diperoleh menyusul penutupan jalur pendakian Gunung Lawu melalui pos Cemoro Sewu yang telah dilakukan sejak 16 Oktober 2015.
"Para pendaki korban tewas dan luka akibat kebakaran hutan di lereng Lawu tersebut dipastikan tidak berangkat melalui jalur pendakian Cemoro Sewu. Hal itu karena jalur pendakian Cemoro Sewu telah ditutup per tanggal 16 Oktober," kata Agung.
   Penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan oleh petugas karena di sekitar jalur tersebut terjadi bencana kebakaran hutan yang dapat mengancam keselamatan pendaki.
Diperkirakan, para pendaki tersebut naik Gunung Lawu melalui sejumlah jalur lain yang ada. Di antaranya jalur Cemoro Kandang di Karanganyar, Jawa Tengah, jalur Candi Ceto, ataupun jalur Jogorogo.  

Laporan dari Antara/Rappler
Ini Foto dan Pesan Terakhir Rita, Pendaki Cantik yang Tewas di Gunung Lawu
20 Oct 2015 15:07:38 WIB
Sebelum dirinya berangkat ke Gunung Lawu, rupanya Rita sempat mengirim pesan dan mengunggah foto terakhirnya.
  Wanita berusia 21 tahun tersebut tak pernah menyangka kalau perjalanannya ke Gunung Lawu bersama saudaranya akan menjadi akhir dari hidupnya. Sebelum dirinya berangkat ke   Gunung Lawu, rupanya Rita sempat mengirim pesan dan mengunggah foto terakhirnya.
Dalam salah satu foto yang diunggah di media sosialnya, Rita tampak berpose dengan latar belakang pantai yang indah. Selain itu, ada pula screen capture BBM Rita pada temannya yang minta diberi tulisan penyemangat saat berada di puncak gunung.
  Sesaat sebelum mendaki, wanita asal Ngawi ini juga sempat berpamitan pada temannya yang ternyata menjadi BBM terakhir Rita. Keluarga dan teman-temannya tentunya merasa sangat kehilangan sosok Rita, terlebih ia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-21 pada bulan lalu.
   Sementara itu, kebakaran di petak 73 KPH Gunung Lawu pada Minggu (18/10) diduga terjadi bukan hanya disebabkan faktor alam. Namun, karena adanya perapian atau api unggun yang tidak dimatikan oleh pendaki. (wk/kr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.