Bumi merupakan bola raksasa dengan jari-jari di Khatulistiwa berukuran 6.378 Km. Bagian dalam Bumi terdiri atas beberapa lapis dengan kerak bumi sebagai lapisan luar yang tipis. Kerak Bumi paling tebal terdapat di bawah benua kira-kira setebal 35 Km,tetapi di bawah samudera hanya sekitar 6 Km.
Di bawah kerak Bumi terdapat lapisan batu yang plastis, tebalnya 2.900 Km dan dinamakan selubung. Lebih kedalam lagi terdapat lapisan setebal 2.000 Km yang terdiri dari besi cair, dinamakan inti luar. Di bawah inti luar adalah inti Bumi yang terdiri dari besi padat dengan jari-jari 1.370 Km.
Pemandangan yang menankjubkan tetapi sekaligus mengerikan terjadi pada suatu letusan gunung api. Batuan cair pijar dilontarkan ke angkasa membentuk aliran yang deras ketika jatuh ke Bumi dan menerjang segala sesuatu yang menghalanginya. Gelombang udara panas, gas beracun dan awan abu biasanya mendahului aliran ini, memusnahkan tiap mahluk di suatu daerah yang luas.
Pada gunung-gunung api kita dapat menyaksikan pembentukan batuan. Batuan ini kita sebut batuan beku yang terjadi karena pembekuan bubur pijar yang berasal dari perut bumi. Bagian terbesar kerak bumi dibentu oleh batuan beku. Kerak Bumi merupakan lapisan luar yang keras dan tipis dibandingkan dengan ukuran Bumi. Bila Bumi kita andaikan buah apel , tebal kerak Bumi tidak lebih daripada kulit apel itu.
Dibawah kerak Bumi kita dapatkan suatu lapisan yang disebut mantel atau selubung. Diatas selubung ini mengapunglah kerak Bumi yang terdiri dari beberapa lempeng. Susunan seperti ini kita namakan apungan Benua. Benua yang terletak pada berbagai lempeng itu bergerak relatif satu dengan lainnya. Gunung api dan Gempa bumi terjadi jika lempeng bertumbuk satu sama lain atau pecah. Pertumbukan lempeng membentuk pegunungan lipatan seperti pegunungan Andes di Amerika Selatan dan pegunungan Himalaya di Asia. Suatu saat kelak, pegunungan Andes dan Himalaya yang tinggi itu akan terkikis menjadi bukit-bukit kecil. Proses itu dinamakan erosi atau pengikisan, pelapukan batuan oleh air, udara, sinar matahari dan pembekuan.
Erosi merombak batuan yang paling kuat sekalipun, menjadi kepingan dan butiran kecil serta melarutkan mineral-mineral. Batuan yang hancur itu selanjutnya mengendap di dasar danau atau laut kemudian mengeras membentuk jenis batuan kedua Batuan endapan atau Batuan Sedimen.
Batuan jenis ketiga berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen yang berubah karena pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi dalam kerak Bumi. Di bawah pengaruh suhu dan tekanan yang besar itu batuan akan mencair dan berubah bentuk. Batuan yang berubah bentuk ini disebut Batuan Metamorf.
Sehingga Jenis Batuan yang terbentuk karena proses tenaga Endogen dan Eksogen ini terbagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Batuan Beku yang terbentuk pada peristiwa hebat letusan Gunung berapi dan juga terbentuk dengan diam-diam tanpa terlihat jauh didalam kerak Bumi. Batuan beku ini terdiri atas batuan beku dalam misalnya Granit, Pegmatit, Gabro, Delorit dan Syenit. Ada juga batuan beku luar seperti Obsidian, dan batu apung, Serta batuan beku gang (korok) misalnya Sill.
2. Batuan Sedimen yang terbentuk hasil dari pengikisan oleh air, angin, sinar matahari maupun Es atau disebut batuan sedimen mekanik(Klastis) misalnya adalah batu Konglomerat, Breksi dan Batu pasir dan Batuan sedimen Kimiawi misalnya terbentuknya Stalagtit dan stalagmit di gua-gua kars serta batuan Sedimen Organik hasil pengendapan dari bahan organik misalnya tumbuhan menjadi batubara.
3. Batuan Metamorf yang terbentuk dari proses tekanan dan suhu yang sangat tinggi dan memakan waktu cukup lama misalnya Batu Marmer dan Turmalin , batuan metamorf yang mengalami sentuhan dengan magma atau disebut batuan metamorf kontak misalnya Sill, Lakolit dan Batholit serta Batuan Metamorf Dinamo misalnya Serpih dan Batu Sabak
Berikut ini adalah Contoh Batuan-batuan di permukaan Bumi :
1. Batuan Beku
1. Batuan Beku
Batu Andesit
Batu Apung
Batu Basalt
Batu Syenit
Batu Liparit
Batu Obsidian
Batu Gabro
Batu Lava
Batu Pegmatit
Batu Porfir
Batuan Sill
Batu Traktit atau Gluekonit
Batu Diorit
Batu Dolomit
Batu Lakholit
Batu Granit Selina
2. Batuan Sedimen
Batuan Breksi
Batuan Konglomerat
Batu Kuarsit
Batu Gamping
Batuan Lempung
Batuan Pasir
Batu Sekis
Batu Serpih
Batuan sedimen Kwarsa
Batu Kapur
Batu Pasir
Batu Lempung
Batu Lanau
Stalagmit, Batuan Kars yang menjulang keatas
Stalagtit, Batuan Kars yang tumbuh kebawah
Pemandangan tetesan air yang berubah menjadi Stalagtit
Batuan Kars Stalagtit yang terbentuk di gua Kapur
Kristal tetesan air yang berubah menjadi Stalagtit
3. Batuan Metamorf
Batu Marmer (Pualam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.