Minggu, 20 Desember 2015

MENGENAL GUNUNG-GUNUNG BERAPI DI INDONESIA

   Pada bagian ke 5 Artikel tentang Gunung, akan kami tampilkan Foto-Foto Gunung berapi yang ada di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa negara Indonesia secara Geologis terletak pada rangkaian pegunungan muda dunia yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Kedua rangkaian pegunungan lipatan muda ini bertemu dan berakhir di Laut Banda tepatnya di P.Gunung Api, Provinsi Maluku. Dengan letak Geologis ini maka Indonesia berada pada wilayah Cincin Api dengan tebaran Gunung-gunung berapi yang masih aktif. Gunung-gunung berapi ini pada umumnya terletak pada busur dalam terutama P.Jawa, P.Sumatera, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi bagian Utara. Sebagian Gunung berapi ini terletak di daratan Pulau-pulau besar Indonesia namun sebagian kecil ada juga gunung berapi yang terletak di dasar laut.
   Gunung berapi muda aktif yang terletak didasar laut senantiasa bertambah ketinggiannya dari tahun ketahun dan suatu saat akan muncul kepermukaan laut membentuk Pulau Vulkanis baru. Jumlah pulau di Indonesia yang bertambah salah satunya adalah akibat aktivitas Vulkanis. Contohnya Pulau-pulau di Maluku dan yang paling terkenal adalah Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang muncul kembali setelah letusan dahsyat tahun 1883 menyebabkan Pulau Krakatau runtuh dan lenyap dari permukaan laut. Runtuhnya Pulau di selat Sunda ini akibat meletusnya Gunung Krakatau yang sangat dahyat yang menyebabkan dunia tidak mengalami musim panas selama setahun akibat lapisan Atmosfir bumi tertutupi debu letusan Gunung Krakatau. Suara letusannya yang keras terdengar sampai negara Selandia Baru di Pasifik Selatan dan yang paling menyedihkan runtuhnya material Gunung Krakatau kedasar laut menyebabkan gelombang Tsunami setinggi lebih dari 15 meter menyapu pantai Timur Lampung dan pantai Barat Banten. Korban jiwa yang meninggal saat itu akibat terjangan Tsunami Krakatau mencapai lebih dari 50.000 orang. 
    Beberapa bulan setelah lenyapnya Pulau Krakatau di selat sunda tiba-tiba muncul gundukan kubah lava baru dari dasar laut tidak jauh dari tempatnya dulu meletus. Gundukan Tanah ini mula-mula tingginya 1 meter,bertambah keesokan harinya menjadi 3 meter dan terus bertambah dari hari kehari hingga akhirnya membentuk Gunung berapi baru yang kita kenal sekarang dengan nama Gunung Anak Krakatau dan sekarang tingginya sudah mencapai lebih dari 800 meter. Akankan Anak Krakatau meletus dahsyat lagi seperti Induknya tahun 1883 yang lalu ? Secara ilmu kebumian jawabannya mungkin, namun butuh waktu yang lama karena setiap Gunung berapi pasti akan menyiapkan energi berupa Lava Pijar / Magma didalam lapisan Batholitnya sehingga kekuatannya akan kembali seperti semula. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini BMG harus senantiasa melakukan pengawasan terhadap Gunung ini sehingga dampak akibat letusan bisa diantisipasi. Baik dampak pada manusia maupun pada lingkungan dalam hal ini yang sangat saya kuatirkan adalah kelangsungan hidup Badak Jawa di Ujung Kulon. Karena Habitat Badak Jawa ini terletak di semenanjung Ujung Kulon yang datarannya rendah dan langsung menghadap Selat Sunda apabila terjadi Tsunami maka tersapulah kehidupan Satwa langka ini .
   Terbentuknya Pulau baru bukan hanya dari aktivitas Vulkanis, tapi yang paling banyak adalah akibat proses sedimentasi dari sungai. Contoh Pulau Payung dan Pulau Rimau di Sumatera Selatan adalah hasil sedimentasi sungai Musi. Kota Palembang yang dulu berada ditepi laut sekarang juga bergeser ketengah akibat sedimentasi ini. Juga Pulau Padang Tikar, P.Maya di Pontianak Kalimantan Barat merupakan hasil sedimentasi Sungai Kapuas. Banyak sekali contoh Pulau delta ini terutama yang berada di muara sungai Kampar, Indragiri, Siak, Batanghari di Pulau Sumatera , Sungai Kahayan, S.Mahakam, S.Kayan di Kalimantan dan Sungai Digul di Papua.
   Selain sedimentasi Pulau baru terbentuk juga akibat aktivitas binatang karang seperti Kepulauan Seribu, Kepulauan Tangkebonarete dan Kepulauan Tukang Besi di Sulawesi. Namun Pulau baru yang terbentuk akibat aktivitas Vulkanis sangat istimewa dan menimbulkan kekuatiran karena dampak letusan gunung berapi di dasar laut terhadap manusia dan lingkungan pasti sangat besar apalagi kalu sampai menimbulkan gelombang Tsunami. Ada beberapa Gunung berapi yang terletak di dasar laut misalnya Emperor Of Cina di samudera Hindia sebelah Barat kepulauan Mentawai, Gunung berapi Mahangetang di laut Sulawesi dan beberapa gunung berapi didasar laut Flores dan Banda. Gunung-gunung ini sekarang sedang membentuk kekuatan dan ketinggiannya terus bertambah dan apabila Erupsi terjadi di dasar laut pasti akan mnimbulkan goncangan dan gelombang Tsunami.
   Gunung berapi di Indonesia yang tercatat dalam sejarah meletus dahsyat selain G.Krakatau adalah Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa. Akibat letusan dahsyatnya bagian atas Gunung berapi ini runtuh membentuk lubang kawah yang lebar. Diperkirakan sebelum Gunung ini meletus dasyat ketinggiannya mencapai lebih dari 3500 m, sekarang G.Tambora ketinggiannya tersisa 2850 meter diatas permukaan laut. Gunung lainnya yang saat ini terus diwaspadai karena berulang kali meletus adalah Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan G.Sinabung di Provinsi Sumatera Utara. Namun Gunung-gunung api lainnya tetap harus diwaspadai karena kita tidak tahu Gunung yang semula dianggap sedang tidur atau istirahat tiba-tiba dapat meletus kembali dengan dasyat.
   Gunung berapi bisa diketahui jenisnya dengan melihat secara fisik misalnya memiliki kawah yang masih aktif, menghasilkan Fumarol (Gas Uap air) Solfator (Gas Belerang) dan Mofet (Gas Asam arang) Gas-gas yang keluar dari kawah gunung berapi bisa mematikan terutama Mofet yang tidak berbau dan tidak berwujud seperti yang terjadi di DTT Dieng pada tahun 1970-an ,gas Mofet yang keluar dari kawah sinila menyebabkan ratusan penduduk meninggal dunia karena terperangkap gas ini. Namun Gas Belerang yang berbau menyengat kalau kadarnya terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kematian, seperti kasus yang terjadi di Kawah Ratu Gunung Salak yang menyebabkan beberapa siswa SMP dari Jakarta dan seorang pembina Pramukanya meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup gas ini.
   Walaupun Gunung berapi banyak menimbulkan korban jiwa dan kerugian material ketika meletus, namun dibalik musibah ini ternyata Gunung berapi juga memberikan manfaat yang juga tidak terhingga misalnya :
1. Material hasil Erupsi seperti pasir dan batu vulkanik bisa menjadi bahan bangunan
2. Menyimpan kekayaan bahan tambang dan mineral seperti batuan beku dan batuan sedimen 
3. Abu sisa letusan yang menutupi lapisan tanah menyebabkan tanah menjadi subur
4. Air panas yang dihasilkan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
5. Udara pegunungan yang segar baik untuk kesehatan
6. Panas Bumi yang dihasilkan bisa menjadi sumber Energi Listrik 
7. Menjadi Obyek wisata alam yang sangat menarik dan menantang
8. Menyimpan kekayaan tumbuh-tumbuhan hutan yang berkhasiat untuk pengobatan
Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita gali dari gunung berapi. Sehingga sudah sepantasnya kita juga bersyukur akan anugrah Allah yang memberikan tanah air kita dengan berbagai macam Sumber Daya alam yang berlimpah termasuk keberadaan Gunung-Gunung yang harus kita jaga dan kita lindungi bersama.
G. Anak Krakatau , selat Sunda Provinsi Lampung
G. Agung , Provinsi Bali
G.Barujari,anak G.Rinjani, P.Lombok, Nusa Tenggara Barat
G. Batur, Provinsi Bali
G. Bromo, Provinsi Jawa Timur
Kawah Gunung Bromo, Provinsi Jawa Timur
G. Burni Telong, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Kawah Gunung Ciremai, Provinsi Jawa Barat
Letusan Gunung Colo, P.Una-Una, Sulawesi Tengah
Kawah Gunung Dempo, perbatasan Sumatera Selatan dan Bengkulu
Gunung Dukono, Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara
Gunung Egon, P. Flores , Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kawah Gunung Galunggung, Provinsi Jawa Barat
Gunung Gamalama, P.Ternate, Provinsi Maluku Utara
Letusan Gunung Gamkonora, P.Halmahera, Provinsi Maluku Utara
Kawah Gunung Gede, Provinsi Jawa Barat
Gunung Ibu, Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara
Gunung IloBoleng , P. Adonara, Provinsi Nusa Tenggara Timur
G. Iloboleng, P.Adonara Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kawah Gunung Kaba, Provinsi Bengkulu
Letusan Gunung Karangetang, Provinsi Sulawesi Utara
Gunung Karangetang dilihat dari kejauhan
Kawah Gunung Ijen, Provinsi Jawa Timur
Letusan Gunung Kelud membentuk Kubah baru di kawah Kelud, Jawa Timur

G.Kerinci berdiri kokoh diperbatasan Sumatera Barat dan Jambi
Kawah Gunung Lamongan, Provinsi Jawa Timur
Letusan Gunung Lewotobi, Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur
Letusan Gunung Lokon, Provinsi Sulawesi Utara
Kawah Gunung Mahawu, Provinsi Sulawesi Utara
Letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah
Aliran Lava Pijar dari Kawah Gunung Merapi, perbatasan DI Yogyakarta-Jawa Tengah

Erupsi Gunung Batutara mengalir ke laut Flores, Nusa Tenggara Timur
Letusan Gunung Paluweh, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Asap Solfator keluar dari Gunung Papandayan, Provinsi jawa Barat
Pemandangan Sunset dari G.Papandayan, Jawa Barat
G. Peutsague, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Letusan Gunung Raung, Provinsi Jawa Timur
Letusan Gunung Barujari di Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Letusan Gunung Rokatenda di Flores, Nusa Tenggara Timur
Kawah Ratu, Gunung Salak, Provinsi Jawa Barat
Gunung Api di Pulau Sangeang, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur
Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur (Foto 2)
Letusan Gunung Semeru dari jarak dekat
Letusan Gunung Serua, Laut Banda, Maluku Selatan
Letusan Gunung Sinabung, Provinsi Sumatera Utara
Asap Solfator keluar dari Kawah Gunung Slamet, Jawa Tengah
Erupsi Gunung Slamet yang sangat indah
Letusan Gunung Soputan, Sulawesi Utara
Gunung Sorik Merapi, Provinsi Sumatera Utara
Gunung Sundoro, Provinsi Jawa Tengah
Letusan Gunung Talang, Provinsi Sumatera Barat
Kawah Gunung Tambora, P.Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Kawah Gunung Tandikat, Sumatera Barat
Kawah Gunung Tangkubanperahu, Provinsi Jawa Barat

Aktivitas Vulkanik Gunung Welirang, Provinsi Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.