Minggu, 25 September 2016

PANTAI : BENTANG ALAM BATAS DARATAN DAN LAUT

    Pantai adalah perbatasan daratan dengan laut. Bentuk pantai bermacam-macam, tergantung pada kondisi daratan setempat. Pantai dapat mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut, sungai, pelelehan gletser, angin serta gerakan-gerakan permukaan atau kulit bumi. Pembentukan pantai juga dapat dipengaruhi oleh perubahan permukaan air laut.
    Secara umum, ada tiga jenis pantai,yaitu pantai berbatu, pantai berpasir dan pantai berlumpur. Pantai berbatu merupakan pantai yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas batuan. Pantai ini memiliki berbagai mahluk hidup paling banyak dan kisaran pasang surutnya paling besar. Pantai berpasir umumnya sering dijadikan tempat pariwisata karena wilayahnya indah. Di pantai ini terdapat hewan air, seperti ketam-ketaman yang biasanya menguburkan diri ke dalam pasir atau lubang. Pantai seperti ini terdapat di Sumatera dan Sulawesi Utara. Selain itu, pantai berpasir juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman kelapa. Adapun pantai berlumpur sebagian besar wilayahnya merupakan daerah berlumpur dan tergenang saat air pasang. Bentuk pantai ini tidak menarik sehingga tidak dijadikan sebagai obyek wisata. Pantai berlumpur sebagian besar tersebar mulai dari pantai Utara Jawa, Timur Sumatera, Kalimantan dan Selatan Papua. Pantai ini biasanya dimanfaatkan untuk areal tambak budidaya ikan atau udang. Adapun di Jawa Timur, pantai berlumpur digunakan untuk penambangan garam.
Pantai yang curam
Pantai Dataran Rendah
    Selain ketiga jenis pantai, ada beberapa jenis pantai lain seperti pantai curam dan bertanah kapur yang banyak terdapat di Selatan Jawa dan digunakan untuk pembudidayaan tanaman jati. Adapula pantai Dataran rendah yang kering. Biasanya pantai ini dikembangkan untuk perkebunan seperti Tebu, Karet serta Kopi dan juga penanaman Padi. Adapula pantai curam dan berteluk. Biasanya pantai ini digunakan untuk pelabuhan alam, seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat.

Pesisir
    Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Pesisir terbagi menjadi dua, yaitu pesisir bagian daratan dan pesisir bagian lautan. Pesisir bagian daratan baik bagian yang kering maupun yang terendam air adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut, misalnya pasang surut dan angin laut. Adapun pesisir bagian lautan adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat,misalnya sedimentasi dan aliran air sungai.
    Batas fisik wilayah pesisir sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi setempat. Di pantai yang landai dengan sungai besar, misalnya batas fisik ke arah laut dapat berada jauh dari garis pantai. Wilayah pesisir merupakan tempat percampuran pengaruh darat, laut dan udara. Sebagai daerah peralihan antara darat dan laut wilayah pesisir ditandai oleh adanya perubahan sifat ekologi yang tajam. Dalam satu areal yang sangat sempit , kita dapat menjumpai kondisi ekologi yang berlainan. Dilihat dari fungsinya, wilayah pesisir merupakan zona penyangga (buffer zone). Banyakjenis binatang yang menggunakan wilayah pesisir sebagai tempat bertelur, membesarkan anaknya dan mencari makan.
 Pantai berpasir Senube, Bali
 Pantai berlumpur
 Pantai Kuta, Bali
Pantai Curam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.