Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan merupakan planet terbesar ketiga setelah Yupiter dan Saturnus. Diameter Uranus berukuran 52.500 km atau 4,1 kali diameter bumi. Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.857 juta km atau sekitar 19 kali jarak bumi dari matahari. Uranus mengitari matahari sekali dalam 84 tahun dan berotasi pada sumbunya sekali dalam 17,25 jam.
Uranus mempunyai inti padat yang tersusun dari logam. Inti ini dikelilingi oleh lapisan gas dan es. Atmosfer Uranus yang berwarna biru kehijauan terbentuk dari gas-gas seperti hidrogen, helium dan metana dengan ketebalan mencapai 5.000 km. Uranus sangat dingin dengan suhu sekitar -214oC. Dibandingkan dengan Saturnus dan Yupiter yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, Uranus yang sebagian besar terdiri dari air berukuran lebih kecil tetapi memiliki kepadatan yang lebih besar.
Penemuan Uranus
Uranus adalah planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. Planet ini ditemukan pada tanggal 13 Maret 1781 oleh William Herschel, seorang astronom Inggris. Herschel menemukan Uranus secara tidak sengaja pada saat ia mengamati gugusan bintang Gemini. Pada awalnya ia mengira planet tersebut sebagai komet dan menamainya Georgium Sidus (Bintang George) sebagai penghormatan terhadap raja George III dari Inggris. Setelah diketahui bahwa obyek bergerak tersebut adalah planet, Johann E.Bode, seorang astronom Jerman menamainya Uranus. Nama ini diambil dari dewa langit dalam mitologi Yunani.
Sebelum Planet Uranus ditemukan, Saturnus merupakan planet terjauh dari matahari dan dianggap sebagai batas Tata surya. Dengan ditemukannya Uranus yang memiliki jarak dari matahari hampir dua kali lipat jarak Saturnus ke Matahari, maka diameter Tata surya menjadi dua kali lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya.
Cincin dan Satelit Uranus
Uranus memiliki 10 cincin yang mengelilingi ekuatornya. Cincin gelap dan tipis tersebut terdiri atas serpihan es yang diliputi oleh suatu lapisan yang mengandung karbon dengan ketebalan tidak lebih dari 10 m. Lima cincin pertama ditemukan pada tahun 1977. Dari yang terdalam, kelimanya diberi nama Alfa, Beta, Gamma, Delta dan Epsilon.
Pada tahun 1986, gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2, membantu para astronom menemukan lima cincin lainnya yang mengitari Uranus. Uranus juga sedikitnya memiliki 21 satelit, dengan 16 diantaranya mengorbit dekat ekuator planet tersebut. Dua satelit yang paling besar dan paling terang adalah Oberon dan Titania ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1787.Astronom Inggris William Lassel kemudian menemukan dua satelit besar lainnya Umbriel dan Ariel. Adapun satelit kelima yang lebih kecil Miranda ditemukan pada tahun 1948.Voyager 2 menemukan 11 satelit dalam lainnya yang berukuran lebih kecil, masing-masing dengan diameter kurang dari 100 Km. Selain itu, ada juga lima satelit luar yang mengorbit agak jauh dari Uranus, yaitu Caliban dan Sycorax yang ditemukan pada tahun 1997 serta Prospero, Setebos dan Stephano yang ditemukan pada tahun 1999. Berbeda dengan 16 satelit lainnya, kelima satelit luar ini mengorbit berlawanan arah dengan rotani Uranus.
Bagian Interior dalam Planet Uranus
Planet Uranus dibandingkan dengan ukuran Planet Neptunus
Sumber : Ensiklopedia Umum untuk pelajar dan Pustaka Ilmu : Planet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.