Belut adalah kelompok ikan dari bangsa (ordo) Synbranchiformes yang memiliki kemiripan fisik dengan sidat (bangsa Anguilliformes). Oleh karena itu, istilah belut seringkali rancu dengan sidat. Belut umumnya hidup di perairan tawar dan payau, sedangkan sidat hidup di laut dan perairan tawar. Meskipun demikian, kedua anggota kelas Actinopterygii ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga banyak dibudidayakan di beberapa negara seperti Jepang, Cina, Perancis dan Indonesia.
Belut Sawah
Seperti sidat, belut memiliki tubuh yang panjang, ramping dan licin. Panjang tubuhnya mencapai 20-150 cm. Ikan ini tidak memiliki sirip dada dan sirip pinggul. Sirip punggung dan sirip anusnya termodifikasi menjadi bubungan berdaging.
Belut memiliki mata yang berukuran kecil dan mulut yang lebar. Kulitnya berwarna kecokelatan dan tidak bersisik. Insang belut tidak berkembang sempurna. Bagian ini hanya memiliki satu lubang insang yang berukuran kecil. Belut menyerap oksigen melalui membram tenggorokan dan usus.
Belut Laut
Belut Padi
Bangsa belut (Synbranchiformes) terdiri dari 3 famili (suku) yaitu Synbranchidae, Chaudhuriidae dan Mastacembelidae. Ketiga famili tersebut beranggotakan sekitar 15 genus dan 99 spesies. Spesies belut yang sering dijumpai antara lain adalah belut kali atau belut laut (Macroterma caligans), belut rawa (Synbranchus bengalensis), dan belut padi atau belut sawah (Monopterus albus). Belut padi bertahan hidup selama musim kemarau dengan cara membuat lubang di dalam lumpur atau tanah yang lembab.
Belut Sawah
Protandrous Hermaphrodite
Belut aktif mencari pakan pada malam hari. Ikan ini gemar memangsa hewan-hewan kecil seperti larva ikan, cacing dan udang. Belut bersifat protandrous hermaphrodite, artinya dapat berganti kelamin dari betina menjadi jantan. Proses reproduksinya berlangsung selama musim hujan. Belut mampu bertelur lebih dari satu kali. Dalam sekali bertelur, belut betina menghasilkan sekitar 40 telur yang berdiameter sekitar 1,2 - 1,5 mm. Telur tersebut memiliki sepasang filamen atau benang tipis yang berfungsi sebagai alat pelekat pada dasar perairan.
Sidat
Sidat adalah kelompok ikan dari bangsa Anguilliformes yang bertubuh panjang dan lentur seperti ular. Hewan ini memiliki sirip anus dan sirip punggung yang bergabung dengan sirip ekor. Beberapa spesies sidat memiliki sisik, namun spesies lain tidak bersisik. Ukuran ikan ini bervariasi menurut spesies, mulai dari 10 cm sampai 3 m dengan bobot mencapai 65 kg.
Sidat Eropa
Katadromus
Dari 19 famili sidat, 4 famili yang terkenal adalah sidat air tawar (Angulidae), sidat ular (Ophichthidea), sidat morena atau sidat moray (Muraeinidae), dan sidat konger (Conridae). Seperti namanya sidat air tawar mnghabiskan sebagian besar hidupnya di perairan tawar. Namun sebagai hewan Katadromus, sidat ini akan menuju ke laut untuk bertelur. Contoh sidat air tawar adalah sidat Indonesia (Anguila bicolor bicolor) dan sidat eropa (Anguila anguila).
Meskipun hidup di laut, sidat ular dapat berenang sampai ke sungai. Ikan yang ekornya mirip paku tajam ini berukuran kurang dari 90 cm. Contoh sidat ular adalah sidat cacing kepala pendek (Scolecenchelys breviceps).
Sidat murena hidup di laut. Ikan yang tidak bersisik ini sering dijumpai di terumbu karang atau pantai berbatu. Contoh sidat morena adalah sidat murena Atlantik (Gymnothorax funebris) dan sidat morena helena (Muraena Hilena)
Adapun sidat konger menghuni wilayah laut Tengah, Samudera Atlantik dan indo pasifik.Ikan katrodimas ini dapat tumbuh sampai 2,7 m, dengan bobot 38 kg. Contoh sidat konger adalah sidat konger biasa (Conger conger) dan sidat konger Afrika (Konger cinareus).
Katadromus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.