Kamis, 17 Maret 2011

BULAN : SATELIT ALAM BUMI

 
     Bulan adalah satelit alam bumi yang tampak paling terang di langit pada malam hari. Meskipun demikian, bulan sebenarnya tidak memancarkan sinar, namun hanya memantulkan cahaya matahari. Diameter bulan mencapai 3.480 km atau sekitar seperempat kali ukuran bumi dan 400 kali lebih kecil daripada matahari. Bentuknya kadang terlihat berubah-ubah. Perubahan ini disebabkan karena bagian bulan yang terkena cahaya matahari tidak selalu sama.

Bulan Biru

    Bulan memiliki kandungan besi dan bebatuan. Sebagian besar permukaannya terdiri dari kawah yang terbentuk akibat hantaman meteorit. Bagian bulan yang menghadap bumi berupa dataran rendah, sedangkan bagian yang membelakangi bumi berupa pegunungan dan kawah-kawah. Bagian dari permukaan bulan yang gelap disebut maria karena para ahli astronomi dahulu mengira bahwa daerah tersebut adalah samudera (mare=lautan). Istilah maria masih dipakai hingga kini, meskipun daerah itu ternyata adalah dataran rendah berbatu. Karena tidak memiliki udara dan air, maka tidak ada bentuk kehidupan di bulan.
Struktur bagian dalam Bulan

Pergerakan Bulan
    Secara garis besar, pergerakan bulan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerakan mengelilingi bumi, gerakan bersama bumi mengelilingi matahari, dan gerakan berputar pada porosnya. Bulan mengelilingi bumi dalam orbit yang berbentuk elips sepanjang 2,3 juta km, dengan kecepatan rata-rata 3.700 km per jam. Jarak rata-rata bulan dari bumi adalah sekitar 384.400 km. Perigeum atau jarak terdekat bulan dari bumi adalah 356,4 km. Adapun apogeum atau jarak terjauhnya adalah 406,7 km. Bulan mengelilingi bumi sebanyak satu kali dalam 29,5 hari. Waktu ini dikenal sebagai bulan sinodik (masa antara bulan purnama), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh bulan untuk mengelilingi bumi jika dihubungkan dengan matahari. Artinya, apabila bulan memulai orbitnya tepat pada titik antara bumi dan matahari, bulan akan kembali ke tempat semula setelah berputar selama 29,5 hari.
    Bulan juga berotasi atau berputar pada porosnya, namun hanya sekali setiap mengelilingi bumi. Sama seperti pergerakkan mengelilingi bumi, bulan berotasi dari barat ke timur. Oleh sebab itu, kita selalu melihat sisi yang sama setiap kali melihat bulan.
Sisi dekat dan sisi jauh bulan

Penelitian Tentang Bulan
    Bulan telah menjadi obyek penelitian manusia sejak dahulu. Pada abad ke 19 dan 20, penelitian tentang bulan mulai mengalamikemajuan pesat, terutama setelah kemajuan pesat, terutama setelah penemuan teleskop dan pengiriman pesawat ruang angkasa ke bulan. Pada tahun 1960-an, Uni Soviet meluncurkan pesawat ruang angkasa Luna, sedangkan Amerika Serikat mengirimkan Surveyor ke bulan. Keberhasilan AS yang mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak Apollo 11 sampai Apollo 17 menyebabkan penelitian tentang kondisi fisik dan kimiawi permukaan bulan semakin berkembang pesat. Para astronot Apollo mengumpulkan sampel bebatuan, mengambil gambar, dan memasang peralatan di bulan. Peralatan tersebut dapat mengirimkan informasi tentang temperatur, tekanan gas, medan magnetik, dan gravitasi bulan melalui sinyal radio.
    Pada tahun 1994, lembaga antariksa Amerika Serikat NASA, meluncurkan pesawat ruang angkasa Clementine untuk memetakan permukaan bulan. NASA juga meluncurkan Lunar Prospector yang mengorbit di daerah kutub bulan pada tahun 1998. Meskipun telah banyak dipelajari selama lebih dari tiga dekade, bulan masih menyisakan banyak misteri untuk diteliti lebih jauh lagi. Penelitian tentang bulan akan membuat pemahaman yang lebih baik bagi kita mengenai keberadaan bumi dan sistem tata surya kita.
Astronot Amerika Serikat Buzz Aldrin sedang berjalan di permukaan bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.