Rabu, 16 November 2016

PAKIS : TUMBUHAN DI LANTAI HUTAN

    Pakis atau paku adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kelompok tumbuhan berpembuluh dan berspora dari devisi Pteridophyta. Tumbuhan ini mencakup empat kelas yaitu pakis purba (Psilophytinae), pakis ekor kuda (Equisetinae), pakis kawat (Lycopodinae) dan pakis sejati (Filicinae). Selain dijadikan tanaman hias, beberapa jenis pakis juga dimanfaatkan sebagai sayuran dan obat.
Hamparan Pakis
    Menurut perkiraan para ahli botani, pakis terdiri dari sekitar 10.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tumbuhan ini hidup di dataran rendah sampai daerah pegunungan yang berketinggian sekitar 3.500 m di atas permukaan laut. Pakis dapat tumbuh subur di daerah lembab. Selain tumbuh di atas tanah dan di air, pakis juga hidup sebagai tanaman epipit yang menempel di batang pepohonan atau bebatuan.
Hamparan Pakis di Lantai Hutan
Sorus
    Seperti tumbuhan tingkat tinggi, pakis memiliki akar, batang dan daun sejati. Bagian akar, batang dan daun dilengkapi dengan jaringan pengangkut berupa xilem dan floem.
    Pakis termasuk tumbuhan berakar serabut. Batang pakis pada umumnya bercabang-cabang dan beruas-ruas pendek. Daum pakis muda biasanya menggulung, sedangkan daun yang telah dewasa memilikibintik-bintik hitam yang disebut sorus. Sorus berisi spora yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Sorus pada pakis biasanya dilindungi oleh semacam selaput yang disebut indusium. Daun pakis yang memiliki spora disebut sprofil, sedangkan daun yang tidak berspora disebut daun steril.

Metagenesis
    Seperti lumut, pakis juga mengalami pergiliran keturunan atau yang disebut dengan istilah metagenesis. Setelah jatuh di tempat yang lembab, spora yang keluar dari sporangium akan berkecambah menjadi struktur tumbuhan baru atau protalium. Protalium yang mengalami fase gametofit (fase pembentukan gamet) akan membentuk anteridium dan arkegonium.
    Anteridium menghasilkan spermatozoid, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Spermatozoid tersebut selanjutnya membuahi ovium sehingga terbentuk zigot. Zigot yang tumbuh menjadi pakis akan menghasilkan spora. Fase ini selanjutnya disebut sporofit.

Pakis Purba
    Pakis purba merupakan kelompok pakis yang sebagian besar anggotanya telah punah. Kelompok ini tidak memiliki akar sejati, sedangkan bagian daunnya berukuran kecil atau tidak memiliki daun sama sekali. Salah satu anggota pakis purba adalah pakis dari marga Psilotum.
    Pakis ekor kuda pada umumnya memiliki batang yang bercabang-cabang dan beruas-ruas. Sporofilnya terletak pada ujung batang atau ujung cabang. Salah satu contoh pakis ekor kuda adalah genus Equisetum.
    Pakis kawat memiliki batang yang bercabang-cabang serta daun yang berukuran kecil dan tajam. Beberapa contoh anggota pakis kawat adalah pakis dari marga Lycopodium dan Salaginella.
    Adapun pakis sejati  merupakan kelompok pakis yang memiliki banyak tulang daun. Contoh anggota pakis sejati adalah suplir (marga Adiatum), pakis air (marga Azolla), dan pakis pohon (marga Cyathea).
 Pakis air
 Pakis ekor kuda
 Pakis Kawat
Pakis Purba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.