Rabu, 16 Juli 2014

ULAR : REPTILIA BERTUBUH PANJANG

    Ular adalah kelompok hewan reptilia dari subordo Serpentes yang bertubuh panjang, bersisik, dan sebagian berbisa. Anggota ordo Squamata ini memiliki organ Jacobson yang berfungsi sebagai indra pembau dan perasa. Lidahnya bercabang panjang dan bisa dijulurkan ke luar mulut. Meskipun sering dianggap sebagai hewan yang berbahaya, namun ular bermanfaat bagi manusia karena menjadi predator atau pemangsa alami tikus. Selain itu, kulit ular sering digunakan sebagai bahan kerajinan.
    Ular sulit bergerak di tempat halus. Gerakan ular yang cepat disebabkan oleh sisik perut yang dipijakkan pada tempat yang tidak rata atau kasar. Karena bentuk tubuhnya memanjang dan kecil, seluran pencernaan ular berbentuk lurus. Tubuh ular ditutupi tanduk berupa sisik. Pada masa tertentu, ular berganti kulit. Ketika kulit lama lepas, kulit baru siap menggantikannya dari moncong hingga ekor secara utuh. Ular termasuk hewan predator. Mangsanya dari binatang kecil hingga mamalia. Ular sanggup menelan utuh binatang yang lebih besar dari tubuhnya karena rahangnya bisa dibuka lebar-lebar. Ular menangkap mangsanya dengan cara membelit (seperti sanca dan boa) atau mengalirkan bisanya (seperti kobra).
Ular Sanca Kuning
Ular Sanca (Piton)
     Ular ini termasuk suku Boidae (ular tidak berbisa). Penyebarannya cukup luas, antara lain di Asia, Afrika, Eropa dan Australia. Ular ini serupa dengan ular Boa dari Amerika. Ular sanca yang terbesar dan terkenal adalah ular sanca sejati yang memiliki pola warna mencolok, terutama coklat dan kuning. Tiga spesies yang hidup di Afrika adalah ular sanca Afrika (Piton Sebae) yang panjangnya bisa mencapai 10 m seperti ular sanca jaring (piton reticulatus) yang terdapat di India, Cina dan Indonesia, ular sanca raja (Piton regius) yang jika diganggu akan menggulung badannya menjadi sebuah bola yang ketat dengan kepala berada di dalam, dan ular sanca angola (piton anchietae). Ular sanca hidup di habitat yang bervariasi, seperti di air dan pohon-pohon di hutan.

Anakonda
    Anakonda (Eunectes morinus) adalah ular terbesar dalam suku Boidae. Ia adalah salah satu ular pembelit dan penghuni air yang mendiami paya-paya dan sungai-sungai di Amerika Selatan. Panjangnya dapat mencapai 12 m. Ketenarannya sebagai pemangsa manusia adalah tidak mendasar. Anakonda justru menghindari pemukiman manusia. Anakonda berburu burung dan mamalia besar atau kecil untuk makanannya. Anakonda betina mampu melahirkan sekitar 70 ekor yang masing-masing panjangnya mencapai 1 m saat dilahirkan.

Kobra
    Ketika orang Portugis mulai menginjakkan kakinya di India pada abad ke 16, mereka menjumpai seekor ular yang mampu membentangkan tudung jika terkejut. Ular ini dinamakan Cobra de Capello (Ular bertudung). Sejak saat itu nama cobra dipakai untuk menyebut semua ular dari suku Elapidae, baik yang berasal dari Afrika maupun Asia. Ular Kobra sejati (marga Naja) panjangnya bisa mencapai 2-6 m. Kepalanya lebar dan pipih. Taringnya mencuat ke arah depan pada rahang atas. Ular kobra biasanya berburu mangsa pada malam hari. Pakannya adalah hewan pengerat,burung dan telurnya, kadal atau ikan. Apabila gigitannya berhasil mengenai sasaran, ular akan tetap bergantung sambil memasukkan bisanya yang menyerang saraf dan pernapasan dalam jumlah besar. Pengganggunya akan mati dalam waktu sekitar 6 jam.

Beberapa Ular di Indonesia
Ular Tak Berbisa

  • Ular bakau : Ular ini tinggal di sungai, rawa dan hutan bakau
  • Ular Kadut : berbadan gemuk dan berkulit kasar, habitatnya di sungai, rawa dan tambak
Ular Berbisa
  • Ular bandotan puspo hidup di padang rumput atau pegunungan kapur, seperti di Jawa Timur, Flores dan Pulau Komodo, bisanya bersifat hemotoksik (merusak darah merah)
  • Ular Cabe bisanya merusak saraf dan kulitnya berwarna kehitaman dengan garis kuning atau merah jingga yang bercabang dua di bagian kepala.
  • Ular gadung : Ular ini sering ditemukan menggantung di pohon membentuk huruf S dengan ekor membelit
  • Ular tanah : pinggangnya berwarna cokelat dengan barisan bintik segitiga
  • Ular Welang : Ular ini sangat berbisa namun tidak agresif, habitatnya di sawah dan dekat air.

 Ular Bakau
 Ular pohon hijau (gadung)
 Ular kobra
 Ular Sanca Hijau
 Ular Welang
Ular Sanca Batik
Anakonda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.