Senin, 12 Juli 2010

ES : BENTUK PADAT DARI AIR

    Es adalah bentuk padat (solid) dari air. Es terjadi saat air membeku pada suhu di bawah 0o C. Di alam, es terdapat dalam bentuk salju, hujan es, dan gletseir. Di rumha, kita dapat membuat es dengan cara membekukan air di dalam lemari pendingin (kulkas). Es tidak berwarna dan sangat jernih. Bentuk kristal es alami adalah heksagonal (segi enam). Bentuk ini dapat diamati pada butiran salju atau air yang membeku.
    Es banyak dimanfaatkan manusia. Es dapat digunakan untuk mendinginkan bahan makanan seperti daging, sayuran, dan buah agar tidak cepat membusuk. Es juga dapat dimanfaatkan untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi pembengkakan. Esdapat dijadikan bagian suatu makanan seperti es krim dan es serut. Bahkan es dapat dijadikan wahana olahraga seperti hoki es dan seluncur es (Ice skating).

Hujan Salju

Massa Jenis Es
    Es alami berbentuk kristal solid dan merupakan mineral yang mengandung hidrogen oksida. Es berasal dari air yang membeku. Saat membeku, air memuai. Air merupakan satu-satunya substansi non logam yang memuai. Air merupakan satu-satunya substansi non logam yang memuai saat membeku. Karena pemuaian ini, massa jenis es menjadi lebih kecil daripada air. Es memiliki massa jenis 0,9167 g/cm3 pada suhu 0o C, sedangkan air memiliki massa jenis 0,9998 g/cm3 pada temperatur yang sama. Massa jenis air akan berkurang pada saat temperatur menurun menjadi 0o C, kemudian molekul-molekul air ini akan menjadi es (kristal heksagonal). Karena perbedaan massa itulah es dapat mengapung di air.
Es batu
Es Kering
    Es Kering (dry ice) adalah istilah untuk karbon dioksida padat. Es kering merupakan pendingin yang baik dan sering digunakan untuk mendinginkan makanan pada saat diangkut dalam jarak jauh. Es Kering lebih baik dari es karena lebih dingin dan lebih padat. Es kering tidak cepat menguap karena diselubungi gas karbon dioksida yang berfungsi sebagai penyekat panas. Es kering juga dimanfaatkan untuk membuat minuman dingin berkarbonat.

Es Kering
Salju
    Salju terjadi jika temperatur udara di lapisan atmosfer sangat dingin. Saat hujan, partikel-partikel air yang jatuh dari awan bersentuhan dengan udara dan partikel lain. Ada partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan dan menjadi perekat antar-uap air, sehingga air hujan dengan cepat menjadi kristal es. Jika temperatur udara tidak melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Inilah yang disebut dengan salju. Proses turunnya hujan sebagian besar selalu dimulai dengan salju, tapi kemudian salju itu mencair saat melintasi udara yang panas. Jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu dapat membentuk bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es.

Butiran Salju
Zaman Es
    Zaman es adalah periode sebagian besar permukaan bumi tertutupi lapisan es. Zaman es terjadi beberapa kali jutaan tahun yang lalu. Zaman es pertama kali terjadi sekitar 1,8 milyar tahun lalu (masa prakambrium). Zaman es kedua terjadi pada 600 juta tahun lalu (masa krambium), dan terakhir terjadi pada 1,8 juta tahun lalu (masa Pleistosen).
    Zaman es sangat berpengaruh terhadap iklim bumi dan naik turunnya permukaan air laut. Pada setiap zaman es terjadi mekanisme pergantian pola iklim di bumi, yaitu periode glasial dan interglasial.Periode glasial terjadi saat bumi beriklim dingin dan es terbentuk, sedangkan periode interglasial terjadi saat bumi beriklim hangat dan es mencair. Kedua periode ini selalu terjadi bergantian dan berulang secara tetap. Periode interglasial terakhir terjadi pada sekitar 20.000 tahun yang lalu, dan diperkirakan bahwa periode glasial akan terulang kembali sekitar 20.000 tahun lagi.

Hujan Es

Sumber : Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.