Kamis, 21 Maret 2013

KEMENYAN : TANAMAN HUTAN UNTUK INDUSTRI OBAT-OBATAN DAN UPACARA RITUAL

    Kemenyan adalah nama tumbuhan dikotil dari genus Styrax yang termasuk dalam suku atau famili Styracaceae. Kemenyan merupakan tumbuhan penghasil getah. Getah yang dihasilkan dari tumbuhan ini jika dibakar akan mengeluarkan aroma yang khas. Getah kemenyan atau disebut kemenyan saja, sering digunakan sebagai behan pelengkap sesaji dalam upacara-upacara adat pada masyarakat Indonesia. Karena nilai ekonomisnya tinggi, kemenyan dijadikan tanaman budidaya.
    Tumbuhan kemenyan berbentuk pohon berkayu dengan tinggi dapat mencapai 20-30 meter. Batangnya halus dan berwarna cokelat muda kemerahan. Daun kemenyan merupakan daun tunggal dan tersusun secara berseling pada batang. Daun kemenyan berbentuk bulat memanjang, berwarna hijau, dan memiliki pertulangan daun menyirip. Bunganya berbau harum, tumbuh di ketiak daun dan ujung batang. Bunga kemenyan memiliki kelopak berbentuk mangkuk dan berbulu. Mahkota bunganya berwarna putihdan berbentuk lonceng. Buah kemenyan memiliki bentuk lonjong berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi cokelat setelah tua. Buah kemenyan disukai hewan dan sering dimakan oleh babi dan rusa.

 Bunga Kemenyan
Habitat
    Tumbuhan kemenyan banyak dijumpai di Sumatera, Malaysia dan Jawa. Tempat tumbuh tanaman kemenyan bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dari ketinggian 60 hingg 2.100 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan kemenyan tidak memerlukan persyaratan istimewa terhadap jenis tanah tempat tumbuh, mulai dari tanah bertekstur berat hingga ringan, dan dari tanah kurang subur hingga subur. Pohon kemenyan dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki porositas tinggi dan mudah meresapkan air.
Penyadapan getah kemenyan

Budidaya Kemenyan
    Budidaya kemenyan meliputi kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Pengadan bibit dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya penyemaian biji, stek, dan kultur jaringan. Dari semua itu, penyemaian biji merupakan cara yang populer dilakukan masyarakat. Biji yang dipilih untuk pembibitan sebaiknya berasal dari pohon induk yang memiliki getah kemenyan yang banyak dan baik, serta bebas dari hama dan penyakit.
    Biji tersebut diambil dari buah yang sudah masak yang berwarna cokelat tua. Pemanenan dapat dilakukan pada tanaman dewasa. Pemanenan ini dilakukan dengan cara penyadapan dan dapat dilakukan sebanyak 1-2 kali setahun. Pohon kemenyan yang baik dapat menghasilkan getah rata-rata 0,5 kg per pohon.

Pohon Kemenyan
Manfaat Kemenyan
    Bagian tanaman kemenyan yang banyak digunakan adalah getahnya, yang biasa disebut kemenyan. Kemenyan sering diasosiasikan pada hal-hal mistik karena kerap digunakan dalam sesaji upacara-upacara adat. Meskipun demikian, kemenyan memiliki manfaat lain, di antaranya digunakan sebagai pengharum rokok kretek. Dalam sektor industri, kemenyan juga digunakan sebagai bahan pengikat parfum, serta bahan baku kosmetika dan obat-obatan. Selain itu, kemenyan dapat pula digunakan sebagai bahan campuran pada pemanas ruangan dan dalam pembuatan keramik. Disamping getahnya, secara tradisional air seduhan kulit tanaman kemenyan dapat digunakan sebagai obat penenang.

Manfaat kemenyan untuk obat-obatan dan pengikat Parfum
 Komoditas Ekonomi
    Daerah penghasil kemenyan terbesar di Indonesia adalah Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Di sana terdapat dua jenis tanaman kemenyan yang banyak diusahakan masyarakat dan petani lokal, yaitu tanaman kemenyan yang dikenal dengan nama lokal haminjon toba (Styrax paralleloneurum) dan haminjon durame (Styrax benzoin). Dari kedua jenis tersebut, haminjon toba lebih diminati karena kualitas dan harga yang baik di pasaran. Selain untuk konsumsi dalam negeri, kemenyan juga diekspor ke beberapa negara seperti Vietnam, Laos, Myanmar, Pakistan, India, dan Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.