Jumat, 30 Desember 2016

LIPAN : SERANGGA BERKAKI BANYAK

    Lipan adalah nama suku Chilopoda dari kelas Myriapoda (kaki seribu) anggota filum Arthopoda (kaki beruas). Tubuh hewan ini memanjang dan beruas-ruas. Gigitannya berbisa dan sebagian spesies berbahaya bagi manusia. Adapun keluwing, yang disebut juga lelue atau titinggi dan sering di salah artikan dengan lipan, merupakan nama suku Diplopoda.
    Tubuh lipan terbagi dalam segmen teratur yang jumlahnya bervariasi dari 12-100 ruas. Kepalanya bercangkang datar dengan sepasang sungut yang juga beruas. Mandibula (rahang bawah) lipan kekar dan bergigi, biasanya diserati palpa. Tiap ruas tubuh diikuti sepasang kaki dengan ruas kokoh dan meruncing berbentuk cakar, ke bagian inilah kelenjar bisa bermuara. Bagian ini digunakan untuk menangkap dan membunuh mangsanya. Dua kaki di setiap sisi ruas biasanya bersendi tujuh. Otak lipan relatif besar. Beberapa famili lipan memiliki mata majemuk, sedangkan famili lain mata sederhana atau tanpa mata sama sekali. Lipan bersungut peraba dan pada bagian tertentu kulitnya merupakan alat sensor. Jantungnya berbilik-bilik. Trakea (tabung udara) di kedua sisi tubuhnya saling berhubungan.

Lipan
Karnivora
    Lipan aktif pada malam hari dan tinggal di bawah bebatuan pada siang hari. Semua lipan merupakan hewan karnivora. Mereka berburu mangsa pada malam hari, berupa cacing, serangga, keong, kadal, dan bunglon. Lipan berkembang biak dengan bertelur. Telur tersebut dierami oleh lipan betina.
Kelabang terbesar
Keluwing
    Keluwing sering disebut juga kaki seribu. Kaki seribu (Myriapoda) digunakan sebagai nama kelasnya, sedangkan keluwing untuk nama suku Diplopoda. Keluwing beranggotakan sekitar 1.000 hewan arthropoda. Tubuhnya beruas-ruas berbentuk silinder dan kakinya banyak. Hewan ini terdapat di seluruh dunia. Panjangnya antara 0,2 - 23 cm. Spesies terbesar keluwing terdapat di Amerika Utara yang bisa mencapai 10 cm. Tubuhnya bergaris tengah sekita 10 mm, terdiri atas 30 ruas (masing-masing ruas berkaki 2 pasang), dan berwarna kehitaman dengan kaki merah atau kuning. Karena jumlah kakinya banyak, hewan ini bergerak lamban dengan gerakan kaki bergelombang di bawah perutnya.
Keluwing
Menggulung Diri
    Keluwing memiliki lapisan pelindung kalsium keras yang mengandung kitin, dua mata sederhana, sepasang mandibula, dua sungut, dan kelenjar busuk yang dapat mengusir predatornya. Strategi pertahanan lain adalah menggulung diri menjadi bulat spiral ketika ada ancaman. Hewan ini aktif di tempat gelap serta lembab. Keluwing makan sisa-sisa tumbuhan yang membusuk, terkadang juga tumbuhan hidup, seperti tanaman budidaya. Tetapi di lain pihak keluwing dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah. Usia hewan ini bisa mencapai 1-7 tahun. Keluwing berkembangbiak di dalam liang dengan cara bertelur. Setelah bertelur keluwing menutup liangnya dan meninggalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.