Sabtu, 24 Desember 2016

ROTAN : TANAMAN MERAMBAT DI HUTAN TROPIS

    Rotan merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut kelompok tumbuhan monokotil dari suku Arecaceae atau palmae yang memiliki batang merambat. tanaman palem ini mencakup beberapa marga atau genus, antara lain genus Calamus, Ceratolabus, Daemanorops, Korthalsia, Myrialepis, Pectcoma, dan Plectocomiosis. Rotan memiliki nilai ekonomis tinggi karena tanaman ini digunakan sebagai bahan baku furnitur dan kerajinan tangan.
    Saat ini, rotan tersebar di beberapa kawasan seperti Brazil, Madagaskar, Thailand, Malaysia, Filipina dan Papua Nugini. Daerah penghasil rotan di Indonesia melputi wilayah pulau Kalimantan dan pulau Jawa. Pada umumnya, rotan ditemukan di hutan-hutan heterogen dan rawa-rawa. Tumbuhan ini hidup di dataran rendah maupun di dataran tinggi dan daerah pegunungan yang berketinggian 1.800 m di atas permukaan laut. Perbanyakan tanaman dilakukan secara generatif (persemaian biji) maupun secara vegetatif (setek batang).

 Rotan yang melintang di hutan tropis
  Jenis Rotan
    Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman jenis rotan terbesar di dunia. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi negara pengekspor rotan terbesar yang mensuplai sekitar 80% dari kebutuhan rotan dunia. Beberapa jenis rotan yang diperdagangkan antara lain rotan manau (Calamus manan), Sega (Calamus caesius), irit (Calamus trchycoleus), samambo (Calamus scipionium), tohiti (Calamus inops), Jermasin (Calamus leiocoulis), pulut merah (Calamus javensis), seel (Daemanorops melanocheates), taman (Daemanorops sabut), batang (Daemanorops robustus) dan pelah (Daemanorops rubra). Jenis rotan komersial biasanya dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan menurut ukuran batangnya, yaitu :
  1. Rotan besar (diameter lebih dari 18 mm)
  2. Rotan sedang (diameter antara 8-18 mm)
  3. Rotan kecil (diameter kurang dari 8 mm)
 Rumpun rotan mirip bambu
Pengambilan Rotan
    Rotan diambil dari hutan dengan cara memotong pangkal batangnya. Setelah ditarik dari tempatnya menjalar, batang rotan kemudian dibersihkan dari daun-daun dan duri-duri. Bagian batang yang lunak dibuang, sedangkan bagian batang yang keras dipotong-potong menurut ukuran yang dikehendaki. Pada tahap selanjutnya, batang rotan digulung dan diikat sebelum dibawa ke tepi sungai untuk diangkut dengan perahu. Sebelum diolah menjadi berbagai produk, batang rotan dikeringkan dengan sinar matahari atau dengan alat pengering.
 Batang rotan di lantai hutan
 Manfaat Rotan
    Batang rotan yang elastis dan kuat sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan perabot rumah tangga (furnitur) dan kerajinan tangan. Selain itu, batang rotan juga digunakan sebagai bahan pembuatan tali dan cambuk. Sebagian masyarakat di pulau kalimantan memanfaatkan daun rotan sebagai atap rumah. Ujung batang rotan yang masih muda dan lunak bahkan dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Adapun getah rotan dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti industri keramik, marmer, kayu, kertas dan cat.

Furniture terbuat dari rotan
Konservasi Rotan
    Pengambilan rotan secara terus menerus, terutama dalam jumlah besar, telah membuat tanaman ini menjadi langka. Karena itu, saat ini pemerintah Indonesia mulai melakukan kegiatan konservasi rotan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah kelangkaan rotan  di masa mendatang dan mengusahakan ketersediaan rotan untuk jangka waktu yang panjang. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan melarang kegiatan eksploitasi rotan yang diambil dari hutan alam sekaligus mengusahakan kebun rotan melalui kegiatan budidaya rotan.
Tajuk Hutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.