Udara adalah campuran berbagai gas yang memenuhi ruang di bumi. Udara berada pada lapisan bawah atmosfer. Sebagian besar unsur penyusun udara adalah gas nitogen dan oksigen. Udara sangat berperan dalam menjaga kehidupan di permukaan bumi. Karena perannya yang sangat penting ini, udara harus tetap dijaga agar tidak tercemar dan merugikan mahluk hidup.
Udara bersih menciptakan panorama alam yang indah
Udara terbentuk dari campuran berbagai macam gas, debu dan uap air. Gas-gas penyusun udara terdapat dalam jumlah dan persentase yang berbeda-beda. Sebagian besar gas yang menyusun udara berasal dari unsur nitrogen (N2) dan Oksigen (O2). Nitrogen terdapat di udara dengan persentase sekitar 78% dan oksigen terdapat dengan persentase sekitar 20%.
Polusi udara berasal dari asap pembakaran pabrik
Gas-gas lain yang menyusun udara seperti argon (Ar), karbon dioksida (CO2), neon (Ne), helium (He), metana (CH4), kripton (Kr), hidrogen (H2), dan karbon monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yang sangat kecil dan sedikit. Uap air merupakan gas yang berasal dari air (H2O) yang menguap. Uap air inilah yang kemudian akan menjadi awan dan hujan. Adapun debu yang menyusun udara berasal dari partikel-partikel padat yang berukuran sangat kecil.
Dampak pencamaran udara terhadap kerusakan hutan
Fungsi Udara
Udara memiliki fungsi agar kehidupan di bumi dapat berlangsung dengan aman. Udara bermanfaat antara lain untuk melindungi kita dari sinar ultraviolet, membentuk awan dan hujan, serta menjaga suhu di bumi agar tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari melalui penguapan dan pengembunan air yang terkandung di dalamnya.
Udara mengandung gas-gas yang diperlukan oleh mahluk hidup untuk proses kehidupannya. Oksigen, misalnya diperlukan untuk proses pernapasan dan proses pembakaran makanan sehingga diperoleh energi yang dibutuhkan, sedangkan karbon dioksida merupakan gas yang dihasilkan pada reaksi oksidasi dan berfungsi untuk menjaga suhu bumi.
Skema Hujan Asam
Pencemaran Udara
Udara tercemar adalah kondisi udara yang mengandung zat-zat lain yang komposisinya berada di atas ambang batas yang telah ditentukan. Zat-zat yang menyebabkan udara tercemar disebut dengan polutan. Polutan yang sering dijumpai adalah karbon dioksida (CO2), Karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), partikulat, serta logam berat seperti merkuri dan timbal.
Karbon dioksida dalam jumlah kecil tidak termasuk polutan, tetapi jika jumlahnya melebihi ambang batas akan menjadi polutan dan akan menyebabkan pemanasan global di muka bumi. Karbon monoksida merupakan gas yang sangat reaktif. Jika terhirup, maka sel darah merah akan memilih mengikat gas ini daripada oksigen, sehingga kita dapat kekurangan oksigen. Sulfur dioksida dan sulfur trioksida dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batubara, industri peleburan biji logam berbentuk sulfida, serta letusan dari gunung berapi. Gas-gas oksida sulfur dapat menyebabkan hujan asam.
Hujan Asam merusak kelestarian hutan
Adapun nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida berasal dari proses pembakaran kendaraan bermotor. Oksida nitrogen akan menyebabkan asap kabut yang mengakibatkan iritasi mata, berkurangnya jarak pandang, tanaman layu, dan hujan asam. Sementara logam berat yang sering mencemari udara seperti merkuri /raksa (Hg) dan timbal atau plumbum (Pb) berasal dari bahan bakar dan industri. Merkuri dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan gangguan saraf, sedangkan timbal dapat menyebabkan sakit kepala, kerusakan ginjal, otak dan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.