Dua penyebab utama kebakaran di alam adalah petir dan kegiatan manusia. Rata-rata, petir menyambar bumi 100.000 kali sehari. Namun, penyebab terbesar kebakaran di daerah pedalaman adalah kecerobohan manusia. Membuang korek yang masih menyala atau puntung rokok yang masih membara dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Sejumlah besar kebakaran ternyata juga dilakukan dengan sengaja. Di beberapa tempat, kebakaran dapat terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas. Pembakaran spontan bisa terjadi karena adanya tumpukan besar tanaman yang mati dan membusuk yang dapat menghasilkan panas.
Kebakaran Hutan : Bencana Lingkungan terbesar
Tempat Terjadinya Bencana
- Indonesia. Salah satu tempat terpanas di bumi tahun 1997 adalah Asia Tenggara. Kebakaran hutan di Indonesia menyebarkan kabut asap tebal di atas wilayah yang lebih luas dari daratan Eropa. Kebakarannya sendiri terjadi di hutan tropis Sumatera dan Kalimantan. Tapi, asapnya mengganggu penduduk di Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Lebih dari 20 juta penduduk di ketiga negara ini terancam penyakit yang berhubungan dengan asap seperti asma dan bronchitis sebagai akibat dari kebakaran hutan. Di luar ramalan, kebakaran sudah terjadi di bulan Mei dan Juni. Di bulan September, di banyak tempat, api sudah mengamuk tak terkendali. Dalam kabut asap akibat kebakaran, jarak pandang sangat buruk sehingga banyak kapal yang bertabrakan. Bahkan asap menyebabkan jatuhnya pesawat penumpang di Sumatera dan membunuh lebih dari 2oo orang. Baru pada musim hujan di bulan November, api akhirnya padam dan asap pun sirna.
- Perancis Selatan. Perancis Selatan memiliki resiko tinggi terjadinya kebakaran selama musim panas yang gersang dan kering. Angin kering yang disebut mistral secara terus menerus bertiup dari arah utara, melewati lembah dengan kecepatan tinggi dan menyebarkan api dalam perjalanannya. Setiap tahun di wilayah ini terjadi 2.000 sampai 3.000 kebakaran. Sebagian besar kebakaran adalah akibat kecerobohan manusia.
- Australia Tenggara. Di Australia pohon Eucalyptus sangat mudah terbakar karena kulit kayunya mengandung minyak. Pohon ini juga menghasilkan banyak sampah yang menjadi bahan bakar kering yang sempurna bagi api. Australia Tenggara adalah salah satu wilayah di dunia yang paling rentan terhadap kebakaran. Musim panas yang panjang dan angin kering yang panas bertiup dari gurun pasir di pedalaman benua itu. Lingkungan ini memang kering sehingga api mudah tersulut dan menyebar.
- Brazil Amazon adalah wilayah hutan hujan tropis yang paling luas di bumi. Namun, seperti di Indonesia, perusahaan besar membakar area hutan hujan tropis yang luas sebagai cara tercepat untuk membersihkan lahan. Melalui gambar lewat satelit wilayah hutan di Amerika Selatan dari tahun ketahun mengalami kerusakan dengan semakin berkurangnya hutan hujan tropis. Sebagai contoh selama tahun 1997 diperkirakan lebih dari 200.000 km persegi hutan hujan tropis musnah karena kebakaran.
Laju hilangnya hutan di Kalimantan akibat kebakaran
Memadamkan Kebakaran Hutan
Kebakaran dapat menyebabkan kerugian besar bagi harta benda dan lingkungan. Kebakaran juga mengancam nyawa manusia. Dengan ancaman ini, di banyak negara, pemerintah sudah mengeluarkan dana yang luar biasa besar untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran. Prioritas utamanya adalah menemukan lokasi kebakaran dengan cepat sebelum api menjadi tidak terkendali. Peralatan teknologi tinggi, seperti pendeteksi infra merah yang dipasang di pesawat, membantu menemukan dengan tepat lokasi kebakaran. Tapi di banyak tempat cara terbaik untuk menemukan lokasi kebakaran adalah dengan mengamati secara seksama dari pos pengamat kebakaran. Begitu api terlihat, pemadam kebakaran segera bertindak. Air dan busa disemprotkan melalui helikopter dan pesawat terbang. Sebidang tanah dibuldoser supaya menjadi penghalang api. Para pemadam juga diterjunkan ke daerah terpencil untuk memedamkan api. Beberapa Tindakan yang dilakukan untuk memadamkan kebakaran hutan antara lain :
Membuat penghalang api
- Membuat penghalang api (Firebreak) Penghalang api adalah sebuah pembatas yang lebar yang dibuat di hutan. Dengan menebang semua pohon dan material lain di wilayah penghalang, maka api akan kekurangan bahan bakar. Penghalang ini membentuk sayatan besar di permukaan tanah, maka hanya dipakai untuk kebakaran besar.
- Menyiram dengan air Untuk memadamkan api, pemadam kebakaran hutan harus menghilangkan salah satu dari tiga unsur pembentuk api. Menyiram api dengan air, membantu menurunkan panas dan bahan bakar. Pesawat dan helikopter yang digunakan, beberapa diantaranya mempunyai tangki yang telah diisi penuh sebelum tinggal landas. Sedangkan yang lainnya dilengkapi dengan alat pencedok, sehingga sambil terbang di atas laut atau danau, helikopter itu bisa langsung mengisi tangkinya dengan air. Pesawat juga menyebarkan retardant merah pada kebakaran hutan yang digunakan untuk memperlambat laju kebakaran hutan. Sedangkan melalui darat, pemadam menyemprotkan air pada tanaman di kedua sisi penghalang yang dapat memperkecil kemungkinan api bertambah besar.
- Smokejumper Kadang-kadang, satu-satunya cara untuk melawan kebakaran di area hutan belantara yang terpencil adalah melalui udara. Pemadam kebakaran yang disebut smokejumper diturunkan dengan parasut. Tugas mereka sangat berbahaya dan memerlukan latihan khusus. Mereka harus membawa perlengkapan pemadam kebakaran dan mempertahankan diri serta parasutnya. Seringkali mereka harus keluar dari hutan setelah memadamkan api dengan membawa ransel seberat 50 kg.
- Memadamkan api dengan api Api dapat digunakan sebagai senjata untuk memadamkan api. Seringkali pemadam kebakaran membakar tanaman yang berada di alur api yang mendekat. Dengan membakar area kecil secara terkendali, mereka telah membuat penghalang api sehingga api besar kekurangan bahan bakarnya. Hal ini disebut dengan membatasi kebakaran. Cara ini digunakan sebagai bagian dari perencanaan manajemen tanah, supaya bahan bakar tetap terkendali.
Namun cara terbaik untuk menghentikan kebakaran adalah dengan mencegah terjadinya kebakaran. Seperti yang sudah kita lihat, kebakaran kebanyakan disebabkan oleh manusia, baik karena kelalaian atau ketidaksengajaan. Membuat orang lebih sadar mengenai bahaya kebakaran adalah langkah besar untuk mengurangi jumlah kebakaran.
Memadamkan kebakaran dengan api
Sesudah Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sudah menjadi bagian dari kehidupan tumbuhan dan hewan selama jutaan tahun. Banyak tumbuhan yang sudah bisa beradaptasi dengan kebakaran dengan kulit kayu atau daun yang mulai dapat bertahan terhadap pengaruh panas. Tanaman lain bergantung pada api agar benihnya bertunas. Kebakaran bisa menambah kesuburan tanah dengan melepaskan nutrisi seperti kalium, magnesium, kalsium dan fosfor dari tanaman yang terbakar. Meskipun demikian, api yang dahsyat juga bisa merusak nutrisi di dalam tanah.
Petugas memadamkan api melalui darat
Dalam menghadapi kebakaran, binatang menunjukkan kepanikan tapi mahir menemukan tempat perlindungan, sekalipun api seringkali berhasil mengurung dan membunuh beberapa di antaranya. Ancaman terbesar bagi binatang adalah perubahan habitatnya. Jika seekor binatang hanya bergantung pada satu jenis makanan yang musnah akibat kebakaran, maka binatang itu akan mati. Contoh tragisnya adalah ketika terjadi kebakaran hutan di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Ada sekitar 30.000 Elk (rusa besar) dan sekitar 240 hewan mati selama kebakaran di Taman Nasional ini pada tahun 1988. Sebagian mati karena menghirup asap ketika angin bertiup kencang. Banyak binatang seperti Beruang dan Burung Elang bangkai datang ke taman setelah kebakarann untuk memakan bangkai binatang yang mati.
Banyak Binatang mati akibat kebakaran hutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.