Hari ini tepatnya Minggu, tanggal 22 April, masyarakat Indonesia dan dunia memperingati hari yang cukup penting. Hari yang dimaksud ini adalah Hari Bumi Sedunia. Hal apa saja yang telah anda lakukan untuk menunjukkan kepedulian anda kepada bumi ini? Peringatan Hari Bumi digunakan sebagai penanda dalam gerakan peduli lingkungan modern. Kesadaran manusia akan kelestarian alam sendiri kian hari kian harus dipahami oleh banyak pihak karena percepatan gejala-gejala Global Warming yang kian sering kita lihat dalam keseharian kita.
Tema
hari bumi 2018 yang ditetapkan jaringan Earth Day Network, adalah “End
Plastic Pollution” terjemahan harfiahnya “Akhiri Polusi Plastik”. Tema
ini diambil mengingat peningkatan polusi plastik semakin hari semakin
mengkhawatirkan. Diperkirakan di seluruh dunia ada 300 juta ton plastik
diperdagangkan setiap tahunnya. Sebanyak 90% diantara plastik-plastik
tersebut dibuang begitu saja setelah digunakan. Sampah plastik ini
terakumulasi di alam karena ketika dibuang tidak akan terurai dengan
cepat. Sebagian besar plastik akan bertahan selama ratusan hingga ribuan
tahun mencemari tanah, perairan, bahkan tubuh mahluk hidup.
Situs
Eath Day Network merilis hasil riset yang menyebutkan Indonesia
termasuk ke dalam 20 negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.
Dalam kelompok itu disebutkan juga sejumlah negara lain seperti Cina,
India, dan Amerika Serikat. Meskipun LIPI mempertanyakan
keakuratan data tersebut, namun kita tetap perlu khawatir mengingat
sejumlah fenomena penumpukan sampah plastik pernah terjadi di sejumlah
tempat di Indonesia. Beberapa waktu lalu tumpukan sampah plastik di laut
Jakarta, Bali, Sungai Citarum, dan sejumlah tempat lain sempat viral di
media sosial.
Perlu diketahui, peringatan hari bumi di awal dari
gerakan peduli yang dicanangkan sekitar tahun 1970. Pencanangan hari
bumi sendiri terinspirasi oleh banyaknya protes dan demonstrasi dari
pelajar di Amerika Sertikat terkait kecamuk perang di Vietnam. Namun,
wacana untuk menyelamatkan planet ini datangnya bukan atas prakarsa dari
para pendemo yang ada.
Melansir dari National Geographic, Gagasan
untuk menyelamatkan Bumi dari krisis ekologi itu muncul dari seorang
Senator Amerika Serikat asal Wisconsin, Gaylord Anton Nelson. Ide ini
bermula ketika Gaylord Anton Nelson menyaksikan kasus tumpahan minyak di
pesisir Santa Barbara, California pada 1969. Kasus tumpahan minyak ini
seakan-akan menjadi katalis bagi Gaylord Anton Nelson untuk bertindak
setelah ia kerap kali menunjukkan kepeduliannya akan lingkungan.
Tercatat
sejak tahun 1960-an Nelson menaruh kepedulian dan berkampanye pada isu
lingkungan hidup, yang dirasanya lama hilang dari agenda negara. Nelson
mereformasi beberapa hal di Wisconsin, seperti regulasi kebersihan jalur
pengairan, perlindungan terhadap sumber daya alam, dan menciptakan
lapangan pekerjaan ramah lingkungan. Atas berbagai usahanya ini, Nelson
dijuluki sebagai Gubernur Konservasi.
Pada awal-awal Hari Bumi ini
mulai digagas, Nelson masih memusatkan perhatian pada masalah-masalah
lingkungan hidup yang mengusik kelestarian planet serta berimbas pada
kesehatan manusia. Singkatnya, Hari Bumi 1970 ini memunculkan semacam
kesadaran. Melalui Hari Bumi ini, Nelson meminta para pendemo
anti-perang yang ada untuk menyalurkan energinya juga dalam gerakan
mengenai lingkungan yang juga terkena banyak dampak akibat adanya
peperangan.
Di peringatan pertamanya, kegiatan Hari Bumi pun
diikuti oleh 20 juta warga Amerika Serikat, dan angka tersebut terus
bertambah seiring berjalannya waktu. Dua dekade kemudian, pada tahun
1990, peserta Hari Bumi mencapai 200 juta orang yang berasal dari 141
negara. Kini, miliaran orang dari 190 negara turut serta dalam berbagai
aksi Hari Bumi. Lebih dari 5.000 organisasi lingkungan seluruh dunia
turut mendukung gerakan ini.
Di Hari Bumi ini ada baiknya kita sebagai manusia mendedikasikan sesuatu untuk planet bumi. Jika Anda bingung bagaimana caranya, mari simak beberapa cara yang mungkin bisa anda lakukan di Hari Bumi ini. Berikut ini beberapa aktifitas yang bisa Anda lakukan untuk memperingati Hari Bumi dan sebaiknya dilakukan seterusnya.
1. Mulai kebiasaan untuk menjaga lingkungan dengan menempel tulisan-tulisan pengingat.
1. Mulai kebiasaan untuk menjaga lingkungan dengan menempel tulisan-tulisan pengingat.
Sebagai contoh, anda bisa tulis "Saya akan
buang sampah pada tempatnya" dan menempelnya di dinding agar selalu
ingat untuk melakukannya.
2. Pilah sampah
Bisa dimulai dengan memisah apa yang bisa didaur ulang dan yang tidak.
3. Perbaiki keran yang bocor.
Seperti tidak penting, namun air bocor sangat boros air.
Ingat, hanya 1 persen air di bumi yang dapat diminum dan jangan sia-siakan itu!
4. Tanam pohon.
Dengan aksi sederhana dengan menanam pohon dan merawatnya, kita sudah bisa bantu berkontribusi bagi bumi.
5. Gunakan Kendaraan umum
Tinggalkan kendaraan pribadi di rumah dan mulailah bepergian dengan kendaraan umum atau mungkin menumpang tetangga sungguh akan mengurangi emisi kendaraan serta menghambat perubahan iklim.
2. Pilah sampah
Bisa dimulai dengan memisah apa yang bisa didaur ulang dan yang tidak.
3. Perbaiki keran yang bocor.
Seperti tidak penting, namun air bocor sangat boros air.
Ingat, hanya 1 persen air di bumi yang dapat diminum dan jangan sia-siakan itu!
4. Tanam pohon.
Dengan aksi sederhana dengan menanam pohon dan merawatnya, kita sudah bisa bantu berkontribusi bagi bumi.
5. Gunakan Kendaraan umum
Tinggalkan kendaraan pribadi di rumah dan mulailah bepergian dengan kendaraan umum atau mungkin menumpang tetangga sungguh akan mengurangi emisi kendaraan serta menghambat perubahan iklim.
6. Bawa minuman sendiri.
Ternyata, proses air minum kemasan sekali pakai mengambil gas bumi dalam jumlah besar.
Kemasannya juga hanya menambah volume sampah.
7. Belanja produk lokal.
Dengan membeli di pasar, anda sudah mendukung hasil alam dan juga petani lokal yang memanennya.
8. Hindari pengunaan kertas.
Jika memungkinkan, lakukan pembayaran apapun secara elektronik atau daring.
Jadi menghindari penggunaan kertas bon.
9. Buat taman bermain.
Tempat ini tentu akan jadi favorit anak untuk belajar mengenai alam, seperti mengenal tanaman.
Ternyata, proses air minum kemasan sekali pakai mengambil gas bumi dalam jumlah besar.
Kemasannya juga hanya menambah volume sampah.
7. Belanja produk lokal.
Dengan membeli di pasar, anda sudah mendukung hasil alam dan juga petani lokal yang memanennya.
8. Hindari pengunaan kertas.
Jika memungkinkan, lakukan pembayaran apapun secara elektronik atau daring.
Jadi menghindari penggunaan kertas bon.
9. Buat taman bermain.
Tempat ini tentu akan jadi favorit anak untuk belajar mengenai alam, seperti mengenal tanaman.
10. Ajak komunitas untuk berbenah sekitar.
Bersama warga sekitar, anda bisa gotong royong membersihkan taman, lapangan, dan jalanan sekitar tempat tinggal anda
Kegiatan dan cara di atas akan lebih baik jika tidak hanya dilakukan untuk memperingati Hari Bumi, tetapi juga seterusnya.
Memperingati Hari Bumi dengan Aksi Nyata
Sumber Referesi : Media Tata Ruang.Com , Tribunnews.Com, Alamendah.Org,Eartday.Org
Bersama warga sekitar, anda bisa gotong royong membersihkan taman, lapangan, dan jalanan sekitar tempat tinggal anda
Kegiatan dan cara di atas akan lebih baik jika tidak hanya dilakukan untuk memperingati Hari Bumi, tetapi juga seterusnya.
Memperingati Hari Bumi dengan Aksi Nyata
Untuk memperingati Hari Bumi, banyak hal
dan kegiatan yang bisa dilakukan. Selain melakukan kampanye dan mengajak
masyarakat untuk lebih peduli dan menyintai bumi dan lingkungan hidup,
terdapat berbagai aktivitas nyata yang bisa dilakukan. Beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan tersebut diantaranya adalah:
- Hemat Energi : Penggunaan energi menjadi salah satu penyebab terbesar emisi rumah kaca. Apalagi sumber energi dunia masih bergantung pada energi yang berasal dari fosil. Dengan menghemat pemakaian energi akan mampu menyelamatkan bumi, di samping menghemat biaya pengeluaran.
- Kurangi Plastik; Plastik tidak dapat terurai sehingga menjadi sumber masalah berkepanjangan bagi bumi. Setiap tahun lebih dari 100.000 hewan laut dan satu juta burung mati karena memakan dan tersedak plastik. Proses produksi plastik menghasilkan jutaan ton gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim dan pencemaran udara. Daur Ulang memang mampu mengurangi jumlah sampah plastik namun manusia menggunakan terlalu banyak plastik untuk mampu didaur ulang. Cara termudah adalah dengan mengurangi penggunaan produk-produk berbahan plastik yang tidak terlalu perlu.
- Bunuh Vampir Energi; Ketika peralatan listrik dimatikan namun masih terhubung dengan listrik, peralatan tersebut tetap mengonsumsi listrik. Apalagi jika tidak dimatikan sat telah tidak digunakan lagi. Matikan peralatan listrik yang tidak terpakai, cabut kabel yang menghubungkannya dengan sumber listrik, dan jangan segan-segan mengganti peralatan listrik yang konsumsi listriknya besar dengan peralatan sejenis yang konsumsi listriknya lebih kecil.
- Tanam Pohon; Hutan dan pohon memainkan peran penting dalam mengurangi kemiskinan, bencana alam, pencemaran udara, dan pemanasan global. Tanamlah pohon karena dengan berbagai manfaatnya, menanam pohon menjadi investasi masuk surga.
- Beli Produk Lokal; Semakin lama buah dan sayuran tidak segera dikonsumsi akan semakin banyak nutrisi yang hilang. Buah dan sayur non lokal membutuhkan waktu yang lebih lama antara saat dipetik dan dikonsumsi. Berarti akan semakin banyak nutrisi yang terbuang percuma. Padahal tidak sedikit air dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Jarak juga akan mempengaruhi seberapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkan selama proses pengangkutan. Oleh sebab itu, pilihlah produk-produk lokal yang lebih kaya nutrisi dan sedikit menghasilkan gas rumah kaca.
- Daur Ulang Limbah Elektronik; Tidak sedikit limbah elektronik (e-waste) yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti mercuri, timbal, dan bahan kimia lainnya. Jika dibuang bahan-bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam tanah dan mencemari air saat hujan atau terlepas ke atmosfer saat dibakar. Bahan kimia tersebut berbahaya terhadap kesehatan tanaman dan hewan hingga jika dihirup dapat menyebabkan masalah pernapasan serius bagi manusia. Kumpulkan limbah elektronik pada pengelola e-waste atau pengumpul barang bekas.
- Dukung Penggunaan Energi Terbarukan; Sumber energi dunia masih bergantung pada energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Dengan meningkatnya konsumsi energi yang dibutuhkan masyarakat akan semakin meningkatkan dampak lingkungan yang dihasilkan dalam proses pengadaan energi tersebut. Dukung pengembangan dan penggunaan energi terbarukan untuk menggantikan energi konvensional.
Sumber Referesi : Media Tata Ruang.Com , Tribunnews.Com, Alamendah.Org,Eartday.Org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.