BERSAHABAT DENGAN ALAM
Kawan ...Kemanakah harus kumencarimu
Rindu hatiku ingin bertemu
Walaupun Hanya sekejap saja
Kawan... Masihkah kau ingat diriku
Setelah setahun tak bertemu
Kau yang dulu sungguh membenciku
*Kawan ... Tidakkah kau lihat pohon cemara
Dilereng gunung kini kumenyepi
Berteman dengan alam sunyi
Haruskah... Kubunuh jasadku dilembah ini
Berteman dengan burung malam
Untuk melupakanmu selamanya
Reff:
Gunung yang tinggi ibarat wajahmu
Gemericik sungai ibarat suaramu
Jurang yang dalam ibarat hatimu
Yang sukar kuturuni
Ini bukanlah pelarianku
Karna ku gagal dalam mencintaimu
Ingin ku kembali ke gunung lagi
Bersahabat dengan alam
Na..na..na..
Kembali ke *
Kandang Batu, Juli 1988
Lereng Gunung Pangrango
ELANG JANTAN YANG TERLUKA
Seekor Elang jantan yang terluka
Setelah kalah bertarung dengan jantan lain
Kedua Sayapnyapun kini telah patah
Tak sanggup lagi dia untuk terbang jauh
Dengan hati yang sedih dia coba melangkah
Di Sebuah telaga yang jernih airnya
Di pandangi wajahnya dibayangan air
Tak sanggup lagi dia menahan tangis
Ref :
Dia memandang ke angkasa
Di langit biru yang cerah
Dia melihat teman-temannya
Terbang berpasangan
Hatinya Sungguh terluka
Melihat kenyataan itu
Dia coba untuk terbang lagi
Tapi kini tak sanggup jua
Na na na ...
Na na na ...
Tebing G.Ciawitali, Lebak, Juli 1987
Taman Nasional Gunung Halimun-Salak
LESTARIKAN ALAM
Di Puncak Gunung Gede Pangrango
Ku duduk memandang ke angkasa
Ku lihat bintang bersinar terang
Terangi malamku yang benderang
Desir hembusan angin malam
Dingin tapi sungguh menyejukkan
Betapa besar ciptaan Tuhan
Kumerasa kecil dihadapannya
Reff : Bunga-bunga Edelweis bermekaran
Berkilau disinari bulan
Mari kita jaga dan lestarikan
Keindahan alam milik Tuhan
Oh Tuhan yang maha pengasih
Ku ingin bersatu dengan alam
bersama gunung, sungai dan lembah
agar tak dirusak ulah manusia
Kembali ke Ref :
Kembali ke Ref :
Alun-alun Suryakencana, Juli 1986
Puncak Gunung Gede dan Pangrango
TINGGAL KENANGAN
Melalui kebun cengkeh
Kuberjalan seorang diri
Di saat matahari terbenam
Di lereng pegunungan
Serangga malam bernyanyi
Mengiringi perjalananku
Seakan mereka mengerti
Menghibur hatiku yang sedih
Ref : Dulu pernah ku bersamamu
Pada jalan setapak ini
Dan kupetik setangkai bunga
Kusuntingkan di telingamu
Kugenggam erat jari tanganmu
Mendaki hingga ke puncak gunung
Kini semua tinggal kenangan
Yang tak mungkin kulupakan
Warung Loa, lereng G.Salak
Juli 1988
Mengenang pendakian G.Salak Maret 1987
TANGISAN DARI GUNUNG
Ketika tiba di puncak Gunung
Terasa sesak di dada ini
Melihat sampah banyak mengotori
Dan Coretan menggores tubuhnya
Pohon-pohon pun ikut menangis
Batu-batu cadas pun merintih
Karena kau telah melukainya
Dengan mata pisaumu yang tajam
Tiada lagi kicauan Burung
Yang dulu selalu menemani
Kini yang terdengar suara rintihan
Suara tangisan dari Gunung...
Ref :
Oh kau pendaki Gunung
Jangan kau melukai dia
Jaga dan lindungilah dia
Agar tumbuh dan lestari
Oh Kau pendaki Gunung
Tolonglah cintai dia
Jadilah kau sahabatnya
Sahabat alam sejati
Puncak Gunung Ciremai
Juli 1989
SETANGKAI EDELWEIS
Kuterjaga dari tidurku
Tubuhku basah tersiram hujan
Angin dingin berdesir kencang
Membuatku menggigil kedinginan
Kemanakah semua temanku ?
Meninggalkanku sendiri , disini...
dalam ketakutan...
Kudengar suara tangis
diantara derai gerimis
di puncak Pangrango yang dingin
kucoba mencari
Diantara rumpun edelweis
di padang rumput yang luas
Kau duduk di atas batu
memandang ke arahku
Wajahmu pucat bagai kabut
Tubuhmu putih bagai sutera
Aku curiga dan takut
Siapakah gadis itu
Reff :
Ku tanya namamu
tapi kau diam membisu
Kau genggam Edelweis
kau berikan padaku
Hanya derai air matamu
Yang membasahi kedua pipimu
Kau katakan telah tidur
di dasar jurang yang dalam
Ingin ku bawa kau kembali
tapi kau lenyap bagi angin
Yang tinggal setangkai bunga
Edelweis di tanganku
Juli 1985
Alun-alun Mandalawangi, Pck.Pangrango
10 menit tertidur dan bermimpi
CIREMAI, AKU DATANG LAGI
Hampir tiga tahun lamanya
Waktu telah memisahkan kita
Kutersiksa dalam kerinduan
Sungguh kau tak dapat kulupakan
Kumelangkahkan kaki ini
Mendaki dari Gunung ke Gunung
Mencoba mencari jawabannya
Mengapa ini terjadi
Maafkanlah aku kawanku
Tak pernah terucap kata cinta
Yang slama ini selalu kupendam
Karena kita memang berbeda
Kini bagai petir menyambar
Mendengar kabar tentang dirimu
Kau kan menempuh hidup baru
Dengan pria pilihanmu
Walau hatiku telah runtuh
Ku kan tabah menghadapinya
Hanya doa yang kupanjatkan
Semoga kau bahagia
Ref :
Ciremai aku datang lagi
Dengan membawa luka yang dalam dihati
Ciremai, bolehkah aku bertanya
Ijinkanlah aku tidur dikawahmu yang dalam
Kumenjerit dan menangis
Di bibir kawahmu
Jatuh air mataku teringat dosa
Haruskah ku akhiri
Jalan hidupku disini
Agar kudapat melupakan segalanya
Tebing kawah Ciremai
Juli 1990
Ini adalah puisi dan laguku yang terakhir.
Tuhan memberikan petunjuk
Untuk meninggalkan semua yang pernah kulakukan
Untuk semakin mendekat padanya
Melalui doa dan pengajian-pengajian di kampus
TINGGAL KENANGAN
Melalui kebun cengkeh
Kuberjalan seorang diri
Di saat matahari terbenam
Di lereng pegunungan
Serangga malam bernyanyi
Mengiringi perjalananku
Seakan mereka mengerti
Menghibur hatiku yang sedih
Ref : Dulu pernah ku bersamamu
Pada jalan setapak ini
Dan kupetik setangkai bunga
Kusuntingkan di telingamu
Kugenggam erat jari tanganmu
Mendaki hingga ke puncak gunung
Kini semua tinggal kenangan
Yang tak mungkin kulupakan
Warung Loa, lereng G.Salak
Juli 1988
Mengenang pendakian G.Salak Maret 1987
TANGISAN DARI GUNUNG
Ketika tiba di puncak Gunung
Terasa sesak di dada ini
Melihat sampah banyak mengotori
Dan Coretan menggores tubuhnya
Pohon-pohon pun ikut menangis
Batu-batu cadas pun merintih
Karena kau telah melukainya
Dengan mata pisaumu yang tajam
Tiada lagi kicauan Burung
Yang dulu selalu menemani
Kini yang terdengar suara rintihan
Suara tangisan dari Gunung...
Ref :
Oh kau pendaki Gunung
Jangan kau melukai dia
Jaga dan lindungilah dia
Agar tumbuh dan lestari
Oh Kau pendaki Gunung
Tolonglah cintai dia
Jadilah kau sahabatnya
Sahabat alam sejati
Puncak Gunung Ciremai
Juli 1989
SETANGKAI EDELWEIS
Kuterjaga dari tidurku
Tubuhku basah tersiram hujan
Angin dingin berdesir kencang
Membuatku menggigil kedinginan
Kemanakah semua temanku ?
Meninggalkanku sendiri , disini...
dalam ketakutan...
Kudengar suara tangis
diantara derai gerimis
di puncak Pangrango yang dingin
kucoba mencari
Diantara rumpun edelweis
di padang rumput yang luas
Kau duduk di atas batu
memandang ke arahku
Wajahmu pucat bagai kabut
Tubuhmu putih bagai sutera
Aku curiga dan takut
Siapakah gadis itu
Reff :
Ku tanya namamu
tapi kau diam membisu
Kau genggam Edelweis
kau berikan padaku
Hanya derai air matamu
Yang membasahi kedua pipimu
Kau katakan telah tidur
di dasar jurang yang dalam
Ingin ku bawa kau kembali
tapi kau lenyap bagi angin
Yang tinggal setangkai bunga
Edelweis di tanganku
Juli 1985
Alun-alun Mandalawangi, Pck.Pangrango
10 menit tertidur dan bermimpi
CIREMAI, AKU DATANG LAGI
Hampir tiga tahun lamanya
Waktu telah memisahkan kita
Kutersiksa dalam kerinduan
Sungguh kau tak dapat kulupakan
Kumelangkahkan kaki ini
Mendaki dari Gunung ke Gunung
Mencoba mencari jawabannya
Mengapa ini terjadi
Maafkanlah aku kawanku
Tak pernah terucap kata cinta
Yang slama ini selalu kupendam
Karena kita memang berbeda
Kini bagai petir menyambar
Mendengar kabar tentang dirimu
Kau kan menempuh hidup baru
Dengan pria pilihanmu
Walau hatiku telah runtuh
Ku kan tabah menghadapinya
Hanya doa yang kupanjatkan
Semoga kau bahagia
Ref :
Ciremai aku datang lagi
Dengan membawa luka yang dalam dihati
Ciremai, bolehkah aku bertanya
Ijinkanlah aku tidur dikawahmu yang dalam
Kumenjerit dan menangis
Di bibir kawahmu
Jatuh air mataku teringat dosa
Haruskah ku akhiri
Jalan hidupku disini
Agar kudapat melupakan segalanya
Tebing kawah Ciremai
Juli 1990
Ini adalah puisi dan laguku yang terakhir.
Tuhan memberikan petunjuk
Untuk meninggalkan semua yang pernah kulakukan
Untuk semakin mendekat padanya
Melalui doa dan pengajian-pengajian di kampus
This is the last poem and my song.
God gave instructions
To leave all I've ever done
For getting closer to her
Through prayer and study groups on campus
God gave instructions
To leave all I've ever done
For getting closer to her
Through prayer and study groups on campus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.