Alam semesta adalah ruang maha luas di jagat raya yang berisikan segala sesuatu yang ada. Benda-benda langit, seperti bumi, matahari, planet, tata surya dan galaksi termasuk bagian dari alam semesta. Alam semesta juga dapat berarti totalitas semua benda yang ada dan mencakup proses berlangsungnya. Akan tetapi, para astronom memberikan batasan pengertian alam semesta (Kosmos) sebagai ruang angkasa luar beserta semua benda langit yang dikandungnya. Tidak ada yang tahu pasti berapa luas ukuran alam semesta. Bumi misalnya, hanya salah satu planet yang mengitari matahari dalam tata surya kita. Mataharipun hanya sebuah bintang dalam Bimasakti. Bimasakti juga hanya sebuah galaksi di alam semesta ini. Alam semesta sendiri terdiri dari miliaran galaksi.
Pengamatan Alam Semesta
Penemuan dan perkembangan teknologi teleskop, spektroskop (alat untuk mengamati cahaya), dan teleskop radio membuat kemajuan besar dalam penelitian alam semesta. Para astronom mengamati alam semesta melalui peralatan-peralatan tersebut untuk meneliti cahaya, gelombang radio, dan radiasi antariksa lain yang sampai ke bumi sehingga alam semesta yang dapat mereka amati menjadi jauh lebih luas daripada yang dapat mereka jangkau dengan hanya menggunakan teropong optik biasa. Penemuan ini membawa kepada teori yang menyatakan bahwa alam semesta terus mengembang dan yang dapat diamati sejauh ini baru sebagian kecil dari alam semesta.
Teori Mengenai Alam Semesta
Pengamatan terhadap alam semesta dilakukan antara lain untuk memperoleh jawaban mengenai kapan dan bagaimana alam semesta mulai ada dan apakah alam semesta akan berakhir. Akan tetapi, baru sebagian kecil rahasia alam semesta yang terungkap melalui pengamatan. Karena itu, beberapa teori dikemukakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta. Ada dua teori yang terkenal, yaitu teori ledakan dahsyat (Bigbang theory) dan teori keadaan tetap (steady state theory)
- Teori ledakan dahsyat (Bigbang Theory) menyatakan bahwa alam semesta dimulai dengan sebuah ledakan besar sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu. Dari ledakan inilah berasal materi-materi yang terdiri dari partikel zat dan massa gas yang membentuk alam semesta. Setelah terjadinya Bigbang tersebut, massa gas-gas berkumpul bersama atau terpisah. Gaya gravitasi kemudian secara perlahan-lahan memadatkan massa gas-gas itu menjadi galaksi.
- Teori Keadaan tetap (steady state theory) menyatakan bahwa alam semesta selalu dalam keadaan tetap, tidak berubah sehingga tidak ada artinya menanyakan kapan alam semesta lahir. Ketika galaksi-galaksi bergerak dan bertabrakan, materi pecahan tersebut membentuk galaksi-galaksi yang baru dan begitu seterusnya. Maka, alam semesta selalu tetap, keadaannya tampak sama miliaran tahun yang lau, sekarang maupun miliaran tahun yang akan datang. Alam semesta juga tidak akan pernah berakhir.
Teori ledakan dahsyat juga meramalkan bahwa alam semesta ini akan berakhir jauh di masa depan. Ini ditandai oleh semakin pudarnya bintang-bintang. Jutaan tahun lagi, bintang-bintang akan mengempis menjadi benda langit yang mampat dan dingin. Pada saat inilah alam semesta berakhir. Meskipun begitu, tidak ada yang mengetahui pasti teori mana yang benar dan apakah alam semesta akan berakhir. Masih diperlukan banyak data dan pengamatan untuk mengenal alam semesta ini lebih luas lagi.
Kuasar
Di antara benda-benda langit paling jauh yang pernah diamati adalah obyek sangat terang yang disebut Kuasar. Sebuah kuasar mencapai 1.000 kali lebih terang daripada galaksi Bimasakti. Tidak ada yang tahu struktur kuasar, tetapi kuasar tampaknya mengandung sebuah lubang hitam besar pada pusatnya.
Teori Ledakan dahsyat (Bigbang theory) terbentuknya alam semesta
Foto dimana posisi awal dan pusat alam semesta
Kuasar di alam semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.