Minggu, 23 Oktober 2016

ATOL : PULAU KARANG BERBENTUK CINCIN

    Atol adalah terumbu karang di laut yang berbentuk melingkar dan menyerupai cincin dengan ditengahnya terdapat danau yang disebut laguna. Atol tampak seperti pulau rendah. Atol banyak ditemukan di sekitar lautan tropis dan sub tropis, terutama di samudera Pasifik dan samudera Hindia. Atol tumbuh diatas alas padat, seperti gunung bawah laut. Kebanyakan tinggi atol tidak melebihi permukaan laut. Sekelilingnya merupakan tumpukan reruntuhan karang yang jatuh secara terus menerus akibat pergerakan gelombang rendah yang berada di atas kepulauan karang. Atol sering mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Ukuran cincin terkecil atol berdiameter kurang dari 1 mil dan tidak mempunyai pulau di tengahnya. Akan tetapi kebanyakan atol mempunyai diameter sekitar 32 km dengan sejumlah pulau terdapat di tengahnya.
Koral Pembentuk Pulau Karang Atol
Kehidupan di Atol
    Kelompok atol terkenal di samudera Hindia terdapat di kepulauan Maladewa dan kepulauan Lakadewa. Adapun yang terkenal di samudera Pasifik terdapat di Mikronesia, yaitu kepulauan Caroline, kepulauan Marshal, kepulauan Gilbert, kawasan Tuamotu dan beberapa kelompok pulau di dekat wilayah khatulistiwa di Polinesia dan sejumlah besar atol yang menyebar di kepulauan Melanesia.
    Atol-atol berukuran besar juga didiami oleh sejumlah penduduk, seperti yang terdapat di kawasan Ocenia dan kepulauan Maladewa. Lapisan tanah atol tidak terlalu subur, tetapi cukup mendukung untuk ditanami beberapa macam tumbuhan, seperti pohon kelapa. Selain dari tumbuhan yang ada, para penduduk juga menangkap ikan dan kerang-kerangan yang ada di laguna atau tepi atol untuk makanan mereka. Penghasilan mereka antara lain berasal dari buah kelapa yang mereka olah menjadi kopra, guano (pupuk dari kotoran kelalawar), mutiara dan perhiasan dari kerang-kerangan.

 Atol Lighthouse Reef di Belize, Laut Karibia
Atol Bora-bora di Oceania, samudera Pasifik
Terjadinya Atol
    Beberapa pakar menyatakan bahwa cara terjadinya atol bermacam-macam. Akan tetapi teori yang terkenal adalah teori dari Charles Darwin (1809-18882), seorang ahli ilmu alam tentang pembentukan atol. Darwin membedakan tiga katagori geomorfologi terumbu karang yaitu terumbu karang tepi, terumbu karang penghalang dan atol. Semuanya memiliki hubungan kelanjutan hingga membentuk atol. Ketiga tipe terumbu karang tersebut memiliki kesamaan profit geografi. Pembentukan atol berawal dari sebuah pulau vulkanis yang dikelilingi oleh karang. Pulau tersebut kemudian turun secara perlahan-lahan ke dasar laut, sedangkan karang terus dibentuk oleh binatang-binatang karang. Pada akhirnya pulau tersebut lenyap dan puncaknya tertutup oleh karang. Pembentukan karang tidak pernah berhenti dilakukan oleh binatang-binatang karang sehingga atol tersebut kemudian mengelilingi laguna.
    John Murray (1841-1914) ahli Oseanografi menyatakan bahwa atol terbentuk di puncak punggung atau gunung di bawah laut yang menonjol ke atas hingga tingkat kedalaman tidak lebih dari 60 m tempat binatang-binatang karang masih dapat hidup. Berbeda dengan Murray, RA Daly, seorang ahli geologi berpendapat bahwa atol terjadi karena adanya perubahan pada permukaan laut. Pada zaman Es, permukaan laut mengalami penurunan dan ketika permukaan laut berada pada tingkat paling rendah maka puncak puncak pulau mengalami pemangkasan akibat gelombang aruslaut. Selanjutnya ketika es mencair, samudera secara berangsur-angsur terisi air yang semakin lama bertambah panas dan binatang karang mulai membentuk karang-karang mengikuti kenaikan permukaan laut.

Pulau Atol di Indonesia
    Di Indonesia pulau-pulau Atol bisa dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah dan Timur, sebagian terletak di lepas pantai laut yang dalam dan sebagian lain terletak di lepas pantai laut yang dangkal. Pulau-pulau karang atol di Indonesia Barat misalnya kepulauan Seribu di Teluk Jakarta, kepulauan Karimun Jawa di laut Jawa, dan kepulauan Batu di samudera Hindia. Di Indonesia bagian tengah ada kepulauan Derawan, Maratua (Kalimantan Timur), kepulauan Bilang-bilangan di Kalimantan Selatan, Kepulauan Tangkebonarete dan Kepulauan Macan di Sulawesi selatan dan kepulauan Tukang besi di Sulawesi Tenggara. Di Indonesia bagian Timur kita bisa menjumpai pulau Atol di kepulauan Banda, Lucipara dan Penyu di Maluku dan Kepulauan Raja ampat di Papua Barat.
 Atol Maratua, di Laut Sulawesi, Kalimantan Timur
Atol Tangkebonarete di Laut Flores, Sulawesi Selatan

Sumber : Ensiklopedi umum Untuk Pelajar dan Time Life Book Sea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.