Antartika adalah nama massa daratan benua yang berpusat asimetris di Kutub Selatan dengan luas mencapai 13.209.000 km2. Antartika merupakan tempat yang paling dingin dan paling tandus di permukaan bumi. Hampir seluruh daerah Antartika tertutup oleh es. Rata-rata ketebalan es di Antartika mencapai 2.000 - 2.500 m, bahkan beberapa daerah tengah sampai 4.000 m. Karena berat, es itu sendiri secara perlahan terdorong ke pantai yang lalu patah-patah menjadi pecahan gunung es di lautan Es Selatan.
Antartika lebih dingin dari Arktik (Kutub Utara). Suhu terendah di permukaan bumi terdapat di Antartika. Pada musim dingin temperatur di wilayah ini berkisar antara -29oC sampai -59oC dengan minimum absolut -80oC, kadang-kadang di tempat yang tinggi mencapai -90oC. Di wilayah Antartika sering terjadi angin topan dan hujan salju. Pada musim panas yang terjadi pada bulan Desember, temperaturnya rata-rata berada di bawah titik beku.
Gunung
Antartika memiliki pegunungan dan gunung antara lain G.Vinson Massif (5.140m) yang merupakan gunung tertinggi, G.Kirkpatrick (4.528 m), G. Markham (4.287 m), G. Jackson (4.189 m)dan G.Wade (4.020 m). Pegunungan Transantartika yang merupakan rangkaian gunung terbesar di dunia membelah benua ini menjadi dua bagian yaitu Antartika Timur dan Antartika Barat. Antartika Timur adalah bagian terbesar yang dikenal dengan nama "Antartika besar". Adapun Antartika Barat sebagian besar wilayahnya berupa kepulauan, bahkan ada yang permukaannya berada di bawah permukaan laut. Akan tetapi kepulauan ini tertutup oleh es yang menutupi seluruh Benua Antartika.
Flora Fauna
Jenis flora yang tumbuh di Antartika amat terbatas. Hingga sekarang dikenal sekitar 60 jenis tanaman khusus yang hidup disana, termasuk pepohonan yang hijau abadi, seperti lumut. Keragaman Fauna Antartika kurang bervariasi dibandingkan dengan fauna di Kutub Utara. Daerah pesisir Antartika banyak dihuni penguin, sementara di lautnya hidup Paus pemakan Plankton.
Eksploras
Eksplorasi wilayah Antartika pertama kali dilakukan oleh ekspedisi Inggris di bawah pimpinan James Cook pada tahun 1772-1775. Akan tetapi ekpedisi ini tidak menemukan daratan. Ekplorasi semakin intensif pada tahun dan abad-abad berikutnya. Setelah Perang Dunia II, eksplorasi dilakukan lebih intensif dengan menggunakan peralatan modern. Untuk mengatur kegiatan ekplorasi yang semakin kompleks, pada tahun 1958 dibentuk Special Committee For Antartic Research (SCAR) yang menghimpun para ilmuwan dari berbagai negara dengan tujuan untuk melanjutkan penelitian di Antartika melaului stasion-stasion ilmiah yang didirikan di Antartika.
Sungai es di benua Antartika
Benua Antartika dengan latar depan bongkahan gunung es
Benua Antartika yang senyap dan dingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.