Selasa, 21 September 2010

BEKANTAN : PRIMATA BERHIDUNG MANCUNG

    Bekantan merupakan kelompok primata dunia lama yang memiliki hidung besar dan mancung. Anggota suku Cercopithecidae ini terdiri dari dua spesies yaitu bekantan kahau (Nasalis lavartus) dan bekantan simakobu (Nasalis concolor). Bekantan sering disebut proboscis monkeys atau monyet belanda.
    Bekantan merupakan primata endemik yang berasal dari kalimantan. Daerah penyebarannya terbatas di kepulauan Mentawai dan pulau Kalimantan. Monyet ini hidup di pepohonan, baik di hutan rawa, bakau, dan daerah aliran sungai. Bekantan jantan berukuran sekitar 60-80 cm dan berbobot 16-23 kg. Adapun bekantan betina berukuran 50-60 cm dan berbobot 7-11 kg. Panjang ekornya mencapai 55-75 cm. Bulu bekantan berwarna abu-abu dengan campuran kuning, cokelat, dan jingga.
Hewan Pemalu
    Bekantan mempunyai sifat pemalu. Monyet ini akan berlari panik jika melihat bayangan manusia atau hewan lain yang mendekatinya. Oleh sebab itu, mereka lebih suka tinggal di atas pucuk pohon tinggi agar aman dari jangkauan manusia dan hewan lainnya. Selain itu, bekantan juga bersifat sensitif dan mudah stres. Stres pada bekantan ditandai dengan penyipitan mata dan perontokkan bulu-bulu. Stres juga menyebabkan hewan ini tidak mau makan sehingga dapat menyebabkan kematiannya.

Pakan Bekantan
    Berbeda dari primata lainnya, bekantan tidak dapat makan sembarangan. Pakan bekantan berupa daun dari pohon rambai (genus Sonneratia), pohon panggung (genus ficus), dan pohon butun (genus Barringtonia). Ia sesekali turun ke tanah untuk mencari ketam dan binatang air lainnya. Monyet ini biasanya mencari makan pada siang hari. Selain sebagai sumber pakan, pohon rambai juga digunakan sebagai tempat tinggal, tempat berkembang biak dan memelihara anak, serta tempat berlindung dari para predator.

Satwa Langka
    Bekantan hidup secara berkelompok. Saat ini, populasi bekantan semakin berkurang karena hewan ini sulit untuk berkembang biak. Cagar alam pulau kaget (CAPK) yang terdapat di tengah-tengah sungai barito, kabupaten barito kuala Kalimantan Selatan menjadi tempat pelestarian bekantan. Agar populasinya cepat berkembang, hewan ini juga dikembangbiakan di pulau Burung, P.Tempurung dan P.Bakut yang tidak jauh dari Cagar Alam Pulau Kaget.
    Bekantan termasuk salah satu jenis satwa langka.Populasinya diperkirakan sekitar 1.000 ekor yang tersebar di Kalimantan Selatan, kebun binatang Surabaya, maupun Taman Safari Bogor. Perawatan hewan ini tidak mudah untuk dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari upaya kebun binatang Toronto (Kanada) dan Branx Zoo (Amerika Serikat) yang hanya berhasil membiakkan dua ekor bekantan. Oleh sebab itu, para ahli zoologi dari kedua kebun binatang itu menyarankan agar upaya pelestarian bekantan sebaiknya dilaksanakan oleh CAPK atau kebun bintang yang ada di Indonesia sehingga bekantan tidak mengalami stress karena menempuh perjalanan jauh serta tidak harus beradaptasi dengan habitat yang baru.
 Kelompok Bekantan di pulau Kaget, Kalimantan Selatan
 Bekantan dari sungai Samboja, Kalimantan Timur
Bekantan penyendiri di pohon mangrove

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.