Senin, 12 Desember 2016

ANTELOP : PENGEMBARA DI SABANA AFRIKA

    Antelop adalah nama umum bagi sekelompok mamalia berkuku dari suku atau famili Bovidae yang memiliki tanduk berongga dan biasanya mengarah ke atas. Anggota ordo Artiodactyla ini berkerabat dekat dengan sapi, kambing dan domba. Antelop mencakup sekitar 30 genus dan 100 spesies, termasuk duiker, ridbok, gnu, harteebest, impala, oriks, gazele dan saiga. Kelompok hewan ini tersebar di wilayah Afrika, Asia bagian tengah, dan Asia bagian selatan.

Kawanan Antelop berlarian dari ancaman Predator
     Selain memiliki tanduk yang berongga, antelop juga memiliki ciri khas berupa kaki yang panjang, ramping dan kuat. Oleh sebab itu, antelop mampu berlari dengan cepat terutama ketika sedang diburu oleh para predator. Sebagai contoh, gazele mongolia (Procapra gutturosa) bisa berlari dengan kecepatan sekitar 80 km/jam.
    Antelop bertanduk ceranggah (pronghorn antelope) merupakan hewan berkuku genap dari suku Antilocapridae yang tidak termasuk kelompok antelop sejati. Ruminansia yang hidup di Amerika Utara ini merupakan hewan tercepat kedua setelah Citah yang mampu berlari dengan kecepatan sekitar 98 km/jam.
Kawanan Antelop
    
Antelop Eland Biasa
    Antelop memiliki rambut tubuh yang pendek dan tidak tebal. Indra pendengaran, penglihatan, dan penciuman hewan ini sangat tajam. Antelop umumnya hidup dalam kelompok. Ukuran tubuhnya bervariasi menurut spesies. Antelop raja (Neotragus pygmaeus) merupakan spesies terkecil yang tinggi bahunya sekitar 25 cm dan bobotnya hanya 1,5 kg.  Adapun antelop eland biasa (Taurotragus oryx) merupakan spesies terbesar yang tinggi bahunya sekitar 180 cm dan bobotnya mencapai 900 kg.
Antelop Eland biasa
Kebutuhan Air
    Sebagai hewan rumanansia atau pemamah biak, antelop memakan rumput-rumputan dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Bahkan duiker, juga memangsa burung dan hewan-hewan kecil ketika ketersediaan pakan nabati berkurang. Selain pakan, air merupakan kebutuhan utama bagi antelop. Karena memerlukan air untuk minum tiap hari, gnu tidak bisa jauh dari sungai atau sumber air. Demikian pula dengan adaks. Antelop yang hidup di Gurun Sahara ini memerlukan sekitar 3 liter air per hari. Agar tetap bertahan hidup di lingkungan yang kering, adaks menyerap air dari bagian tumbuhan seperti akar, umbi, dan buah.


Tanduk Antelop
    Bagi Antelop, tanduk merupakan alat untuk mempertahankan diri. Tanduk tersebut terbuat dari protein keratin. Tanduk antelop terus tumbuh sepanjang hidupnya. Tanduk baru berada di dalam tanduk lama. Batas keduanya tampak jelas karena pembuluh darah yang menuju ke tanduk lama di potong oleh tanduk baru sehingga bagian itu menjadi kering. Tanduk lama akan terdorong oleh tanduk baru sehingga menjadi tanggal atau berubah menjadipembungkus tanduk baru seperti yang terjadi pada antelop india (Antilope cervicapra).
Duiker
Duiker
    Duiker adalah kelompok antelop bertanduk pendek dari sub famili Cephalophinae yang hidup di wilayah hutan dan sabana Afrika. Hewan ini memiliki kepala yang berbentuk kerucut dan tanduk yang mengarah ke belakang. Duiker akan cepat-cepat bersembunyi ke dalam semak-semak apabila terganggu. Kelompok hewan ini terdiri dari sekitar 18 spesies, antara lain duiker biasa (Sylvicapra grimmia), duiker kening hitam (Cephalophus nigrifronts), dan duiker punggung kuning  ( Cephalophus silvicultor).
Ridbok
Ridbok
    Ridbok adalah kelompok antelop dari subfamili Reduncinae yang mencakup sekitar 10 spesies, antara lain ridbok biasa (Redunca arundinum), ridbok bohor (Redunca redunca), dan ridbok gunung (Redunca fulvorufula). Ridbok hidup di rawa-rawa dan padang rumput Afrika bagian selatan. Tubuhnya ramping dengan rambut yang berwarna abu-abu kecokelatan. Ridbok jantan memiliki tanduk yang berbentuk seperti huruf S. Adapun ridbok betina tidak bertanduk.
Gnu (Wildebeest)
Gnu
   Gnu atau Wildebeest merupakan anggota subfamila Alcelaphinae yang berleher pendek dan berkepala agak panjang. Selama musim hujan, gnu hidup terpencar di hutan atau padang rumput. Ketika musim kering, hewan ini hidup di semak-semak di dekat sungai. Gnu beristirahat pada siang hari dan mencari pakan pada pagi atau sore hari. Contoh spesies gnu adalah gnu biru (Connochaetes taurinus) dan gnu ekor putih (Connochaetes gnou).
Hartebeest
Hartebeest
    Hartebeest berkerabat dekat dengan gnu. Kelompok hewan ini mencakup 2 genus, yaitu Hartebeest sejati (Alcelaphus) dan hartebeest bastar (Damalliscus). Keduanya memiliki tanduk yang melengkung ke atas. Ketika merumput, hartebeest membentuk teritorium seluas 3 km2. Hewan ini akan berlari secara zigzag jika ada bahaya. Contoh spesies hartebeest adalah hartebeest lichtenstein (Alcelaphus lichsteinstein) dan hartebeest bontebok (Damalliscus dorcas).
Impala
Impala
    Salah satu ciri yang paling menonjol dari ampala adalah rambut tubuhnya yang terbagi menjadi tiga warna. Rambut bagian punggung berwarna cokelat kemerahan, bagian lambung berwarna kuning kecokelatan, dan bagian bawah berwarna putih. Tanduk hanya dimiliki oleh impala jantan. Hewan ini hidup dalam suatu kelompok besar. Pada musim hujan, kelompok ini pecah menjadi satuan-satuan kecil. Impala jantan dewasa selalu mengawal para betina. Adapun impala jantan muda berkeliaran di sekitar kelompok utama. Jika diganggu oleh predator, impala akan memperagakan lompatan-lompatan tinggi kemudian lari secara bersama-sama.
Oriks
Oriks
    Oriks merupakan anggota subfamili Hippotraginae yang berkerabat dengan antelop pedang, antelop kuda, dan adaks. Oriks hidup di daerah kering di Afrika dan semenanjung Arabia. Hewan ini memiliki tanduk ramping dan bercincin yang terletak di atas matanya. Oriks betina hidup di dalam sebuah kelompok, sedangkan oriks jantan sering hidup menyendiri. Oriks biasanya memakan rumput pada malam hari. Adapun pada siang hari mereka memakan tumbuhan kering di gurun. Contoh spesies oriks adalah gemsbox (Oryx gazella), oriks scimitar (Oryx dammah), dan oriks arab (oryx leucoryx).
Gazele
Gazele
    Gazele memiliki tubuh ramping, leher panjang dan ekor pendek. Tubuh bagian atas berwarna cokelat, sedangkan bagian bawahnya berwarna cokelat muda atau putih. Bagian mukanya memiliki pola garis-garis berwarna gelap dan terang. Di bagian tanduknya terdapat cincin-cincin yang hampir mencapai ujungnya. Contoh spesies gazel adalah gazel persia (Gazella subgutturosa), gazel przewalski (Procapra przewalski), springbok (Antidorcas marsupialis) dan gazel jerapah (Lotocranius walleri).
    Berbeda dari hewan yang lain, gazele akan berjalan menghampiri predator yang mengintainya sampai jarak tertentu. Hal ini dilakukan gazele untuk mengawasi gerak-gerik predator sambil memperingatkan kelompoknya. Gazele akan melarikan diri apabila predator mulai bergerak untuk menyerang.
Saiga
Saiga
    Antelop yang berasal dari Asia tengah dan Asia Barat ini memiliki bentuk tubuh yang mirip domba. Rambutnya yang seperti wol berwarna cokelat kekuningan pada musim panas dan berubah menjadi lebih pucat pada musim dingin. Hewan yang hidup di stepa ini memiliki tanduk bercincin yang tersamar. Spesies saiga mencakup saiga rusia (Saiga tatarica) dan saiga mongolia (Saiga monogolica).
Anak Antelop menyusu pada induknya
Anak Antelop
    Tingkat kedewasaan antelop tercapai pada umur 6 bulan sampai 3 tahun, tergantung spesies. Setelah melewati masa hamil selama 5-8 bulan, antelop betina akan melahirkan seekor anak. Anak antelop sangat rentan terhadap serangan predator atau pemangsa seperti singa dan hyena. Karena itu, induk antelop akan menjaga anaknya sampai dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.