Selasa, 23 Juli 2013

PLANETARIUM

    Planetarium adalah bangunan yang dilengkapi dengan alat-alat untuk memperagakan lokasi dan pergerakan planet serta benda langit lainnya di alam semesta. Planetarium berguna untuk memberikan pengetahuan mengenai objek astronomis dalam sistem tata surya dan alam semesta.
    Di Planetarium, lokasi dan pergerakan berbagai obyek langit seperti bintang, planet, bulan dan matahari diproyeksikan ke atap berbentuk kubah oleh suatu proyektor khusus. Penonton yang duduk di bawahnya merasa seperti sedang berada di tempat terbuka dan melihat langit di malam hari yang bertaburkan bintang-bintang yang cukup banyak.

 Gedung Planetarium
 Sejarah Planetarium 
    Salah satu bentuk planetarium awal adalah yang dikenal dengan nama Gottorp Globe dan dibuat pada pertengahan tahun 1600-an di Jerman. Bagian utama dari planetarium ini adalah bulatan cekung terbuat dari tembaga dengan diameter sekitar 3 m yang ditaruh di atas. Ilustrasi mengenai rasi bintang terlukis di permukaan bulatan tersebut. Untuk bintangnya, digunakan bulatan kecil dari tembaga yang dilapisi emas. Cahaya dari lampu minyak yang ditaruh di tengah akan membuat bintang-bintang itu seperti bersinar.

 Planetarium di Nagoya, Jepang, terbaik di Asia
    Pada akhir tahun 1600-an dibuat model planetarium yang melukiskan pergerakan planet-planet mengelilingi matahari. Sebuah bola yang berada di tengah digambarkan sebagai matahari. Bola tersebut dihubungkan dengan tangkai-tangkai ke bola-bola kecil yang digambarkan sebagai planet-planet. Dengan memutar model-model tersebut, kita dapat melihat miniatur planet-planet itu berputar mengelilingi matahari. Model lainnya ditambahkan dengan bola-bola kecil yang menggambarkan bulan atau satelit yang mengelilingi planet-planet.
Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat
Planetorium Modern
    Pada tahun 1925, Carl Zeiss membuat planetorium modern pertama menggunakan proyektor mekanik di Museum Munich, Jerman. Peralatan planetorium dipasang di dalam kubah berdiameter 10 meter.  Sebuah bola dari besi dilengkapi lensa-lensa digunakan untuk memperlihatkan gambar 4.500 bintang di kubah. Bola ini dapat berputar untuk menggambarkan rotasi bintang. Tujuh buah proyektor tambahan tertempel di bola yang menggambarkan matahari, bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Ketujuh proyektor ini juga bergerak terhadap bola bintang seperti planet-planet bergerak terhadap bintang-bintang. Keberhasilan proyektor Zeiss berimbas pada pembuatan ribuan planetarium lainnya di kemudian hari.

Planetarium Modern simulasi Matahari
Planetarium Digital
    Perkembangan teknologi proyektor digital membuat kemajuan dalam perkembangan planetarium berikutnya. Proyektor digital yang dipakai dalam peralatan planetarium ini memakai teknologi komputer yang dapat menciptakan gambar di layar video. Sebuah lensa kemudian memproyeksikan setiap gambar tersebut ke kubah besar. Untuk memperlihatkan bintang-bintang seperti yang terlihat dari sebuah tempat berlainan di sistem tata surya, komputer tinggal mengubah gambarnya di layar. Planetarium yang menggunakan proyektor yang terkomputerisasi ini juga dikenal dengan istilah planetarium digital.

 Planetarium Digital
    Planetarium digital membawa banyak kemajuan baru dalam penggambaran planet-planet. Planetarium dengan teknologi maju ini dapat menciptakan pemandangan jarak dekat dari sebuah planet yang berotasi. Planetarium ini juga dapat mensimulasikan pemandangan dari sebuah pesawat ruang angkasa yang terbang di atas permukaan planet. Selain bersifatedukatif, planetarium digital juga bersifat menghibur, karena kadang ditambahkan dengan gambar animasi dan musik pengiring.
Bagian dalam ruang Planetarium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.