Domba adalah kelompok hewan dari bangsa Artiodactyla (berkuku genap) yang dikenal sebagai penghasil wol. Domba berjalan dengan bertumpu pada atau menggunakan ujung kukunya, tidak berjanggut, berkelenjar di depan mata dan berekor lebih panjang daripada kambing. Hewan bermarga Ovis ini diternakkan manusia karena memiliki nilai ekonomis tinggi.
Sebagai hewan pemamah biak, domba memiliki lambung kompleks yang terdiri dari empat bagian. Lambung pertama, rumen, bertugas menerima makanan yang masuk melalui mulut dan yang telah bercampur dengan air liur. Di rumen makanan dihancurkan dengan bantuan kerja bakteri. Kemudian makanan masuk ke dalam lambung kedua yaitu retikulum. Di dalam retikulum makanan dilembutkan dan dibentuk seperti pelet. Setelah itu domba akan berbaring dan menguyah kembali pelet yang berasal dari retikulum di dalam mulutnya sampai makanan itu hancur. Ini berlangsung sekitar satu jam. Makanan kemudian ditekan masuk ke dalam lambung ketiga yaitu omasum dan diteruskan ke dalam lambung ke empat yaitu abomasum. Dari abomasum kemudian makanan diteruskan ke dalam usus halus.
Domba Ekor Gemuk
Domba Ekor Tipis
Wol
Domba domestik sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman pra sejarah. Hasil dari domba domestik adalah bulunya yang disebut wol. Wol merupakan hasil dari domba yang mempunyai arti ekonomis, misalnya peternakan domba di Afrika Selatan, Australia dan Selandia Baru telah menunjang kemakmuran negaranya. Wol tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan pakaian hangat di daerah beriklim dingin. Jenis domba penghasil wol adalah domba corridale dan merino.
Adapun domba karakul dari Asia Tengah menghasilkan kulit "anak domba persia". Wol dari ternak domba karakul tidak diambil karena mutu kulitnya terutama kulit anak domba muda yang digunakan dalam industri kulit binatang. Di samping untuk produksi wol, domba juga diternakan untuk produksi daging. Misalnya domba southdown dari Inggris Selatan dipelihara sebagai ternak pedaging.
Domba Garut
Domba Merino
Spesies Domba di Indonesia
Spesies domba di Indonesia digolongkan menjadi dua, yaitu domba lokal dan domba impor. Spesies domba impor antara lain adalah domba texel, domba suffolk, domba merino, domba dorset, domba dormer (persilangan dorset dan merino), dan domba katahdin. Adapun spesies domba lokal antara lain domba garut, (Priangan), domba ekor gemuk yang banyak terdapat di Jawa Timur. Dan domba ekor tipis (domba asli Indonesia) yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Domba jantan ekor tipis digunakan sebagai aduan.
Domba dorset berasal dari Inggris Selatan. Domba ini banyak diternakkan di Indonesi karena memiliki bulu yang halus. Ciri domba dorset adalah berbahu rendah, berpinggang lebar dan bertanduk. Adapun domba suffolk memiliki ciri khas berbadan putih namun berkepala hitam sehingga tampak seperti topeng dan kaus kakihitam pula pada kakinya. Domba ini tidak bertanduk, baik pada yang jantan maupun betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.