Jumat, 30 Desember 2016

INSEKTIVORA : KELOMPOK MAMALIA MUNGIL

   
    Insektivora (ordo Insectivora) merupakan kelompok hewan mamalia yang mencakup tikus mondok, tikus bulan, landaak susu, desman, tenrek, solenodon, celurut dan celurut gajah. Sekitar 400 spesies insektivora diklasifikasikan ke dalam delapan suku yaitu suku Erinaceidar, Talpidae, Tenrecidae, Solenodontidae, Chrsochloridae, Soricidae, Potamogalidae, dan Macroscelididae. Insektivora tersebar hampir di seluruh dunia, kecuali di wilayah Antartika, Australia dan Amerika Selatan.

Tenrek belang
    Pada umumnya, insektivora memiliki tubuh yang berukuran kecil, bahkan beberapa jenis celurut seperti genus Sorex dan Crocidura berbobot sekitar 3 gram. Meskipun bentuk badannya mirip tikus, kelompok celurut tidak memiliki gigi seri. Tubuh tikus mondok atau mole (suku Talpidae) dan tikus mondok emas atau Golden mole (suku Chrysochloridae) berbentuk bulat panjang dengan kaki pendek. Kedua hewan ini tidak mempunyai ekor dan mata. Bagian atasdari tubuh landak susu atau hedgehog (suku Erinaceidae) dan tenrek (suku Tenrecidae) ditutupi oleh duri-duri pendek. Adapun celurut gajah (suku Macroscelididae) memiliki kaki belakang yang panjang seperti jerboa.

Tikus bulan
Pakan Insektivora
    Pada umumnya, insektivora termasuk hewan nokturnal yang melakukan aktivitasnya pada malam hari. Meskipun pakan utamanya berupa serangga, namun inektivora juga memangsa invertebrata dan vertebrata kecil serta tumbuhan. Tikus mondok memakan kelompok invertebrata yang hidup di tanah termasuk cacing. Landak susu sering mengkonsumsi katak, tikus, burung, kadal dan ular. Selain memangsa ikan tenrek air dari genus limnogale juga memakan umbi akar tanaman Aponogeton. Sebagian besar insektivora tidak minum air secara langsung sehingga kebutuhan airnya dipenuhi dari makanan dan embun.
Kawanan solenodon
Masa Dormasi
    Untuk mengatasi keterbatasan pakan, insektivora beradaptasi melalui hibernasi (tidur musim dingin) dan aestivasi (tidur musim panas). Landak susu menjalani masa dormasi dengan cara bersembunyi di dalam liang sambil menggulung badannya. Meskipun dalam keadaan dormasi aktivitas fisiologi insektivora tetap berlangsung. Selain hibernasi dan aestivasi, beberapa jenis insektivora seperti tikus mondok eropa (Talpa europaea), menyimpan cadangan makanan di dalam gundukan tanah. Adapun tenrek Microgale dan tikus mondok bintang (Condylura) menimbun lemak pada bagian-bagian tubuhnya (terutama bagian ekor).

Landak susu
Rambut Vibrissae
    Kecuali celurut gajah, insektivora memiliki indera penglihatan yang lemah. Oleh sebab itu beberapa anggota celurut, tenrek, dan solenodon mengandalkan ekolokasi (pantulan gelombang suara yang mengenai obyek) selama beraktivitas. Tenrek dapat menghasilkan suara yang berfrekuensi 5-7 kHz dengan lidahnya. Solenodon menghasilkan suara dengan frekuensi 10-31 kHz , sedangkan frekuensi suara celurut berkisar 25-60 kHz. Apabila berada di lingkungan asing, insektivora mengenali benda-benda di sekitarnya dengan menggunakan rambut-rambut vibrissae yang ada di bagian mukanya.
Tikus mondok dan anak-anaknya
Masa Kehamilan
    Masa kehamilan pada insektivora bervariasi. Masa hamil celurut  berlangsung selama 2-3 minggu, celurut gajah 50-60 hari, dan tenrek sekitar 50 hari. Jumlah anak insektivora juga tergantung pada jenis dan letak geografis. Anggota suku Potamogalidae dan Solenodontidae melahirkan 1-3 anak, sedangkan suku Erinaceidae menghasilkan 1-9 anak. Celurut yanh hidup di daerah subtropis  menghasilkan anak yang lebih banyak daripada celurut di daerah tropis.
Sumber Referensi : Enslikopedi Umum Untuk Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.