Jumat, 23 Februari 2018

ENAM NEGARA BERPENDUDUK MAYORITAS ISLAM PECAHAN UNI SOVIET ( BAGIAN 1 )

1. AZERBAIJAN
   Azerbaijan adalah negara Eropa Timur yang sekuler dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Secara geografis Azerbaikan berada kawasan pegunungan Kaukasus di tepian laut Kaspia, Baku nama ibukotanya, berada di semenanjung Absheron yang menjorok ke laut Kaspia. Sebelum merdeka, Azerbaijan merupakan bagian dari Uni Soviet. Berbatasan dengan Rusia dan Georgia di sebelah utara, laut Kaspia di sebelah timur, Iran disebelah selatan serta Armenia disebelah timur. Azerbaijan memiliki wilayah Exclave atau wilayah yang terpisah jauh dari wilayah induk negaranya, yakni wilayah Nakhivan yang yang terpisah dari wilayah induk Azerbaijan oleh wilayah negara Armenia, berbatasan dengan Iran dan sedikit dengan wilayah Turki.
Azerbaijan Traditional Dance
    Azerbaijan pertama kali di memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1918 sebagai Republik Democratik Azerbaijan, menjadikannya sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim pertama yang berbentuk demokratik dan sekuler, sekaligus juga menjadi negara mayoritas muslim pertama yang memiliki gedung operas, teater dan universitas modern. Tahun 1920 atau dua tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Azerbaijan bergabung dengan Uni Soviet, namanya pun berubah menjadi Azerbaijan Soviet Socialist Republic. Seiring dengan runtuhnya Uni Soviet, Azerbaijan kembali memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 30 Agustus 1991, satu bulan sebelum dibubarkannya Uni Soviet secara resmi.
Kota Baku, Ibukota Azerbaijan
    Di tahun yang sama pecah perang yang dipicu oleh keinginan penduduk di wilayah Nagorno-Karabakh untuk mendirikan negara sendiri dibantu oleh Armenia karena memang mayoritas penduduk di wilayah tersebut mayoritas dari etnis Armenia. hingga perang usai,  Wilayah Nagorno-Karabakh secara de fakto telah menjadi sebuah Republik Independen namun tidak memiliki pengakuan dari dunia Internasional kecuali oleh Armenia. Azerbaijan menjadi anggota PBB di tahun 1992.
     Keseluruhan wilayah Azerbaijan, termasuk wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri dan exclave Nakhchivan adalah seluas 86,600 km2 atau kira kira hampir sama dengan luas wilayah propinsi Sumatera Selatan (85.679 km2). sedangkan penduduk Azerbaijan sejumlah 9,165,000 jiwa di tahun 2011, atau hampir setara dengan penduduk Jakarta (9.607.787 jiwa, tahun 2010). Dari total penduduknya hampir 52% tinggal di kawasan perkotaan. Orang orang Azerbaijan biasa disebut Azeri atau Azeris. 
    Mayoritas penduduknya ber-etnis Azerbaijani (91.60%), Lezgian (2.02%), Armenian (1.35%), Russian (1.34%) dan Talysh (1.26%), lain lain (2.43%).  Sebagian besar penduduk ber-etnis Armenia tinggal di wilayah yang memisahkan diri Nagorno-Karabakh. Bahasa resmi Azerbaijan adalah Bahasa Azerbaijan yang digunakan oleh 92% penduduk, Bahasa Azerbaijan sendiri merupakan bagian dari Bahasa Turki karena memang memiliki keterkaitan etnis dengan Turki. Selain itu juga digunakan Bahasa Rusia dan Bahasa Inggris. 
Tarian Tradisional Azerbaijan
Kehidupan Beragama di Azerbaijan
    Sebagai sebuah negara sekuler, Konsitusi Azerbaijan tidak menetapkan agama resmi yang diakui negara. Namun menjamin kebebasan beragama bagi penduduknya. Azerbaijan tercatat sebagai negara yang memiliki tingkat pengembangan SDM yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara negara eropa timur lainnya, termasuk dalam perkembangan ekonomi dan tingkat pengangguran yang rendah begitu pula dengan tingkat buta aksara.
    Sekitar 95% dari total populasi Azerbaijan memeluk agama Islam. Dan diperkirakan 85% dari muslim disana menganut Syi’ah, karena memang secara geografis bertetangga langsung dengan Republik Islam Iran, menempatkan Azerbaijan sebagai negara dengan penganut Syi’ah terbesar kedua di dunia, setelah Iran.  Hanya sekitar 15% muslim disana yang menganut Islam Suni.
    Selain Islam, sebagian kecil penduduk Azerbaijan memeluk agama Kristen (3.1%) sebagian besar adalah Kristen Ortodox Rusia, Georgia dan Russian Armenian Apostolic, sebagian kecil lainnya memeluk agama Katholik Roma, Protestan, dan penganut Ajaran Yahudi Kuno yang di anut oleh sekitar 10,000-20,000 yang tinggal di Azerbaijan

2. TURKMENISTAN

   Turkmenistan  juga dikenal sebagai Turkmenia (bahasa Rusia: Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi Uni Soviet yang bernama Republik Sosialis Soviet Turmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar kelima di dunia.
Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.
Busana Tradisional Turkmenistan
     Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun didorong untuk sekuler dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara Silirik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen". Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memerintah, dia mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
    Setelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Uni Soviet.Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokrat Partai Komunis Uni Soviet yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika dia menjabat ketua Partai Komunis Turkmenistan. Dia mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, dia diangkat sebagai Presiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Parade Pasukan Kaveleri Turkmenistan
Bahasa
   Bahasa Turkmen (bahasa Turk/bahasa Oghuz) adalah bahasa resmi di Turkmenistan (menurut Konstitusi Tahun 1992, walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Rusia sebagai "bahasa untuk komunikasi antar-etnis". Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa Uzbek, dan 7% menggunakan bahasa lainnya.
Agama
    Berdasarkan pada CIA World Factbook, Islam dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristen Gereja Ortodoks dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, di mana para misionaris merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.
 Turmenistan Traditional Dance
    Pada masa Uni Soviet, semua hal yang berhubungan dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas komunis Soviet. Sebagian besar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan dilarang, bahkan sebagian besar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun 1990, telah dilakukan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan budaya yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertama Saparmurat Ataevich Niyazov menyatakan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan dan mesjid telah kembali dibuka dengan banyak bantuan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun diadakan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa menggunakan Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta sejarah Islam.

3. TAJIKISTAN

     Republik Tajikistan adalah sebuah negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah yang berbatasan dengan Afganistan di selatan, Republik Rakyat Tiongkok di timur, Kirgizstan di utara dan Uzbekistan di barat. Kondisi geografisnya merupakan dataran tinggi yang tidak berbatasan dengan laut. Sebagian besar penduduk Tajikistan termasuk ke dalam etnis Tajik yang berbahasa Persia dan berbagi sejarah, bahasa, dan budaya dengan Afghanistan dan Iran. Setelah menjadi bagian dari Kekaisaran Samanid, Tajikistan menjadi republik konstituen dari Uni Soviet pada abad ke-20 dengan nama Republik Sosialis Soviet Tajikistan.
    Setelah kemerdekaan, Tajikistan menderita perang saudara yang berlangsung mulai dari 1992 sampai 1997. Sejak akhir perang, stabilitas politik yang baru didirikan dan bantuan asing telah memungkinkan perekonomian negara berkembang. Perdagangan komoditas seperti kapas, aluminium dan Uranium telah memberikan kontribusi besar untuk negara ini supaya terus membaik. Namun, pertempuran pecah kembali di akhir Juli 2012 dengan hasil yang kurang jelas.
Busana Tradisional Tajikistan
Agama
Islam merupakan agama dominan banyak dianut oleh masyarakat Tajikistan. Islam Sunni dari sekolah Hanafi adalah agama yang diakui tradisi Tajikistan sejak tahun 2009. Menurut 2009 Dapertemen luar Negeri AS merilis, jumlah penduduk Tajikistan adalah 98% Muslim, (kira-kira 95% Sunni dan 3% Syiah dengan beberapa Sufi.
    Islam, agama dominan dari seluruh Asia Tengah, dibawa ke wilayah tersebut oleh orang Arab pada abad ketujuh. Sejak saat itu, Islam telah menjadi bagian integral dari budaya Tajik. Misalnya, negara Samanid menjadi pelindung setia arsitektur Islam dan menyebarkan budaya Islam-Persia jauh ke jantung Asia Tengah. Juga, Ismail Samani, yang dianggap sebagai ayah dari bangsa Tajik, dipromosikan upaya misionaris Muslim di seluruh wilayah. Populasi di Asia Tengah mulai tegas menerima Islam dalam jumlah yang signifikan, terutama di Taraz, sekarang di zaman modern Kazakhstan. Selama era Soviet, upaya untuk mensekulerkan masyarakat sebagian besar tidak berhasil dan era pasca-Soviet telah melihat peningkatan yang ditandai dalam praktek keagamaan. Jumlah Muslim yang berpuasa selama bulan suci Ramadhan yang tinggi; hingga 99% dari Muslim di pedesaan dan 70% di kota-kota berpuasa selama bulan terakhir Ramadhan (2004). Kebanyakan Muslim Syiah, khususnya Ismailiyah berada di wilayah Gorno-Badakhshan terpencil serta kabupaten tertentu dari wilayah Khatlon selatan dan di Dushanbe. Di antara agama-agama lain, iman Ortodoks Rusia dipraktekkan hanya oleh Rusia yang tinggal di dalamnya meskipun komunitas Rusia menyusut secara signifikan di awal 1990-an. Beberapa kelompok Kristen kecil lainnya sekarang menikmati kebebasan relatif ibadah. Ada pula komunitas Yahudi yang sangat kecil. 
Dushanbe, Ibukota Tajikistan
Era Uni Soviet
    Kerudung tradisional di Tajikistan dipakai sebelum zaman modern adalah faranji tapi itu dilarang oleh Komunis Soviet.Selama tujuh dekade kontrol politik, Soviet pembuat kebijakan belum mampu memberantas tradisi Islam. Kampanye anti-islam Soviet terbesar terjadi dari akhir 1920-an sampai akhir tahun 1930-an sebagai bagian dari pengendalian luas terhadap agama secara umum. Dalam periode ini, banyak Muslim fungsionaris tewas, dan pelajaran agama dan ketaatan yang sangat dibatasi.

Tajikistan Traditional Dance
    Setelah Jerman menyerang Uni Soviet pada tahun 1941, terdapat kebijakan resmi terhadap Islam moderat. Salah satu perubahan yang terjadi adalah pembentukan pada tahun 1943 yang secara resmi disetujui Islam hierarki untuk Asia Tengah, Dewan Muslim dari Asia Tengah. Bersama-sama dengan tiga organisasi serupa untuk daerah-daerah lain di Uni Soviet yang memiliki populasi Muslim besar, pemerintahan ini dikendalikan oleh Kremlin, yang diperlukan loyalitas dari pejabat agama. Meskipun tenaga administrasi dan struktur yang memadai untuk melayani kebutuhan dari populasi Muslim wilayah, pemerintah dimungkinkan keberadaan hukum dari beberapa lembaga Islam, serta kegiatan keagamaan fungsionaris, sejumlah kecil dari masjid, dan pelajaran agama di dua seminari di Uzbekistan.
     Pengenalan Islam sebagai bagian terpadu dari kehidupan dapat ditemui di perkotaan ataupun pedesaan, tua maupun muda, yang berpendikan maupun tidak. Peran bahwa iman memainkan dalam kehidupan individu bervariasi, namun. Untuk beberapa Tajik, Islam lebih penting sebagai bagian intrinsik dari warisan budaya mereka daripada sebagai agama dalam arti biasa, dan beberapa orang Tajik yang tidak religius.

Sumber Referensi : Wikipedia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.