"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Sabtu, 12 Desember 2015

TANAMAN PERTANIAN (BAHAN PANGAN) DI INDONESIA


    Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Kebutuhan bahan makanan pokok pertanian terutama Beras juga menduduki peringkat ke 4 didunia. Walaupun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pada Era Orde Baru Indonesia pernah berswasembada Pangan dan Presiden Soeharto diberi kehormatan FAO memberikan pidato tentang keberhasilan pertanian di PBB, namun sekarang ini Indonesia belum berhasil kembali menuju Swasembada Beras. Faktor penyebabnya bisa disebabkan laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dan bergesernya prosentase penduduk yang bekerja disektor agraris ke sektor lain dan mungkin saja lahan pertanian semakin berkurang, terutama di Pulau Jawa. Bila tahun 1945-1990-an prosentase penduduk yang bekerja disektor agraris lebih tinggi dan penduduk yang tinggal di pedesaan lebih tinggi maka saat ini keadaan sudah mulai bergeser dengan prosentase yang hampir seimbang.
   Makanan Pokok penduduk Indonesia sebagian besar adalah Nasi yang berasal dari biji beras tanaman padi, namun pada beberapa wilayah tertentu seperti Madura dan Nusa Tenggara lebih dominan Jagung, sedangkan masyarakat Papua dan sebagian kecil masyarakat Maluku menjadikan sagu sebagai makanan pokok. Pada saat tertentu makanan pokok pengganti nasi di sebagian wilayah Indonesia adalah Umbi-Umbian termasuk Singkong dan Ubi Jalar. Jenis Tanaman pangan ini relatif ampuh sebagai pengganti nasi apabila terjadi paceklik dan kegagalan panen, disamping budidaya tanaman Umbi-Umbian relatif mudah dan bisa di tanam disegala musim.
   Sayur-sayuran adalah pendukung bahan pangan pokok untuk menambah selera makan sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain bergizi dengan kandungan vitamin A,B,dan C sayuran yang dibudidayakan di Indonesia relatif mudah didapat dengan harga terjangkau. Sebagian besar jenis sayuran adalah tanaman asli Indonesia namun sebagian besar lain berasal dari Intruduksi sayur-sayuran dari daerah Tropis dan sub Tropis benua Amerika dan Asia Selatan , misalnya : Jagung, Ketela pohon, Padi, Tomat dan lain-lain. Karena Sifat Tanaman bergantung pada jenis lapisan Tanah dan temperatur iklim yang tidak jauh berbeda tanaman-tanaman introduksi ini tumbuh dengan subur di wilayah Indonesia.
   Namun yang perlu diperhatikan juga adalah konsumsi sayuran yang baik adalah jenis sayuran organik yang ditanam tanpa penggunaan pestisida yang dapat meracuni tanaman termasuk manusia yang mengkonsumsinya apabila tidak dicuci dengan bersih. Racun Pestisida yang tujuannya adalah untuk mematikan serangan hama tanpa kita sadari juga ikut meracuni tanah yang lama kelamaan akan menyebabkan tanah akan kehilangan kesuburan. Memang biaya bertani secara organik cukup mahal namun manfaat yang lebih besar untuk kelangsungan kesuburan tanah termasuk semua mahluk hidup yang berada disekelilingnya lebih besar, terutama untuk menjaga lingkungan pertanian agar tidak mengalami kerusakan yang lebih besar pada jangka waktu yang lebih panjang.
Ubi Jalar Merah
Bawang Merah
Bawang Putih
Sayuran Bayam
Sayuran Brokoli
Petai Cina
Sayuran Petai
Tomat
Buncis
Kacang Merah
Cabai Merah besar
Cabe Rawit Merah
Cabe Merah Keriting
Cabe Rawit Hijau
Buah dan Daun Melinjo
Buah Oyong
Jagung Hebrida
Tanaman Jengkol
Kacang Hijau
Kapri/Polong
Kapri Merah
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Sayuran Kangkung
Kacang Panjang
Tanaman Kemangi
Buah Kecipir
Tanaman Kedelai
Tanaman Kentang
Hamparan kebun Kubis
Sayuran Kubis
Buah Labu Siam
Tanaman buah leunca
Tanaman Leunca
Tanaman Lobak
Tanaman Padi siap Panen
Tanaman Pare
Tanaman Lamtoro
Sayuran Sawi
Selada Air
Sayuran Selada
Tanaman Talas
Terung pipit
Terong Ungu
Terong Bulat/gelatik
Terung Lalapan
Budidaya Terong Ungu
Terong Hijau
Terong Rimbang
Terong Belanda
Buah Mentimun
Ubi Kayu/Singkong
Ubi Jalar Ungu
Ubi Madu
Sayuran Wortel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.