. Sumber : Wikipedea Indonesia
1. ALBANIA
1. ALBANIA
.
Republika e Shqipërisë
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
-
Dari Kerajaan Ottoman
|
|
-
|
Total
|
|
-
|
4,7%
|
|
-
|
Perkiraan 2006
|
|
-
|
||
Perkiraan 2005
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
||
-
|
||
355
|
Albania adalah sebuah negara yang
terletak di Eropa
bagian tenggara. Albania berbatasan
dengan Montenegro
di sebelah utara, Serbia
(Kosovo) di
timur laut, Republik Makedonia di timur, dan Yunani di selatan.
Laut Adriatik terletak di sebelah barat Albania, sedangkan Laut Ionia di barat daya. Albania di dalam bahasanya dipanggil Shqipëria,
yang berarti Tanah Air Burung Elang. Oleh itu, gambar burung elang berkepala
dua dapat dilihat di benderanya serta emblemnya. Nama "Albania" pula mungkin
berasal dari perkataan Indo-Eropa albh (putih).
Sejarah
Para
sarjana percaya penduduk Albania
merupakan keturunan non-Slavia, kelompok suku non-Turki yang dikenal sebagai Illyria, yang datang di Balkan
sekitar 2000 SM. Penduduk Albania
modern tetap membedakan antara Gheg (suku utara) dan Tosk (suku selatan). Setelah jatuh di
bawah otoritas Romawi pada 165 SM, Albania
diawasi hampir secara berkelanjutan dari pergantian kekuasaan asing sampai
pertengahan abad
ke-20, dengan masa singkat pemerintahan sendiri.
Menyusul
terpecahnya Kekaisaran Romawi pada 395, Kekaisaran Bizantium mulai menguasai daerah
yang kini dikenal sebagai Albania.
Di abad
ke-11, Kaisar Bizantium Alexius I Comnenus membuat surat keterangan di mana
dicatat pertama kalinya ada daerah atau tanah yang dikenal sebagai Albania dan penduduknya.
Kalifah
Usmaniyah menguasai Albania
antara 1385-1912. Selama masa ini, kebanyakan penduduk masuk Islam, dan penduduk
Albania juga
beremigrasi ke Italia,
Yunani, Mesir dan Turki. Walau
pengawasannya secara singkat terganggu oleh pergolakan 1443-1478, dipimpin oleh
Gjergj
Kastrioti Skenderbeg, Khilafah Turki Utsmani akhirnya menegaskan kembali
penguasaan mereka.
Di
awal abad ke-20, Khilafah Turki Utsmani tak dapat mengendalikan kontrolnya di
sini. Liga Prizren (1878)
memperkenalkan gagasan negara kebangsaan Albania dan menciptakan alfabet Albania modern. Menyusul
akhir Perang Balkan I, orang-orang Albania mengeluarkan Proklamasi Vlore pada 28
November 1912, mendeklarasikan 'kemerdekaan'. Perbatasan Albania ditetapkan oleh Kekuatan Besar pada
1913. Integritas wilayah Albania
ditegaskan di Konferensi Perdamaian Paris pada 1919, setelah Presiden
Amerika
Serikat Woodrow Wilson menolak rencana dengan kekuatan
Eropa untuk membagi Albania
di antara tetangganya.
Selama
Perang
Dunia II, Albania
dicaplok pertama kali oleh Italia (1939-43) dan kemudian oleh Jerman (1943-44).
Setelah perang, pemimpin Partai Komunis Enver Hoxha
mengatur melindungi integritas wilayah Albania selama 40 tahun berikutnya, namun memerlukan harga
politik yang sangat mahal dari penduduknya, yang ditundukkan untuk
membersihkan, mengurangi, penindasan hak sipil dan politik, larangan total pada
praktek keagamaan, dan meningkatkan isolasi. Albania
yang setia pada filsafat Stalinis yang keras, akhirnya
menarik diri dari Pakta Warsawa pada 1968 dan menjauhkan
diri dari sekutu terakhirnya, Republik Rakyat Cina pada 1978.
Menyusul
kematian Hoxha pada 1985 dan kemudian kejatuhan komunisme
pada 1991, masyarakat Albania
berjuang menanggulangi isolasi dan ketertinggalan sejarahnya. Selama masa
transisi awal, pemerintah Albania
memandang ikatan yang lebih dekat dengan Barat agar memperbaiki keadaan ekonomi
dan memperkenalkan reformasi demokrasi dasar, termasuk sistem multipartai.
Pada
1992, setelah kejayaan pemilihan yang luas bagi Partai Demokratik, Sali
Berisha menjadi tokoh demokrasi yang pertama yang dipilih sebagai Presiden Albania. Berisha memulai
program perbaikan ekonomi dan 'demokrasi' yang lebih berhati-hati namun saat
berjalan ada desas-desus yang gagal di pertengahan 1990an, karena political
gridlock. Di saat yang sama, perusahaan investasi yang tak mengindahkan
moral menggelapkan uang di seluruh Albania
dengan menggunakan skema piramida. Di awal 1997, beberapa skema piramida itu
kolaps, meninggalkan ribuan orang yang bangkrut, kecewa, dan marah. Pergolakan
bersenjata pecah di seluruh negara, menimbulkan kejatuhan hampir total otoritas
pemerintah. Selama masa itu, Albania
memiliki infrastruktur yang tak cukup dan kuno yang menderita kerusakan hebat,
seperti orang merampok karya umum untuk bahan bangunan. Depot senjata di
seluruh negeri dibongkar dan isinya dirampas sehingga pada tahun tahun itu
banyak beredar senjata api militer dikalangan warga sipil Albania. Anarki di awal 1997
menggelisahkan dunia dan mendorong mediasi internasional secara intensif.
Perintah
dipulihkan oleh Angkatan Perlindungan Multinasional PBB, dan pemerintah
rekonsiliasi nasional sementara menjaga PemilU Juni 1997, yang mengembalikan Sosialis dan
sekutunya pada kekuasaan di tingkat nasional. Presiden Berisha berhenti, dan
Presiden penggantinya ialah dari kalangan Sosialis Rexhep
Meidani. Antara 1997 dan 2002, rangkaian pemerintahan singkat menggantikan
satu sama lain. Fatos Nano, Ketua Partai Sosialis, telah menjadi PM
sejak Juni 2002.
Selama
masa transisi 1997-2002, struktur demokrasi Albania yang mudah pecah diperkuat. ParPol
tambahan terbentuk, toko media massa berkembang, organisasi dan asosiasi bisnis
nonpemerintahanpun begitu. Pada 1998, orang-orang Albania
meratifikasi konstitusi baru lewat referendum
umum, menjamin kekuasaan hukum dan perlindungan hak dan kebebasan beragama.
Pada
24 Juli 2002, Alfred Moisiu disumpah sebagai Presiden. Tokoh nonpartisan,
secara nominal diasosiasikan dengan Partai Demokrat, ia diangkat sebagai
kandidat konsensus dari partai yang berkuasa dan oposisi. Pergantian kekuasaan
yang tenang dari Meidani ke Moisiu merupakan akibat persetujuan di antara
partai untuk mengajak satu sama lain dalam pendirian struktur parlemen.
"Gencatan senjata" ini membawa ke masa baru kestabilan politik di Albania, yang dianggap dapat
membuat kemajuan berarti yang mungkin dalam reformasi demokrasi dan ekonomi,
kekuasaan inisiatif hukum, dan perkembangan hubungan Albania dengan negara tetangganya serta
AS.
Pemilihan
kota seluruh negara diadakan pada Oktober 2003. Walau perbaikan berarti
melebihi tahun-tahun yang lalu, tetap tersebar kesalahan administrasi, termasuk
ketidakakakuratan daftar pemungut. “Gencatan senjata” antarpemimpin partai
mulai heboh di musim panas 2003. Kemajuan pada perbaikan ekonomi dan politik
menderita tampak selama akhir-akhir tahun 2003 karena pertarungan politik.
Bagaimanapun, pada Desember 2003, PM Nano menekankan lagi kepemimpinannya dari
Partai Sosialis yang sedang berkuasa dan mengangkat kabinet baru.
Etnis minoritas
Makedonia di Albania
Albania mengakui etnis Makedonia sebagai
etnis minoritas dan memberikan pendidikan dasar dalam bahasa
Makedonia di daerah perbatasan di mana sebagian besar dari mereka tinggal.
Pada sensus 1989, 5.000 orang menyatakan diri sebagai orang Makedonia.
Organisasi
etnis ini menduga bahwa pemerintah mengurangi penghitungan jumlah etnis
Makedonia di Albania
dan secara politik mereka kurang diwakili - tidak ada etnis Makedonia di
parlemen Albania.
Beberapa pihak mengatakan adanya ketidaksetujuan antara warga negara Albania berbahasa Slavik
mengenai keanggotaannya dari bangsa Makedonia dan jumlah yang signifikan dari
penutur bahasa Slavik itu ialah Torbesh dan identitas diri sebagai
orang Albania.
Perkiraan luar mengenai penduduk etnis Makedonia di Albania
termasuk 10.000 [1],
sedangkan sumber-sumber Makedonia menyatakan bahwa ada 120.000 - 350.000 jiwa
etnis Makedonia di Albania.[2].
Bahasa
Bahasa
yang resmi adalah bahasa Albania
(99%)
2.Afganistan
د افغانستان اسلامي دولت
دولت اسلامی افغانستان De Afġānistān Islāmī Jomhoriyat |
||
-
|
||
-
|
||
-
|
Dari
Britania Raya
|
|
-
|
Total
|
|
-
|
0%
|
|
-
|
Perkiraan 2005
|
|
-
|
43/km2
|
|
Perkiraan 2004
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
||
.af
|
||
93
|
||
Republik Islam Afganistan (Pashtun/Dari-Parsi:
افغانستان, Afğānistān) adalah sebuah negara di Asia
Tengah. Ia kadang-kadang digolongkan sebagai bagian dari Asia
Selatan atau Timur Tengah karena
kedekatannya dengan Plato Iran.
Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan
di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan,
Uzbekistan
di utara, dan Republik Rakyat Cina di ujung
timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir,
wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu
negara termiskin di dunia.
Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban
pada 2001
dan Loya jirga
(sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat
menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan.
Sejarah
Politik
Artikel utama: Politik Afganistan
Kini, sebuah pemerintahan sementara telah didirikan. Diketuai oleh presiden Hamid
Karzai, kebanyakan anggotanya dari Aliansi
Utara, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang
terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga.
Mantan raja
Zahir
Shah yang kembali ke negeri, namun tak dikembalikan lagi sebagai
raja dan hanya menjalankan kekuatan seremonial terbatas.
Di bawah Persetujuan Perjanjian Bonn (Bonn Agreement), Komisi
Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik
dan pembentukan konstitusi draft. Dijadwalkan meluncurkan draft pada 1
September 2003, komisi itu telah meminta penundaan agar mengerjakan konsultasi
lebih lanjut. Pertemuan loya jirga (dewan agung) konstitusional diselenggarakan
pada Desember 2003 saat konstitusi baru diadopsi yang menciptakan bentuk
pemerintahan presiden.
Pasukan dan dinas intelijen
dari AS dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian,
lainnya ditugaskan memburu sisa Taliban dan al-Qaeda.
Angkatan Penjaga Perdamaian PBB memanggil operasi Angkatan
Pembantu Keamanan Internasional di Kabul, bermula Desember
2001. NATO
mengambil kendali angkatan ini pada 11
Agustus 2003.
Kebanyakan negeri tetap di bawah kendali panglima perang.
Pada 27
Maret 2003,
WaMenHan Afghanistan dan panglima perang yang berpengaruh Jenderal Abdul Rashid Dostum
menciptakan tugas untuk Zona Utara Afghanistan
dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara Hamid
Karzai bahwa tiada lagi zona di Afghanistan.
Demografi
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun karena belum adanya
pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi
sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka.
Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook
(diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah
sebagai berikut : Pashto 42%,
terpusat di bagian timur dan selatan Afghanistan; Tajik 27%
berpusat di bagian utara dan Kabul; Hazara 9%
berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan;
Uzbek
9%; Aimak4%;
Turkmen
3%; Baluchi 2%
dan sisanya 4% yang Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia Afgani yang sering
disebut Dari
(50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa
lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan
yang digunakan oleh 11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama
Baluchi dan Pashai (4%). Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua
bahasa atau lebih.
Menurut agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%),
Muslim Syi'ah
(19%), dan lainnya (1%).
Provinsi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Provinsi
di Afghanistan
Afganistan terdiri dari 34 buah provinsi (ولايت; velayat):
Geografi
Artikel utama: Geografi Afganistan
Afghanistan ialah negeri yang bergunung-gunung,
walau ada dataran di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afghanistan, Nowshak,
ialah 7485 m dpl. Sebagian besar negara ini kering, dan pasokan air bersih
terbatas. Afghanistan memiliki iklim tanah, dengan musim panas yang panas dan
musim salju yang dingin. Negara ini sering menjadi pusat gempa
bumi.
Peta Afganistan
Di samping ibu kotanya Kabul, Herat, Jalalabad,
Mazar-e Sharif
dan Kandahar
ialah kota-kota utama negara ini. Lihat juga Kota-kota
di Afganistan.
Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Afganistan
Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian
dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer
terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001.
Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya
perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan
ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah. Menyusul perang
koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001
dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari
Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali
Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo
untuk Rekonstruksi Afganistan pada Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan
untuk dana perwalian yang akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk
rekonstruksi termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas
kesehatan, peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian,
dan pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.
Budaya
Artikel utama: Budaya Afganistan
Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang tahun-tahun
terakhir. 2 unit Patung Buddha Bamiyan yang
terkenal di Provinsi Bamiyan dihancurkan
Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.
Orang Afganistan dikenal sebagai penunggang kuda. Olahraga
yang terkenal seperti Buzkashi
terkenal di sana.
Sebelum Taliban memegang kekuasaan, kota Kabul merupakan tempat tinggal
banyak musisi yang ahli dalam musik Afganistan tradisional dan modern. Kabul
pada paruh abad ke-20 sama dengan Wina selama abad XVIII dan XIX.
Pendidikan
Artikel utama: Pendidikan
di Afganistan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan
telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang
saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan
memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi
yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa
Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada
2002 oleh kelompok pembantu Save the Children
mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi
keluarga dan lingkungan.
Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah
telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret
2003.
Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%
3.Afrika Selatan
Republic of South
Africa
Republiek van Suid-Afrika IRiphabliki yase Ningizimu Afrika |
||
-
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
2%
|
|
-
|
Perkiraan 2006
|
|
-
|
36/km2
|
|
27
|
||
Republik Afrika Selatan atau Uni Afrika Selatan adalah sebuah negara di
Afrika bagian selatan.
Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana
dan Zimbabwe
di utara, Mozambik
dan Swaziland
di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman
Afrika Selatan.
Pada masa dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya
tetapi sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis
dengan penduduk kulit putih terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan juga
merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11 bahasa resmi.
Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian,
emas dan platinum
yang utama di dunia.
Sejarah
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak
suku telah menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu.
Penjelajah Belanda
yang dikenal sebagai Afrikaner
tiba disana pada 1652.
Pada saat itu Inggris juga berminat dengan negara ini, terutama setelah
penemuan cadangan berlian
yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang
Britania-Belanda dan dua Perang
Boer. Pada 1910, empat republik
utama digabung di bawah Kesatuan
Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania
sepenuhnya.
Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa
berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah berlanjut
hingga tahun 1940-an,
saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai
Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen.
Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid
(yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan
sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras.
Namun demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid
yang menyeluruh di Afrika Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan
dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bermula pada
1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan, politik ini
menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Pada
Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari
berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC),
pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W.
de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan
partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan membebaskan Nelson
Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara
perlahan-lahan dan pemilu
tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih
kemenangan yang besar dan Nelson Mandela, dilantik
sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan
sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta penduduknya masih hidup
dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela menjadi
presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah berjanji untuk
melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang telah diabaikan semasa
era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan
pimpinan ANC
adalah seperti pengangguran, wabah AIDS,
kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan
kembali Afrika Selatan kepada ekonomi global setelah beberapa tahun
diasingkankan karena politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka
untuk menyatukan rakyat pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal
dengan Truth
and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond
Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah
seperti badan polisi
agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di
tahap nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika Selatan
dalam masyarakat
majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa
dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena
selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson Mandela
meletakkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk
memberi kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo
Mbeki. Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan selepas
memenangi pemilu nasional pada tahun 1999, dan partainya menang tipis dua
pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah
mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi
ekonomi negara.
Kemandirian
Setelah empat tahun untuk merundingkan, Uni Afrika Selatan diciptakan dari
daerah jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti halnya Negara Merdeka Orange dan
Transvaal, pada 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah akhir dari Perang
Boer Kedua. Baru saja didirikan Uni Afrika Selatan adalah satu dominion dari
Britania Raya.Dari 1913,kepemilikan darat oleh ' hitam di batasi; di langkah
itu mereka yang punya kontrol semata-mata hanya 7% negara. Sejumlah lahan
dipesan untuk orang-orang berasal dari nanti secara garis besar bertambah. [16]
Pada 1931 perserikatan secara efektif kemandirian diijinkan dari kerajaan
Inggris dengan jalan lintasan dari Dekrit Westminster, yang britania morphed
posisi diantara Afrika Selatan ke dalam tersebut Raja berbeda dari Afrika
Selatan. Pada 1934, Pihak Orang Afrika Selatan dan Pihak Nasional menggabungkan
bentuk Pihak bersatu, mencari kerujukan di antara Eropa Kelahiran Afrika dan
Berbahasa Inggris "Putih". Pada 1939 belahan pihak berlalu masukan
dari perserikatan ke dalam Perang Dunia 2 sebagai satu bersekutu dari kerajaan
Inggris, satu gerakan yang mana Pihak Nasional pengikut betul-betul ditentang.
Apartheid
Artikel utama: Afrika selatan di bawah apartheid
Pada 1948, Partai Nasional terpilih untuk menguasai Afrika Selatan. Hal ini
memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris
dan Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan selanjutnya sejak terbentuknya
perserikatan (Union). Pemerintahan Nasionalis mengatur jalannya undang-undang
pemisahan, menggolongkan orang-orang ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak
dan batasan-batasan untuk masing-masing golongan, seperti hukum pass dan
batasan pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit hitam yang
jauh lebih besar. Sistem pemisahan ini kemudian dikenal secara kolektif sebagai
apartheid.
Pemencilan ini dimaksudkan kulit putih untuk mengontrol kekayaan yang
mempercepat industrialisasi dari 1950an, '60an, dan ' 70an. Selama minoritas
Kulit Putih menikmati standar paling tinggi di seluruh Afrika, seringkali
dibandingkan dengan negara-negara barat Dunia Pertama, mayoritas Kulit Hitam
tetap dirugikan dalam setiap tingkat, meliputi pendapatan, pendidikan, rumah,
dan tingkat harapan hidup. Pada 31 Mei 1961, mengikuti referendum orang-orang
kulit putih, negara ini menjadi sebuah republik dan meninggalkan Persemakmuran
(Britania). Ratu Elizabeth II tidak lagi menjadi kepala negara dan Gubernur Jendral
terakhir menjadi Presiden Negara.
Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi
internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan.
Suatu periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan
kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom
atau cara lain, oleh berbagai gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh
Kongres Nasional Afrika (ANC).
Di akhir 1970-an, Afrika selatan mulai mengembangkan program senjata nuklir.
Pada dekade berikutnya, menghasilkan enam senjata nuklir deliverable. Dasar
pemikiran untuk gudang senjata nuklir diperdebatkan. Beberapa komentator
meyakini tersebut para pemimpin Vorster dan P.W. Botha menginginkan agar mampu
intervensi Amerika catalyse pada peristiwa di mana satu peperangan di antara
Afrika Selatan dan Bahasa Kuba Yang mendukung pemerintah MPLA dari Angola.
Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah ketika ini
mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan organisasi lain kenegaraan
sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari memenjara setelah duapuluh tujuh
pemenjaraannya tahun pada satu kalimat sabot. Pemerintah yang mencabut
legislasi aparteid. Afrika selatan menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan
mengabulkan ke Nuklir Bukan Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan
menggenggam ini pertama dengan pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang
dimenangi oleh satu mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika,
kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan, sepertinya telah
sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk generasi dari alpa bidang
pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan antara putihi, tadi jarang, telah
tingkat sangat besar. [17] Sementara beberapa telah tujukan ini sebagian ke
warisan dari sistem aparteid, terus meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan
dari pemerintah saat ini untuk mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai
tambahan, pemerintah saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal
untuk memastikan keduanya pembagian kembali dari kekayaan dan kemajuan ekonomi.
Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil kekuatan, Pembangunan Manusia perserikatan
bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang Afrika Selatan telah curah, sementara
ini dengan mantap naik hingga pertengahan - 1990s. [18] Beberapa ini dapat
mungkin menjadi ditujukan ke tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari
pemerintah untuk bertindak menunjuknya. [19]
Politik
Bangunan National Assembly di Kaapstad
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi
konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman
yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan
lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif
dengan daerah kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika Selatan
memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan.
Ia dipilih sewaktu Sidang Nasional (National Assembly) dan Majelis
Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung.
Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu
secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang
telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9
provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat
berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada
April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan
69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%)
telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk
Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat
Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai
Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal
undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri
atau "Premier".
Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika
Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika
kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik.
Secara politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC),
partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk
menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri,
kunjungan ke Afrika Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela
setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan
setelah tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga saling
berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April
2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu
yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia
mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu
sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh
anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara penghargaan ini, seperti Indira
Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India.
Pembagian administratif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembagian administratif
Afrika Selatan
Peta Afrika Selatan
Provinsi
Afrika Selatan terdiri dari sembilan provinsi yaitu:
- Eastern Cape
- Free State
- Gauteng
- KwaZulu-Natal
- Limpopo
- Mpumalanga
- North West
- Northern Cape
- Western Cape
Kota-kota utama
Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg,
Durban,
Cape
Town, Pretoria, Kimberley, Port
Elizabeth dan Bloemfontein.
Geografi
Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah
1.219.912 km² termasuk Pulau Robben
dan Kepulauan
Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika
Selatan bersebelahan dengan Samudra
Atlantik di pantai barat dan Samudra
Selatan dan Samudra Hindia di pantai
timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela dan
arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra
Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian
3.408 m.
Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini,
iklimnya adalah Mediterania, di kawasan
pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis.
Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang
bernilai seperti emas,
platinum
dan berlian.
Bahan tambang semulajadinya termasuklah emas, kromium,
antimoni, arang, biji
besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium,
berlian,
platinum,
kuprum, vanadium,
garam,
gas asli.
Ekonomi
Kawasan Sandton di Johannesburg
yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan besar penggerak ekonomi Afrika
Selatan.
Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan
sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang
bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan,
perundangan,
telekomunikasi,
energi,
infrastruktur
yang maju dan modern. Bursa
sahamnya di Johannesburg begitu aktif
hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi
negara bergantung kepada sektor pertambangan.
Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh
sektor produksi.
Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi ke-25
terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan keseluruhan
Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di
Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas
yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam
dan peralatan ilmiah.
Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini.
Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan
pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk
menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas
berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA
internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana
terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe
juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing
khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002,
masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30
persen tetapi pada tahun 2004 mata uang Rand telah kembali kokoh.
Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa,
kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama
pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta
penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko
kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit
hitam Afrika Selatan telah berhasil mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994
ke 24% pada tahun 2003.
Demografi
Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang
kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah
campuran) dan orang berbangsa India.
Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam
yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat
majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan
kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika
di sini adalah yang berbahasa Nguni
termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu.
Kelompok yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana,
termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan
merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir
adalah Tsonga, atau
Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga,
dan Venda, yang
juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.
Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda,
Perancis,
Inggris
dan Jerman.
Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah
awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis
— kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok
kedua keturunan budak
Belanda
yang datang dari Indonesia.
9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured.
Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang
dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal.
Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang
India.
Pendidikan
Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat.
Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu
dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak
diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini
dapat juga dibuat di TK.
Lazimnya untuk memasuki universitas, seseorang wajib
lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan
bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas
prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu,
mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar
di "technikon"
atau kampus teknikal.
Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna
kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia,
dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini
telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.
Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan
yang besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk
suatu sistem
pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14
kementerian pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada
Februari 1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum
baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan
menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan
kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di
sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999
pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran
belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000
sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap,
60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan
hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus
dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah
ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya
adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).
Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan
tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era
apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas
dan 190.000 pelajar di "technikon"
(institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan
kulit putih. Tetapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di
universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah
bertambah secara mendadak. [1]
Budaya
Penjara Pulau Robben yang menampung para tahanan politik era
apartheid,
termasuk Nelson Mandela, kini merupakan
salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di kawasan-kawasan
perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu era apartheid
telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun,
budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya
tetap ada diantara etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan
dan hukum adat mereka. Tetapi pada umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam
adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa
yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami
juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau
memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan dan
hewan korban.
Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua
dan batu oleh suku San, beberapa diantaranya
dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti
oleh suku Zulu
juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya, budaya
kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi sehari-hari yang
berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit
hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh yang paling ketara adalah
pemusnahan "District Six", suatu kawasan multibudaya di Cape
Town dan Sophiatown di Johannesburg,
di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan mengasah
kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith
Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia
Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.
Dari segi makanan,
bistik atau sosis boerewors,
sayur rebus dan chips (kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan
yang lebih menantang biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih
kepada daging. Makanan kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini,
walaupun orang-orang dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew"
dari gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman
paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di
sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.