Rabu, 06 Januari 2010 | 16:05 WIB
Lima Pendaki Ciremai Berhasil Dievakuasi
KUMPULAN BERITA DARI GUNUNG CIREMAI
TEMPO Interaktif,
Kuningan - Sebanyak lima pendaki Gunung Ciremai yang sempat dinyatakan
tersesat dan hilang akhirnya berhasil dievakuasi. Seorang pendaki
kondisinya sangat parah bahkan hingga mengalami muntah darah.
Berdasarkan
informasi yang berhasil dihimpun tim SAR akhirnya berhasil melakukan
evakuasi terhadap lima pendaki pada Selasa malam (5/1) sekitar pukul
22.30 WIB di Kampung Cisabrang, Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan,
Kabupaten Kuningan. Mereka langsung dibawa ke RSUD 45 Kuningan di Jalan
Raya Bandorasa, Cilimus menggunakan empat ambulans.
Gunung Ciremai |
Berdasarkan
pantauan, dari lima pendaki yang sempat tersesat hanya seorang pendaki
yang terlihat masih dalam kondisi sehat yaitu Mahu, 22. Sedangkan tiga
lainnya langsung diinfus untuk memberikan cairan ke dalam tubuh mereka.
Kondisi terparah dialami Maskom. Ia mengalami kedinginan dan selalu
menggigil, di hidungnya keluar darah segar dan juga berkali-kali muntah
darah. Ia pun langsung dirawat intensif namun langsung dirujuk di RSUD
Gunung Jati, Cirebon untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Ketua
Basarnas Cirebon, Suyatno, menjelaskan pos sempat kehilangan kontak
dengan tim SAR pencari di Gunung Ciremai. "Cuaca yang tidak mendukung,
kabut tebal dan hujan deras sempat membuat kami kehilangan kontak dengan
tim pencari," katanya.
Namun pada Selasa sore
sekitar pukul 18.00 WIB komunikasi sudah normal dan diketahui kondisi
pendaki sudah sangat memprihatinkan. "Akhirnya diputuskan malam itu juga
harus langsung dilakukan evakuasi," katanya.
Namun pada Selasa sore sekitar pukul 18.00 WIB
komunikasi sudah normal dan diketahui kondisi pendaki sudah sangat
memprihatinkan. "Akhirnya diputuskan malam itu juga harus langsung
dilakukan evakuasi," katanya.
Seorang pendaki
yang masih dalam kondisi sehat, Mahu, mengungkapkan mereka tersesat.
"Kami tidak tahu harus jalan kemana, karenanya seorang di antara mereka
langsung mengirimkan sms ke keluarganya untuk memberitahukan ke pos
penjaga jika mereka tersesat. "Kami sempat bertemu dengan tim pencari di
Pengasinan, dan Alhamdulillah sekarang sudah bisa turun dengan
selamat," katanya.
Seperti diberikan sebelumnya
lima pendaki asal Desa Gempol, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon
masing-masing Mahu,22, Budiman,25, Kadnila,22, Maskom,18 serta Wahyu,17
bermaksud untuk melewatkan malam tahun baru di Gunung Ciremai. Mereka
berangkat pada Kamis (31/12) lalu namun melalui jalur pendakian ilegal,
yaitu jalur Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
Pada
Senin (4/1) mereka sebenarnya berhasil ditemukan di Blok Pengasinan
atau sekitar 2.700 meter diatas permukaan laut sekitar pukul 10.30 WIB.
Namun evakuasi baru berhasil dilakukan pada Selasa malam (5/1).
TIM SAR SELAMATKAN EMPAT PENDAKI CIREMAI
Puncak CiremAdd caption |
Dua orang lagi perempuan, masing-masing Muthia (20) mahasiswi tingkat II jurusan Akuntansi UI, warga Jalan Halmahera, Kelurahan Beji, Kota Depok, dan Anisa Triwardani (19) mahasiswi tingkat II, Fakultas Ekonomi UI, warga Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi.
Saat ditemui "PRLM" dalam perjalanan turun dalam panduan Tim SAR di lereng Ciremai, Selasa (10/4/12) sore, mereka menyebutkan, keempatnya memulai pendakian menuju Puncak Ciremai dari Pos Pendakian Desa Linggasana, Kec. Cilimus, Kab. Kuningan, pada Sabtu (7/4/12) pukul 7.00 WIB.
Dari desa itu mereka langsung meniti jalur pendakian Linggasana (jalur pendakian resmi baru di sebelah selatan jalur Linggajati yang bertemu dengan jalur Lingajati di sekitar tanjakan Kondangamis pada ketinggian sekitar 1.350 meter di atas permukaan laut (mdpl), menuju puncak 3.078 mdpl.
"Dalam perjalanan pendakian itu, kami sempat ngekamp (kemping istirahat-red.) dulu semalam di sekitar Blok tanjakan Bapa Tere mendekati Blok Batu Lingga, dan baru sampai ke puncak pada Minggu (8/4) sore sekitar pukul 14.30 WIB.," ujar Alya Izet dibenarkan tiga rekannya itu.(pr/sm)
"Para Pendaki Harus Ditemukan Hari Ini"
Lima pendaki dalam keadaan lemas. "Jika tidak cepat ditemukan, mungkin ada yang tewas."
BERITA TERKAIT
BEKASI
(Pos Kota)-Tujuh pendaki gunung yang tersesat di kawasan Gunung
Ciremai, adalah kelompok pengajian yang juga simpatisan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Kota Bekasi.
VIVAnews - Sampai tadi malam, lima pendaki
masih dinyatakan hilang di Gunung Ciremai, Jawa Barat. Kepala Balai
Taman Nasional Gunung Ciremai, Mukhtadin Nafari, pemerintah berinisiatif
membentuk tim gabungan untuk mencari mereka.
"Tim gabungan memaksakan hari ini harus ketemu," kata Mukhtadin ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 26 Mei 2009. Seba, menurut keterangan dua orang yang selamat yakni Fredy (27) pemandu lokal yang beralamat di Desa Cupang, Cirebon dan Widi (35), warga Perumnas Master, Karangsatria, Tambun Selatan, kelima rekannya dalam keadaan lemas.
Saking lemasnya, kelimanya tidak bisa bergerak. Fredy dan Widi lantas meninggalkan mereka di sebuah ceruk, lalu keduanya turun mencari bantuan. "Jika tidak cepat ditemukan, mungkin ada yang tewas," kata Mukhtadin.
Ditambahkan dia, tim saat ini bergerak cepat. Sejak pagi tadi, tim gabungan yang terdiri dari Wanadri, SAR, tim kesehatan, TNI, satuan kehutanan, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, dan sejumlah sukarelawan sudah naik gunung mencari keberadaan kelima pendaki yang tewas tersebut. "Kami harus bertindak cepat," tambah dia.
Lima pendaki yang masih dinyatakan hilang adalah Iwan (35) warga Perumnas III Bekasi, Dedi (28) warga Perumnas III, Bekasi, Darso (36) warga Perumnas Master, Karangsatria, Tambun Selatan, Abdul Hatni (33) warga Perumnas III, Jalan Maluku, Bekasi, dan Gembong (27) warga Jalan Irigasi, Margahayu, Bekasi Timur.
Menurut keterangan, para pendaki yang merupakan grup pengajian berangkat bersama-sama menuju puncak Gunung Ciremai pada Jumat 22 Mei 2009, mereka menggunakan jalur resmi pendakian.
Gunung Ciremai secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Gunung tersebut memiliki ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut.
Kepastian itu setelah Chaidir Agam, Humas PKS Kota Bekasi saat dihubungi Pos Kota membenarkan. “Mereka bukan pengurus, hanya simpatisan dan kader PKS saja,” ujarnya. Dia juga mengaku kepergian mereka untuk mendaki bukan atas nama kader, apalagi PKS. “Mereka hanya ingin refresing,” ujarnya.
Ketujuh orang yang tersesat itu Iwan Kurniawan, 30, Widi, 26, Darso, 27, Abdul Hatni, 26, Gembong, 27, Predi, 28, dan Didi Kusuma, 26. Belakangan Iwan, warga Durenjaya Bekasi Timur, berhasil selamat dan melapor ke Poskot SAR Gunung Ciremai. (saban)
PKS Bentuk Tim Pencari
BEKASI (Pos Kota)-Tim SAR PKS Kota Bekasi, bersama belasan tim lannya berusaha ke lokasi kadernya yang tersesat di Gunun Ciremai, Kuningan Jawa Barat.
Menurut Chaidir Agam, Tim PKS bergabung dengan berbagai pencinta
alam, di antaranya Wanadri, LSM Akar, FMGC dan aparat Polhut dan
Koramil. Lokasi yang ditunjukan Iwan, pimpinan rombongan, mereka berada
di Sangga Buana II. “Karena tim dibagi beberapa bagian,” ujar Chaidir,
yang terus memantau proses evakuasi.
Tim dibagi dengan jalan darat dan jalan gunung. Jalan darat melalu Palutungan ke Linggarjati dengan kendaraan dan waktu yang ditempuh sekitar 3 jam. Sedangkan melalui jalur huta waktu tempuh mencari 10 jam.
Tujuh pendaki yang tersesat itu Iwan Kurniawan, 30, Widi, 26, Darso, 27, Abdul Hatni, 26, Gembong, 27, Predi, 28, dan Didi Kusuma, 26. Belakangan Iwan, warga Durenjaya Bekasi Timur, berhasil selamat dan melapor ke Poskot SAR Gunung Ciremai. (saban/B)
Masuk Tanpa Izin
KUNINGAN- SURYA-Sebanyak tujuh pendaki gunung asal Bekasi Timur dilaporkan tersesat di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sejak Sabtu (23/5). Dari hasil kontak terakhir Sabtu malam, mereka dalam kondisi tanpa makanan, korek api, dan salah satu di antara mereka cedera berat karena terjatuh dari jurang.
Para pendaki itu adalah Didi Kusmana selaku ketua regu pendakian, Iwan dilaporkan jatuh ke jurang dan terluka di kepala, kemudian Widhi, Darso, Hatni, Gembong, serta Fredi, pemandu dari Cirebon.
Menurut Kepala Taman Nasional Gunung Ciremai, Muhtadin Nafari, ketujuh orang itu hanya membeli tiket dari Perum Perhutan untuk berkemah, tetapi tidak untuk mendaki. “Jika mereka mau mendaki, tentu ada karcis khusus dan dibekali pemandu lokal,” katanya.
Ketujuhnya naik dari jalur Palutungan dan diketahui hanya membawa satu tenda, dan sleeping bed. Berdasarkan kontak terakhir mereka sudah kehabisan makanan dan tanpa korek api. “Tadi malam, kami masih bisa kontak mereka karena telepon genggam mereka masih bisa dipakai. tetapi kami khawatir baterai mereka tak mencukupi sampai hari Minggu ini,” kata Muhtadin.
Mereka diperkirakan berada di area Sanggabuana di ketinggian 2000 meter diatas permukaan tanah. Tetapi dipastikan tidak berada di jalur pendakian karena tak bisa menemukan penanda apapun di jalan. Di ketinggian itu juga tak terdapat mata air.
Ada tiga tim yang bergerak, yakni tim penyelamat yang membawa perbekalan makanan, tim penjemput, dan tim pemandu. Tim penyelamat, menurut Muhtadin sudah mulai bergerak ke lokasi tempat mereka tersesat, sejak Sabtu pukul 22.30 namun untuk menjangkau daerah tersebut butuh waktu sekitar tujuh hingga delapan jam.
Tim kedua juga bergerak sekitar pukul 12.00 untuk membawa turun mereka ke ketinggian 1000 meter. Tim ketiga akan mebawa turun mereka ke tempat aman.
Gunung Ciremai memang mengundang keinginan para pendaki menaikinya. Dengan ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (m dpl) atau 2.578 meter di atas Kota Kuningan membuatnya menjadi gunung tertinggi di seantero Jabar.
Kendati masuk kategori jajaran 80 gunung aktif di P Jawa, namun dibandingkan gunung-gunung lainnya, G Ciremai memiliki tabiat yang paling “kalem” dan “ramah”.
Hanya saja keindahan G Ciremai itu terkadang melenakan pendaki. Tercatat, pada bulan Juni 2007, satu dari 11 orang pendaki asal Indramayu pernah tersesat jalur. Bahkan, salah seorang pendaki, Nurdianto, 18, akhirnya tewas karena hipotermia atau kedinginan saat ia berusaha berlindung di sekitar Gua Walet atau sekitar tanaman edelweis.
"Tim gabungan memaksakan hari ini harus ketemu," kata Mukhtadin ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 26 Mei 2009. Seba, menurut keterangan dua orang yang selamat yakni Fredy (27) pemandu lokal yang beralamat di Desa Cupang, Cirebon dan Widi (35), warga Perumnas Master, Karangsatria, Tambun Selatan, kelima rekannya dalam keadaan lemas.
Jalur Menanjak Gunung Ciremai |
Saking lemasnya, kelimanya tidak bisa bergerak. Fredy dan Widi lantas meninggalkan mereka di sebuah ceruk, lalu keduanya turun mencari bantuan. "Jika tidak cepat ditemukan, mungkin ada yang tewas," kata Mukhtadin.
Ditambahkan dia, tim saat ini bergerak cepat. Sejak pagi tadi, tim gabungan yang terdiri dari Wanadri, SAR, tim kesehatan, TNI, satuan kehutanan, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, dan sejumlah sukarelawan sudah naik gunung mencari keberadaan kelima pendaki yang tewas tersebut. "Kami harus bertindak cepat," tambah dia.
Lima pendaki yang masih dinyatakan hilang adalah Iwan (35) warga Perumnas III Bekasi, Dedi (28) warga Perumnas III, Bekasi, Darso (36) warga Perumnas Master, Karangsatria, Tambun Selatan, Abdul Hatni (33) warga Perumnas III, Jalan Maluku, Bekasi, dan Gembong (27) warga Jalan Irigasi, Margahayu, Bekasi Timur.
Menurut keterangan, para pendaki yang merupakan grup pengajian berangkat bersama-sama menuju puncak Gunung Ciremai pada Jumat 22 Mei 2009, mereka menggunakan jalur resmi pendakian.
Gunung Ciremai secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Gunung tersebut memiliki ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut.
7 Simpatisan PKS Tersesat di Gunung Ceremai
7 Simpatisan PKS Tersesat di Gunung CiremaiKepastian itu setelah Chaidir Agam, Humas PKS Kota Bekasi saat dihubungi Pos Kota membenarkan. “Mereka bukan pengurus, hanya simpatisan dan kader PKS saja,” ujarnya. Dia juga mengaku kepergian mereka untuk mendaki bukan atas nama kader, apalagi PKS. “Mereka hanya ingin refresing,” ujarnya.
Ketujuh orang yang tersesat itu Iwan Kurniawan, 30, Widi, 26, Darso, 27, Abdul Hatni, 26, Gembong, 27, Predi, 28, dan Didi Kusuma, 26. Belakangan Iwan, warga Durenjaya Bekasi Timur, berhasil selamat dan melapor ke Poskot SAR Gunung Ciremai. (saban)
PKS Bentuk Tim Pencari
BEKASI (Pos Kota)-Tim SAR PKS Kota Bekasi, bersama belasan tim lannya berusaha ke lokasi kadernya yang tersesat di Gunun Ciremai, Kuningan Jawa Barat.
Kerangka Pendaki di Gunung Ciremai |
Tim dibagi dengan jalan darat dan jalan gunung. Jalan darat melalu Palutungan ke Linggarjati dengan kendaraan dan waktu yang ditempuh sekitar 3 jam. Sedangkan melalui jalur huta waktu tempuh mencari 10 jam.
Tujuh pendaki yang tersesat itu Iwan Kurniawan, 30, Widi, 26, Darso, 27, Abdul Hatni, 26, Gembong, 27, Predi, 28, dan Didi Kusuma, 26. Belakangan Iwan, warga Durenjaya Bekasi Timur, berhasil selamat dan melapor ke Poskot SAR Gunung Ciremai. (saban/B)
Masuk Tanpa Izin
KUNINGAN- SURYA-Sebanyak tujuh pendaki gunung asal Bekasi Timur dilaporkan tersesat di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sejak Sabtu (23/5). Dari hasil kontak terakhir Sabtu malam, mereka dalam kondisi tanpa makanan, korek api, dan salah satu di antara mereka cedera berat karena terjatuh dari jurang.
Para pendaki itu adalah Didi Kusmana selaku ketua regu pendakian, Iwan dilaporkan jatuh ke jurang dan terluka di kepala, kemudian Widhi, Darso, Hatni, Gembong, serta Fredi, pemandu dari Cirebon.
Menurut Kepala Taman Nasional Gunung Ciremai, Muhtadin Nafari, ketujuh orang itu hanya membeli tiket dari Perum Perhutan untuk berkemah, tetapi tidak untuk mendaki. “Jika mereka mau mendaki, tentu ada karcis khusus dan dibekali pemandu lokal,” katanya.
Ketujuhnya naik dari jalur Palutungan dan diketahui hanya membawa satu tenda, dan sleeping bed. Berdasarkan kontak terakhir mereka sudah kehabisan makanan dan tanpa korek api. “Tadi malam, kami masih bisa kontak mereka karena telepon genggam mereka masih bisa dipakai. tetapi kami khawatir baterai mereka tak mencukupi sampai hari Minggu ini,” kata Muhtadin.
Mereka diperkirakan berada di area Sanggabuana di ketinggian 2000 meter diatas permukaan tanah. Tetapi dipastikan tidak berada di jalur pendakian karena tak bisa menemukan penanda apapun di jalan. Di ketinggian itu juga tak terdapat mata air.
Ada tiga tim yang bergerak, yakni tim penyelamat yang membawa perbekalan makanan, tim penjemput, dan tim pemandu. Tim penyelamat, menurut Muhtadin sudah mulai bergerak ke lokasi tempat mereka tersesat, sejak Sabtu pukul 22.30 namun untuk menjangkau daerah tersebut butuh waktu sekitar tujuh hingga delapan jam.
Tim kedua juga bergerak sekitar pukul 12.00 untuk membawa turun mereka ke ketinggian 1000 meter. Tim ketiga akan mebawa turun mereka ke tempat aman.
Gunung Ciremai memang mengundang keinginan para pendaki menaikinya. Dengan ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (m dpl) atau 2.578 meter di atas Kota Kuningan membuatnya menjadi gunung tertinggi di seantero Jabar.
Kendati masuk kategori jajaran 80 gunung aktif di P Jawa, namun dibandingkan gunung-gunung lainnya, G Ciremai memiliki tabiat yang paling “kalem” dan “ramah”.
Hanya saja keindahan G Ciremai itu terkadang melenakan pendaki. Tercatat, pada bulan Juni 2007, satu dari 11 orang pendaki asal Indramayu pernah tersesat jalur. Bahkan, salah seorang pendaki, Nurdianto, 18, akhirnya tewas karena hipotermia atau kedinginan saat ia berusaha berlindung di sekitar Gua Walet atau sekitar tanaman edelweis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.