Kayu putih (Melaleuca leucadendron) adalah tumbuhan dikotil anggota suku atau family Myrtaceae dan genus Melaleuca. Tumbuhan kayu putih memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat menghasilkan minyak dari proses penyulingan daunnya. Minyak tersebut dikenal dengan sebutan minyak kayu putih yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena manfaatnya tersebut, di Indonesia tumbuhan kayu putih telah dibudidayakan.
Pohon kayu putih memiliki tinggi sekitar 10-25 meter. Kulit batangnya berlapis-lapis dan bewarna putih keabu-abuan. Hal yang khas dimiliki oleh beberapa tumbuhan dalam suku Myrtaceae adalah kulit kayunya yang mengelupas, demikian pula halnya dengan kayu putih. Permukaan kulit batang kayu putih terkelupas tidak beraturan. Batang pohon kayu putih tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung ke bawah.
Daun, Bunga dan Buah
Kayu putih memiliki daun agak tebal seperti kulit, letaknya berseling dan bertangkai pendek serta merupakan daun tunggal. Permukaan daunnya berambut dengan warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan. Helaian daun kayu putih berbentuk jorong. Ujung dan pangkalnya runcing, bertepi rata dengan tulang daun hampir sejajar. Daun kayu putih akan mengeluarkan bau yang khas jika diremas. Bunga kayu putih merupakan bunga majemuk berbentuk seperti lonceng. Daun mahkotanya berwarna putih dan kepala putik berwarna putih kekuningan. Kayu putih memiliki buah berwarna cokelat muda hingga cokelat tua. Biji kayu putih berwarna kuning serta sangat ringan dan halus seperti sekam. Perbanyakan tumbuhan kayu putih dapat menggunakan biji atau tunas akar.
Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah dan ada yang kayunya berwarna putih. Varietas tumbuhan kayu putih juga dapat dibedakan berdasarkan ukuran daunnya, yaitu varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil biasa dimanfaatkan untuk membuat minyak kayu putih.
Habitat dan Penyebaran
Kayu putih hidup di dataran rendah sampai dengan ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Kemampuan adaptasi tumbuhan kayu putih cukup luas karena mampu tumbuh pada tanah yang memiliki drainase kurang baik, berkadar garam tinggi dan asam. Pohon kayu putih dapat tumbuh di dekat pantai maupun tanah berawa. Tanaman ini relatif tahan panas dan dapat tumbuh di tanah tandus, bahkan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran.
Secara alami, kayu putih tumbuh tersebar di kepulauan Maluku dan Australia bagian Utara. Karena manfaat dan nilai ekonomis yang dimilikinya. Di Indonesia, kayu putih telah dibudidayakan bukan hanya di Maluku, tetapi juga di Pulau Jawa dan di Nusa Tenggara.
Minyak Kayu Putih
Produk utama tanaman kayu putih adalah minyak kayu putih yang berwarna kekuning-kuningan hingga kehijau-hijauan. Minyak kayu putih dihasilkan dari proses destilasi atau penyulingan daun kayu putih. Bau dan khasiat yang dimiliki minyak kayu putih sangat khas. Minyak kayu putih yang digosokkan ke tubuh dapat memberikan kesegaran dan kehangatan. Oleh karena itu, minyak kayu putih banyak digunakan sebagai salah satu pelengkap perawatan bayi. Minyak kayu putih juga digunakan sebagai antiseptik, obat sakit perut, obat flu, obat sakit kepala dan sebagainya.
Di bidang industri, minyak kayu putih adalah salah satu bahan baku industri obat-obatan dan kosmetik. Selain itu, secara tradisional, air rebusan daun, kulit batang, ranting dan buah kayu putih juga biasa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti nyeri, radang, rematik dan asma.
Bunga Kayu Putih
Perkebunan Kayu putih
Minyak Kayu putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.