Kedelai atau Glycine max Merr adalah salah satu tanaman pertanian yang sering dijadikan sebagai sumber protein nabati. Secara taksonomi kedelai diklasifikasikan ke dalam suku Leguminosae (tanaman kacang-kacangan atau polong-polongan) Tumbuhan yang berasal dari Asia Timur ini bisa dibudidayakan dengan metode tumpang sari maupun metode tanam gilir. Apabila ditanam secara tumpang sari, kedelai biasanya diselingi dengan tanaman jagung.
Meskipun berasal dari Asia Timur, kedelai telah tersebar ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Argentina dan Brazil. Tanaman ini dapat tumbuh secara optimal di dataran rendah sampai daerah berketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.
Kebun budidaya kacang kedelai
Kedelai merupakan tumbuhan semusim yang tingginya bisa mencapai lebih dari 0,5 m. Batangnya yang berwarna hijau ditutupi dengan bulu-bulu halus berwarna cokelat. Kedelai memiliki daun majemuk yang anak daunnya berbentuk bulat memanjang. Bunga kedelai yang berupa bunga kupu-kupu biasanya berwarna putih atau ungu muda.
Buah polong kedelai
Buah Polong
Seperti anggota Leguminosae lainnya, buah kedelai termasuk buah polong yang berisi 1-5 biji. Buah kedelai biasanya siap untuk dipanen setelah berumur 100-150 hari setelah tanam, tergantung varietas, lokasi penanaman, dan cuaca. Ketika biji telah matang, daun kedelai akan berubah warna menjadi kuning dan berguguran. Selain itu, buah kedelai juga akan mengering dan berwarna kecokelatan.
Kedelai setelah dipanen
Kuncir, Presi dan Sinyonya
Biji kedelai yang berbentuk bulat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada tanaman kacang-kacangan yang lain. Protein dalam biji kedelai mencapai 35%-40% sementara protein pada biji kacang tanah hanya mencapai 20%. Karena kandungan proteinnya yang tinggi, kedelai termasuk salah satu komoditas pertanian unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Saat ini, para ahli botani terus mengadakan penelitian untuk memperoleh bibit kedelai unggul. Bibit-bibit unggul yang telah digunakan dalam budidaya kedelai antara lain adalah kedelai varietas Davros, Sakti, Orba, Galunggung, Wilis, Sumbing, dan Guntur. Pada umumnya, kedelai varietas unggul tersebut merupakan hasil persilangan kedelai-kedelai varietas lokal yang memiliki keunikan sifat-sifat tersendiri. Beberapa contoh kedelai varietas lokal antara lain adalah varietas Kuncir (Lampung), Presi (Pasuruan), dan Sinyonya (Jember).
Pemanfaatan kedelai
Pakan Ternak dan Pupuk Hijau
Sebagai bahan makanan, kedelai dapat dikonsumsi dengan cara direbus, digoreng atau dikecambahkan menjadi sayur. Kedelai juga dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan yang bercita rasa khas, seperti tauco. Bungkil, kulit buah, batang, dan daun kedelai sering digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau. Adapun akar kedelai menjadi tempat bagi bakteri Rhizobium untuk mengikat nitrogen dari udara.
Tempe, Tahu, Susu kedelai merupakan hasil olahan kedelai
Beberapa Hasil Olahan Kedelai
- Tempe : tempe merupakan hasil olahan kedelai dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi tempe (Rhizopus sp). Kapang yang akan tumbuh pada biji kedelai menghasilkan hifa, semacam benang halus berwarna putih.
- Tahu : Tahu dibuat dengan merebus gilingan kedelai sekitar 30 menit. Setelah disaring, sari kedelai diberi larutan asam cuka atau garam dan larutan kapur sulfat (CaSO4). Adonan tahu lalu dicetak dan dipres (ditekan) agar padat. Setelah itu, tahu dipotong dan dapat diberi warna.
- Kecap : Untuk membuat kecap, biji kedelai direndam selama 24 jam, dibersihkan, dan direbus sampai lunak. Setelah ditiriskan 4-6 hari, kedelai disimpan dalam larutan garam 20-25% selama 3-4 minggu. Kedelai lalu direbus dan ditambah air. Setelah disaring, adonan kecap ditambah air dan diberi bumbu.
- Susu : Susu kedelai dikenal sebagai susu alternatif selain susu sapi. Susu kedelai diminati oleh para konsumen karena tinggi protein dan rendah lemak. Pembuatan susu ini biasanya memakai biji kedelai yang berwarna putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.