Pendakian gunung atau mountaineering yang di Eropa dikenal dengan
Alpinism adalah olahraga, profesi dan rekreasi yang di dalamnya termasuk
panjat tebing. Mendaki gunung adalah bentuk yang lebih menantang
daripada sekedar jalan kaki naik turun gunung untuk menikmati
pemandangan atau hiking.
Ada banyak alasan mengapa para pendaki
terlibat dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah dalam olahraga ini
menuntut tantangan individu pada kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki; selain itu juga dituntut kemampuan seorang pendaki dapat
menyatu dengan alam.
Yang tidak kalah penting adalah para pendaki gunung juga dituntut kemampuan dalam hal panjat tebing. Tetapi secara umum tujuan orang - orang yang mendaki gunung adalah menggapai tempat - tempat tertinggi untuk menikmati keindahan dimana tidak setiap orang bisa mendapatkannya.
Ada 3 bentuk dasar pendakian yang disesuaikan dengan irama kebutuhannya.
Yang tidak kalah penting adalah para pendaki gunung juga dituntut kemampuan dalam hal panjat tebing. Tetapi secara umum tujuan orang - orang yang mendaki gunung adalah menggapai tempat - tempat tertinggi untuk menikmati keindahan dimana tidak setiap orang bisa mendapatkannya.
Ada 3 bentuk dasar pendakian yang disesuaikan dengan irama kebutuhannya.
- Pendakian gunung yang melibatkan panjat tebing ( Rock Climbing ) yang begitu popular di kalangan pendaki. Dimana pendakian melibatkan pemanjatan pada lereng - lereng batu dan tebing.
- Pendakian Gunung salju. Pendakian ini memiliki resiko yang lebih membahayakan dan membutuhkan kemampuan mengenali medan. Biasanya diperlukan peralatan khusus untuk melakukannya.
- Kombinasi dari keduanya di atas. Untuk melakukan hal ini biasanya seorang pendaki harus memiliki pelatihan dan pengalaman yang cukup baik.
Walaupun cedera dan kecelakaan
sering terjadi di gunung, namun kenyataannya kegiatan ini tetap
menyenangkan. Berbagai masalah dapat dihindari melalui persiapan, baik
pelatihan dan kondisi fisik yang baik.
Juga kemampuan pendaki dalam Tim pendakian untuk dapat bekerjasama mengantisipasi kejadian yang tidak terduga. Selain itu, dalam dunia pendakian gunung 'pengalaman adalah guru yang terbaik'. Bergabung dengan kelompok - kelompok pendaki serta membaca buku - buku dan artikel gunung juga sangat bermanfaat untuk memulai petualangan kita.
MENGAPA MENDAKI GUNUNG?
Mendaki gunung adalah kombinasi olahraga dan kegiatan rekreasi untuk mengatasi tantangan dan bahaya pada lereng dan jurang untuk mendapatkan pemandangan yang indah dari puncaknya walaupun harus melewati kesulitan ataupun memanjat tebing menjelang puncaknya. Ada beberapa alasan mengapa orang terlibat dalam kegiatan ini:
Juga kemampuan pendaki dalam Tim pendakian untuk dapat bekerjasama mengantisipasi kejadian yang tidak terduga. Selain itu, dalam dunia pendakian gunung 'pengalaman adalah guru yang terbaik'. Bergabung dengan kelompok - kelompok pendaki serta membaca buku - buku dan artikel gunung juga sangat bermanfaat untuk memulai petualangan kita.
MENGAPA MENDAKI GUNUNG?
Mendaki gunung adalah kombinasi olahraga dan kegiatan rekreasi untuk mengatasi tantangan dan bahaya pada lereng dan jurang untuk mendapatkan pemandangan yang indah dari puncaknya walaupun harus melewati kesulitan ataupun memanjat tebing menjelang puncaknya. Ada beberapa alasan mengapa orang terlibat dalam kegiatan ini:
- Mendaki gunung adalah menyelesaikan tantangan dan mengukur kemampuan individu dalam skala yang berbeda. Orang yang mencintai petualangan, olahraga ini akan memberikan rasa antusias dan pemenuhan rasa menaklukkan dunia pada saat tiba di puncaknya. Menyaksikan pemandangan yang indah biasanya adalah hasil dari semuanya.
- Mendaki gunung adalah kegiatan fisik yang sangat baik untuk kesehatan. Ini merupakan bentuk latihan di mana ketika kita menikmati tantangan juga harus mengeluarkan energi yang besar pada saat yang sama. Efek dari olahraga juga akan meningkatkan kekuatan tubuh dan daya tahan.
- Mendaki gunung menawarkan eksplorasi keindahan alam. Sebagian besar pecinta kegiatan ini menemukan rasa cinta kepada alam bebas melalui kegiatan ini, Kegiatan ini juga membawa mereka lebih dekat kepada kebebasan dan kehidupan liar. Selain itu, perjalanan ke puncak gunung akan menyajikan keindahan alam yang begitu sempurna
- Mendaki gunung mengembangkan beberapa keterampilan dan melatih kita melakukan persiapan menghadapi masalah, memberikan kewaspadaan, kesabaran, kepercayaan diri, dan kerja kelompok. Dalam hal ini kegiatan mendaki gunung dapat dilihat sebagai refleksi dari kehidupan nyata di mana kita harus bekerja keras untuk mencapai tujuan kita. Menekankan disiplin begitu penting sebagai nilai tambah di setiap pendakian.
- Mendaki gunung juga merupakan kegiatan untuk membangun persahabatan antara sesama pendaki dan petualang. Pendakian yang menyenangkan adalah sebuah petualangan yang menyenangkan dalam berbagi dan mengikat rasa persahabatan. Kepekaan kebutuhan dalam sebuah kelompok ada akhirnya membentuk sebuah ikatan yang kuat.
- Mendaki gunung merupakan bentuk relaksasi. Meskipun kegiatan ini menuntut fisik yang kuat namun akan menjauhkan kita dari rasa bosan terhadap rutinitas kegiatan setiap hari. Lingkungan yang indah dapat menghilangkan stres dari besarnya tanggung jawab pekerjaan kantor dan rutinitas harian. Mendaki gunung biasanya dipakai sebagai alat keluar dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan kota.
Di dalam kegiatan mendaki gunung, diperlukan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang didapatkan dari latihan-latihan dasar Club Pecinta Alam, diantaranya kemampuan bertahan hidup di alam liar atau Survival. Pada bagian kedua ini dibahas Pengetahuan dasar Survival yang harus dimiliki oleh seorang pendaki gunung yang berjiwa petualang. Admin membahas dalam dua topik yaitu kemampuan bertahan di alam dengan membuat Bivak alam dan makanan yang bisa diperoleh langsung dari alam liar.
Membuat Bivouck (Shelter)
Membuat
bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya
bertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin
dan gangguan binatang.
Macam –macam bivouck :
Macam –macam bivouck :
- Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan dinding gua.
- Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang atau ranting kayu]
Syarat bivouck :
- Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
- Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
- Bukan sarang nyamuk/serangga
- Bahan kuat
- Jangan terlalu merusak alam sekitar
- Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
Nyamuk ; Obat nyamuk,
autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam keadaan
memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti
gombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya
bisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk.
Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan
berkali-kali, Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan
dipijit-pijit, Tempelkan pecahan genting panas di atas luka, Olesi
dengan petsin untuk mencegah pembengkakan
Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam
di atas lintahnya, Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan
abu rokok di atas lintahnya, Membuang [mengais] lintah upayakan dengan
patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.
Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe
merah pada jalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun
keluar, Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam
yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng
pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan
Ular dll ; Untuk mencegah dan
mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang berbisa mematikan
harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]
Membaca Jejak
Ada beberapa
jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnya
adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak
sebagai tanda keadaan lingkungan.
Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis
binatang yang lewat dan ada disekitar, arah gerak binatang, besar
kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca jejak
alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran
yang tersisa, pohon atau ranting yang patah, lumpur atau tanah yang
tercecer di atas rumput.Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat
bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya
dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air
hujan langsung. Untuk memperoleh air hujan langsung dalam keadaaan
sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung dengan ponco
atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau
phipless]
Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara
memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian
dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan
ke dalam mulut.
Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar) dan lumut.
Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar) dan lumut.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara
lain adalah air sungai besar, air sungai tergenang, air yang didapatkan
dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut).
Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering, caranya dengan
menggali lubang di bawah batuan
Berikutnya air juga dapat
diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang,
sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang
ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali
pengambilan.
Makanan
Dalam kondisi
hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi, tetapi
harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
- Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
- Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
- Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo dan pepaya.
- Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.
- Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Catatan ;
Hubungan air
dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air
yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan,
Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.
Tumbuhan yang
dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya : Permukaan
daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkan
getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat
dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak
menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah].
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
- Batang pohon pisang (putihnya)
- Bambu yang masih muda (rebung)
- Pakis dalamnya berwarna putih
- Sagu dalamnya berwarna putih
- Tebu
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :
- Selada air
- Rasamala (yang masih muda)
- Daun mlinjo
- Singkong
Ubi jalar, talas, singkong
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
- Jamur merang, jamur kayu. Tetapi ada beberapa jenis jamur mempunyai beracun yang ciri-cirinya adalah :
- Mempunyai warna mencolok
- Baunya tidak sedap
- Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
- Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
- Bila diraba mudah hancur
- Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
- Tumbuh dari kotoran hewan
- Mengeluarkan getah putih
Selain
tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga,
misalnya Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung,
Laron, Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor],
Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.
Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :
Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :
- Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking
- Binatang yang mengandung racun : penyu laut
- Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung
Api
Bila mempunyai
bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat
api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini
lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat api dalam keadaan darurat :
- Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
- Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
- Busur dan gurdi ; Buatlah busur
yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu
keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala
agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut
terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren.
Survival kits
Survical kits
adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan
sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat
digunakan selama perjalanan.
Beberapa contoh survival kits adalah :
Beberapa contoh survival kits adalah :
- Mata pancing /kait
- Pisau / sangkur / vitrorinoc
- Tali kecil
- Senter
- Cermin suryakanta, cermin kecil
- Peluit
- Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
- Tablet garam, norit
- Obat-obatan pribadi
- Jarum + benang + peniti
- Ponco / jas hujan / rain coat
- Lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.