Meteorologi adalah cabang ilmu yang mempelajari fenomena atmosfer, khususnya cuaca dan kondisinya. Selain itu ahli meteorologi juga melakukan pengkajian terhadap bahan kimia di atmosfer, seperti karbon dioksida dan ozon yang mempengaruhi iklim di bumi.
Gejala cuaca ekstrem dipelajari dalam Meteorologi
Kata Meteorologi berasal dari Meteorologica, judul sebuah buku yang ditulis Aristoteles (469-399 SM ; filsuf Yunani kuno). Dalam buku ini Aristoteles menulis hasil pengamatannya mengenai cuaca. Akan tetapi observasi ilmiah tentang cuaca dimulai sejak 1593 ketika Galilei Galileo (1564-1642, ilmuwan astronomi Italia) menemukan sebuah alat sejenis termometer untuk mengukur suhu udara. Pada tahun 1700-an ditemukan peralatan cuaca lainnya untuk mengukur kelembaban udara, angin, tekanan udara dan presipitasi (kandungan kelembaban udara). Pada tahun 1800-an penggunaan peta cuaca memungkinkan ramalan cuaca secara ilmiah.
Satelit Cuaca
Pada awal tahun 1900-an Vilhelm Frimann Koren Bjerknes (1862-1951: ahli fisika Norwegia dan perintis meteorologi modern) menemukan zona-zona di dalam atmosfer yang kondisinya dapat berubah sewaktu-waktu yang disebut front. Ahli lainnya adalah Carl-Gustaf Rossby (1898-1957; ahli meteorologi Amerika kelahiran Swedia) yang mempelajari arus angin kencang di kawasan atmosfer, tidak lama setelah Perang Dunia II berakhir (1945).
Observasi
Meteorologi berguna untuk meramalkan iklim dan cuaca. Ramalan ini berguna bagi petani untuk mengetahui kondisi ketersediaan air, perusahaan penerbangan untuk menentukan kemungkinan penerbangan, serta stasiun radio dan TV untuk mengetahui gangguan siaran. Para ahli meteorologi melakukan observasi cuaca di darat, laut dan udara, dengan menggunakan alat seperti termometer, barometer, dan higrometer untuk mengukur aspek-aspek dasar cuaca. Selain itu digunakan juga balon terbang sebagai pembawa alat-alat observasi ke udara untuk mengukur kondisi atmosfer di ketinggian atmosfer, dan radar yang dipakai untuk menentukan lokasi, ukuran, kecepatan dan arah badai.
Orbit Satelit Cuaca
Satelit Cuaca
Satelit cuaca atau satelit meteorologi mengambil gambar bumi dari ketinggian atmosfer. Para ahli menggunakan gambar ini untuk membuat diagram gerakan awan. Satelit cuaca juga digunakan untuk mengukur suhu,kelembaban udara dan mendeteksi badai di samudera.
Komputer juga digunakan untuk meramalkan peta cuaca di seluruh dunia. Perkiraan cuaca dengan komputer disebut ramalan cuaca numerik. Di samping itu teknik komputer juga dapat digunakan untuk meramalkan badai guntur, melakukan riset pengembangan peralatan meteorologi, menganalisis sebab-sebab peristiwa cuaca yang ekstrem (seperti tornado dan banjir), serta mempelajari cara-cara memodifikasi cuaca, misalnya untuk membuat hujan buatan pada musim kemarau.
Tornado api di Amerika Serikat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.