"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 15 September 2014

SEMUT : SERANGGA SOSIAL DI SEKITAR KITA

    Semut adalah serangga dari suku Formicidae yang hidupnya terorganisasi dengan membentuk koloni. Oleh sebab itu, semut dikenal sebagai serangga sosial. Serangga ini terdiri dari sekitar 8.000 spesies yang tersebar di hampir seluruh wilayah, terutama di daerah beriklim tropis.
    Seperti serangga pada umumnya, tubuh semut dapat dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Kepala semut dilengkapi dengan mulut yang terdiri dari tiga bagian yaitu mandibula, maksila dan palpi. Selain untuk menggali, membawa dan mengumpulkan makanan, mandibula digunakan untuk membangun sarang dan bertarung. Semut menggunakan maksila untuk mengunyah makanan. Adapun dua pasang palpi berfungsi sebagai alat perasa makanan.
Semut Merah
Perut Semut
    Segmen (bagian) pertama dari perut semut bergabung dengan dada sehingga membentuk semacam pinggang. Perut dari semut pekerja umumnya dilengkapi dengan alat pertahanan diri. Sebagian spesies menggunakan alat penyengat sebagai alat pertahanan diri. Adapun sebagian yang lain menggunakan ujung perutnya untuk menyemprotkan racun.

Semut Pekerja
    Sebuah koloni semut berisi sekitar 100.000 ekor semut. Anggota koloni terbagi menjadi tiga kelas yaitu semut ratu, semut pejantan dan semut pekerja. Semut ratu merupakan anggota penting dalam koloni karena semut ini berfungsi sebagai pemimpin koloni dan penghasil telur. Semut ratu bertubuh lebih besar dibandingkan anggota kelas yang lain. Semut pejantan biasanya berukuran lebih kecil dari semut ratu dan bersayap. Setelah perkawinan, semut jantan akan mati atau meninggalkan sarangnya. Semut pekerja merupakan semut betina yang tidak bersayap. Meskipun mempunyai ukuran tubuh paling kecil, namun semut pekerja berjumlah paling besar. Semut yang mandul ini bertugas untuk membangun dan mempertahankan sarangnya, mengumpulkan makanan, dan merawat semut-semut ratu beserta anak-anaknya.

Feromon
    Pada umumnya, semut menggunakan tiga cara untuk berkomunikasi, yaitu komunikasi dengan feromon (zat kimia yang dikeluarkan oleh hewan), gerakan antena, dan stridulasi. Feromon dikeluarkan oleh semut untuk berbagai tujuan, misalnya untuk memperingatkan seluruh koloni terhadap bahaya atau untuk meninggalkan jejak kelompoknya. Selain itu, sentuhan atau pukulan antena digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu, misalnya ketika semut menemukan sumber makanan atau ketika bertarung deng an lawan. Beberapa jenis semut mengeluarkan suara untuk berkomunikasi, misalnya semut memukulkan kepalanya ke tanah ketika sarangnya runtuh. Suara yang dihasilkan oleh semut disebut stridulasi.

Fungsi Semut
    Bagi manusia, semut membawa beberapa keuntungan dan kerugian. Selain dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang mati, semut rangrang afrika (Oecophyla linginoda) digunakan untuk membasmi hama tanaman cokelat. Beberapa jenis semut merugikan manusia karena mengerumuni makanan, merusak tanaman budidaya atau menyebabkan penyakit, misalnya semut api (Selenopsis geminata) yang menyebabkan gangguan pada benih tanaman.
 Semut merah
 Semut pekerja
 Kerjasama yang kompak antar semut rangrang
Ratu semut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.