"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Selasa, 24 Desember 2013

BABUN : PRIMATA AGRESIF DARI AFRIKA

    Babun adalah kelompok monyet besar dari genus Papio yang hidup di atas tanah dan jarang beraktivitas di atas pohon. Karena memiliki moncong yang panjang dan mirip dengan anjing, babun sering disebut dog-faced monkeys atau monyet berwajah anjing. Primata anggota suku Cercopithecidae ini sering dijumpai di daerah padang rumput atau sabana, daerah bebatuan dan semak-semak di wilayah Afrika dan semenanjung Arabia.
    Babun terdiri atas 5 spesies, yaitu babun chacma (Papio ursinus), babun hamadryas (Papio hamadyias), babun guinea (Papio papio), babun zaitun (Papio anubis) dan babun kuning (Papio cynocephalus). Selain memiliki moncong yang mirip anjing, babun juga memiliki sepasang mata yang berdekatan, rahang yang kuat, dan ekor yang melengkung ke bawah. Tubuh hewan ini tertutup oleh bulu yang tebal, kecuali moncongnya. Ukuran babun bervariasi menurut spesies. Babun Guinea panjangnya sekitar 50 cm dan bobotnya sekitar 14 kg. Adapun babun chacma panjangnya mencapai 120 cm dan bobotnya sekitar 40 kg.
Baboon Dewasa

Organisasi Hierarkis Babun
    Pada umumnya babun hidup dalam kelompok besar dengan perilaku sosial yang beragam menurut wilayahnya. Di Afrika bagian Selatan dan Timur, kelompok babun terdiri dari 20-80 ekor yang hidup selalu bersama. Adapun di Ethiopia, Somalia Utara dan Afrika Barat Daya, kelompok babun terdiri dari 150 ekor yang terpecah menjadi kelompok jantan dewasa dan jantan muda.
    Kelompok babun memiliki organisasi hierarkis yang jelas. Babun jantan yang bersifat dominan menempati puncak hierarkies, sedangkan babun betina berada di bawahnya. Meskipun perbandingan jantan dan betina cukup berimbang, namun jumlah betina bisa mencapai 2-3 kali jumlah jantan. Anggota kelompok memiliki ikatan yang erat satu sama lai. Jantan dewasa dan betina berjalan ditengah kelompok. Adapun jantan muda bertugas sebagai penjaga yang memberi peringatan kepada anggota yang memberi peringatan kepada anggota yang lain. Dalam keadaan bahaya, jantan dewasa akan maju untuk membela kelompoknya.

Simbiosis Mutualisme
    Babun merupakan mahluk omnivora. Hewan ini gemar makan buah-buahan, biji-bijian, tunas, akar, rumput-rumputan, serangga dan ular. Bahkan, babun juga memangsa kambing, domba dan gazel muda. Babun aktif mencari makan, baik pada siang maupun malam hari.
    Di daerah padang rumput, babun sering berbaur dengan kawanan hewan pemamah biak, terutama impala. Pembauran kedua hewan ini melahirkan hubungan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Impala yang selalu bersikap waspada selalu memberi tanda bahaya jika ada predator atau pemangsa yang mendekati. Adapun babun bertindak sebagai pelindung impala jika ada bahaya di sekitarnya. Kawanan babun jantan akan menakut-nakuti dan mengusir predator sepertimacan tutul dan citah dengan gigi taringnya.

Bayi Babun
    Kematangan organ reproduksi babun betina berbeda dari babun jantan. Organ reproduksi betina matang pada umur 4-5 tahun, sedangkan organ reproduksi jantan baru matang pada umur 7-10 tahun. Siklus menstruasi pada babun betina berlangsung 35 hari. Setelah menstruasi, babun betina akan mengalami pembengkakan kulit di sekitar vulva (bagian luar alat kelamin). Pada saat itu, babun betina mencapai puncak birahi. Babun jantan yang menjadi pemimpin akan mengawini babun betina. Babun jantan tersebut akan mencegah jantan yang lain mengawani betinanya. Setelah kawin, babun jantan yang menjadi pemimpin tidak lagi mempertahankan monopolinya terhadap babun betina. Babun jantan yang lain dapat mengawini babun betina di luar masa birahi.
    Masa hamil babun berlangsung selama 6 bulan. Bayi babun yang baru lahir akan menjadi pusat perhatian anggota kelompok. Setelah berumur 4 bulan, anak babun kemudian disapih oleh induknya. Di alam, babun dapat bertahan hidup sampai umur 30 tahun. Adapun di dalam kandang, babun dapat bertahan hidup lebih dari 45 tahun.
 Keluarga Babun
 Induk Babun dan bayinya
Babun Jantan yang marah

Senin, 09 Desember 2013

BATU MULIA : BATU UNTUK PERHIASAN

    Batu mulia adalah jenis batuan dari campuran unsur mineral alam yang apabila telah diproses memiliki nilai ekonomis tinggi karena digunakan untuk bahan perhiasan. Batu mulia biasanya memiliki tingkat kekerasan tinggi, memiliki keindahan serta langka di alam. Secara umum, batu mulia terdiri atas dua kelompok yaitu batu permata mulia (precious stone) dan batu permata semi mulia (semiprecious stone). Batu permata mulia memiliki tingkat kekerasan tinggi sehingga tidak mudah tergores.
    Sejak dahulu kala, batu mulia telah dikenal dan dimanfaatkan orang untuk perhiasan. Batu mulia digunakan sebagai bahan aneka perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, anting dan bros. Batu mulia juga seringkali dipadukan dengan logam seperti emas atau perak untuk menambah keindahannya, dan hasil akhirnya dapat mencapai harga sangat tinggi. Sejak awal ditemukan, batu mulia juga sering dikaitkan dengan berbagai mitos. Batu mirah, misalnya dipercaya dapat memberikan kebahagiaan dan kewibawaan bagi pemakainya. Adapun batu zamrud dipercaya dapat membawa keberuntungan.
Permata
Warna dan Jenis Batu Mulia
    Warna dan jenis batu mulia bervariasi. Batu mulia ada yang berwarna merah,kuning, hijau,biru dan putih. Secara umum, batu mulia terdiri atas dua kelompok yaitu batu permata mulia (precious stone) dan batu permata semi mulia (semiprecious stone). Jenis batu permata mulia hanya ada empat yaitu intan (diamond), mirah (ruby), safir (sapphire) dan zamrud (emerald). Adapun jenis batu permata semi mulia cukup banyak seperti giok (jade), opal,kecubung (amethyst) dan akik. Batu permata semi mulia dapat ditemukan di hampir seluruh provinsi di Indonesia dengan jenis sangat beragam.

Skala Kekerasan Mohs
    Kualitas batu mulia diukur dengan tingkat kekerasan yang dimilikinya.Untuk mengukur kekerasan sebuah batu mulia digunakan skala kekerasan Mohs. Semakin tinggi skala mohs sebuah batu mulia, semakin tinggi tingkat kekerasannya dan semakin tinggi kualitasnya. Batu permata mulai memiliki  nilai kekerasan 7-10 mohs, sedangkan batu permata semi mulia memiliki nilai kekerasan 5-7. Intan misalnya memiliki tingkat kekerasan 10 mohs, sedangkan giok 6,5 - 7 mohs. Batu mulia dengan skala skala mohs tinggi dapat menggores batu mulia dengan skala mohs lebih rendah, tetapi tidak sebaliknya.

Intan
    Di antara berbagai jenis batu mulia,intan memiliki nilai paling tinggi dan harga paling mahal. Intan terdiri atas atom-atom karbon semata dan merupakan batu mulia paling tahan lama. Intan merupakan batu mulia yang paling keras dengan skala kekerasan mencapai 10 mohs. Intan memiliki cahaya paling terang dibandingkan batu mulia lain karena mempunyai susunan kristal kubus. Terdapat sembilan unsur kristal yang dimiliki intan. Susunan kristal kubus intan ini menyebabkan pantulan sinar yang masuk tidak dibiaskan ke satu arah tetapi ke semua bangun kristal sehingga membuatnya berkilauan dengan indah. Ladang intan penting di dunia terdapat di Afrika, Rusia, India dan Amerika Selatan. Dalam industri, intan sering dimanfaatkan karena sifat kerasnya. Intan digunakan untuk melubangi,memotong dan mengasah logam keras dengan cepat dan tepat. Intan sendiri hanya dapat dipotong dengan intan lain.
Intan
Mirah
    Mirah (ruby) adalah batu permata mulia transparan berwarna merah. Batu mirah berasal dari mineral aluminium oksida (AI2O3) yang disebut korondum. Skala kekerasan batu ini adalah 9 mohs. Warnanya bervariasi, mulai dari merah muda, merah tua hingga merah keunguan. Warna merah batu mirah terjadi karena unsur kristal korondum tercampur dengan unsur Crom (Cr). Penghasil batu mirah penting di dunia antara lain adalah Myanmar, Srilanka, dan Thailand. Akan tetapi, batu mirah paling terkenal di dunia berasal dari Myanmar. Negara ini menghasilkan batu mirah yang sangat indah, berwarna kemerahan dan berkilauan.
Mirah delima
Safir
    Safir (Sapphire) juga berasal dari korondum, namun safir berwarna biru. Warna ini terjadi karen korondum tercampur dengan unsur lain seperti besi (Fe) dan Titanium (Ti). Akan tetapi dikenal juga safir kuning, safir hijau dan safir putih. Korondum yang tercampur dengan kobalt (Co) akan memberikan warna hijau dan korondum yang tercampur dengan nikel (Ni) ataumagnesium (Mg) akan memberikan warna kuning. Sama seperti mirah, skala kekerasan safir adalah 9 Mohs.
Safir

Zamrud
    Zamrud (emerald) merupakan mineral silikat beril. Warna hijau pada batu ini berasal dari unsur berilium (Be). Sebagai batu hias, zamrud tahan goresan dan hanya kalah dari mirah atau safir. Zamrud memiliki skala kekerasan mencapai 7,5 mohs. Batu ini sudah dikenal orang sejak tahun 4000 SM. Akan tetapi zamrud berkualitas tinggi jarang diperoleh. Negara-negara penghasil zmrud berkualitas antara lain terdapat di Kolombia, Rusia dan Afrika Selatan.
Zamrud
Giok
    Giok (Jade) merupakan batu permata semimulia yang umumnya berwarna hijau. Giok yang masih kasar dan belum dipoles memiliki kulit buram, dan tampak seperti batu biasa karena oksidasi. Secara umum giok, terdiri dari dua mineral yang berbeda yaitu nefrit dan jederit. Nerit tersusun atas unsur-unsur kalsium, magnesium dan besi silikat. Nefrit memiliki skala kekerasan 6,5 mohs. Adapun jadeit,yang dikenal dengan nama giok cina, tersusun atas unsur natrium dan aluminium silikat. Jadeit memiliki skala kekerasan 7 mohs. Jadeit lebih berkualitas daripada nefrit karena berwarna lebih bagus.Jedeit juga tampak lebih bening. Sedangkan nefrit agak berserat mirip lilin.

Giok
Opal
    Opal sebagian besar tersusun atas miniral silika bukan kristal dan mengandung molekul air.Karena itu tingkat kekerasaannya hanya berkisar dari 5-6.5 mohs. Opal yang tidak menunjukkan variasi warna-warni adalah opal biasa. Namun yang menunjukkan kilauan sprektum warna merupakan opal berharga dan sudah digunakan sejak dahulu kala. Pada umumnya opal terdapat melimpah di jenis batuan vulkanik, terutama di tempat yang memiliki mata air panas.
Opal

Kecubung
    Kecubung (amethyst) adalah batu permata keunguan dan termasuk jenis kuarsa yaitu silikon dioksida (S1O2). Warnanya yang keunguan berasal dari unsur mangan (Mn).Kecubung yang memiliki kualitas tinggi adalah yang terlihat transparan atau tembus pandang. Kecubung cukup banyak terdapat di dunia sehingga harganya tidak terlalu mahal. Kecubung dengan berbagai variasi warna keunguan dan bentuk potongan dapat dengan mudah ditemukan di pasaran.

Kecubung
Akik
    Akik juga termasuk jenis kuarsa yang tersusun dari silikon dioksida (SiO2). Akik sering digunakan sebagai batu cincin. Keindahan akik terletak pada warna dan pola di dalamnya. Ada akik yang motifnya seperti garis-garis tebal,  ada yang seperti berawan dan ada yang menyerupai gambar atau tulisan tertentu. Motif-motif di bagian dalam akik tersebut berasal dari campuran seperti mangan oksida. Di Indonesia, usaha batu akik merupakan salah satu usaha industri kecil yang cukup maju dan hasilnya sudah di ekspor ke berbagai negara.

Akik

Potensi Batu Mulia di Indonesia
    Beberapa provinsi di Indonesia memiliki potensi sumber batu mulia. Namun biasanya batu-batu itu sebagian besardiekspor dalam bentuk bahan mentah, tidak diolah terlebih dahulu. Daerah-daerah di Indonesia yang memproduksi batu mulia antara lain adalah Nanggroe Aceh Darusalam (giok nefrit), sumatera barat, jawa barat dan kalimantan barat (kecubung), Banten (opal) Jawa Barat, Sulawesi tenggra, dan halmahera selatan (krisopals), Kalimantan selatan dan kalimantan barat (Intan), Riau dan Bengkulu (kaseldon dan Japis), Lampung (akik dan kalsedon), Nusa Tenggara Barat dan Nusa tenggara Timur (akik dan jaspis) serta Papua (malakit, rodonit dan radiokrossit)

Selasa, 03 Desember 2013

BADAI : GEJALA CUACA YANG MENYEBABKAN BENCANA

    Badai adalah gejala pada atmosfer yang ditandai dengan angin kencang beserta hujan, salju, debu, guntur atau petir. Kekuatan angin yang mencapai lebih dari 103 km perjam pada skala Beaufort sudah dapat dikatagorikan sebagai badai. Oleh karena itu, badai sering kali menimbulkan banyak kerusakan hebat.
Badai Petir
     Badai terjadi karena perbedaan tekanan atmosfer antara daerah pusat badai dan daerah badai. Daerah pusat badai mempunyai temperatur udara yang lebih tinggi daripada daerah badai. Selain itu tekanan atmosfer di daerah pusat badai juga lebih rendah dibandingkan daerah badai. Akibatnya, angin dengan kecepatan tinggi akan bertiup di daerah badai.
Puting beliung

Taifun
    Badai siklon tropis atau taifun adalah badai yang terjadi di perairan tropis,sekitar 5o - 30o Lintang Utara (LU) dan Lintang Selatan (LS). Doldrum atau daerah di Khatulistiwa merupakan daerah pusat badai. Di daerah ini angin bertiup dengan kecepatan rendah atau sepoi-sepoi. Adapun di daerah badai, angin bertiup dengan kecepatan lebih dari 117 km per jam. Di belahan bumi selatan, angin bergerak searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi utara angin bergerak berlawanan arah dengan jarum jam. Badai siklon tropis dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar karena badai ini sering disertai dengan badai salju, banjir, dan tanah longsor.
Tornado

Tornado
    Dari semua jenis badai, tornado atau angin puyuh termasuk yang paling dahsyat. Angin ini berbentuk seperti corong udara yang tinggi di bawah awan badai. Tornado dapat berputar dengan kecepatan 480 km per jam sehingga mampu menyapu bangunan yang dilewatinya. Biasanya, tornado terjadi pada saat musim semi atau awal musim panas. Beberapa negara yang sering dilanda tornado antara lain Amerika Serikat (AS), Australia, Cina, India, Bangladesh, Rusia, Jerman dan Inggris. Badan meteorologi dapat meramalkan terjadinya tornado 12-48 jam sebelumnya melalui data satelit cuaca atau radar cuaca konvensional misalnya radar Doppler.
Badai Salju

Badai Salju
    Tiupan angin dingin yang kencang disertai turunnya salju dapat menyebabkan badai salju. Badai ini terjadi karena adanya aliran udara dingin dari daerah kutub ke daerah subtropis. Badai salju bertiup dengan kecepatan lebih dari 56 km per jam dan temperatur hingga -12o C. Negara-negara yang sering terjadi badai salju antara lain Amerika Serikat, Kanada dan Rusia. Badai ini mengakibatkan berhentinya kegiatan transportasi dan ekonomi selama beberapa hari.
Badai debu

Badai Debu
    Badai debu adalah angin kencang yang disertai dengan partikel-partikel debu yang mengambang di udara. Badai ini sering terjadi dilahan yang kering dan jarang ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan, misalnya gurun pasir. Badai debu dengan ketinggian sekitar 300 m bisa membawa sekitar 4.000 ton partikel per km2. Wilayah yang sering dilanda badai debu antara lain adalah Afrika bagian Utara dan Asia.

Penggolonagan Badai menurut Skala Saffir-Simpson

  • Golongan 1 kecepatan angin 74-95 mil/jam
  • Golongan 2 kecepatan angin 96-110 mil/jam
  • Golongan 3 kecepatan angin 111-130 mil/jam
  • Golongan 4 kecepatan angin 131-155 mil/jam
  • Golongan 5 kecepatan angin lebih dari 155 mil/jam

Selasa, 26 November 2013

KAPIBARA : RODENSIA TERBESAR DI MUKA BUMI

    Kapibara atau Celeng air adalah hewan pengerat atau rodensia terbesar dari suku Hydrochoeridae yang hanya dijumpai di wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Kelompok mamalia yang kenampakan fisinya mirip dengan babi guinea ini termasuk hewan semi-akuatik yang gemar makan tumbuhan. Kapibara terdiri dari dua spesies yaitu Hydrochoeros hydrochaeris yang hidup di sebelah timur pegunungan Andes dan Hydrochoeros istmius yang hidup di wilayah Panama.
    Ukuran Kapibara dapat mencapai panjang sekitar 130 cm dan bobot 65 kg. Bulu hewan ini berwarna cokelat. Kapibara dewasa memiliki kaki yang agak panjang tetapi mempunyai ekor yang pendek. Moncong yang tumpul dan telinga yang kecil membuat penampilan hewan ini sangat khas.
Gigi Kapibara berjumlah 20 buah yang terdiri dari 2 pasang gigi seri dan 8 geraham pada setiap rahang. Gigi yang panjang dan tidak berakar tersebut biasanya tumbuh secara berlebihan. Selain itu, gigi kapibara telah disesuaikan untuk menggiling pakan yang liat. Jika diperhatikan dengan seksama, tungkai belakang hewan ini memiliki tiga jari, sedangkan tungkai depannya memiliki empat jari.
Kapibara dengan anak-anaknya

Perenang dan Penyelam Ulung
    Sebagai hewan semi-akuatik, kapibara menghabiskan sebagian hidupnya di air. Hewan ini dikenal sebagai perenang dan penyelam ulung. Sebagian jari kakinya memiliki selaput renang. Kemampuan kapibara untuk mengambang di air juga didukung oleh lapisan lemak tebal yang terdapat di bagian dalam kulitnya. Ketika berada di dalam air, Kapibara bertingkah laku seperti kuda nil. Bagian tubuh yang kelihatan hanyalah ujung kepala atau lubang hidungnya. Kapibara akan segera menyelam ke dalam air jika diganggu.
    Pada umumnya kapibara hidup secara berkelompok. Satu kelompok beranggotakan 10-20 ekor. Hewan ini sering dijumpai ketika sedang makan bersama kelompoknya di sebuah wilayah yang penuh dengan rerumputan. Kapibara beristirahat di tepian danau atau sungai pada siang hari. Ketika sedang beristirahat, hewan ini duduk dengan cara melipat pangkal pahanya seperti anjing.
Kapibara bermain di sungai

Feromon
    Kapibara jantan memiliki suatu kelenjar bau yang bisa mengeluarkan hormon feromon di bagian hidungnya. Pada saat musim kawin, kapibara jantan akan menggoso-gosokkan hidungnya ke rerumputan di sekitarnya. Hal ini bertujuan agar kapibara betina tertarik dengan bau khas feromon tersebut. Selain untuk menarik pasangan, feromon juga digunakan sebagai penanda wilayah.
    Perkawinan hewan ini biasanya terjadi di air. Kapibara betina melahirkan anaknya hanya sekali dalam setahun. Masa hamil kapibara betina berlangsung sekitar 4 bulan. Pada umumnya, seekor induk akan melahirkan 2-8 ekor anak. Sesaat setelah dilahirkan, anak kapibara telah mampu berenang di dalam air dengan lincah. Anak kapibara kemudian menyusu kepada induknya sampai berumur 16 minggu. Anak Kapibara tidak hanya diasuh oleh induknya, tetapi juga diasuh oleh semua kapibara betina dalam kelompoknya.
Kapibara beristirahat di tepian sungai
Hewan Krepuskular
    Kapibara merupakan hewan krepuskular, yaitu aktif mencari pakan pada pagi dan sore hari. Selain rerumputan, kapibara juga gemar makan biji-bijian dan buah-buahan. Di Amerika Selatan, hewan ini sering merusak tanaman melon dan padi-padian yang dibudidayakan oleh penduduk setempat. Oleh sebab itu, kapibara dianggap sebagai hama pertanian. Meskipun demikian, kapibara dapat bernilai ekonomis bagi manusia. Di Brazil, Bolivia, Argentina, Kolombia, Venezuela dan Uruguay, hewan ini diburu untuk diambil daging dan kulitnya. Bahkan karena keunikan bentuknya, kapibara juga dijadikan sebagai hewan piaraan.

Rabu, 06 November 2013

BATUBARA : BAHAN TAMBANG FOSIL

    Batubara adalah bahan tambang yang berasal dari hasil sedimentasi tumbuhan air dan tumbuhan darat berjuta-juta tahun lalu. Bahan tambang ini biasanya terpendam di dalam kerak bumi. Proses pembentukan batubara terjadi secara bertahap dan memerlukan waktu yang sangat lama.
    Pembentukan batubara dipengaruhi oleh faktor panas dan tekanan bumi. Pada awal proses pembentukannya, batubara berbentuk jeli atau agar-agar yang terakumulasi dan terpadatkan menjadi gambut. Gambut tersebut kemudian membentuk lapisan batubara. Batubara dapat dikelompokkan menjadi lignit, subbitumen dan bitumen (antrasit). Pada umumnya, jenis batubara yang terdapat di Indonesia berupa lignit dan bitumen.
Batubara panas
Kandungan Batubara
    Batubara mengandung bahan organik dan bahan anorganik.Bahan organik yang menyusun batubara terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen dan sulfur. Bahan anorganik batubara tidak dapat terbakar. Bahan anorganik tersebut akan menghasilkan abu setelah melalui proses pembakaran. Untuk mengetahui kandungan dan sifat yang terdapat di dalam batubara, para ahli geologi melakukan beberapa metoda analisis. Metoda pertama adalah analisis kasar (Proksimat) yang bertujuan untuk mengetahui kadar air, abu, dan zat asiri yang terdapat di dalam batubara.
    Metoda kedua adalah analisis tuntas (ultimat) yang bertujuan untuk memberikan data tentang kandungan unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan pasfat yang terkandung di dalam batubara. Adapun metode ketiga menggunakan analisis abu yang bertujuan untuk mengetahui nilai kalor (panas) pada batubara.

Manfaat Batubara
    Batubara memiliki banyak manfaat. Bahan tambang ini sering dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, tanaga uap, pembekaran kinkler semen, bahan bakar pemanas ruangan (terutama di negara-negara sub tropis), serta bahan baku industri kokas, minyak bumi dan gas alam. Selain itu batubara juga menghasilkan produk berupa ter batubara yang dimanfaatkan untuk membuat jalan.
    Salah satu produk samping dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara adalah abu batubara. Pada awalnya, abu batubara merupakan limbah yang tidak bisa diolah lagi. Akan tetapi setelah dikaji lebih lanjut, abu batubara masih dapat diolah karena partikel halus yang bersifat amorf dapat bereaksi dengan kapur di dalam media air. Reaksi ini terjadi pada temperatur kamar dan dibantu oleh senyawa yang bersifat mengikat. Kandungan unsur abu batubara diantaranya adalah silika, kapur, magnesium, sulfat dan karbon.

Batubara di Indonesia
    Indonesia memiliki sumber batubara yang cukup melimpah. Sentra penghasil batubara di Indonesia adalah Sumatera (sekitar 68%) dan Kalimantan (sekitar 31%). Sisanya terdapat di Jawa Barat, Sulawesi dan Papua. Pertambangan batubara di Indonesia terdapat di Ombilin (Sumatera Barat), Tanjung Enim (Sumatera Selatan) Bengkulu dan sepanjang sungai Mahakam (Kalimantan Timur).Penambangan batubara dilakukan dengan sistem tambang terbuka dipermukaan bumi maupun sistem tambang di bawah tanah. Sejauh ini, pemanfaatan batubara di Indonesia masih kurang optimal bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyakbumi. Oleh sebab itu,pemerintah Indonesia berusaha untuk memasyarakatkan dan meningkatkan penggunaan batubara untuk mengurangi konsumsi bhan bakar minyak bumi.
 Bongkahan Batubara
 Penambangan Batubara
Batubara Tua

Selasa, 05 November 2013

PENYELAMATAN HARIMAU SUMATERA (PANTHERA TIGRIS SUMATRENSIS)

Animasi Harimau Sumatera
   Harimau Sumatera merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Jumlah populasinya di alam bebas hanya sekitar 600 ekor. Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga.
   Harimau Sumatera menghadapi dua jenis ancaman untuk bertahan hidup: mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh perdagangan illegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional, perhiasan, jimat dan dekorasi. Harimau Sumatera hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia.
Peta Kepadatan Harimau Sumatera di Taman Nasional Pulau Sumatera

Ciri-ciri Fisik
Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg. Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua.

Ancaman

Harimau Sumatera berada di ujung kepunahan karena hilangnya habitat secara tak terkendali, berkurangnya jumlah spesies mangsa, dan perburuan. Laporan tahun 2008 yang dikeluarkan oleh TRAFFIC – program kerja sama WWF dan lembaga Konservasi Dunia, IUCN, untuk monitoring perdagangan satwa liar – menemukan adanya pasar ilegal yang berkembang subur dan menjadi pasar domestik terbuka di Sumatera yang memperdagangkan bagian-bagian tubuh harimau. Dalam studi tersebut TRAFFIC mengungkapkan bahwa paling sedikit 50 harimau Sumatera telah diburu setiap tahunnya dalam kurun waktu 1998- 2002. Penindakan tegas untuk menghentikan perburuan dan perdagangan harimau harus segera dilakukan di Sumatera.
Peta Taman Nasional Di Pulau Sumatera dan Sebaran Habitat Harimau Sumatra
   Populasi Harimau Sumatera yang hanya sekitar 600-an ekor saat ini tersisa di dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan. Sebagian besar kawasan ini terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Bersamaan dengan hilangnya hutan habitat mereka, harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia dan seringkali dibunuh atau ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan tanpa sengaja dengan manusia.
   Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi harimau Sumatera. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum, populasi harimau terus mengalami penurunan hingga 70 persen dalam seperempat abad terakhir. Di Provinsi Riau, saat ini diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau di Riau.

Upaya yang Dilakukan WWF

WWF bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, organisasi konservasi lainnya, dan masyarakat setempat untuk menyelamatkan harimau Sumatera dari ancaman kepunahan. WWF juga berupaya melakukan pendekatan dan bekerja sama dengan perusahaan yang konsesinya mengancam habitat harimau agar mereka mampu menerapkan praktik-praktik pengelolaan lahan yang lebih baik (Better Management Practices) dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia di tahun 2004 telah mendeklarasikan sebuah kawasan penting, Tesso Nilo, sebagai taman nasional untuk memastikan perlindungan gajah dan harimau Sumatera di alam. WWF juga berpartisipasi aktif dalam penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Harimau Sumatera 2007-2017 yang dipimpin oleh Departemen Kehutanan RI.
Peta Distribusi Harimau Sumatera di TN Leuser, TN Kerinci-Seblat dan TN Bukit Barisan Selatan
   Melalui momentum Kampanye Tahun Harimau 2010, WWF-Indonesia secara aktif mendorong dimasukkannya enam lanskap prioritas harimau Sumatra kedalam Program Nasional Pemulihan Harimau Sumatra. Program nasional tersebut kemudian diadopsi sebagai program global oleh 13 negara sebaran harimau dalam International Tiger Forum di St. Petersburg, Russia Nov 2010. Landskap prioritas perlindungan harimau Sumatra tersebut adalah Ulu Masen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.
   WWF terus melakukan penelitian ilmiah tentang harimau Sumatera di Riau dengan menggunakan kamera jebakan (camera trapping) untuk memperkirakan besarnya populasi, habitat, dan distribusi satwa loreng tersebut, serta untuk mengidentikasi koridor-koridor satwa liar yang membutuhkan perlindungan. WWF--bersama dengan mitra terkait di lapangan--juga membentuk tim patroli anti perburuan dan tim pendidikan dan penyadaran yang bertugas membantu masyarakat lokal memitigasi konflik manusia-harimau di daerah-daerah rawan konflik harimau.
   Berdasarkan Sensus data Populasi Harimau Sumatera tahun 2012 yang dilakukan Peneliti Wibisono dan Colin ada kecenderungan penurunan populasi dari tahun 2000 yang tercatat 742 individu dewasa menurun menjadi 618 individu dewasa yang disebabkan makin berkurangnya luas hutan habitat Harimau akibat deforestasi pembukaan lahan kelapa sawit sehingga sebagian besar lanskap Harimau Sumatera mengalami Fregmentasi menjadi petak-petak kecil dan terpisah dari zone utama Taman Nasional. Makin menyempitnya luas hutan ini kalau dibiarkan terus menerus oleh pemerintah akan sangat membahayakan kelangsungan hidup Harimau Sumatera yang jumlahnya semakin menyusut dan dampak yang paling mengkuatirkan Harimau Sumatera terancam lenyap dari bumi Indonesia menyusul saudaranya Harimau Jawa dan Harimau Bali yang sudah terlebih dahulu punah.

                    Tabel Populasi Harimau Sumatra Tahun 2000 dan 2012
Lanskap Hutan harimau
Jumlah Harimau Tahun 2012
Jumlah Harimau  Tahun 2000
 1 — Ulu Masen
45
51
 2 _  Gunung Leuser
140
154
 3 — Sibolga & Batang Toru
52
54
 4 — Batang Gadis / Rimbo-Panti
61
67
 5 — Rimbang Baling & Batang Hari
53
71
 6 __ Kerinci Seblat
122
145
 7 — Bukit Barisan Selatan
41
46
 8 — Bukit Tiga Puluh
22
36
 9 — Senepis-Buluhala
14
23
10 — Kuala Kampar
26
42
11 — Tesso Nilo
6
13
12 — Bukit Dua Belas
3
5
13 — Berbak
16
17
14 — Harapan
8
9
15 — Way Kambas
10
10
Total
618
742
Sumber Data : Www.Nature.Com

Sumber Referensi : WWF Indonesia