"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Minggu, 30 Oktober 2016

TAIGA : BENTANG ALAM DENGAN VEGETASI HUTAN KONIFER

    Taiga adalah wilayah berupa hutan konifer (northern coniferous forest atau boreal forest) yang terdapat di daerah sub tropis di belahan bumi utara, membentang dari wilayah Eurasia hingga Amerika Utara, antara zona tundra di Utara dan zona sedang di Selatan. Hutan taiga biasanya ditumbuhi oleh tumbuhan yang hampir seragam dan merupakan satu spesies misalnya tumbuhan konifera seperti cemara dan pinus. Iklim taiga sangat keras dengan suhu yang sangat rendah pada saat musim dingin.
    Kata Taiga berasal dari bahasa Rusia yang berarti hutan. Taiga merupakan bioma terbesar di dunia, dengan wilayahnya yang mencakup belahan bumi utara, seperti Alaska, Kanada, Skandinavia serta Rusia khususnya di daerah Siberia.

Iklim Taiga
    Iklim taiga sangat keras dan keterbatasan persediaan makanan membuat kehidupan hewan-hewan sangat sulit, terutama saat musim dingin. Karena itu, beberapa jenis hewan yang tinggal di taiga berhibernasi saat musim dingin. Beberapa hewan berimigrasi ke wilayah selatan, sementara sisanya tetap tinggal meskipun harus beradaptasi dengan iklim yang keras.
    Musim utama di taiga adalah musim dingin dan musim panas. Adapun musim semi dan musim gugur berlangsung sangat pendek, sehingga sulit mengetahui kapan terjadinya. Musim dingin di wilayah taiga sangat dingin dan bersalju dengan suhu berkisar antara -54oC hingga -1oC. Adapun musim panasnya hangat, kadang hujan dan lembab dengan suhu berkisar antara -7o C hingga 21o C. Suhu rata-rata taiga berada dibawah titik beku selama sekitar 6 bulan setahun.
Flora
    Tidak banyak spesies tumbuhan yang hidup di wilayah taiga. Iklimnya yang sangat keras membuat hanya sedikit tanaman yang mampu bertahan dalam cuaca tersebut. Karena itu, keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah dan vegetasinya nyaris seragam sehingga sering juga disebut hutan homogen. Taiga memiliki flora yang khas, sebagian besar terdiri atas pohon-pohon berdaun jarum atau konifera seperti cemara dan pinus. Pohon-pohon ini mampu beradaptasi terhadap kerasnya iklim taiga. Tumbuhannya tetap hijau sepanjang tahun, meskipun saat musim dingin dengan suhu yang sangat rendah. 
    Tumbuhan konifera tetap dapat berfotosintesis meskipun matahari jarang bersinar di wilayah taiga. Mereka memiliki daun berbentuk jarum yang dilapisi dengan zat seperti lilin. Zat ini berfungsi untuk melindungi daun dari kebekuan akibat suhu yang sangat dingin atau dari kekeringan.  Selain pohon konifera yang mendominasi taiga, terdapat juga beberapa jenis pohon berdaun lebar, dan terna berukuran kecil. Meskipun tumbuhan dan hewan tidak banyak terdapat disana, serangga justru berjumlah jutaan saat musimpanas tiba. Hal ini mengakibatkan burung-burung bermigrasi kesana setiap tahunnya untuk mencari makan dan berkembang biak.

Fauna
    Ada cukup banyak fauna terdapat di taiga, seperti beruang,moose, serigala, rubah, ajak, berbagai jenis rodensia dan berbagai macam burung. Hewan-hewan tersebut beradaptasi dengan caranya masing-masing untuk dapat bertahan hidup terhadap kerasnya iklim taiga. Beberapa mamalia, seperti beruang dan tupai, mencari makan sebanyak-banyaknya selama musimpanas sehingga berat badannya bertambah dan menjadi gemuk. Mereka kemudian berhebernasi selama musim dingin. Hewan lainnya memiliki bulu sangat tebal yang dapat melindungi mereka dari cuaca dingin.
   Adapun burung-burung bermigrasi ke wilayah selatan jika musim dingin tiba. Beberapa spesies hewan liar yang terdapat di taiga terancam mengalami kepunahan seperti karibu, beruang grizzly dan rubah di wilayah Kanada. Penurunan jumlah spesies hewan-hewan ini disebabkan habitat mereka berkurang karena adanya pembangunan yang bersifat merusak, seperti penebangan pohon liar secara besar-besaran.
 Hutan Taiga di Alaska
 Hutan Konifer di bioma Taiga Siberia
Bentang alam Taiga di wilayah Skandinavia

STEPA : BENTANG ALAM DI DAERAH KERING

    Stepa adalah padang luas yang ditumbuhi rerumputan tanpa pohon. Padang rumput ini terbentuk karena curah hujan yang tidak mendukung pertumbuhan pohon. Stepa berada di daerah kering dengan iklim subtropis yang kontras (ekstrim) antara musim panas dan musim dingin. Curah hujan di daerah stepa sedikit, tetapi lebih banyak daripada di gurun dan sabana.
    Stepa terdapat di Asia Barat dan Asia Timur, meskipun curah hujan di bagian barat Asia lebih dari 250 mm pertahun sehingga rumput serta tumbuhan lain tumbuh baik disini. Sebaliknya curah hujan di bagian Timur kurang dari 60 mm pertahun sehingga menyebabkan rerumputan menghilang di Gurun Gobi yang gersang.

Wilayah Persebaran Stepa
    Di Amerika, daerah stepa meliputi sebagian besar daerah di utara New Meksiko hingga ke Selatan Alberta. Di Eurasia, dataran stepa membentang mulai dari Barat daya Rusia sampai ke Asia Tengah. Bentangan Stepa di Eurasia merupakan kawasan stepa terbesar di dunia. Stepa Eurasia terbagi menjadi dua bagian, yaitu  stepa bagian barat dan stepa bagian timur. Stepa bagian barat merupakan padang rumput yang luas. Wilayah ini dimulai dari hulu sungai Danube, dataran rendah di seberang sungai Volga, hingga ke pegunungan Altai. Bagian kedua adalah stepa bagian timur yang membentang dari pegunungan Altai  di sebelah barat ke jajaran pegunungan Xingan besar di sebelah timur, mencakup pula daerah Mongolia. Keadaan geografis stepa di bagian timur lebih tinggi, dengan iklim lebih ekstrem, lebih dingin dan lebih kering daripada stepa bagian barat.

Flora
    Kebanyakan tanaman yang hidup di daerah stepa tingginya kurang dari 30 cm. Tumbuhan yang hidup di daerah stepa adalah rumput dan semak belukar. Jenis tanaman tersebut antara lain rumput biru grama, rumput buffalo, rumput tombak, rumput sage dan kaktus. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada stepa di Amerika Utara.
Kawanan Kuda liar di daerah Steva
Fauna
    Sebelum manusia datang untuk menetap dan bercocok tanam di daerah stepa, daerah stepa dihuni oleh sekelompok fauna seperti banteng, rusa, kuda liar, kelinci dongkrak, anjing padang rumput, antilop saiga, pronghorn, burung elang dan burung hantu. Manusia mempergunakan stepa untuk mengembala ternak dan menanam gandum. Teknologi pertanian juga banyak digunakan dalam meningkatkan manfaat stepa.

Masyarakat
    Tidak banyak informasi yang diperoleh mengenai kehidupan di wilayah stepa. Selain itu, orang-orang Cina, Timur Tengah dan Eropa hanya menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di daerah perbatasannya. Namun suku-suku pengembara seperti Indian di Amerika, Mongol, Kazak dan Buryat di Asia, Tartar dan Samoyed di Eropa adalah contoh masyarakat yang terbiasa hidup di daerah stepa yang beriklim keras.
 Stepa di Siberia
 Stepa di Alpen, Swiss
Stepa di Hongaria, Eropa Timur

TEBU : TANAMAN BAHAN BAKU GULA PASIR

    Tebu (Saccharum officinarum) adalah spesies tumbuhan monokotil dari suku Poaceae atau Gramineae (suku rumput-rumputan) yang batangnya beruas-ruas, berserat dan mengandung banyak air. Tanaman yang berasal dari Pulau Papua ini telah dibudidayakan di negara-negara tropis dan subtropis seperti Brazil, Kuba, Meksiko, India, Cina dan Indonesia. Tebu termasuk salah satu komoditas pertanian yang penting karena tanaman ini dijadikan sebagai bahan baku gula pasir dan vetsin.
    Pada umumnya, tebu dibudidayakan pada daerah yang berketinggian 5-500 m di atas permukaan laut. Untuk pertumbuhan yang optimal, tanaman ini memerlukan temperatur udara sekitar 28o - 34o C, kelembaban udara lebih dari 70%, dan pengairan yang merata. Di Indonesia, perkebunan tebu terdapat di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kultivar Tebu
    Tebu budidaya di Indonesia terdiri dari beberapa kultivar, misalnya kultivar PS 58, PS 56, BZ 63, BZ 107, dan klon POY 3016. Menurut warna batangnya, tebu dapat dikelompokkan menjadi tebu hitam dan tebu kuning. Tebu hitam berbatang ungu kehitaman dengan panjang ruas 10-15 cm. Tinggi tanaman ini mencapai 3 m, sedangkan diameter batangnya sekitar 2-5 cm. Tebu hitam banyak mengandung air meskipun rasanya tidak terlalu manis. Adapun tebu kuning memiliki kulit batang berwarna kuning kehijauan dengan panjang ruas 15-40 cm. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 6 m, sedangkan diameter batangnya mencapai 1-3 cm. Meskipun sedikit mengandung air, namun tebu kuning sangat manis.

Perbanyakan Tebu
    Perbanyakan tebu dapat dilakukan dengan biji, setek ujung, maupun setek batang. Tebu mulai berbunga sekitar umur 8-16 bulan. Setelah berbunga, tanaman ini siap dipanen dengan cara memotong bagian daun dan menebas bagian batang yang dekat dengan tanah. Semakin ke bawah, kandungan gulanya semakin banyak. Panen tebu dapat dirusak oleh serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman tebu meliputi penggerek batang bergaris (Proceras cacchariphagus), penggerek batang berkilat (Chilitrae auricilia), penggerek batang abu-abu (Eucosma schismacaena) dan tikus. Adapun penyakit yang sering menginfeksi antara lain penyakit virus mozaik, penyakit dongkelan (akibat jamur Marasnius sacchari), dan penyakit noda kuning (akibat jamur Cercospora kopke)

Molase
    Molase atau tetes tebu merupakan hasil samping dari tahap pemisahan kristal gula. Produk sampingan yang berupa cairan ini masih mengandung gula dan asam animo. Oleh sebab itu, molase sering dimanfaatkan sebagai bahan baku gula cair, vetsin atau monosidium glutamat (MSG), dan arak. Adapun pucuk daun tebu yang dibuang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
 Tebu Kuning
 Tanaman Tebu usia muda
Tebu Hitam

TEMBAGA : LOGAM BERWARNA KEMERAHAN

    Tembaga adalah unsur logam berwarna kemerahan dengan lambang kimia Cu.Pada sistem periodik, tembaga terletak pada golongan IB periode 4. Nomor atom tembaga adalah 29 dan massa atom relatifnya 63,546 gr/mol. Tembaga memiliki titik lebur 1.083oC dan titik didih 2.567oC. Tembaga telah lama dikenal manusia, yaitu pada Zaman Tembaga. Di alam, tembaga terdapat sebagai unsur bebas dan sebagai bijih berupa sulfida dengan nama kalkosit dan kalkopirit, berupa oksida dengan nama kuprit dan berupa karbonat dengan nama malasit dan azurit. Senyawa tembaga yang mudah direduksi memungkinkan manusia pada masa lalu mendapatkan logam tembaga dari bijihnya secara mudah. Mereka juga mencampur tembaga dengan logam lain sehingga diperoleh perunggu dan kuningan. Perunggu merupakan campuran antara tembaga dan timah, sedangkan kuningan merupakan campuran antara tembaga dan seng.

Sifat Tembaga
    Tembaga merupakan unsur logam yang bersifat konduktor yang baik (sangat mudah menghantarkan listrik maupun panas). Tembaga juga mudah ditempa dan dibentuk. Selain itu, logam ini tidak reaktif dan tidak mudah berkarat. Karena sifat-sifatnya ini, tembaga berperan penting dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai perangkat industri.

Pembuatan Tembaga
    Logam tembaga diperoleh dari bijih yang ditambang. Bijih tembaga ini mengandung campuran senyawa sulfida, tembaga dan besi. Biji tembaga dikonsentrasikan, kemudian dipanggang untuk membuang unsur belerangnya dan diteruskan dengan proses peleburan. Akan tetapi, proses pemanggangan dan peleburan yang dilakukan belum dapat menghasilkan tembaga yang murni, sehingga diperlukan proses ulang dalam suatu bagian yang disebut konverter agar kandungan tembaga yang diperoleh bertambah. Tembaga yang telah diproses ulang ini pun masih memerlukan proses pemurnian lebih lanjut, yaitu dengan elektolisis. Tembaga yang didapat kemudian dikemas dalam bentuk lembaran, kawat atau bongkahan. Kini juga banyak teknologi baru diciptakan dalam proses pembuatan tembaga untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh reaksi kimia yang terjadi.
Penambangan Tembaga oleh Freepot di Papua

Manfaat Tembaga
    Tembaga dikenal sangat mudah menghantarkan listrik maupun panas. Karena sifatnya ini, tembaga banyak digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti kabel dan kawat penghantar listrik. Peralatan listrik lain yang menggunakan tembaga adalah motor dan generator, transformator, saklar dan peranti lainnya yang dialiri arus listrik. Sifatnya yang mudah menghantarkan panas dan tahan terhadap proses korosi membuat tembaga juga banyak digunakan sebagai peralatan rumah tangga dan industri. Dalam industri, pipa-pipa untuk mengalirkan cairan yang sangat panas kebanyakan terbuat dari tembaga.
    Sebagian besar tembaga digunakan sebagai logam atau dalam bentuk aliase (campuran logam yang terbentuk karena pelelehan). Tembaga sebagai produk logam dan aliase, terutama dalam bentuk perunggu dan kuningan, dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah seperti kunci dan engsel, serta perhiasan dan peralatan dapur. Hanya sedikit tembaga yang digunakan dalam bentuk senyawa kimia, misalnya untuk pestisida, fungisida, katalis dan pewarna.
 Mineral logam Tembaga
 Pipa olahan Tembaga
Kawat olahan Tembaga

TEMBAKAU : TANAMAN YANG MENGANDUNG SENYAWA NIKOTIN

    Tembakau merupakan kelompok tumbuhan dikotil dari genus Nicotinia yang daunnya mengandung senyawa nikotin. Anggota suku Solanacae (terung-terungan) ini meliputi beberapa spesies termasuk N.tabacum, N.rustica, N.Longiflora, N.debneyi dan N.glutinosa. Tembakau merupakan salah satu tanaman budidaya yang cukup penting karena tumbuhan ini digunakan sebagai bahan utama pembuatan rokok dan cerutu.
    Tembakau tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini telah dibudidayakan di berbagai negara seperti Brazil, Kuba, Jamaika, Turki, Italia, Cina dan India. Di Indonesia, tembakau yang dibudidayakan antara lain tembakau virginia, besuki, deli dan madura. Adapun sentra penanaman tembakau meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

Budidaya Tembakau
    Meskipun penanaman tembakau tergantung pada jenisnya, namun tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, penyinaran matahari penuh dan pengairan yang cukup bagi pertumbuhannya. Sebelum ditanam pada lahan, biji tembakau disemaikan di suatu tempat khusus sampai berumur 38-45 hari. Bibit tembakau untuk cerutu ditanam pada pertengahan kemarau, sedangkan bibit tembakau untuk rokok ditanam pada akhir musim hujan. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 90-100 hari dengan memetik daunnya. Daun yang dijadikan sebagai tembakau rajangan terletak dipucuk dan berjumlah 6-14 helai. Daun ini dianggap berkualitas baik karena menghasilkan tembakau kering yang harum dan gurih. Daun yang berkualitas sedang berada di bagian tengah batang. Sedangkan daun yang berkualitas rendah berada di bagian bawah batang.

Pasca Panen Tembakau
    Setelah dipanen dan dilayukan, daun tembakau dijual dalam bentuk utuh sebagai bahan baku cerutu atau dijual dalam bentuk rajangan sebagai bahan baku rokok. Untuk merajang daun tembakau, para petani menggunakan alat perajang khusus agar irisan yang dihasilkan dapat seragam. Hasil rajangan kemudian dikeringkan dengan empat cara, yaitu pengeringan dibawah terik matahari atau dijemur (sun curing), pengeringan dengan angin (air curing), pengeringan dengan panas langsung (fire curing), serta pengeringan dengan panas tidak langsung (flue curing) misalnya dengan memakai kompor.

Rokok dan Cerutu
    Tembakau merupakan bahan baku utama rokok dan cerutu. Rokok dan cerutu mengandung bahan penyebab kanker seperti arsen, benzena, benzopiren, kadmium, hidrogen sianida, dan toluen. Bahan tersebut menyebabkan efek negatif seperti asma, insomnia, batuk kering, penyakit paru-paru, impotensi dan kanker. Apabila dibakar, senyawa nikotin mengeluarkan gas CO yang menenangkan pikiran dan membuat ketagihan bagi perokok. Meskipun banyak menimbulkan penyakit, namun tembakau tetap dibudidayakan di Indonesia karena industri rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara di sektor perkebunan.

Manfaat dan Kerugian
    Selain rokok dan cerutu, tembakau sering dimanfaatkan untuk obat cacing, bisul dan perut mulas. Getah daunnya digunakan untuk membersihkan kotoran pada luka bernanah. Air perasan tembakau digunakan untuk membersihkan luka dan kudis. Selain berkhasiat, tembakau juga menimbulkan keracunan karena mengandung alkaloid, asam organik dan nikotin. Gejala keracunan tembakau berupa sesak napas, muntah, kejang dan diare.

 Kelopak bunga Tembakau
Perkebunan Tembakau
Lion ear Afrika

TEH : TUMBUHAN PENYEGAR MINUMAN

    Teh (Camellia sinensis) adalah tumbuhan berkayu dari suku Theaceae yang pucuk daunnya digunakan sebagai minuman. Tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara ini tersebar di daerah subtropis dan tropis, terutama wilayah Asia Timur dan Amerika Selatan. Dua varietas teh yaitu teh cina (Camellia sinensis sinensis) dan teh india (Camellia sinensis assamica) banyak dibudidayakan karena bernilai ekonomi tinggi.
    Pemakaian teh sebagai ramuan obat diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Cina pada pemerintahan Kaisar Shennong, sekitar tahun 2700 SM. Meskipun demikian pemanfaatn teh sebagai minuman baru dikenal pada abad ke 3 M. Sejak saat itu, teh mulai menyebar ke berbagai negara di dunia seperti Jepang, India, Rusia, Turki, Kenya dan Argentina. Di Indonesia, teh diperkenalkan untuk pertama kali oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1826. Saat ini,perkebunan teh tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Bibit Teh
    Untuk pertumbuhan yang optimal, teh ditanam pada daerah yang memiliki ketinggian tempat sekitar 900 - 2.100 m di atas permukaan laut, temperatur udara 15o - 20o C, dan curah hujan antara 1.000 - 1.500 mm pertahun. Perbanyakan teh biasanya menggunakan biji, setek dan okulasi. Sebelum ditanam pada lahan, biji teh disemaikan dalam tempat khusus sampai tumbuh menjadi bibit teh yang tingginya sekitar 20 cm.

Daun Teh
    Tinggi pohon teh bisa mencapai 9 m. Meskipun demikian tanaman ini tampak seperti perdu karena pucuk daunnya sering dipetik. Daunnya berbentuk lanset atau bulat panjang dengan bagian tepi yang bergerigi. Selain polifenol dan minyak atsiri, daun teh juga mengandung kafein, yaitu senyawa alkaloid yang banyak terdapat dalam kopi. Bunga teh yang berwarna putih atau merah jambu biasanya tumbuh di ketiak daun. Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak. Masing-masing buah teh terdiri dari 1-3 biji yang berwarna hijau kecokelatan.

Pengolahan Teh
    Pengolahan teh pada umumnya mencakup tahap pelayuan, penggilingan, fermentasi dan pengeringan. Secara umum, teh diolah menjadi tiga macam produk yaitu teh hitam, teh hijau dan teh oolong. Teh hitam dihasilkan dari teh india yang mengalamiproses fermentasi selama dua jam. Teh ini memiliki ciri warna cokelat kehitaman bila diseduh dengan air panas. Teh hijau dihasilkan dari teh cina yang dipanaskan dengan temperatur tinggi tanpa proses fermentasi. Bila diseduh dengan air panas, teh ini akan berwarna hijau dan terasa lebih pahit dari teh hitam. Adapun teh oolong berasal dari teh cina yang diolah dengan proses fermentasi selama 1,5 jam. Teh ini akan berwarna kuning kehijauan bila diseduh dengan air panas.

Saponin
    Bagi bangsa Asia, tradisi minum teh bermanfaat untuk menghangatkan badan dan menghilangkan berbagai penyakit. Selain daunnya, biji teh juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Minyak biji teh dapat digunakan sebagai obat gosok dan minyak goreng. Adapun senyawa saponin yang terdapat di dalam biji teh dapat digunakan sebagai pembasmi hama.
 Daun Teh
 Teh Hijau
Perkebunan Teh

LADA : REMPAH DENGAN RASA PEDAS

    Lada atau merica (Piper nigrum) adalah jenis tumbuhan merambat dari suku Piperaceae yang buahnya memiliki rasa pedas sehingga digunakan sebagai rempah-rempah dan jamu. Tanaman tropis ini banyak dibudidayakan di wilayah Asia, Amerika dan Afrika. Selain industri makanan, lada juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kosmetik dan industri farmasi.
    Lada berasal dari wilayah India bagian selatan dan Sri Lanka. Di Indonesia, daerah penghasillada meliputi provinsi Lampung, Bangka-Belitung, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lada adalah sekitar 2.500 - 5.000 mm pertahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lahan gembur dengan tipe tanah liat berpasir.

Buah Lada
    Tinggi tanaman lada dapat mencapai 10 m. Tanaman ini merambat ke atas dengan menggunakan akar lekat atau akar panjat. Batang lada yang berwarna hijau digunakan untuk perbanyakan tanaman melalui setek batang. Tanaman ini memiliki daun tunggal yang berbentuk bulat telur dengan ujung daun meruncing. Mahkota bunganya berwarna kehijauan. Buah lada berbentuk bulat, berukuran kecil (diameter sekitar 2-3 mm), dan tersusun dalam malai atau rangkaian buah. Kulit buahnya berwarna hijau sebelum matang dan berwarna kuning kemerahan setelah matang. Kulit buah tersebut membungkus biji lada yang keras dan berwarna putih.

Lada Putih dan Lada Hitam
    Produk olahan lada terdiri dari 3 jenis yaitu lada putih, lada hitam dan lada hijau. Meskipun demikian lada putih dan lada hitam merupakan hasil olahan lada yang paling banyak diproduksi. Lada putih berasal dari buah lada yang dipisahkan antara kulit buah dan bijinya. Biji lada tersebut selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari selama 3-7 hari. Lada hitam berasal dari buah lada yang dikeringkan dengan sinar matahari tanpa pemisahan kulit buahnya. Adapun lada hijau merupakan produk olahan dari lada yang warna buah aslinya tetap dipertahankan. Lada ini memiliki rasa dan aroma khas sehingga biasanya dipakai sebagai hiasan (garnish) pada makanan dan dipakai secara langsung pada masakan yang dihidangkan.

Piperin
    Berbagai senyawa kimia seperti paperin dan metanol terkandung di dalam buah lada. Senyawa piperin yang berasa pedas dapat digunakan untuk menetralkan senyawa racun pada hati (anti-hepatotoksi). Piperidin memiliki efek antikejang dan antibakteri, sedangkan metanol memiliki efek antijamur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungisida pada tanaman pertanian. Selain itu, lada juga mengandung senyawa oleoresin, yaitu campuran antara minyak asiri dan resin. Senyawa ini digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada bumbu masak, minyak wangi dan balsam.
 Lada Hitam
Butiran buah lada
Perkebunan Lada

KERANG : BIOTA LAUT YANG DAPAT DIKONSUMSI

    Kerang merupakan kelompok hewan bercangkang dua yang diklasifikasikan sebagai anggota kelas Pelecypoda atau Bivalvia dari filum Mollusca. Kerang hidup baik di air tawar maupun air laut. Kelompok ini terdiri dari sekitar 6.000 spesies, termasuk tiram, remis scallop, dan kijing mussel. Berbagai jenis kerang, misalnya kerang darah (Anadara sp) dan kerang air tawar (Anadonta grandis), sering dijadikan bahan makanan yang bernilai ekonomis tinggi karena kaya akan kandungan protein dan lemak.
 2 Ekor Kerang mencari makanan dalam pasir laut
    Ukuran kerang cukup bervariasi, mulai dari 1-10 cm hingga 1,35 m, misalnya kijing raksasa (Tridacna gigas). Tubuh kerang yang lunak dilindungi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat (zat kapur). Cangkang tersebut terdiri dari dua katup, masing-masing katup dihubungkan dengan engsel dari bahan ligamen (jaringan ikat) yang lentur. Selain itu, kerang memiliki otot aduktor yang berguna untuk membuka atau menutup cangkang.

Pemakan Partikel
    Kerang merupakan hewan pemakan partikel-partikel kecil di dalam air. Air yang masuk melalui safon akan disaring dengan insang sehingga partikel makanan tersebut terpisah dari air. Partikel makanan tersebut kemudian didorong ke dalam perut oleh silia (rambut-rambut halus). Adapun partikel makanan yang tidak dicerna akan dibuang melalui anus.

Glocidium
    Pada umumnya kerang memiliki organ seks yang terpisah. Sperma dan sel telur dilepaskan ke air. Setelah melalui proses fertilisasi (pembuahan), telur berkembang menjadi larva yang disebut Glocidium. Larva tersebut kemudian berenang ke dasar air sampai menemukan tempat yang sesuai untuk pertumbuhannya.

Tiram
    Tiram biasanya ditemukan di laut, terutama di perairan sub tropis maupun di perairan tropis. Cangkang tiram memiliki permukaan yang kasar dan berwarna abu-abu atau hitam. Bagian dalam cangkang mutiara (Meleagrina vulgaris) memiliki lapisan nacre yang terbuat dari kristal aragonit. Lapisan tersebut dapat membentuk mutiara apabila tiram tersebut dimasuki oleh partikel asing, misalnya pasir.
Tiram

Scallop
    Remis scallop hidup di perairan laut, baik dilaut dangkal maupun di laut dalam. Kerang ini disebut juga kerang kipas karena cangkangnya berbentuk seperti kipas dengan diameter sekitar 2,5 - 5 cm. Katup bagian bawah biasanya lebih besar daripada katup bagian atas. Scallop berenang dengan cara mengepakkan kedua katupnya.
Scallop

Mussel
    Kijing Mussel dapat ditemukan baik di perairan tawar (sungai, danau) maupun di laut. Beberapa spesies mussel,misalnya kerang hijau (Mytilus edulsis) banyak dibudidayakan di pantai berbatu atau di pantai berlumpur. Cangkang mussel relatif lebih tipis dan lebih lonjong daripada kerang yang lain. Selain itu, cangkang mussel memiliki benang-benang bisus (byssus) yang digunakan untuk menempel pada dasar air
Mussel

Sabtu, 29 Oktober 2016

COALAKAN : IKAN PURBA YANG MASIH HIDUP

    Coalakan adalah ikan primitif yang diklasifikasikan dalam ordo Crossopterygii. Ikan yang sering disebut fosil hidup ini diperkirakan hidup sekitar 350 juta tahun lalu. Pada mulanya, coalakan dianggap telah punahsejak 70 juta tahun lalu. Akan tetapi pada 1938, coalakan jenis Latimeria chalumae muncul di Samudera Hindia,diperairan bagian timur Afrika Selatan.
    Setelah penemuan coalakan di perairan Afrika selatan para ahli biologi laut melakukan sejumlah penelitian di kepulauan Komoro. Mereka menduga bahwa ikan ini hanya hidup di Samudera Hindia bagian barat. Akan tetapi pada 30 Juli 1998, sejumlah peneliti Indonesia dan peneliti asing menemukan coalakan di Samudera Hindia bagian timur, di perairan Sulawesi Utara. Jenis coalakan di Sulawesi Utara ternyata berbeda dari jenis coalakan di Afrika Selatan sehingga ikan ini digolongkan ke dalam spesies yang lain, yaitu Latimeria menadoensis.
Animasi Ikan Coalacant

Cuping
    Coalakan termasuk ikan laut dalam karena ia berenang pada kedalaman lebih dari 600 m. Berdasarkan penemuan fosilnya, coalakan ditemukan di habitat air yang berbeda seperti danau, rawa dan laut. Kedua spesies ikan ini mempunyai warna yang berbeda. Latimeria chalumnae berwarna biru keperak-perakan, sedangkan Latimeria menadoensis berwarna cokelat. Panjang tubuh coalakan dapat mencapai 1,5 m dengan bobot sekitar 45 kg. Coalakan mempunyai beberapa ciri khas yang membedakan dengan jenis ikan lain, diantaranya adalah sepasang cuping atau sirip yang menonjol di bagian anus, pinggul, punggung dan dada serta tonjolan sirip di bagian ekor. Cuping ini digunakan sebagai alat untuk bertengger ketika beristirahat di dasar samudera.

Tapetum Lucidum
   Pakan coalakan berupa ikan-ikan kecil. Coalakan menggunakan organ sensor khusus untuk menemukan mangsanya. Ikan ini memiliki gurat sisi (linea Lateralis) yang memanjang pada setiap sisi tubuhnya. Organ yang sensitif terhadap tekanan air ini digunakan untuk mendeteksi gerakan mangsa. Selain itu, coalakan mempunyai sepasang mata yang dilengkapi dengan tapetum lucidum, yaitu lapisan di belakang retina yang peka cahaya. Oleh sebab itu,ikan ini dapat melihat dengan jelas di kedalaman samudera yang kurang cahaya.
    Berbeda dengan ikan pada umumnya, coalakan betina melahirkan anaknya. Meskipun perilaku reproduksinya belum banyak diketahui, namun para ahli menduga bahwa coalakan betina mencapai kedewasaannya setelah berusia 20 tahun. Setelah mengalami masa bunting selama 13 bulan, coalakan betina melahirkan 5-25 anak.

Spesies Langka
    Para ahli biologi laut memperkirakan bahwa populasi coalakan di Samudera Hindia bagian barat hanya sekitar 200-500 ekor, sedangkan populasi di Samudera Hindia bagian timur belum diketahui. Oleh sebab itu, coalakan dikatagorikan sebagai spesies langka (vulnerable species) oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Katagori ini berdasarkan atas kondisi coalakan yang dikuatirkan menjadipunah di masa depan.

 Latimeria Menadoensis di Laut Sulawesi, Indonesia
Latumeria Calumnae di Comoro, Afrika Selatan


Spesifikasi Coalacant, fosil hidup yang masih ada

EKINODERMATA : SPESIES BIOTA LAUT YANG BERKULIT DURI

    Ekinodermata (Echinodermata) adalah nama filum dari invertebrata laut yang berkulit duri. Filum yang mencakup sekitar 6.000 spesies ini dikelompokkan dalam beberapa kelas antara lain Asteroidea (bintang laut), Ophiiroidea (bintang ular), Echinoidea (bulu babi atau landak laut), Holothuroiddea (teripang atau ketimun laut) dan Crinoidea (lili laut). Selain sebagai sumber makanan, Ekinodermata juga berfungsi sebagai hewan pemakan bangkai atau pemakan partikel-partikel yang membusuk di laut.
Bulu Babi
    Anggota Ekinodermata, kecuali bulu babi dan teripang, memiliki lima lengan simetris. Hewan ini umumnya memiliki kerangka yang terbuat dari kalsium korbonat. Tubuh Ekinodermata biasanya ditutupi dengan duri yang pendek dan tumpul. Hewan ini banyak ditemukan di dasar laut, di semua kedalaman. Beberapa spesies Ekinodermata berkembang biak secara seksual, sedangkan beberapa spesies yang lain berkembang biak secara aseksual (membelah diri).

Bulu Babi
    Bulu babi berbentuk bulat dan memiliki duri-duri yang panjang. Duri tersebut digunakan untuk menangkap mangsa dan berjalan. Beberapa spesies bulu babi memiliki kelenjar racun yang digunakan untuk mempertahankan diri. Bagian mulut terdapat pada pada salah satu kutub tubuhnya, sedangkan bagian anus terdapat pada kutub yang lain. Mulut bulu babi terdiri dari lima gigi tajam yang didukung oleh lima rangka samping. Bulu babi memiliki kaki tabung sebagai pengisap dan pengeluar air. Dengan alat pengisap ini bulu babi dapat merayap ke atas batu.
Bulu babi

Teripang
    Teripang memiliki tubuh yang lunak dan berbentuk bulat memanjang. Bagian mulut dilengkapi dengan tentakel yang dapat dijulurkan atau ditarik kembali. Beberapa jenis teripang menghasilkan racun, namun beberapa anggota yang lain dapat diolah menjadi makanan. Pada saat ini teripang telah dibudidayakan dan diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang dan Hongkong.
Teripang

Bintang Laut
    Seperti namanya, bintang laut memiliki tubuh yang berbentuk seperti bintang dengan lima lengan yang simetris. Permukaan tubuhnya ditutupi oleh duri-duri pendek. Bagian pusat bintang laut terdiri dari sebuah perut dengan mulut di sebelah bawah dan anus di atas. Adapun bagian lengan simetris terdiri dari cabang-cabang syaraf, perut dan saluran air.
Bintang laut

Lili Laut
    Tubuh lili laut berukuran kecil dan berbentuk seperti cangkir. Bagian mulutnya dilengkapi dengan tentakel yang bercabang-cabang yang berfungsi untuk menangkap makanan. Beberapa jenis lili laut memiliki semacam tangkai yang digunakan untuk melekat di dasar laut sehingga terlihat seperti batang pada tanaman.
Lili Laut

Bintang Ular
    Bintang ular memiliki tubuh yang berbentuk seperti cakram kecil dengan lima lengan yang simetris. Organ pencernaan dan reproduksi berada di dalam cakram tubuhnya. Duri-duri pendek hanya terdapat pada bagian samping dari lengan simetris, sedangkan bagian atas dan bawahnya tidak ditutupi dengan duri.
Bintang ular

KOPI : TANAMAN BERKAFEIN

    Kopi adalah kelompok tumbuhan berbunga dari genus Coffea yang bijinya diolah menjadi minuman berkafein. Anggota suku Rubiaceae ini tersebar di berbagai negara seperti Brazil, Kolombia, Ethiopia, Uganda, India dan Indonesia. Tiga spesies kopi yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah kopi arabica (Coffea arabica), kopi robusta (Coffea canephora var robusta) dan kopi liberia (Coffea liberica).
    Tanaman kopi yang berasal dari Kefa (Ethiopia) mulai ditanam di semenanjung arabia bagian selatan sejak abad ke 15. Di Indonesia, penanaman kopi secara besar-besaran diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke 17. Perkebunan kopi di Indonesia umumnya terdapat dipulau Jawa, terutama Jawa tengah dan Jawa Timur serta pulau Sumatera. Untuk pertumbuhan yang optimum, kopi sebaiknya ditanam pada daerah dengan ketinggian tempat antara 300 - 1.700 m di atas permukaan laut, temperatur sekitar 16-26oC, dan curah hujan sekitar 1.500 - 2.000 mm pertahun.

Biji Kopi
    Tinggi tanaman kopi dapat mencapai 3-5 m. Batangnya bercabang dengan diameter 5-10 cm. Daun kopi berbentuk lonjong dan berwarna hijau tua. Bunganya yang berwarna putih memiliki bau yang harum. Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau pada saat muda serta kuning atau merah pada saat tua. Biji kopi terdiri dari dua keping dan dilapisi oleh kulit biji yang keras dan kulit membran yang tipis.

Varietas Kopi
    Tanaman kopi biasanya diperbanyak dengan biji, setek, dan okulasi. Untuk meningkatkan produksi, para petani sering menyilangkan sekitar 30 spesies kopi yang terdapat di alam hingga menghasilkan 60 varietas kopi. Selain kopi liberia dan robusta, beberapa varrietas kopi hasil persilangan yang ada di Indonesia antara lain kopi arabica varietas bourbon, kopi arabica varietas catura dan kopi arabica varietas abesinia.

Bubuk Kopi
    Sebelum dijadikan minuman, biji kopi harus diolah menjadi bubuk melalui beberapa tahapan. Pengolahan kopi dimulai dengan pemisahan kulit dan daging buah kopi. Proses ini dilakukan dengan menggiling buah kopi dengan mesin penggiling yang bertepi tajam. Setelah itu, biji kopi dijemur di bawah sinar matahari atau dikeringkan dengan mesin pengering sampai kadar air dalam bijinya berkurang. Biji kopi kering yang sudah disortir kemudian disimpan dalam gudang, dijual langsung ke pasaran, atau diolah menjadi bubuk kopi. Bubuk kopi diperoleh dengan cara menumbuk atau menggiling biji kopi kering yang telah di sangrai.

Kafein
  Seperti teh dan cokelat, kopi mengandung kafein yaitu senyawa alkaloid yang memiliki rumus molekul C8H10O2N4H2O . Senyawa ini bersifat larut dalam air panas, tidak berbau dan terasa pahit. Kadar kafein dalam biji kopi adalah sekitar 0,75 - 1,5 %, sedangkan kadar kafein rata-rata dalam secangkir kopi adalah sekitar 100 mg. Pada umumnya, senyawa ini merangsang aktivitas sistem syaraf pusat, jantung, pembuluh darah dan ginjal. 
 Kopi Gayo, Aceh
 Tanaman Kopi
Kopi Robusta

KELAPA SAWIT : TANAMAN PENGHASIL MINYAK NABATI

    Kelapa sawit adalah kelompok tumbuhan palem dari marga Elaeis yang buahnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, margarin, sabun dan deterjen. Anggota suku Araceae atau Palmae ini mencakup dua spesies yaitu kelapa sawit afrika (Elaeis guineensis) dan kelapa sawit amerika (E.olifera atau E.melanoccoca).Pada saat ini, perkebunan kelapa sawit telah tersebar luas di beberapa negara tropis, seperti Malaysia dan Indonesia.
    Hasil utama dari kelapa sawit adalah minyak yang diperoleh dari buahnya.Karena itu kelapa sawit banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi.

Kelapa Sawit Afrika
    Kelapa sawit afrika berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah. Tinggi tumbuhan ini dapat mencapai 6-15 m. Tajuk kelapa sawit lebar dengan panjang daun mencapai 6 m. Karangan bunganya berwarna cokelat dan berbentuk tandan. Buah kelapa sawit berukuran kecil dan berwarna merah tua ketika matang. Kulit buah mempunyai permukaan yang licin dengan serabut dan tempurung di bagian bawahnya. Adapun daging buahnya banyak mengandung asam palmitat dan asam laurat.

Kelapa Sawit Amerika
    Kelapa sawit amerika berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tumbuhan ini bisa mencapai tinggi sekitar 2 m. Meskipun bunga dan buahnya mirip dengan kelapa sawit afrika, kelapa sawit amerika memiliki penampilan fisik yang berbeda dari kelapa sawit afrika. Pada umumnya, daun kelapa sawit amerika yang panjang dapat menjangkau permukaan tanah.Pada umumnya buah kelapa sawit amerika digunakan sebagai bahan baku pembuatan lilin. Persilangan antara spesies kelapa sawit afrika dan kelapa sawit amerika dapat menghasilkan hibrida yang mengandung asam palmitat dan asam laurat tinggi.

Perkebunan Kelapa Sawit
    Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit tersebar di beberapa daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Papua. Tiga varietas unggul yang sering dibudidayakan petani di Indonesia adalah dura, pisifera, dan tenera. Tumbuhan ini umumnya ditanam pada tempat yang berketinggian 0-700 m di atas permukaan laut, bertemperatur udara sekitar 35oC, dan bercurah hujan 2.000-3.000 mm per tahun.
    Perbanyakan kelapa sawit dilakukan dengan metoda persemaian biji dan metode kultur jaringan tanaman (menggunakan jaringan akar atau jaringan daun). Biji kelapa sawit biasanya mengalami dormansi atau keadaan istirahat yang cukup panjang. Untuk memutuskan masa dorminasi, biji kelapa sawit memerlukan aliran udara dengan temperatur 40o C selama 80 hari sebelum disemaikan.

Produk Kelapa Sawit
    Selain sebagai bahan baku dalam industri makanan dan kimia,kelapa sawit juga dimanfaatkan dalam industri farmasi, tekstil dan kosmetik. Ampas tandan kelapa sawit merupakan sumber kalium yang dapat diolah menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi aerob (pengomposan).Pupuk organik tersebut biasanya ditambah dengan mikroba penyubur tanah. Adapun ampas buah kelapa sawit biasanya digunakan sebagai pakan ternak.
 Buah Kelapa sawit Afrika
 Perkebunan Kelapa sawit
 Pohon Kelapa sawit Amerika
 Pohon Kelapa sawit Afrika
Buah Kelapa sawit Amerika

KELAPA : TUMBUHAN SERBA GUNA

    Kelapa (Cocos nucifera) merupakan spesies tumbuhan monokotil dari suku Arecaceae atau Plmae yang daging buahnya dilindungi oleh tempurung keras dan serabut. Tumbuhan ini tersebar di daerah tropis, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Mozambik. Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal kelapa karena manfaatnya yang besar. Bagian akar sampai buahnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
    Pohon kelapa tumbuh secara optimal pada darah dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini membutuhkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi dan curah hujan 1.200 - 2.500 mm pertahun. Temperatur optimun untuk pertumbuhan kelapa berkisar 27-28oC, sedangkan kelembaban udara sekitar 80-90%. Kelapa umumnya diperbanyak dengan pembenihan biji kelapa. Benih dipilih dari buah kelapa yang berkualitas baik kemudian disemaikan selama beberapa bulan atau sampai memiliki empat helai daun.
Perkebunan Kelapa

Kelapa Dalam
    Menurut jenisnya, kelapa dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu kelapa dalam atau kelapa biasa (varietas typica),  Kelapa genjah (varietas nana) , kelapa hibrida, dan kelapa abnormal. Kelapa dalam sering ditanam di perkebunan. Jenis kelapa ini memiliki pohon yang tinggi dan buah yang besar. Beberapa contoh kultivar kelapa dalam antara lain adalah kelapa hijau, kelapa manis dan kelapa bali. Berbeda dengan kelapa dalam, kelapa genjah memiliki pohon yang rendah dan buah yang kecil. Meskipun demikian jenis ini lebih cepat berbuah daripada kelapa dalam. Beberapa contoh kultivar kelapa genjah antara lain adalah kelapa gading dan kelapa raja.

Kelapa Hibrida
    Kelapa hibrida merupakan hasil persilangan antara dua jenis kelapa, terutama kelapa dalam dan kelapa genjah. Persilangan tersebut bertujuan agar kelapa hibrida mendapatkan sifat-sifat yang menguntungkan dari kedua induknya.

Kelapa Abnormal
    Adapun kelapa abnormal merupakan jenis kelapa yang memiliki beberapa kelainan, misalnya kelapa kopyor dan kelapa bercabang. Meskipun tidak dapat dijadikan sebagai bibit, kelapa kopyor memiliki daging buah dan air yang lezat. Pada kelapa bercabang, titik tumbuh di ujung batang tidak berkembang akibat adanya gangguan fisiologis atau serangan hama sehingga batang tersebut membentuk beberapa percabangan.

Kopra
    Seluruh bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Tempurung kelapa mengandung sekitar 50% asam palmitat yang dijadikan bahan pembuat sabun. Batang kelapa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Daun mudanya digunakan untuk dekorasi, ketupat dan sapu lidi. Seludang bunga dimanfaatkan untuk atap, sedangkan tandan bunga menghasilkan nira untuk pembuatan gula merah. Air kelapa digunakan untuk minuman segar, bahan olahan makanan, dan obat tradisional. Daging buahnya dapat diparut untuk menghasilkan santan. Selain itu, kopra atau daging kelapa yang telah dikeringkan merupakan komoditas perdagangan penting karena dijadikan sebagai bahan baku minyak goreng. Ampas atau bungkil kelapa sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Serabut kelapa dapat dibuat menjadi sapu atau keset. Adapun tempurung kelapa dapat digunakan sebagai arang dan kerajinan tangan.
 Perkebunan Kelapa
 Kelapa Hijau
 Kelapa gading
Kelapa Hibrida