"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Jumat, 26 Juni 2009

PROFIL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


18. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
(UU NO.21 TAHUN 1958)
Berdiri
: 2 Juli 1958
Ibukota
: Palangkaraya
Luas Wilayah
: 153.564,50  Km2 (7,95% luas Indonesia)
Letak Astronomis
: 1o30'LU - 4o LS dan 111oBT - 116o BT
Terdiri dari
: 13 Kabupaten, 1 Kota, 93 Kecamatan dan 1.179 Desa
Jumlah Penduduk
: 1.902.454 jiwa
Identitas daerah
: Flora :Tanggaring
: Fauna : Kuau Melayu
Komoditas Utama
: Kayu, Kayu Olahan
Bahan Galian
: Emas, Pasir Kwarsa, Besi
Industri
: Kelontong dan Kerajinan dari Rotan
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Kota Waringin Barat
Pangkalan Bun
10.759,00
188.493
4
65
2
Kota Waringin Timur
Sampit
16.796,00
287.161
10
126
3
Kapuas
Kuala Kapuas
14.999,00
334.293
12
126
4
Barito Selatan
Buntok
8.830,00
120.593
6
68
5
Barito Utara
Muara Teweh
8.300,05
122.976
6
89
6
Katingan
Kasongan
17.500,00
126.588
11
143
7
Seruyan
Kuala Pembuang
16.404.00
113.348
5
80
8
Sukamara
Sukamara
3.827,00
33.417
3
29
9
Lamandau
Nanga Bulik
6.414,00
48.489
3
79
10
Gunung Mas
Kuala Kurun
10.805,00
83.497
11
112
11
Pulang Pisau
Pulang Pisau
8.997,00
112.639
6
82
12
Murung Raya
Puruk Cahu
23.700,00
81.823
5
115
13
Barito Timur
Tamiang Layang
3.834,00
80.086
6
65
14
Kota Palangkaraya
Palangkaraya
2.399,00
169.051
5
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Dayak, Melayu
Lagu Daerah
: Naluya, Kalayar
Alat Musik
: Gardek, Sampek, Kledi
Tarian
: Tari Giring-giring, Tambun, Bungai
Makanan Khas
: Kalo-Kalo
Senjata Tradisonal
: Mandau, Sumpit, Lunjuk
Suku
: Dayak, Melayu
Rumah adat
: Rumah Bentang
Lapangan Udara
: Panarung di Palangkaraya
Pelabuhan Laut
: Pangkalan Bun
Universitas
: Universitas Palangkaraya
Cerita Rakyat
: Manusia Ular
Agama
: 62,1% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
: Tjilik Riwut
Taman  Nasional 
: TN Tanjung Putting
Fauna dilindungi
: Orang Utan, Beruang Madu, Badak Sumatra
Gunung Tertinggi
:  Bukit Dako (2.278 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Kahayan
Danau Terluas
:   Danau Sembulu
Pulau Terbesar
:  Pulau Damar
Kabupaten terluas
:  Murung Raya

Kamis, 18 Juni 2009

KANTONG SEMAR : TUMBUHAN KARNIVORA DARI HUTAN TROPIS

    Kantong semar adalah nama kelompok tumbuhan dikotil bersifat karnivora dari genus Nepenthes yang termasuk ke dalam famili Nepenthaceae. Tumbuhan ini unik karena memiliki kantong yang tergantung di ujung daun. Kantong tersebut berfungsi untuk menangkap hewan, terutama serangga, yang akan dijadikan nutrisi untuk tanaman. Di Indonesia, terdapat sekitar 80% jenis kantong semar dengan spesies terbanyak tersebar di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
    Kantong semar (Nephenthes) merupakan tumbuhan liana (tumbuhan merambat). Tumbuhan ini hidup di tanah atau menempel pada batang pohon lain (efifit). Kantong semar tergolong tumbuhan berumah dua, yaitu bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.
Kantong
    Keunikan yang dimiliki kantong semar ialah adanya organ khusus berupa kantong yang digunakan untuk menangkap serangga atau hewan-hewan kecil lainnya. Kantong yang juga dilengkapi dengan tutup ini merupakan metamorfosis atau modifikasi daun. Daun akan berubah menjadi kantong, sedangkan ujung pangkal daun menjadi sulur yang terpilin membulat untuk menahan kantong agar tetap tegak. Kantong tersebut berwarna hijau dengan bintik-bintik merah kecokelatan. Bagian atas mengecil menjadi seperti leher dan lubang kantong dikelilingi gerigi. Pada tepi kantong terdapat kelenjar madu untuk menarik serangga atau hewan kecil lainnya. Serangga atau hewan kecil yang tergelincir ke dalam kantong akan dicerna dengan menggunakan enzim tertentu yang diproduksi oleh kelenjar sebelah dalam kantong. Hasil pemecahan senyawa-senyawa dari tubuh serangga inilah yang kemudian menjadi nutrisi bagi tumbuhan kantong semar.
Tanaman Pemakan serangga
Habitat dan Keanekaragaman
    Kantong semar tumbuh di daerah tropis dan tersebar mulai dari Australia bagian Utara, Asia Tenggara hingga Cina bagian Selatan. Pada umumnya, kantong semar hidup di tempat terbuka atau agak terlindung yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi. Tumbuhan ini dapat hidup di hutan hujan tropis, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, dan sabana. Mereka dapat tumbuh, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Spesies yang hidup di dataran rendah misalnya adalah Nephentes northiana, sedangkan yang hidup di dataran tinggi misalnya adalah Nephentes adianii.
    Saat ini, ada lebih dari 80 spesies kantong semar. Dari jumlah tersebut, 80% tumbuh di Indonesia. Pusat penyebaran kantong semar terdapat di pulau Kalimantan. Ada sekitar 30spesies kantong semar di sana. Adapun di Sumatera terdapat 29 jenis, di Sulawesi sekitar 10 jenis, di Papua 9 jenis, di Maluku 4 jenis, dan di Jawa 2 jenis.

Tanaman Hias Unik
    Keunikan kantong semar menjadikannya sebagai salah satu tanaman hias. Beberapa negara bahkan telah berhasil menjadikan kantong semar sebagai komoditi ekonomi penghasil devisa. Hal ini mendorong berkembangnya budidaya kantong semar. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan cara stek batang, semai biji, maupun kultur jaringan. Dari ketiga tehnik tersebut, perbanyakan dengan stek batang merupakan teknik yang populer di masyarakat.

Tumbuhan Langka
    Minat masyarakat yang meningkat terhadap kantong semar sebagai tanaman hias di lain pihak dapat mengancam kelestarian tumbuhan tersebut. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang mengambil kantong semar langsung dari habitat aslinya. Saat ini beberapa organisasi internasional mengenai konservasi alam seperti International Union for the Conservation of Nature dan World Conservation of International Trade of Endengered Species (CITIES) memasukkan kantong semar dalam apendiks 2 (katagori langka), bahkan ada beberapa jenis yang dimasukkan dalam apendiks 1 (katagori hampir punah)
 Kantong semar Dataran Tinggi
 Kantong Semar dataran rendah
Tumbuhan Kantong semar di lantai Hutan

Selasa, 16 Juni 2009

PROFIL PROVINSI KALIMANTAN BARAT


17. PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(UU NO25 TAHUN 1956)
Berdiri
: 7 Desember 1956
Ibukota
: Pontianak
Luas Wilayah
: 120.114,32  Km2
Letak Astronomis
: 2o30 LU' - 3o LS dan 108oBT - 114o BT
Terdiri dari
: 10 Kabupaten, 2 Kota, 149 Kecamatan dan 1.409 Desa
Jumlah Penduduk
: 4.078.246 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Tengkawang Tungkul
: Fauna : Enggang Gading
Komoditas Utama
: Kayu, Karet, Kopra, Lada, Kelapa Sawit
Bahan Galian
: Bauksit
Industri
: Kelontong dan kerajinan Rotan
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Sambas
Sambas
6.706,52
482,110
13
180
2
Pontianak
Mempawah
8.235,12
712,150
14
158
3
Sanggau
Sanggau
12.840,70
370.716
15
159
4
Ketapang
Ketapang
35.809,00
465.233
22
165
5
Sintang
Sintang
3.586,98
325,570
14
170
6
Kapuas Hulu
Putussibau
29.841,70
209,275
23
144
7
Bengkayang
Bengkayang
6.055,06
193,880
14
120
8
Landak
Ngabang
9.889,10
311.163
10
156
9
Melawi
Nanga Pinoh
1.064,13
154.355
7
81
10
Sekadau
Sekadau
5.474,20
167.751
7
76
11
Kota Pontianak
Pontianak
107,81
518.223
5
 -
12
Kota Singkawang
Singkawang
504,00
167.82
5
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Dayak, Melayu
Lagu Daerah
: Cik Cik Periuk
Alat Musik
: Gerdek, Sampek, Tuma
Tarian
: Tari Monong, Tandak Sambas, Zapin
Makanan Khas
: Pelepah Manuk, Gecoh Sape
Senjata Tradisonal
: Mandau, Dohak
Suku
: Dayak, Melayu
Rumah adat
: Rumah Panjang/Rumah Betang
Lapangan Udara
: Supadio
Pelabuhan Laut
: Pontianak
Universitas
: Universitas Tanjung Pura
Cerita Rakyat
: Sungai bekawat Emas
Agama
: 65,8% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
:  -
Taman  Nasional 
: TN Bukit Raya-Dako
Fauna dilindungi
: Macan Dahan, Beruang Madu, Orang Utan
Gunung Tertnggi
: Bukit Ray (2.278 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Kapuas
Danau terluas
:   Danau Sentarum
Pulau Terluas
:   Pulau Padang Tikar
Kabupaten Terluas
:   Ketapang