"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Kamis, 07 April 2016

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN

   Proses pembentukan muka bumi secara Endogen umumnya bersifat Konstruktif atau membangun. Proses ini ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Adapun Tenaga Endogen pembentuk muka bumi ini terdiri atas :
  1. Tektonisme yaitu proses pembentukan muka bumi yang berkaitan dengan pergerakan dari dalam bumi dan proses radioaktif di dalam magma. Tektonisme ini umumnya merupakan kekuatan yang bekerja di dalam lapisan bumi yang dapat menimbulkan patahan, lipatan, maupun pergeseran secara vertikal atau horizontal. Peristiwa tektonisme ini dapat terjadi akibat adanya aliran energi panas yang berasal dari inti bumi di lapisan mantel yang disebut aliran konveksi. Aliran Konveksi ini menyebabkan pergerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi, saling mendekat maupun saling menjauh. Akibatnya, bentuk lapisan kulit bumi dapat berubah menjadi bentuk lipatan, patahan atau gunung api. Tektonisme dibedakan menjadi 2 macam gerak yaitu : 
  • Gerak Epirogenetik adalah gerak yang berlangsung secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.
  • Gerak Orogenetik adalah gerak yang berlangsung secara cepat. Gerak ini dapat membentuk deretan pegunungan lipatan maupun patahan.  
  1. Vulkanisme adalah proses pembentukan muka bumi yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau gunung api, misalnya gejala naiknya magma ke permukaan bumi melalui kepundan disebut lava dan prosesnya disebut erupsi. Namun demikian, magma tidak selalu mampu keluar mencapai permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh karena magma terhambat batuan yang solid (kuat) sehingga magma tidak mampu menembus lapisan bumi. Keluarnya magma dari dalam gunung api turut disertai material padat, cair dan gas. Kekuatan letusan gunung api dipengaruhi oleh tenaga yang terdapat di lubang kepundan. Letusan gunung api yang kuat umumnya dikenal sebagai letusan Ekplosif, sedangkan letusan yang lemah disebut letusan Efusif.
  2. Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi akibat adanya gejolak atau aksi di dalam bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat tegak lurus di atas hiposentrum disebut Episentrum. Getaran gempa bumi dapat mempengaruhi lapisan kulit bumi, sehingga dapat menyebabkan perubahan bentuk. Sebagai contoh pebukitan yang berubah bentuk menjadi dataran akibat gempa bumi berkekuatan besar. Menurut faktor penyebabnya, gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
  • Gempa bumi runtuhan (Gempa Terban), merupakan gempa yang terjadi akibat runtuhnya dinding/atap gua atau dinding terowongan.
  • Gempa bumi vulkanik, merupakan gempa yang terjadi akibat kegiatan gunung api (Vulkanisme). Gempa bumi ini berlangsung sebelum, selama dan sesudah terjadinya letusan gunung api.
  • Gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi akibat kegiatan tektonik, seperti patahan, retakan, pergeseran, dan longsor yang meliputi daerah yang sangat luas.
Bentuk muka bumi akibat tenaga Endogen 
   Pergerakan kerak bumi akibat tenaga endogen dapat mempengaruhi relief dan bentuk muka bumi, misalnya membentuk daerah lipatan, patahan, maupun rangkaian gunung api.
  1. Muka bumi berbentuk lipatan. Lipatan adalah bentuk permukaan bumi yang bergelombang dan arahnya mendatar. Daerah lipatan yang tinggi atau puncak lipatan disebut antiklin, sedangkan daerah lipatan yang rendah atau lembah lipatan disebut Sinklin, Tekanan lebih lanjut pada lapisan kulit bumi atau pada daerah lipatan yang telah ada dapat mengakibatkan berbagai bentuk lipatan yang lebih rumit, seperti lipatan miring, lipatan rebah, lipatan menggantung, lipatan isoklin, atau lipatan rebah berpindah menjadi sesar sungkup.
  2. Muka bumi berbentuk patahan. Patahan terjadi karena retaknya atau patahnya suatu bentangan, misalnya retakan miring. Patahan dapat juga terjadi karena pengurangan isi lapisan dalam kerak bumi, misalnya akibat letusan gunung api sehingga s atu bagian kulit bumi merosot, atau proses tekanan dari dalam bumi. Pada umumnya, patahan terjadi di daerah batuan yang solid dan keras seperti batuan beku dan metamorfosa. Bentuk paahan bermacam-macam antara lain Slenk (Terban/Graben) adalah bentuk patahan yang mengalami penurunan ke bawah dan terletak di antara dua bagian yang tinggi, masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang-bidang patahan. Horst adalah bentuk patahan yang mengalami pengangkatan dan terletak di antara dua bagian yang rendah, masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang patahan.
  3. Gunung api adalah tonjolan di permukaan bumi sebagai akibat keluarnya magma dari dalam bumi melalui kepundan. Proses terbentuknya gunung api dapat disebabkan oleh tekanan kuat magma yang tertahan di dalam bumi serta mampu mendorong dan menembus lapisan bumi sehingga akhirnya keluar ke permukaan bumi melalui kepundan. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya disertai dengan letusan. Kekuatan letusan gunung api berpengaruh terhadap bentuk gunung api. Berdasarkan bentuknya gunung api dibedakan atas 3 macam yaitu :
  • Gunung api strato/kerucut, memiliki puncak yang runcing atau lancip seperti kerucut, berlereng curam, dan memiliki daya letusan yang cukup tinggi.
  • Gunung api perisai berpuncak lebar dan berlereng landai, memiliki frekuensi letusan yang cukup, akan tetapi lebih sering tenang.
  • Gunung api Maar memiliki puncak dengan lubang kepundan yang lebar, berbentuk corong, dan berlereng sedang. Gunung ini terbentuk akibat letusan yang sangat dahsyat. Saat meletus, sebagian puncaknya akan terlempar dan menyisakan lubang berbentuk corong yang besar.
Patahan
Lipatan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.