"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Rabu, 29 Desember 2010

TATA SURYA

    Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas sebuah bintang dan panet-panet serta obyek lain yang mengorbit mengelilingi bintang tersebut. Sistem tata surya kita terdiri atas matahari, bumi dan delapan planet lain. Sistem tata surya kita juga mencakup benda langit lain yang mengorbit mengelilingi matahari, seperti asteroid, meteor dan komet. Selain itu, ada lebih dari 100 satelit (bulan) mengorbit mengelilingi planet-planet tersebut. Sistem tata surya kita berpusat pada matahari. Matahari adalah obyek terbesar dan terpenting dalam tata surya kita.
Mengelilingi Matahari
    Planet-planet termasuk bumi, mengorbit mengelilingi matahari dalam jalur oval yang disebut elips, menurut astronom Jerman, Johannes Kepler (1571-1631). Keempat planet dalam, yang terutama terdiri atas besi dan bebatuan, dikenal sebagai planet terestrial (mirip bumi) karena ukuran dan komposisinya agak serupa. Planet luar merupakan planet raksasa dengan lapisan luar dari gas tebal. Hampir seluruh massanya terdiri atas hidrogen dan helium. Kecuali Merkerius dan Venus, setiap planet memiliki bulan yang berputar mengelilingi planet tersebut dan juga mengelilingi matahari. Selain itu terdapat pula meteor, komet dan asteroid (planet-planet kecil) yang mengorbit meneglilingi matahari. Kebanyakan asteroid mengelilingi matahari di kawasan yang disebut sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter. Sabuk ini memuat sekitar 100.000 buah asteroid.

Nebula Matahari
    Banyak ilmuwan yakin bahwa tata surya kita terbentuk dari awan gas dan debu raksasa yang berputar, dikenal dengan nama nebula matahari. Menurut teori ini, nebula mulai susut karena gravitasinya sendiri. Sebagian astronom menduga bahwa sebuah ledakan bintang (super nova) memicu susutnya nebula tersebut. Ketika berkontraksi, nebula tersebut berputar lebih cepat lagi sehingga terbentuk sebuah formasi cakram pipih. Teori nebula mengindikasikan bahwa partikel dalam cakram pipih tersebut kemudian bertabrakan dan lengket satu sama lain sehingga terbentuklah obyek seukuran asteroid. Sebagian dari asteroid ini bergabung lagi sehingga terbentuklah 8 planet besar. Obyek lain menjadi bulan, asteroid dan komet.

Planet Dalam dan Planet Luar
    Semua planet dan asteroid mengelilingi matahari dengan arah sama dan kurang lebih pada satu bidang, karena asal mulanya terbentuk dari cakram pipih tersebut. Kebanyakan dari bahan di nebula matahari tesedot ke pusat cakram dan terbentuklah matahari. Menurut teori ini, tekanan pada pusat cakram demikian besar sehingga memicu reaksi nuklir yang menjadi kekuatan matahari. Akhirnya, erupsi matahari terjadi dan menimbulkan angin matahari. Di planet dalam angin matahari begitu kuat sehingga mengikis unsur hidrogen dan helium yang lebih ringan. Di planet luar angin matahari lebih lemah, sehingga disana masih tersisa banyak hidrogen dan helium. Proses ini menjelaskan mengapa planet dalam berukuran kecil dan berbatu-batu, sedangkan planet luar kecuali Pluto, merupakan bola raksasa yang hampir terdiri atas hidrogen dan helium.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.