"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Rabu, 22 Desember 2010

BANTENG : SAPI LIAR DARI ASIA TENGGARA

    Banteng adalah sapi liar spesies Bos Javanicus yang berasal dari Asia Tenggara. Anggota suku Bovidae ini memiliki sepasang tanduk. Tanduk banteng jantan umumnya lebih besar daripada tanduk banteng betina. Selain itu, tungkai kaki bagian bawah berwarna putih sehingga hewan ini tampak seperti mengenakkan kaus kaki.
    Tubuh banteng memiliki panjang sekitar 190-225 cm, tinggi bahu 160 cm, dan bobot mencapai 600-800 kg. Ekornya panjang dengan bagian ujung yang berjumbai. Ekor banteng jantan lebih besar daripada ekor banteng betina. Bulu banteng lebat dan berwarna cokelat. Pada umumnya, banteng jantan berwarna lebih gelap daripada betina. Berbeda dari kerbau, banteng tidak pernah berkubang. Akan tetapi seperti jenis sapi lainnya, banteng termasuk herbivora pemamah biak (ruminansia).
Kawanan Banteng di Taman Nasional Alas Purwo

Subspesies Banteng
    Banteng terdiri dari tiga subspesies, yaitu banteng Burma (Bos javanicus birmanicus), banteng jawa (Bos javanicus) dan banteng kalimantan (Bos Iowi). Habitat banteng berupa hutan-hutan yang tidak terlalu lebat dan daerah terbuka yang berumput. Hewan ini tersebar di wilayah Indocina, Malaysia, dan Indonesia. Banteng hidup berkelompok dengan jumlah anggota 10-30 ekor.
    Sebagian besar banteng termasuk hewan diurnal yang mencari pakan pada malam hari dan beristirahat untuk memamah biak pada siang hari. Akan tetapi pada habitat yang mendapat campur tangan manusia, banteng berubah menjadi hewan noktural yang mencari pakan pada malam hari. Selama musim hujan, hewan ini meninggalkan lembah dan menuju ke daerah yang lebih tinggi untuk mencari pakan. Adapun pada musim kemarau, banteng kembali ke lembah yang berumput subur.

Populasi Banteng
    Kematangan organ seksual banteng terjadi pada umur 2-3 tahun. Meskipun hewan ini kawin sepanjang tahun, namun kelompok banteng yang hidup di Thailand kawin pada bulan Mei-Juni. Masa hamil banteng berlangsung selama 9-10 bulan. Hewan ini umumnya melahirkan seekor anakan yang bobot tubuhnya mencapai 30 kg. Anak banteng kemudian disusui oleh induknya hingga berumur 9 bulan. Banteng dapat bertahan hidup sekitar 20-25 tahun.
    Saat ini, jumlah populasi banteng di habitat aslinya semakin menyusut. Selain karena penyempitan habitat, penurunan populasi hewan ini terjadi akibat perburuan. Banteng Jawa yang hanya berjumlah ratusan ekor dapat dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Upaya pelestarian banteng juga dilakukan oleh sejumlah kebun binatang di Asia, Eropa, Amerika Utara dan Australia.Hewan ini diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah (endengered) oleh lembaga konservasi dunia IUCN.
Banteng Jawa
Banteng Kalimantan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.