"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Minggu, 16 Oktober 2016

BINTANG : BOLA GAS RAKSASA DI ALAM SEMESTA

    Bintang adalah bola gas berukuran besar dan bercahaya di langit. Bintang mengeluarkan cahaya dan energi dalam jumlah sangat besar. Matahari merupakan sebuah bintang yang memberikan cahaya serta energi panas bagi bumi. Matahari adalah bintang yang paling dekat letaknya dengan bumi, sehingga tampak seperti sebuah bola. Adapun bintang-bintang lain sangat jauh dari bumi sehingga hanya terlihat seperti titik cahaya.
    Jika kita melihat langit pada malam cerah, kita akan dapat melihat sekitar 3.000 bintang dengan mata telanjang. Dengan bantuan teropong, kita dapat melihat lebih banyak lagi bintang. Akan tetapi, sesungguhnya jumlah bintang di alam semesta sangat banyak. Bimasakti mengandung sekitar 100 miliar bintang, termasuk matahari. Ada lebih dari 100 milyar galaksi tersebar di alam semesta. Jika setiap galaksi mengandung 100 miliyar bintang, diperkirakan ada lebih dari 10 miliar triliun (1022) bintang di alam semesta.
    Bintang yang letaknya paling dekat matahari adalah Proxima Centauri, termasuk didalamnya bintang Alfa Centauri A dan Alfa Centauri B yang berjarak sekitar 40 trilyun km atau 4,2 tahun cahaya. Bintang memiliki energi berupa atom hidrogen dan bersinar selama hidrogen di intinya masih ada. Sebagian besar bintang adalah bintang dalam tahap pembakaran hidrogen. Karena letaknya sangat jauh, maka kita hanya dapat melihat proses pembakarannya seperti cahaya yang keluar dari bintang.
Matahari sebagai Bintang
Ukuran dan Susunan Bintang
    Ukuran bintang beragam, mulai dari 20 km hingga 1,4 miliar km. Matahari termasuk bintang berukuran sedang dengan diameter mencapai sekitar 1,4 juta km. Beberapa bintang berukuran raksasa mencapai ukuran sekitar 1.000 kali besar matahari. Bintang terkecil adalah bintang neutron yang berdiameter sekitar 20 km. Matahari dan kebanyakan bintang-bintang lainnya tersusun dari gas dan substansi seperti gas panas yang disebut dengan plasma. Akan tetapi bintang kerdil putih dan bintang neutron mengandung atom-atom yang padat atau partikel-partikel subatomik. Karena itu, bintang-bintang ini memiliki massa yang sangat padat.

Kecemerlangan Bintang
    Kecemerlangan sebuah bintang dilihat dari bumi tergantung pada dua faktor kecemerlangan sebenarnya dari bintang tersebut, yakni jumlah energi cahaya yang dipancarkan bintang itu, dan jarak antara bumi dan bintang tersebut. Bintang yang berada dekat bumi dan hanya bercahaya kecil terlihat lebih bercahaya daripada bintang yang terletak sangat jauh dari bumi dan bercahaya sangat terang. Alfa Centauri A, misalnya terlihat jauh lebih terang daripada Rigel. Namun sesungguhnya cahaya yang dipancarkan Alfa Centauri hanya 1/100.000 cahaya Rigel. Tetapi jarak Alfa Centauri dari bumi hanya 1/325 dibandingkan jarak Rigel dari bumi yang berjarak 1.400 tahun cahaya.

Klasifikasi Bintang
    Ada banyak klasifikasi bintang, tetapi yang sering digunakan adalah klasifikasi berdasarkan tingkat kecemerlangannya yaitu :

  1. Bintang Maha Raksasa adalah bintang paling cemerlang dan paling besar yang diketahui. Contohnya adalah Antares yang 9.000 kali lebih terang dan 335 kali lebih besar dari matahari, dan Betelgusa yang 14.000 kali lebih terang dan 800 kali lebih besar daripada matahari. Bintang Maha Raksasa terbesar memiliki kecemerlangan 10.000 kali dan 1.000 kali lebih besar daripada matahari.
  2. Bintang Raksasa dengan tingkat kecemerlangan 100 - 200 kali lebih besar daripada matahari dan berdiameter 10 - 100 kali matahari. Contohnya adalah Aldebaran yang 130 kali lebih terang dan berukuran 35 kali lebih besar dari matahari.
  3. Bintang Deret Utama dengan kecemerlangan dan ukurannya 0,1 - 10 kali lebih besar daripada matahari. Matahari termasuk bintang jenis ini. Di kelompok ini kadang dimasukkan bintang kerdil putih yang berukuran kecil seperti planet namun sangat cemerlang.
Ledakan Bintang Neutron (Supernova) seperti inikah Kiamat ?

Supernova
    Bintang memiliki siklus. Mereka lahir, melalui beberapa fase, dan kemudian mati. Sebagian bintang mati dengan cara meledak mengeluarkan energi besar dan melontarkan awan hidrogen, helium dan atom dari intinya. Sesaat setelah meledak , bintang akan bercahaya luar biasa terang. Jika cahaya ledakan tersebut ribuan kali lebih terang disebut supernova. Supernova di galaksi Bimasakti terjadi pada tahun 1054, lalu pada 1572 seperti dilihat oleh Tycho Brahe dan pada tahun 1604 seperti dilihat oleh Johannes Kepler. Supernova terakhir terjadi pada Februari 1987 di galaksi Awan Magellan Besar. Saat itu, ledakannya dapat dilihat dengan mata telanjang, meskipun jaraknya sangat jauh.
 Posisi Matahari dengan bintang-bintang lain di Bimasakti
 Proxima Ceantury, Beta Centauri dan Alpha Centauri
Alpha dan Beta Centauri, Bintang terdekat dengan matahari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.