"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Sabtu, 10 Agustus 2013

SINGA : PENGUASA PADANG SABANA

    Singa (Panthera leo) adalah nama spesies anggota suku Felidae, kerabat kucing besar yang dapat mengaum, paling besar, paling kuat, dan dijuluki raja hutan. Singa hidup di tempat terbuka. Tubuhnya agak buntak (pendek berotot) dengan warna bulu kuning kecokelatan. Pada bagian bawah perutnya berwarna lebih muda. Ekornya panjang, berbulu sedikit dan berakhir dalam segumpal bulu hitam yang menutupi duri bertanduk. Singa jantan bertubuh besar dan berbulu surai (bulu panjang di sekitar leher). Sebaliknya singa betina lebih kecil dan tidak berbulu surai.

 Keluarga Singa
    Singa sering mengeluarkan suara dari erungan lemah hingga erungan yang sangat keras. Singa hidup dalam kelompok-kelompok yang besarnya bervariasi dari beberapa ekor hingga puluhan ekor. Kelompok singa terdiri dari seekor pemimpin atau raja, beberapa singa betina dan anaknya. Keluarga inti singa dapat bergabung dengan singa-singa lain, sehingga ada dua raja dalam satu kelompok. Posisi raja diperoleh dan dipertahankan berdasarkan superioritas fisik. Bila seekor raja di bebas tugaskan, singa itu biasanya pergi dan berburu bersama singa bujangan muda. Singa mengaum untuk memberitahukan kekuasaan wilayahnya.


 Singa Jantan beristirahat
 Binatang Karnivora
    Singa adalah binatang karnivora. Cara berburu mangsanya sopan karena bila sedang berburu ia mengaum terlebih dahulu memberitahukan mangsanya bahwa ia datang. Bila mangsa telah dibunuh, pertama kali yang dimakan adalah usus, karena usus mengandung makanan dari tumbuhan yang sebagian telah tercerna dan kaya vitamin. Sesudah usus, singa kemudian makan daging mangsanya. Singa lebih suka makan zebra dan antelop. Bila tidak tersedia, singa dapat makan hewan lain, bangkai ikan, bahkan belalang. Singa merupakan jenis kucing besar yang malas. Bila hari panas, khususnya sesudah makan sampai kenyang, singa bermalas-malas dengan sikap diam atau tiduran tidak melakukan perburuan sampai beberapa hari.

Singa betina dan anak-anaknya
Cakar
    Tungkai depan singa sangat kuat. Dengan sekali pukul, kaki depan singa dapat mematahkan leher zebra. Cakar jempolnya mirip kucing, namun singa menggunakan cakarnya ini sebagai tusuk gigi. Jika ia melahap daging yang cukup besar, maka cakar ini digunakan untuk mengambil daging tersebut dengan cara ditusuk dengan cakarnya.
Singa melakukan perburuan
Hidup di Dataran Rendah
    Singa sering dilukiskan sebagai raja hutan, padahal ia hidup di dataran Afrika dan di daerah dengan tetumbuhan rendah, tidak di gurun dan tidak di hutan. Sebagai hewan pemburu, singa memerlukan wilayah teritorium yang luas. Dalam keadaan normal singa dapat menempuh jarak 5 km/jam, namun ia memiliki kekuatan fantastis saat menyerang.

 Keluarga Singa

Berkembang Biak
    Singa berkembang biak dengan cara beranak. Masa kehamilan singa betina 105 hari dan melahirkan 2-3 anak. Anak singa dapat melihat setelah usia 2 minggu. Pada usia 6 bulan anak singa bersama induknya ikut berburu. Namun anak singa ini menjadi sasaran mangsa bagi macan tutul, hiena, dan serigala. Umur 3-4 tahun, singa sudah matang kelaminnya dan dapat hidup di alam selama 20-30 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.