Senin, 13 Februari 2012
Rabu, 01 Februari 2012
ULANGAN HARIAN GEOGRAFI I
A. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar !
1. Peta yang tergambar dibawah ini termasuk jenis peta :
a. Umum
b. Khusus
c. Kadaster
d. Geografis
2. Peta berikut ini termasuk jenis peta :
a. Umum
b. Khusus
c. Kadaster
d. Tematik
3. Pada Peta topografi lembar Pontianak terdapat skala 1 : 100.000. Artinya interval konturnya
adalah ...
adalah ...
4. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama
dinamakan ...
a. Kountur b. Isoseista c. Isobar d. Isohaline
5. Berikut yang bukan termasuk bentuk-bentuk permukaan bumi hasil proses alam, yaitu :
a. sungai b. rawa c. bukit d. longsor
6. Gambar berikut merupakan bentuk dasar laut yang disebut :
a. Palung laut (Trog) b. Gunung laut (Seamont) c. Lubuk laut (Basin) d. Dangkalan (Shelf)
7. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga :
a. endogen b. eksogen c. Tektonisme d. Vulkanisme
8. Peta yang hanya menggambarkan satu jenis gejala permukaan bumi dinamakan peta ...
a. topografi b. tematik c. kadaster d. korografi
9. Berikut yang bukan merupakan manfaat dari hutan mangrove, adalah ...
a. pertanian pasang surut b. mencegah abrasi
c. tempat berkembang biak ikan d. mencegah banjir
10. Gambar berikut menunjukkan simbol dari ...
a. sungai b. batas wilayah c. selat d. danau
11.Bentukan alam di muara sungai yang terbentuk karena proses sedimentasi adalah ...
a. delta b. meander c. tembolo d. laguna
12. Proses pengikisan yang disebabkan oleh gelombang laut dinamakan ...
a. erosi b. deflasi c. abrasi d. glasiasi
13. Ilmu yang secara khusus mempelajari cara pembuatan peta dinamakan ...
a. kartografi b. meteorologi c. geografi d. geologi
7. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga :
a. endogen b. eksogen c. Tektonisme d. Vulkanisme
8. Peta yang hanya menggambarkan satu jenis gejala permukaan bumi dinamakan peta ...
a. topografi b. tematik c. kadaster d. korografi
9. Berikut yang bukan merupakan manfaat dari hutan mangrove, adalah ...
a. pertanian pasang surut b. mencegah abrasi
c. tempat berkembang biak ikan d. mencegah banjir
10. Gambar berikut menunjukkan simbol dari ...
a. sungai b. batas wilayah c. selat d. danau
11.Bentukan alam di muara sungai yang terbentuk karena proses sedimentasi adalah ...
a. delta b. meander c. tembolo d. laguna
12. Proses pengikisan yang disebabkan oleh gelombang laut dinamakan ...
a. erosi b. deflasi c. abrasi d. glasiasi
13. Ilmu yang secara khusus mempelajari cara pembuatan peta dinamakan ...
a. kartografi b. meteorologi c. geografi d. geologi
endogen seperti gambar diatas mengakibatkan terjadinya patahan naik disebut ...
a. graben b. horst c. sinklinal d. antiklinal
15. Pada peta terdapat simbol peta. Simbol peta haruslah bersifat umum, artinya ...
a. sederhana b. menarik minat pengguna
c. dapat dikenali oleh semua orang d. sudah biasa dipakai
15.
Jalur pegunungan muda sirkum Mediterania melewati pulau-pulau ...
a. Sumatera, sulawesi, papua b. Kalimantan, Jawa, Maluku
c. Sumatera, Jawa, Bali d. Nusa tenggara, Maluku, papua
16. Jenis Atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan tertentu,
misalnya ASEAN adalah Atlas ...
a. nasional b. internasional c. regional d. bilateral
17. Informasi geografis tentang proses terjadinya siang dan malam dapat diperagakan
oleh media ...
a. atlas b. peta c. globe d. peta astronomi
18. Sebuah peta berskala 1:250.000, jarak antara kota A ke kota B 6,5 cm. Jarak
datar sebenarnya antara kedua kota tersebut adalah ...
a. 16,25 km b. 12,65 km c. 1,625 km d. 1,265 km
19 Daftar nama geografis yang terdapat pada sebuah atlas seperti nama sungai, gunung,
kota, dan negara disusun berdasarkan abjad disebut ...
a. legenda b. insert c. daftar isi d. indeks
20.
Peta bagan gunung berapi diatas menggambarkan erupsi gunung berapi yang ekplosif
magma dihasilkan dari dalam perut bumi yang dinamakan dapur magma atau disebut :
a. lakolit b. Sill c. batholit d. magmatik
21. Sungai yang mengalir berkelok-kelok seperti pada foto diatas dinamakan ...
a. delta b. meander c. oxbow lake d. laguna
22. Peta topografi termasuk salah satu jenis peta umum sebab ...
a. banyak digunakan orang b. memuat informasi yang sangat banyak
c. dibuat oleh lembaga yang resmi d. termasuk salah satu peta rahasia
23. Gas beracun dari gunung berapi aktif yang tak berwujud dan berbau disebut ....
a. fumarol b. solfator c. mofet d. belerang
.
24. Letusan gunung berapi merupakan salah satu kekuatan alam yang disebabkan tenaga ...
a. Endogen b. eksogen c. orogenesa d. epirogenesa
25. Garis kontur diatas pada posisi sebelah barat tampak rapat ini meunjukkan ...
a. landai b. rata c. terjal d. tinggi
PEMBAHASAN SOAL TES UJICOBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK (TUKPD I)
Silahkan anda lihat pembahasan soal-soal TUKPD I disini.
TUKPD TAHAP I :
Edaran TUKPD SMP/MTs 2012
BAHASA INDONESIA
1. Kunci dan Pembahasan Bahasa Indonesia Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Bahasa Indonesia Paket B
3. Kemampuan yang diuji
BAHASA INGGRIS
1. Kunci dan Pembahasan Bahasa Inggris Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Bahasa Inggris Paket B
3. Kemampuan yang diuji
MATEMATIKA
1. Kunci dan Pembahasan Matematika Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Matematika Paket B
3. Kemampuan yang diuji
ILMU PENGETAHUAN ALAM
1. Kunci dan Pembahasan IPA Paket A
2. Kunci dan Pembahasan IPA Paket B
3. Kemampuan yang diuji
BAHASA INDONESIA
1. Kunci dan Pembahasan Bahasa Indonesia Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Bahasa Indonesia Paket B
3. Kemampuan yang diuji
BAHASA INGGRIS
1. Kunci dan Pembahasan Bahasa Inggris Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Bahasa Inggris Paket B
3. Kemampuan yang diuji
MATEMATIKA
1. Kunci dan Pembahasan Matematika Paket A
2. Kunci dan Pembahasan Matematika Paket B
3. Kemampuan yang diuji
ILMU PENGETAHUAN ALAM
1. Kunci dan Pembahasan IPA Paket A
2. Kunci dan Pembahasan IPA Paket B
3. Kemampuan yang diuji
Sumber : Simdik.info
Silahkan anda cocokkan pembahasan soal TUKPD I ini setelah naskah soal dikembalikan sesuai dengan nomor , kelas dan nama yang anda tulis di naskah soal.
Untuk Ulangan Harian Geografi online paling lambat ditunggu tanggal 17 Februari 2012. Siswa yang terlambat menyerahkan dianggap tidak mengikuti Ulangan dan diberi nilai 0 (nol)
TEKNIK DASAR MENDAKI GUNUNG
Kegiatan di gunung biasanya diistilahkan dengan mendaki gunung (hill walking) pelakunya disebut pendaki gunung. Masyarakat sering mengidentifikasikan pendaki gunung dengan pencinta alam padahal sebenarnya pencinta alam saja yang bertujuan untuk mengenal alam dan melestarikannya sedangkan kelompok lain hanya ingin berekreasi atau bahkan merusak lingkungan pegunungan dengan berbagai kegiatannya.
Kegiatan utama di gunung adalah berjalan, berkemah, menempuh rimba dan kadang memanjat tebing baik untuk tujuan ilmiah maupun rekreatif. Untuk itu pelakunya perlu menguasai teknik hidup di alam bebas yang disebut dengan mountaneering. Medan yang dihadapi umumnya adalah hutan belantara tropis, punggungan pegunungan muda dan tidak jarang pula menyusuri mata air serta sungai. Pada gunung tertentu terdapat salju dan es. Teknik pendakian guunung salju disebut Ice climbing, tata caranya sangat berbeda dengan pendakian pada gunung biasa.
Puncak tertinggi secara fisik merupakan tujuan utama dari kegiatan mendaki gunung. Namun, secara filisofis tujuannya adalah untuk mengasah fisik dan mental sehingga muncul sikap-sikap positif seperti percaya diri, pencinta alam, cinta sesama dan menghormati peri kehidupan disekitarnya. Kebanggaan terbesar bagi seorang pendaki gunung adalah karena kemampuannya mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya.
PERSIAPAN FISIK DAN TEKNIK
Kesiapan fisik adalah modal utama dalam melakukan kegiatan
mountaneering. Latihan fisik yang bertujuan meningkatkan daya tahan dan
kebugaran adalah menu utama. Ini dapat diperoleh dengan melakukan
senam, lari dan latihan beban secara rutin.
Senam aerobik ditambah bersepeda bertujuan untuk menjaga kebugaran dan daya tahan. Lari terutama di siang jari dapat meningkatkan VO2MAX (kemampuan paru-paru menyerap oksigen) mengingat oksigen di daerah ketinggian kadarnya rendah.
Latihan beban berguna untuk membentuk kekuatan otot dalam menghadapi medan yang berat. Penguasaan hidup di alam bebas meliputi survival, bivoac, tali temali, teknik dasar, memasak, kesehatan lapangan, P3K, ilmu orientasi medan dan membaca peta kompas mutlak harus dikuasai. Ditunjang dengan peralatan yang lengkap dan baik akan menjamin keselamatan dan kenyamanan pendakian. Tidak dapat ditinggalkan adalah dokumen perjalanan seperti surat ijin instansi terkait.
Dalam perjalanan ada baiknya untuk mendekatkan diri dengan penduduk sekitar, memberitahukan maksud kegiatan kita. Hal ini penting karena sekiranya mendapat kesulitan maka penduduklah yang paling potensial untuk secepatnya memberi bantuan.
Senam aerobik ditambah bersepeda bertujuan untuk menjaga kebugaran dan daya tahan. Lari terutama di siang jari dapat meningkatkan VO2MAX (kemampuan paru-paru menyerap oksigen) mengingat oksigen di daerah ketinggian kadarnya rendah.
Latihan beban berguna untuk membentuk kekuatan otot dalam menghadapi medan yang berat. Penguasaan hidup di alam bebas meliputi survival, bivoac, tali temali, teknik dasar, memasak, kesehatan lapangan, P3K, ilmu orientasi medan dan membaca peta kompas mutlak harus dikuasai. Ditunjang dengan peralatan yang lengkap dan baik akan menjamin keselamatan dan kenyamanan pendakian. Tidak dapat ditinggalkan adalah dokumen perjalanan seperti surat ijin instansi terkait.
Dalam perjalanan ada baiknya untuk mendekatkan diri dengan penduduk sekitar, memberitahukan maksud kegiatan kita. Hal ini penting karena sekiranya mendapat kesulitan maka penduduklah yang paling potensial untuk secepatnya memberi bantuan.
TEKNIK PACKING
Secara ideal umunya beban yang dapat dibawa adalah 30%-45% dari berat
tubuh. Pisahkan barang-barang yang dibawa dalam kelompok-kelompok yang
sesuai dengan kegunaan. Perhitungkan dengan kelompok kelompok yang
sesuai dengan kegunaan. Perhitungkan dengan cermat jumlah barang,
tingkat kebutuhan dan urutan pemakaiannya serta tentukan tempat
kebutuhan dan urutan pemakaiannya serta tentukan tempat yang paling
praktis di ransel untuk jenis barang tersebut. Misalnya alat-alat MCK
dan alat-alat tulis dapat disimpan dikantong-kantong luar ransel,
pakaian di bagian bawah, makanan di tengah dan seterusnya.
Aturan umum dalam packing adalah letakkan barang yang ringan di bawah
dan yang berat di atas serta bagilah beban secara merata di sisi kiri
dan kanan ransel serta barang yang paling berat di tengah. Aturlah
penempatan se-efisien mungkin dan jangan biarkan ada barang tersisa
bergeletakkan di luar ransel karena akan mengganggu perjalanan dan
berbahaya bila tersangkut dahan.
TEKNIK BERJALAN
Mendaki gunung pada dasarnya adalah olahraga berjalan, di mana medan
yang dilalui sangat berbeda dengan yang kita lalui sehari-hari. Ditambah
beban yang ada dipunggung maka kita dituntut untuk menguasai teknik
menjaga keseimbangan dan berjalan di pegunungan dengan benar.
Di medan berkerikil atau berbatu bulat atau tajam seperti sungai harus dilewati dengan melompat dengan cepat dari satu batu ke batu yang lain sebelum batu tersebut sempat bergulir. Namun bila kondisi badan sudah lemah sebaiknya diperiksa dulu posisi batuan tersebut kemudian ,melewatinya perlahan-lahan. Tanah berumput basah karena embun dan hujan serta terdapat lumut mengakibatkan tergelincir. Medan berlumpur dan becek menjadikan perjalanan menjemukan, lambat serta menguras banyak tenaga. Hal ini hanya dapat dihindari bila kita memakai sepatu dari jenis yang tepat untuk keperluan hiking.
Berjalan di pegunungan bukit yang curam memerlukan keseimbangan yang prima. Gerakan mendadak seperti mengayun tangan dan melompat dapat berakibat fatal. Hati-hati dengan terpaan angin, berjalanlah tenang dan tidak kaku. Jangan memotong lintasan karena biasanya jalan setapak yang sudah ada mengikuti kontur alam sehingga tidak curam walau berkelok-kelok. Hapalkan lintasan tersebut agar mudah bila kehilangan arah atau pada saat kembali nantinya. Teknik lain berjalan di daerah curam adalah dengan lintasan zig-zag untuk menghemat nafas.
Jangan memakai tumbuhan kecil yang ada di tebing sebagai tumpuan karena biasanya banyak yang lapuk dan tidak cukup kuat untuk menahan beban, cukup dipakai sebagai keseimbangan saja.
Semak lebat sering menghalangi dan menghilangkan lintasan, bukalah semak dengan tebasan parang. Lakukanlah tebasan sesedikit mungkin untuk menghemat tenaga. Perhatikan pada waktu yang cukup lama untuk ditumbuhi rumput sehingga masih mudah ditemukan dengan sedikit menyibak semak. Lintasan yang kurang jelas biasanya jarang dilewati kecuali oleh penebang kayu.
Sungai memang tampak sebagai jalan yang mudah dilalui untuk cepat sampai ke bawah, tetapi mengikuti aliran sungai adalah tindakan yang berbahaya. Sungai di gunung seringkali melewati tebing dan air terjun yang curam sehingga sulit dilalui tanpa peralatan memanjat tebing. Banyak kecelakaan terjadi karena mengikuti aliran sungai. Bila terpaksa untuk mengikuti aliran sungai, misalnya pada saat tersesat, ikutilah dari tempat yang tinggi prinsipnya ikutilah lintasan yang berbeda di pegunungan asalkan aliran sungai tersebut masih dapat terlihat dan bukan di cekuk-cekuk di mana sungai tersebut mengalir.
Pada saat turun kondisi badan biasanya sudah lelah ditambah posisi badan yang seluruhnya mengarah ke bawah sehingga otot kaki mendapat beban ekstra, kemungkinan terkilir dan tergelincir cukup besar. Kencangkan ujung kaki agar ujung kaki tidak tergencet dan pergunakan tumit sepatu sebagai rem dan tumpuan beban. Jangan berjalan doyong ke muka, usahakan berat tubuh tetap ditengah. Cara lain adalah berjalan miring dengan tubuh doyong ke belakang agar segera dapat mengantisipasi keadaan bila terpeleset.
Hati-hati bila berada di daerah kawah, daerah yang gersang tanpa tumbuhan dan bila ada gejala pening atau mual biasanya merupakan pertanda adanya gas beracun. Hindari tempat tersebut dan segera carilah tempat dengan sirkulasi udara, untuk sementara dapat digunakan kain yang dibasahi air dan ditutupkan ke hidung.
Kadangkala gas beracun mengalir tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah, kira-kira setinggi lutut. Gas ini biasa menyerang pada saat pendaki sedang duduk beristirahat atau tidur. Karena sifatnya yang tidak berbau dan berwarna maka gas ini perlu diwaspadai terutama bila timbul gejala keracunan sesaat setelah istirahat. Segera cari tempat istirahat atau shelter lain di tempat yang lebih tinggi, terbuka dan sirkulasi udara yang baik.
Jangan terlalu berkonsentrasi pada gerakan kaki, berjalanlah santai dengan pandangan ke depan sambil sesekali memperhatikan keindahan pemandangan sekitar. Kecuali pada tanjakan yang curam lebih baik arahkan pandangan ke tanah karena biasanya pandangan ke atas akan melemahkan semangat tanpa disadari akibat timbulnya kesan seolah-olah tidak segera sampai.
Berjalan harus mengikuti suatu irama yang tetap dengan langkah-langkah kecil. Langkah yang terlalu lebar akan mempengaruhi keseimbangan karena berat badan sering ditunjang oleh satu kaki saja. Pendaki gunung sebaiknya berjalan lebih lambat dari ritme berjalan yang normal untuk menghemat nafas.
Kesulitan berbicara dengan teman selagi berjalan adalah pertanda berjalan terlalu cepat. Lebih baik berjalan lambat dengan istirahat yang sedikit daripada berjalan cepat dengan istirahat yang banyak pula. Saat beristirahat duduklah berselonjor dengan kaki sedikit diangkat di atas badan agar darah yang mengumpul di kaki dapat mengalir normal kembali.
Hindari angin secara langsung karena udara dingin cepat mengerutkan otot yang istirahat. Pori-pori yang terbuka akibat berkeringat akan mengakibatkan exposure (kehilangan panas tubuh) bila terkena angin (hawa dingin). Untuk menghindarinya usahakan untuk memakai jaket pada saat beristirahat walaupun tubuh agak terasa panas.
Jangan terlalu lama istirahat karena otot yang mulai mengendur akan memerlukan pemanasan kembali. Ukuran normal istirahat adalah sepuluh menit setiap berjalan selama satu jam. Bila semakin lama anda membutuhkan waktu istirahat lebih panjang dengan interval di bawah satu jam maka berarti anda telah terlalu lemah.
Selama istirahat perlu teknik pengaturan nafas untuk menghilangkan kepenatan dengan gerakan-gerakan ringan, misalnya menekuk badan ke muka ke belakang dan samping kiri kanan, mengambil nafas sekuat kuatnya, ditahan sejenak kemudian dihembuskan melalui mulut dengan berteriak. Teknik relaksasi seperti ini berguna untuk melepaskan kepenatan dan stres selama perjalanan.
Segera dirikan tenda (shelter) untuk istirahat panjang dengan lokasi datar, tidak berangin, dekat sumber air dan berada di tempat yang tinggi agar terhindar dari kemungkinan pengendapan gas racun. Secara psikologis tempat yang tinggi memungkinkan kita terlihat pemandangan yang menarik di sekitar untuk mengurangi kelelahan mental.
Selama istirahat minumlah air hangat yang cukup seimbang dengan keringat yang dikeluarkan. Tambahkan sedikit garam untuk mengganti mineral yang keluar bersama keringat dan untuk otot. Makanlah makanan kecil seperti biskuit dengan kadar hidrat arang yang tinggi untuk menambah tenaga.
Selama dalam perjalanan buanglah bungkus permen, puntung rokok dan bungkusnya serta sampah lainnya ke dalam tas plastik agar tidak mencemari lingkungan pegunungan. Sedapat mungkin lakukanlah SAR (Search and Rescue) dengan mengambil sampah-sampah yang ada di sepanjang jalan dan membawanya turun kembali maka dengan demikian kita telah membantu kebersihan dan kelestarian lingkungan pegunungan tersebut.
Di medan berkerikil atau berbatu bulat atau tajam seperti sungai harus dilewati dengan melompat dengan cepat dari satu batu ke batu yang lain sebelum batu tersebut sempat bergulir. Namun bila kondisi badan sudah lemah sebaiknya diperiksa dulu posisi batuan tersebut kemudian ,melewatinya perlahan-lahan. Tanah berumput basah karena embun dan hujan serta terdapat lumut mengakibatkan tergelincir. Medan berlumpur dan becek menjadikan perjalanan menjemukan, lambat serta menguras banyak tenaga. Hal ini hanya dapat dihindari bila kita memakai sepatu dari jenis yang tepat untuk keperluan hiking.
Berjalan di pegunungan bukit yang curam memerlukan keseimbangan yang prima. Gerakan mendadak seperti mengayun tangan dan melompat dapat berakibat fatal. Hati-hati dengan terpaan angin, berjalanlah tenang dan tidak kaku. Jangan memotong lintasan karena biasanya jalan setapak yang sudah ada mengikuti kontur alam sehingga tidak curam walau berkelok-kelok. Hapalkan lintasan tersebut agar mudah bila kehilangan arah atau pada saat kembali nantinya. Teknik lain berjalan di daerah curam adalah dengan lintasan zig-zag untuk menghemat nafas.
Jangan memakai tumbuhan kecil yang ada di tebing sebagai tumpuan karena biasanya banyak yang lapuk dan tidak cukup kuat untuk menahan beban, cukup dipakai sebagai keseimbangan saja.
Semak lebat sering menghalangi dan menghilangkan lintasan, bukalah semak dengan tebasan parang. Lakukanlah tebasan sesedikit mungkin untuk menghemat tenaga. Perhatikan pada waktu yang cukup lama untuk ditumbuhi rumput sehingga masih mudah ditemukan dengan sedikit menyibak semak. Lintasan yang kurang jelas biasanya jarang dilewati kecuali oleh penebang kayu.
Sungai memang tampak sebagai jalan yang mudah dilalui untuk cepat sampai ke bawah, tetapi mengikuti aliran sungai adalah tindakan yang berbahaya. Sungai di gunung seringkali melewati tebing dan air terjun yang curam sehingga sulit dilalui tanpa peralatan memanjat tebing. Banyak kecelakaan terjadi karena mengikuti aliran sungai. Bila terpaksa untuk mengikuti aliran sungai, misalnya pada saat tersesat, ikutilah dari tempat yang tinggi prinsipnya ikutilah lintasan yang berbeda di pegunungan asalkan aliran sungai tersebut masih dapat terlihat dan bukan di cekuk-cekuk di mana sungai tersebut mengalir.
Pada saat turun kondisi badan biasanya sudah lelah ditambah posisi badan yang seluruhnya mengarah ke bawah sehingga otot kaki mendapat beban ekstra, kemungkinan terkilir dan tergelincir cukup besar. Kencangkan ujung kaki agar ujung kaki tidak tergencet dan pergunakan tumit sepatu sebagai rem dan tumpuan beban. Jangan berjalan doyong ke muka, usahakan berat tubuh tetap ditengah. Cara lain adalah berjalan miring dengan tubuh doyong ke belakang agar segera dapat mengantisipasi keadaan bila terpeleset.
Hati-hati bila berada di daerah kawah, daerah yang gersang tanpa tumbuhan dan bila ada gejala pening atau mual biasanya merupakan pertanda adanya gas beracun. Hindari tempat tersebut dan segera carilah tempat dengan sirkulasi udara, untuk sementara dapat digunakan kain yang dibasahi air dan ditutupkan ke hidung.
Kadangkala gas beracun mengalir tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah, kira-kira setinggi lutut. Gas ini biasa menyerang pada saat pendaki sedang duduk beristirahat atau tidur. Karena sifatnya yang tidak berbau dan berwarna maka gas ini perlu diwaspadai terutama bila timbul gejala keracunan sesaat setelah istirahat. Segera cari tempat istirahat atau shelter lain di tempat yang lebih tinggi, terbuka dan sirkulasi udara yang baik.
Jangan terlalu berkonsentrasi pada gerakan kaki, berjalanlah santai dengan pandangan ke depan sambil sesekali memperhatikan keindahan pemandangan sekitar. Kecuali pada tanjakan yang curam lebih baik arahkan pandangan ke tanah karena biasanya pandangan ke atas akan melemahkan semangat tanpa disadari akibat timbulnya kesan seolah-olah tidak segera sampai.
Berjalan harus mengikuti suatu irama yang tetap dengan langkah-langkah kecil. Langkah yang terlalu lebar akan mempengaruhi keseimbangan karena berat badan sering ditunjang oleh satu kaki saja. Pendaki gunung sebaiknya berjalan lebih lambat dari ritme berjalan yang normal untuk menghemat nafas.
Kesulitan berbicara dengan teman selagi berjalan adalah pertanda berjalan terlalu cepat. Lebih baik berjalan lambat dengan istirahat yang sedikit daripada berjalan cepat dengan istirahat yang banyak pula. Saat beristirahat duduklah berselonjor dengan kaki sedikit diangkat di atas badan agar darah yang mengumpul di kaki dapat mengalir normal kembali.
Hindari angin secara langsung karena udara dingin cepat mengerutkan otot yang istirahat. Pori-pori yang terbuka akibat berkeringat akan mengakibatkan exposure (kehilangan panas tubuh) bila terkena angin (hawa dingin). Untuk menghindarinya usahakan untuk memakai jaket pada saat beristirahat walaupun tubuh agak terasa panas.
Jangan terlalu lama istirahat karena otot yang mulai mengendur akan memerlukan pemanasan kembali. Ukuran normal istirahat adalah sepuluh menit setiap berjalan selama satu jam. Bila semakin lama anda membutuhkan waktu istirahat lebih panjang dengan interval di bawah satu jam maka berarti anda telah terlalu lemah.
Selama istirahat perlu teknik pengaturan nafas untuk menghilangkan kepenatan dengan gerakan-gerakan ringan, misalnya menekuk badan ke muka ke belakang dan samping kiri kanan, mengambil nafas sekuat kuatnya, ditahan sejenak kemudian dihembuskan melalui mulut dengan berteriak. Teknik relaksasi seperti ini berguna untuk melepaskan kepenatan dan stres selama perjalanan.
Segera dirikan tenda (shelter) untuk istirahat panjang dengan lokasi datar, tidak berangin, dekat sumber air dan berada di tempat yang tinggi agar terhindar dari kemungkinan pengendapan gas racun. Secara psikologis tempat yang tinggi memungkinkan kita terlihat pemandangan yang menarik di sekitar untuk mengurangi kelelahan mental.
Selama istirahat minumlah air hangat yang cukup seimbang dengan keringat yang dikeluarkan. Tambahkan sedikit garam untuk mengganti mineral yang keluar bersama keringat dan untuk otot. Makanlah makanan kecil seperti biskuit dengan kadar hidrat arang yang tinggi untuk menambah tenaga.
Selama dalam perjalanan buanglah bungkus permen, puntung rokok dan bungkusnya serta sampah lainnya ke dalam tas plastik agar tidak mencemari lingkungan pegunungan. Sedapat mungkin lakukanlah SAR (Search and Rescue) dengan mengambil sampah-sampah yang ada di sepanjang jalan dan membawanya turun kembali maka dengan demikian kita telah membantu kebersihan dan kelestarian lingkungan pegunungan tersebut.
MENDIRIKAN BIVAK/TENDA
1. Di tempat yang datar
2. Di tempat yang kering
3. Di sekitar banyak terdapat pohon
4. Melawan arah angin
5. Tidak searah dengan aliran air
2. Di tempat yang kering
3. Di sekitar banyak terdapat pohon
4. Melawan arah angin
5. Tidak searah dengan aliran air
Sumber Referensi : Sparps.Wordpres.com
Langganan:
Postingan (Atom)