"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 07 Januari 2013

KAKATUA : BURUNG PENIRU SUARA MANUSIA

    Kakatua termasuk dalam kelompok burung dari subsuku Cacatuinae, suku betet (Psittacidae), dan bangsa nuri (Psittaciformes). Burung ini dikenal sebagai salah satu binatang piaraan karena kemampuannya menirukan bunyi-bunyian, terutama suara manusia. Berbeda dengan betet lain, kakatua memiliki jambul panjang pada kepalanya. Jambul ini akan berdiri tegak jika kakatua berusaha mempertahankan diri.

 Sepasang Kakatua
    Kebanyakan burung kakatua berekor pendek dengan bulu putih, abu-abu, atau hitam. Ada sekitar 17 spesies kakatua yang tercakup dalam 5 marga. Kakatua berjumlah (Cacatua galerita) mungkin merupakan kakatua yang paling dikenal, sedangkan kakatua terbesar adalah kakatua raja. (Probosciger atrrimus).

 Kakatua Jambul Kuning
 Habitat dan Penyebaran
    Kakatua hidup di hutan dataran rendah, hutan terbuka atau tepi hutan. Akan tetapi ada juga yang hidup di padang rumput. Hewan ini berasal dari rimba belantara di kawasan Papua dan semenanjung Cape York di Australia. Namun burung ini tersebar juga di wilayah Kepulauan Filipina, Malaysia, Tasmania, Selandia Baru hingga kepulauan Salomon di Pasifik. Kakatua membuat sarang di lubang pohon dengan menggunakan ranting-ranting kecil atau rumput kering.

Peta persebaran Kakatua di Indonesia
Reproduksi
    Kakatua memerlukan air, udara bersih dan variasi pakan, seperti biji-bijian, buah-buahan, serta serangga dan larvanya. Jika dipelihara dengan baik, kakatua bisa berumur panjang. Umurnya bisa mencapai 50 tahun. Kakatua merupakan burung yang bersifat monogami dan bereproduksi dengan cara bertelur. Telur kakatua, yang pada umumnya berwarna putih, dierami oleh jantan dan betina.

Kakatua Raja, kakatua terbesar dari semua jenis kakatua
Spesies
    Kakatua yang terbesar adalah kakatua raja. Kakatua ini sering juga disebut alkai raja. Badannya berukuran sekitar 65-76 cm. Kakatua dari jenis ini hidup secara soliter dan terdapat di wilayah Australia bagian Utara, kepulauan Aru, Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Ciri khas kakatua ini adalah bulunya yang berwarna hitam keabu-abuan. Ciri khas lainnya terdapat di antara mata dan paruhnya (di pipi), yakni bagian yang tidak berbuu berwarna merah dan berubah menjadi biru jika kakatua dalam keadaan bahaya atau gembira. Dalam keadaan bahaya, kakatua ini akan saling mengingatkan dengan suara yang keras. Karena keberadaannya yang mulai punah, kakatua ini menjadi salah satu jenis hewan yang dilindungi.

Kakatua Tanimbar (Cacatua goffini)

    Jenis kakatua lain, yaitu kakatua barat (Cacatua sulphurea), memiliki bulu tubuh yang berwarna putih dengan sedikit warna kuning muda di bagian sayap, ekor, dan penutup telinga. Jambulnya yang melengkung ke depan juga berwarna kuning. Kakatua dari jenis ini disebut juga kakatua jambul kuning. Kakatua ini hidup berkelompok pada saat mencari makan. Suaranya ramai bersahut-sahutan. Seperti kakatua lainnya, telur kakatua barat juga dierami oleh jantan dan betina sekitar 24 hari. Daerah penyebarannya adalah Pulau Lombok, Flores serta Timor dan sekitarnya. Selain kakatua barat ada juga jenis kakatua lain yaitu kakatua papua (Cacatua galerita), kakatua maluku utara (Cacatua alba), kakatua seram (Cacatua molluccensis), kakatua tanimbar (Cacatua goffini) dan kakatua wasur (Cacatua sanguinea). Semua jenis kakatua ini, kecuali kakatua hitam, berbulu putih.
Kawanan Kakatua bertengger di atas pohon
Anatomi Kakatua
    Paruh kakatua kuat, berbentuk melengkung dan runcing. Kakatua raja misalnya, memiliki paruh besar dan melengkung sehingga mampu membelah tempurung kelapa, sebagai makanan utamanya. Panjang tubuhnya sekitar 30 cm. Kakinya pendek dengan dua jari lainnya ke belakang. Kepala dan lehernya pendek. Bulunya berwarna putih dengan sentuhan merah atau kuning, namun ada juga yang berwarna hitam. Kakatua sering terlihat hidup berkelompok besar di pepohonan ketika mencari makan. Karena itu pohon yang berwarna hijau dari kejauhan tampak berwarna putih karena tertutup bulu-bulu mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.